Tebing Breksi Candi Boko

216

a. Tebing Breksi

Gambar 4 Tebing Breksi Berlokasi di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo Prambanan yang merupakan tempat pertambangan dan sebagai sumber mata pencaharian warga. Akan tetapi setelah dilakukan penelitian ternyata batuan kapur breksi adalah endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Maka, kawasan ini masuk dalam cagar budaya dan harus dilestarikan. Sehingga oleh pemerintah dihentikan segala proyek aktivitas tambang menambang dan oleh warga setempat lokasi bekas tambang dijadikan sebagai obyek wisata yang sangat indah dengan diberi nama “Tebing Breksi”. Di lokasi ini terdapat singkapan batuan endapan debu gunungapi purba, membentuk morfologi bukit. Oleh penduduk lokal bukit ini ditambang menghasilkan kupasan tebing setinggi 30 m. Semula, warga setempat hanya tahu bahwa tebing mengandung material breksi yang merupakan salah satu bahan bangunan. Melihat kondisi alamnya, sejumlah peneliti mencoba menggali batuan untuk diuji di laboratorium, hasilnya cukup mengejutkan. dengan sangat meyakinkan bahwa perlapisan ini merupakan hasil letusan gunungapi yang eksplosif. Batuan semacam ini banyak dijumpai mulai dari perbukitan di daerah Parangtritis sampai di daerah Wonogiri dan dengan ketebalan Antara 300-600 m. Singkapan terbaik terdapat di Desa Semilir, di Kecamatan Pathuk, DIY, sehingga formasi batuan ini disebut Formasi Semilir. Formasi ini, secara stratigrafi urutan perlapisan, berada di atas Lava Bantal Berbah. Distribusi yang luas dan dengan ketebalan yangbesar mengindikasikan bahwa Formasi Semilir ini dihasilkan dari suatu peristiwa rangkaian letusan gunungapi yang besar sekitar 20 juta tahun lalu yang kemungkinan tidak kalah dahsyat dengan letusan Toba Volcano . Oleh karenanya formasi ini disebut sebagai hasil super eruption dari Semilir Volcano . Yogyakarta, 30 November 2016 217

b. Candi Boko

Gambar 5 Candi Boko Situs arkeologi yang beda dari situs-situs serupa. Banyak yang mengira kalau Istana Ratu Boko ini hanya berupa candi seperti halnya Prambanan dan Borobudur. Faktanya, Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang terdiri atas beberapa bagian bangunan. Istana kerajaan yang merupakan peninggalan kerajaan Mataram kuno. Berdasarkan sejarah kerajaan Mataram kuno pada abad ke-8, Ratu Boko telah digunakan oleh dinasti Syailendra Rakai panangkaran jauh sebelum zaman raja Samaratungga pendiri Borobudur dan Rakai Pikatan Pendiri Prambanan. Kerajaan Mataram kuno tidak hanya meninggalkan kumpulan kitab dan prasasti kuno tetapi juga membangun banyak candi Hindu dan Budha. Penemuan artefak emas di daerah Wonoboyo menunjukan kehebatan karya seni dan kekayaan budaya. Candi-candi peninggalan kerajaan Mataram kuno seperti Kalasan, Plaosan, Prambanan, Sewu, Mendut, Pawon, Borobudur dan masih banyak lagi. Berdasarkan sebuah kitab kuno yang dipakai oleh Rakai Pikatan pada tahun 746-784, bangunan-bangunan yang berada di sekitar candi Ratu Boko bernama Abhayagiri Vihara. Kata Abhaya bermakna „tidak berbahaya‟ atau „ kedamaian‟ sedangkan makna keseluruhan dari Abhayagiri adalah tempat „tempat berdiam para biarawan budha yang terletak diatas bukit yang tenang. Pada tahun 856-863 Abhayagiri berubaha namanya menjadi Walaing Kraton yang di proklamirkan oleh Vasal Rakai bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Di dalam kitab Mintyasih yang dibuat oleh Rakai Watukara Dyah Balituh pada tahun 898-908, disebutkan bahwa Walaing adalah keturunan dari Punta Karna yang membuat kitab Mintyasih. Tidak ada jejak sejarah apapun tentang Kraton Walaing sejak awal abad ke-10 hingga akhir abad ke-16 sendiri berasal dari cerita rakyat setempat. Ratu Boko yang didalam bahasa 218 Jawa bermakna “raja Heron” merupakan ayah dari Roro Jonggrang, yang kemudian menjadi nama candi utama di dalam komplek candi Prambanan. Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang sangat luas. Keseluruhan luas kompleks ini mencapai 250.000 m² yang terdiri dari empat bagian: Tengah, barat, tenggara dan timur. Ratu Boko menyediakan tiket dalam dua kategoripaket. Untuk kategori reguler harganya Rp25.000 sudah termasuk parkir. Tiket kategori ini berlaku dari mulai buka sampai pukul tiga sore. Setelah pukul tiga sore maka tiket akan masuk kategori kedua yakni sunset dengan harga sebesar Rp100.000.

c. Candi Ijo