Etiologi Patofisiologi Manifestasi Klinis Komplikasi Pemeriksaan Penunjang

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BATU RENAL

A. KONSEP DASAR I.

Pengertian Batu renal merupakan keadaan tidak normal di dalam ginjal, mengandung komponen kristal dan matriks organik. Lokasi batu ginjal dijumpai khas kaliks atau pelvis dan bila keluar dapat berhenti di ureter atau dikandung kemih. Batu ginjal sebagai besar mengandung batu kalsium fosfat ataupun kalsium oksalat secara bersama dijumpai sebesar 65-85 dari jumlah keseluruhan batu ginjal. Mochammad Sja’bani, 2001

II. Etiologi

Batu saluran kencing endemis  terdapat pada anak laki-laki Batu karena infeksi - Kuman memecah urea  ammonia. - Ammonia membuat urine alkalis pada pH tinggi  mengandung phospat. - Batu “struvit” campuran antara ammonia, magnesium, fosfat. - Kuman pemecah urea  proteus Batu saluran kencing karena metabolisme Batu saluran kencing karena faktor lain - Immobilisasi yang terlalu lama. - Adanya benda asing dalam saluran kencing. - Kelainan anatomis dari saluran kencing. Mochammad Sja’bani, 2001

III. Patofisiologi

Faktor eksogen Batu saluran kencing endemis Batu karena infeksi Faktor endogen Batu karena gangguan metabolisme Batu karena faktor lain contoh : immobilisasi terlalu lama Ekskresi bahan pembentuk batu meningkat dan ekskresi inhibitor kristal menurun Perubahan fisik kimia supursaturasi Kelainan kristal urine Agresi kristal Perubahan kristal Batu saluran kencing batu ginjal Obstruksi pada pyelum Menekan sal ginjal Kurang pengetahuan tentang prosedur operasi Cemas Iritasi Resiko infeksi Iritasi ginjal saraf abdominal dan kaliks uretra Potensial komplikasi hidronefrosis Gagal ginjal Hematoria Cemas Mual muntah Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tindakan operasi Kepatuhan tentang diet kurang Luka insisi Nyeri Resiko infeksi Gangguan pola tidur Intoleransi aktifitas Potensial kekambuhan Nyeri Gangguan pola tidur

IV. Manifestasi Klinis

Nyeri pinggang kemeng pada sudut kostavertebral Nyeri kolik dari pinggang menjalar ke depan dan ke arah kemaluan, disertai nausea dan muntah. Hematuria : baik makroskopik maupun mikroskopik. Disuria : oleh karena infeksi. Demam disertai menggigil. Retensi urine pada batu ureter atau leher buli-buli. Dapat tanpa keluhan “silent stone”. Tim UPF Ilmu Bedah, 1994

V. Komplikasi

Hidroureter, hidronefrosis, pionefrosis, piosistetis. Infeksi, urosepsis. Gagal ginjal akut maupun kronik Tim UPF Ilmu Bedah, 1994

VI. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium UL atau sedimen  untuk mengetahui jenis batu biakan  untuk mengetahui jenis kuman. DL : RFT Renal Fungtion Test ureum, kalsium ekskresi urine dalam 24 jam. b. Radiologi USG c. Terapi Non farmakologi - Batu kalsium : diet rendah kalsium. - Batu kalsium asam urat : diet rendah purin. - Minum banyak  2500 ml per hari bila fungsi ginjal baik. Farmakologi - Anti spasmodik - Anti biotik Tim UPF Ilmu Bedah, 1994

VII. Penatalaksanaan