Peningkatan mutu bibit ayam kampung melalui seleksi dan pengkajian penggunaan penanda genetik promotor prolaktin dalam Mas/marker Assisted Selection untuk mempercepat proses seleksi
b'
*
ABSTRAK
Q
huuE
agga
g p p
Sam:
a s s
" 3s I
i g" g
TIKE SARTIKA. Peningkatan Mutu Bibit Ayam Kampung melalui Seleksi dan
:
s a a
Pengkajian Penggunaan Penanda Genetik Promotor Prolaktin dalam MAS/ Marker
sc..gQ
2 %r .9sws 3 Assisted Selection untuk Mempercepat Proses Seleksi. Dibimbing oleh
HARIMURTI MARTOJO, SRI SUPRAPTINI MANSJOER, DEDY DURYADI
53s
SOLMIN, d m ASEP SAEFUDDIN.
2Q 2~$ f
P Q
~
S
Ayam Karnpung mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
9 iYg4 5
eternakan terutama dalam ha1 penyediaan daging yang mempunyai rasa dan
i s x p . (1 kstur yang khas, bahkan pada jenis masakan tertentu yang disukai turis
v3 0x Z~g F5 Q pancanegara seperti ayam goreng Ny. Suharti, mbok Berek dan ayam bakar
galiwang sangat cocok menggunakan ayam Kampung. Namun demikian untuk
s a w r?
C
%lapat menyediakan daging ayarn Kampung yang berkesinambungan dalam jumlah
o
gmemadai diperlukan upaya peningkatan produktivitas ayam Kampung terutama
gr Y ,
a,
a EL 3
n
Q a. ccr
aalarn penyediaan bibit yang baiklyang mempunyai produksi telur tinggi.
In€?-.
5 . a.
sernampuan ayam Kampung dalam menghasilkan telur per ekor induk selama
"
3eriode
tertentu sangat bervariasi, karena ayam Kampung mempunyai keragaman
Se&!ii
F mzZ
2ndividu cukup tinggi. Dengan memanfaatkan keragaman tersebut usaha
E .
serbaikan produksi telur melalui seleksi diharapkan mempunyai respons seleksi
* ositif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit ayam Kampung
erkualitas dan pengkajian penggunaan gen promotor prolaktin sebagai penanda
D
penetik untuk sifat mengeram.
PI
Sebanyak 350 ekor ayam Kampung pullet dibagi menjadi 250 ekor
- 'C a
"
3
*opulasi seleksi d m 100 ekor populasi kontrol. Ayam-ayam tersebut dipelihara
3: E 9
a 33
a a n diarnati produksi telurnya sarnpai umur produksi enarn bulan. Seleksi
g $20
n
3
gdiiakukan dengan kriteria seleksi tidak mengeram dan produksi telur 50% terbaik.
-qPenelitim dilakukan selama tiga generasi. Prediksi respons seleksi dan respons
5r 'gc -y
seleksi sebenarnya untuk sifat produksi telur dapat dihitung. Sarnpel DNA
dikoleksi dari ayarn yang rnengeram rendah dan tinggi pada generasi GO dan G3.
n
Z E
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur meningkat dari 54,32
T! g g
butirlinduW6
bulan pada generasi GO menjadi 89,l butirlinduk.16 bulan pada
39 s
ii
generasi G3. Respons seleksi sebenarnya adaiah 6,47% per generasi lebih tinggi
s
=
X-. Ys
dari prediksi respons seleksi yaitu sebesar 3,43 dan 3,51% per generasi. Nilai
heritabilitas sifat produksi ayam Kampung adalah sebagai berikut: produksi telur
2 c8
Z s
0,3 1, Umur pertama bertelur 0,41, bobot telur pertama 0,22, rataan bobot telur
3
0,57 dan bobot induk saat bertelur 0,21. Terdapat empat pola pita promotor
5.
r
wrolaktin pada populasi ayam Kampung, tiga ripe pola pita yaitu Wl, W2 dan W3
n
Fs
omenandakan ayam Kampung mengeram dan satu tipe W4 menandakan ayam
g.
aKampung tidak rnengeram. Hasil seleksi ayam Kampung pada generasi G3
Omemperlihatkan peningkatan pola pita tipe tidak mengeram sebesar 4,46% dari
F
9
lgenerasi GO. Berdasarkan perhitungan simulasi seleksi ayam Karnpung unggul
E
Ddapat dicapai dalarn waktu 10 tahun dengan produksi telur sebesar 121,36
8
~butirlindukl6bulan atau sebesar 66,32% dan konversi pakan sebesar 3,72.Apabila
2
Eailakukan seleksi genotipe promotor prolaktin sebagai marker genetik (MAS)
P
G a d a populasi dasamnya maka respons seleksi produksi telur akan lebih cepat dan
9
pkurat.
g p
6
i+z&sa
$
2
e
"
-
JC
3
7'
m
2
-.
u"
b'
*
ABSTRAK
Q
huuE
agga
g p p
Sam:
a s s
" 3s I
i g" g
TIKE SARTIKA. Peningkatan Mutu Bibit Ayam Kampung melalui Seleksi dan
:
s a a
Pengkajian Penggunaan Penanda Genetik Promotor Prolaktin dalam MAS/ Marker
sc..gQ
2 %r .9sws 3 Assisted Selection untuk Mempercepat Proses Seleksi. Dibimbing oleh
HARIMURTI MARTOJO, SRI SUPRAPTINI MANSJOER, DEDY DURYADI
53s
SOLMIN, d m ASEP SAEFUDDIN.
2Q 2~$ f
P Q
~
S
Ayam Karnpung mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
9 iYg4 5
eternakan terutama dalam ha1 penyediaan daging yang mempunyai rasa dan
i s x p . (1 kstur yang khas, bahkan pada jenis masakan tertentu yang disukai turis
v3 0x Z~g F5 Q pancanegara seperti ayam goreng Ny. Suharti, mbok Berek dan ayam bakar
galiwang sangat cocok menggunakan ayam Kampung. Namun demikian untuk
s a w r?
C
%lapat menyediakan daging ayarn Kampung yang berkesinambungan dalam jumlah
o
gmemadai diperlukan upaya peningkatan produktivitas ayam Kampung terutama
gr Y ,
a,
a EL 3
n
Q a. ccr
aalarn penyediaan bibit yang baiklyang mempunyai produksi telur tinggi.
In€?-.
5 . a.
sernampuan ayam Kampung dalam menghasilkan telur per ekor induk selama
"
3eriode
tertentu sangat bervariasi, karena ayam Kampung mempunyai keragaman
Se&!ii
F mzZ
2ndividu cukup tinggi. Dengan memanfaatkan keragaman tersebut usaha
E .
serbaikan produksi telur melalui seleksi diharapkan mempunyai respons seleksi
* ositif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit ayam Kampung
erkualitas dan pengkajian penggunaan gen promotor prolaktin sebagai penanda
D
penetik untuk sifat mengeram.
PI
Sebanyak 350 ekor ayam Kampung pullet dibagi menjadi 250 ekor
- 'C a
"
3
*opulasi seleksi d m 100 ekor populasi kontrol. Ayam-ayam tersebut dipelihara
3: E 9
a 33
a a n diarnati produksi telurnya sarnpai umur produksi enarn bulan. Seleksi
g $20
n
3
gdiiakukan dengan kriteria seleksi tidak mengeram dan produksi telur 50% terbaik.
-qPenelitim dilakukan selama tiga generasi. Prediksi respons seleksi dan respons
5r 'gc -y
seleksi sebenarnya untuk sifat produksi telur dapat dihitung. Sarnpel DNA
dikoleksi dari ayarn yang rnengeram rendah dan tinggi pada generasi GO dan G3.
n
Z E
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur meningkat dari 54,32
T! g g
butirlinduW6
bulan pada generasi GO menjadi 89,l butirlinduk.16 bulan pada
39 s
ii
generasi G3. Respons seleksi sebenarnya adaiah 6,47% per generasi lebih tinggi
s
=
X-. Ys
dari prediksi respons seleksi yaitu sebesar 3,43 dan 3,51% per generasi. Nilai
heritabilitas sifat produksi ayam Kampung adalah sebagai berikut: produksi telur
2 c8
Z s
0,3 1, Umur pertama bertelur 0,41, bobot telur pertama 0,22, rataan bobot telur
3
0,57 dan bobot induk saat bertelur 0,21. Terdapat empat pola pita promotor
5.
r
wrolaktin pada populasi ayam Kampung, tiga ripe pola pita yaitu Wl, W2 dan W3
n
Fs
omenandakan ayam Kampung mengeram dan satu tipe W4 menandakan ayam
g.
aKampung tidak rnengeram. Hasil seleksi ayam Kampung pada generasi G3
Omemperlihatkan peningkatan pola pita tipe tidak mengeram sebesar 4,46% dari
F
9
lgenerasi GO. Berdasarkan perhitungan simulasi seleksi ayam Karnpung unggul
E
Ddapat dicapai dalarn waktu 10 tahun dengan produksi telur sebesar 121,36
8
~butirlindukl6bulan atau sebesar 66,32% dan konversi pakan sebesar 3,72.Apabila
2
Eailakukan seleksi genotipe promotor prolaktin sebagai marker genetik (MAS)
P
G a d a populasi dasamnya maka respons seleksi produksi telur akan lebih cepat dan
9
pkurat.
g p
6
i+z&sa
$
2
e
"
-
JC
3
7'
m
2
-.
u"
*
ABSTRAK
Q
huuE
agga
g p p
Sam:
a s s
" 3s I
i g" g
TIKE SARTIKA. Peningkatan Mutu Bibit Ayam Kampung melalui Seleksi dan
:
s a a
Pengkajian Penggunaan Penanda Genetik Promotor Prolaktin dalam MAS/ Marker
sc..gQ
2 %r .9sws 3 Assisted Selection untuk Mempercepat Proses Seleksi. Dibimbing oleh
HARIMURTI MARTOJO, SRI SUPRAPTINI MANSJOER, DEDY DURYADI
53s
SOLMIN, d m ASEP SAEFUDDIN.
2Q 2~$ f
P Q
~
S
Ayam Karnpung mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
9 iYg4 5
eternakan terutama dalam ha1 penyediaan daging yang mempunyai rasa dan
i s x p . (1 kstur yang khas, bahkan pada jenis masakan tertentu yang disukai turis
v3 0x Z~g F5 Q pancanegara seperti ayam goreng Ny. Suharti, mbok Berek dan ayam bakar
galiwang sangat cocok menggunakan ayam Kampung. Namun demikian untuk
s a w r?
C
%lapat menyediakan daging ayarn Kampung yang berkesinambungan dalam jumlah
o
gmemadai diperlukan upaya peningkatan produktivitas ayam Kampung terutama
gr Y ,
a,
a EL 3
n
Q a. ccr
aalarn penyediaan bibit yang baiklyang mempunyai produksi telur tinggi.
In€?-.
5 . a.
sernampuan ayam Kampung dalam menghasilkan telur per ekor induk selama
"
3eriode
tertentu sangat bervariasi, karena ayam Kampung mempunyai keragaman
Se&!ii
F mzZ
2ndividu cukup tinggi. Dengan memanfaatkan keragaman tersebut usaha
E .
serbaikan produksi telur melalui seleksi diharapkan mempunyai respons seleksi
* ositif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit ayam Kampung
erkualitas dan pengkajian penggunaan gen promotor prolaktin sebagai penanda
D
penetik untuk sifat mengeram.
PI
Sebanyak 350 ekor ayam Kampung pullet dibagi menjadi 250 ekor
- 'C a
"
3
*opulasi seleksi d m 100 ekor populasi kontrol. Ayam-ayam tersebut dipelihara
3: E 9
a 33
a a n diarnati produksi telurnya sarnpai umur produksi enarn bulan. Seleksi
g $20
n
3
gdiiakukan dengan kriteria seleksi tidak mengeram dan produksi telur 50% terbaik.
-qPenelitim dilakukan selama tiga generasi. Prediksi respons seleksi dan respons
5r 'gc -y
seleksi sebenarnya untuk sifat produksi telur dapat dihitung. Sarnpel DNA
dikoleksi dari ayarn yang rnengeram rendah dan tinggi pada generasi GO dan G3.
n
Z E
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur meningkat dari 54,32
T! g g
butirlinduW6
bulan pada generasi GO menjadi 89,l butirlinduk.16 bulan pada
39 s
ii
generasi G3. Respons seleksi sebenarnya adaiah 6,47% per generasi lebih tinggi
s
=
X-. Ys
dari prediksi respons seleksi yaitu sebesar 3,43 dan 3,51% per generasi. Nilai
heritabilitas sifat produksi ayam Kampung adalah sebagai berikut: produksi telur
2 c8
Z s
0,3 1, Umur pertama bertelur 0,41, bobot telur pertama 0,22, rataan bobot telur
3
0,57 dan bobot induk saat bertelur 0,21. Terdapat empat pola pita promotor
5.
r
wrolaktin pada populasi ayam Kampung, tiga ripe pola pita yaitu Wl, W2 dan W3
n
Fs
omenandakan ayam Kampung mengeram dan satu tipe W4 menandakan ayam
g.
aKampung tidak rnengeram. Hasil seleksi ayam Kampung pada generasi G3
Omemperlihatkan peningkatan pola pita tipe tidak mengeram sebesar 4,46% dari
F
9
lgenerasi GO. Berdasarkan perhitungan simulasi seleksi ayam Karnpung unggul
E
Ddapat dicapai dalarn waktu 10 tahun dengan produksi telur sebesar 121,36
8
~butirlindukl6bulan atau sebesar 66,32% dan konversi pakan sebesar 3,72.Apabila
2
Eailakukan seleksi genotipe promotor prolaktin sebagai marker genetik (MAS)
P
G a d a populasi dasamnya maka respons seleksi produksi telur akan lebih cepat dan
9
pkurat.
g p
6
i+z&sa
$
2
e
"
-
JC
3
7'
m
2
-.
u"
b'
*
ABSTRAK
Q
huuE
agga
g p p
Sam:
a s s
" 3s I
i g" g
TIKE SARTIKA. Peningkatan Mutu Bibit Ayam Kampung melalui Seleksi dan
:
s a a
Pengkajian Penggunaan Penanda Genetik Promotor Prolaktin dalam MAS/ Marker
sc..gQ
2 %r .9sws 3 Assisted Selection untuk Mempercepat Proses Seleksi. Dibimbing oleh
HARIMURTI MARTOJO, SRI SUPRAPTINI MANSJOER, DEDY DURYADI
53s
SOLMIN, d m ASEP SAEFUDDIN.
2Q 2~$ f
P Q
~
S
Ayam Karnpung mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
9 iYg4 5
eternakan terutama dalam ha1 penyediaan daging yang mempunyai rasa dan
i s x p . (1 kstur yang khas, bahkan pada jenis masakan tertentu yang disukai turis
v3 0x Z~g F5 Q pancanegara seperti ayam goreng Ny. Suharti, mbok Berek dan ayam bakar
galiwang sangat cocok menggunakan ayam Kampung. Namun demikian untuk
s a w r?
C
%lapat menyediakan daging ayarn Kampung yang berkesinambungan dalam jumlah
o
gmemadai diperlukan upaya peningkatan produktivitas ayam Kampung terutama
gr Y ,
a,
a EL 3
n
Q a. ccr
aalarn penyediaan bibit yang baiklyang mempunyai produksi telur tinggi.
In€?-.
5 . a.
sernampuan ayam Kampung dalam menghasilkan telur per ekor induk selama
"
3eriode
tertentu sangat bervariasi, karena ayam Kampung mempunyai keragaman
Se&!ii
F mzZ
2ndividu cukup tinggi. Dengan memanfaatkan keragaman tersebut usaha
E .
serbaikan produksi telur melalui seleksi diharapkan mempunyai respons seleksi
* ositif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bibit ayam Kampung
erkualitas dan pengkajian penggunaan gen promotor prolaktin sebagai penanda
D
penetik untuk sifat mengeram.
PI
Sebanyak 350 ekor ayam Kampung pullet dibagi menjadi 250 ekor
- 'C a
"
3
*opulasi seleksi d m 100 ekor populasi kontrol. Ayam-ayam tersebut dipelihara
3: E 9
a 33
a a n diarnati produksi telurnya sarnpai umur produksi enarn bulan. Seleksi
g $20
n
3
gdiiakukan dengan kriteria seleksi tidak mengeram dan produksi telur 50% terbaik.
-qPenelitim dilakukan selama tiga generasi. Prediksi respons seleksi dan respons
5r 'gc -y
seleksi sebenarnya untuk sifat produksi telur dapat dihitung. Sarnpel DNA
dikoleksi dari ayarn yang rnengeram rendah dan tinggi pada generasi GO dan G3.
n
Z E
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi telur meningkat dari 54,32
T! g g
butirlinduW6
bulan pada generasi GO menjadi 89,l butirlinduk.16 bulan pada
39 s
ii
generasi G3. Respons seleksi sebenarnya adaiah 6,47% per generasi lebih tinggi
s
=
X-. Ys
dari prediksi respons seleksi yaitu sebesar 3,43 dan 3,51% per generasi. Nilai
heritabilitas sifat produksi ayam Kampung adalah sebagai berikut: produksi telur
2 c8
Z s
0,3 1, Umur pertama bertelur 0,41, bobot telur pertama 0,22, rataan bobot telur
3
0,57 dan bobot induk saat bertelur 0,21. Terdapat empat pola pita promotor
5.
r
wrolaktin pada populasi ayam Kampung, tiga ripe pola pita yaitu Wl, W2 dan W3
n
Fs
omenandakan ayam Kampung mengeram dan satu tipe W4 menandakan ayam
g.
aKampung tidak rnengeram. Hasil seleksi ayam Kampung pada generasi G3
Omemperlihatkan peningkatan pola pita tipe tidak mengeram sebesar 4,46% dari
F
9
lgenerasi GO. Berdasarkan perhitungan simulasi seleksi ayam Karnpung unggul
E
Ddapat dicapai dalarn waktu 10 tahun dengan produksi telur sebesar 121,36
8
~butirlindukl6bulan atau sebesar 66,32% dan konversi pakan sebesar 3,72.Apabila
2
Eailakukan seleksi genotipe promotor prolaktin sebagai marker genetik (MAS)
P
G a d a populasi dasamnya maka respons seleksi produksi telur akan lebih cepat dan
9
pkurat.
g p
6
i+z&sa
$
2
e
"
-
JC
3
7'
m
2
-.
u"