PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Etika Dan Tenure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta).

(1)

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, ETIKA DAN TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi

Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

HENDRY ANINDITO B 200 090 257

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, ETIKA DAN TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi

Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

HENDRY ANINDITO B 200 090 257

Telah Diperiksa dan Disetuji oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, ETIKA DAN TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi

Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta)

Yang ditulis oleh: HENDRY ANINDITO

B 200 090 257

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pada hari/tanggal : Sabtu, 21 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Dr. Triyono, SE., M.Si . ( ……… ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Agus Endro Suwarno, M.Si. ( ……… ) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Dra. Mujiyati, M.Si. ( ……… ) (Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

( Dr. Triyono, SE. M.Si. )


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesajarnaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan mempetanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 21 Januari 2017 Yang membuat pernyataan

Hendry Anindito B 200 090 257


(5)

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, ETIKA DAN TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi

Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta)

ABSTRAK

Auditor harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas audit sebagai hasil dari pekerjaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, etika, dan tenur terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di KAP Surakarta dan Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari auditor yang bekerja di KAP Surakarta dan Yogyakarta yang terdaftar pada Direktori IAI Kompartemen Akuntan Publik. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit; (2) Pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit; (3) Due profesional care auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit; (4) Etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit; (5) Tenur auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit; (6) Independensi, pengalaman kerja, due profesional care, etika dan tenur secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit

Kata Kunci: Kualitas Audit, Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Etika, Dan Tenur

ABSTRACT

The auditor should be able to maintain and improve the quality of the audit as a result of his work. The purpose of this study was to determine the effect of the independence, experience, due professional care, ethics, and tenur on audit quality. This study uses empirical studies using surveys. The population in this study were all auditors working in KAP Surakarta and Yogyakarta. The sample in this study are some of auditors working in KAP Surakarta and Yogyakarta are listed on Compartment IAI Directory of Certified Public Accountants. The sampling technique used convenience sampling method. Data were analyzed using classical assumption test and multiple regression analysis. The results showed that: (1) The auditor's independence significant effect on the quality of the audit results; (2) Work experience auditor significant effect on the quality of the audit results; (3) Due care professional auditor significant effect on the quality of the audit results; (4) Ethics auditor significant effect on the quality of the audit results; (5) Tenur auditor significant effect on the quality of the audit results; (6) The independence, work experience, professional due care, ethics and tenur simultaneously significant effect on the quality of the audit results.

Keywords: Audit Quality, Independence, Experience, Due Professional Care,


(6)

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik, kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit. Auditor akan melakukan audit dimana nantinya kesalahan yang bersifat material dari suatu laporan keuangan dapat ditemukan. Proses audit (pengauditan) melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit (auditor). Kualitas informasi yang meningkat akibat audit akan menimbulkan peningkatan kepercayaan dari publik, dalam hal ini terutama pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan.

Beberapa faktor penting dalam diri auditor yang mempengaruhi kualitas audit adalah independensi, pengalaman, dan due professional care. Auditor yang independen adalah yang tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak siapapun, dan berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi juga kepada pihak lain pemakai laporan keuangan yang mempercayai hasil pekerjaannya. Auditor yang independen akan memberikan penilaian yang sebenarnya terhadap laporan keuangan yang diperiksa sehingga jaminan atas keandalan laporan yang diberikan dapat dipercaya pihak-pihak yang berkepentingan. Sementara, due professional care mengacu pada kemahiran profesional yang cermat dan seksama. Kemahiran profesional menuntut auditor untuk selalu berpikir kritis terhadap bukti audit yang ditemukannya. Due

professional care merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh para akuntan

publik agar tercapainya kualitas audit yang memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. Pengalaman juga mempengaruhi kualitas audit. Auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan kesalahan yang lebih besar dibandingkan dengan auditor berpengalaman (Hardiningsih dan Oktaviani, 2012: 58).

Terkait dengan lama waktu masa kerja, semakin lama audit tenure, kualitas audit akan semakin menurun. Hubungan yang lama antara auditor dengan klien mempunyai potensi untuk menjadikan auditor puas pada apa yang telah dilakukan, melakukan prosedur audit yang kurang tegas dan selalu tergantung pada pernyataan manajemen (Elfarini, 2007: 69).


(7)

Beberapa penelitian sebelumnya telah menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Rahman (2009) menyebutkan bahwa variabel due professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, demikian juga etika dan kaidah moral merupakan tuntutan. Salah satu kunci utama profesi Akuntan Publik adalah independensi. Sementara Flint (1988) dalam Hardiningsih dan Oktaviani (2012) berpendapat bahwa, independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini audit. Lama hubungan dengan klien (tenur) audit telah lama menjadi perdebatan karena merupakan suatu ancaman bagi Akuntan Publik dalam menjalankan profesinya. Tenur audit yang panjang menyebabkan timbulnya rasa kesetiaan dengan klien, akibatnya kualitas kerja auditor dapat menurun ketika mereka memberikan opini pada publik.

Berdasarkan berbagai uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh Independensi, Pengalaman,

Due Professional Care, Etika dan Tenure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris

pada Auditor KAP di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)”.

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah g independensi, pengalaman, due professional care, etika dan tenure berpengaruh terhadap kualitas audit?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, etika, dan tenure terhadap kualitas audit.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan partner, manajer, senior, dan junior yang bekerja di KAP “Surakarta dan Yogyakarta” dan terdaftar pada Direktori IAI Kompartemen Akuntan Publik. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari auditor yang bekerja di KAP Surakarta dan Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode convenience

sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kemudahan. Sumber data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer 3


(8)

diperoleh melalui survey kuesioner, responden menjawab pertanyaan yang telah disediakan dalam kuesioner.

2.2 Kualitas Audit

Kualitas audit diukur melalui instrumen yang terdiri dari indikator: (1) indikator kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit (proses pengumpulan dan pengujian bukti, review, pedoman dan kode etik); (2) Indikator kualitas laporan hasil pemeriksaan (laporan memuat temuan dan simpulan, obyektif dan tepat waktu, pengakuan atas suatu prestasi)

2.3 Independensi

Independensi adalah sikap bebas dan tidak memihak yang dimiliki auditor terkait dengan penugasan auditnya. Independensi juga dapat diartikan sebagai kejujuran auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan obyektif tidak memihak dalam memutuskan dan menyatakan pendapatnya.

2.4 Pengalaman

Pengalaman adalah keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh seseorang setelah mengerjakan sesuatu hal. Pengalaman adalah proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.

2.5 Due Professional Care

Due Professional Care adalah kecermatan dan keseksamaan dalam

penggunaan kemahiran profesional yang menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional (Singgih, dkk, 2010).

2.6 Etika

Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau profesi (Alim, dkk, 2007).

2.7 Tenure

Tenure adalah lamanya waktu auditor tersebut melakukan pemeriksaan

terhadap suatu unit/unit usaha/perusahaan atau instansi. Semakin lama dia telah melakukan audit, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah.


(9)

2.8 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengujian kualitas data, pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Uji kualitas pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari analisis regresi berganda, ujit, uji F, dan koefisien determinasi (R2).

KA = β0 + β1IND + β2PNG + β3DPC + β4ETK +β5TEN + e

Keterangan :

KA : kualitas audit β0 : intersep model β1β2β3β4β5 : koefisien regresi IND : independensi PNG : pengalaman

DPC : due professional care

ETK : etika TEN : tenure e : error

3. HASIL PENELITIAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, dapat diketahui bahwa

p-value dari unstandardized resdiual ternyata lebih besar dari  (p>0,05),

sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal. Selanjutnya hasil perhitungan uji multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang memiliki

tolerance lebih dari 0,1 (>0,1) dan semua variabel bebas memiliki nilai VIF

kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam model regresi.


(10)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Dari hasil analisis regresi, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut: KA = -5,707 + 0,305 (IND) + 0,314 (PNG) + 0,248 (DPC) + 0,226 (ETK) - 0,307 (TEN). Persamaan menunjukkan bahwa kualitas hasil audit dipengaruhi oleh independensi, pengalaman kerja, due profesional care, etika dan tenur. 3.2 Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,130 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H1 diterima. Adanya independensi dari para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Independensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain. Bagi auditor, independensi merupakan sikap yang melekat pada dirinya dan harus dijaga dalam penugasan profesional audit sehingga independen seperti telah menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki. Auditor harus dapat mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen. Auditor yang independen memberikan pendapat yang lebih tepat dibanding auditor yang tidak independen. Pendapat auditor yang independen dapat lebih dipercaya oleh pemakai laporan keuangan dibanding yang tidak independen sehingga dapat mempengaruhi kualitas audit. 3.3 Pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit

Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,565 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H2 diterima. Adanya pengalaman kerja dari pada auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Standar umum auditing mensyaratkan auditor memiliki pengalaman audit yang cukup agar mampu melaksanakan penugasan profesionalnya dengan baik. Sehingga diharapkan pengalaman yang sudah dimiliki akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Pengalaman auditor akan semakin meningkat seiring dengan semakin lamanya audit yang pernah dilakukan serta kompleksitas


(11)

transaksi keuangan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas etikanya di bidang akuntansi dan auditing. Pengalaman yang diperoleh auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor, pengalaman yang diperoleh dari banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan, dan pengalaman yang diperoleh dari banyaknya jenis perusahaan yang diaudit berpengaruh positif terhadap peningkatan keahlian auditor dalam bidang auditing.

3.4 Pengaruh due profesional care terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa due profesional care

auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,515 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H3 diterima. Semakin tingginya due

profesional care auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit.

Due professional care menyangkut kecermatan dan keseksamaan tentang apa

yang dikerjakan auditor dilakukan pada berbagai aspek audit dan kesempurnaan pekerjaan, seperti evaluasi risiko audit, penentuan signifikan tidaknya risiko yang diidentifikasi dalam audit dan dampaknya, evaluasi bukti audit, pemilihan pengujian dan hasilnya, penentuan kompetensi, integritas dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang berkaitan dengan penugasan audit. Adanya kecermatan dan keseksamaan yang dilakukan oleh seorang auditor, maka diharapkan kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik, setiap pendapat yang diberikan oleh auditor dan penyajiannya diharapkan telah mengikuti pedoman yang tercantum dalam standar auditing.

3.5 Pengaruh etika auditor terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,305 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H4 diterima. Semakin tingginya etika auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Auditor harus memiliki etika dan kompetensi yaitu kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit dengan benar. Dalam melaksanakan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, etika yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Auditor memerlukan etika pengauditan (umum dan khusus), etika mengenai


(12)

bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien. Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui due profesional care dan praktek audit. Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum.

3.6 Pengaruh tenur terhadap kualitas hasil audit

Pengujian hipotesis kelima penelitian menunjukkan bahwa tenur auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar -2,372 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H5 diterima. Semakin lamanya tenur dari para auditor akan berpengaruh pada penurunan kualitas hasil audit. Lamanya hubungan antara Akuntan Publik dengan klien dapat menimbulkan sikap emosional serta loyalitas tersendiri terhadap klien yang berakibat menghilangkan sikap independen. Semakin lama masa penugasan audit akan membuat Akuntan Publik semakin kritis dan memahami tentang industri klien yang diperoleh setelah melakukan audit secara berulang. Nasser et al. (2006) berpendapat bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini mereka. Salah satu ancaman yang berpengaruh adalah audit tenure yang panjang. Audit tenure

yang panjang dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan hubungan yang lebih nyaman serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, yang dapat mencapai tahap dimana independensi auditor terancam. Audit

Tenure yang panjang juga menimbulkan rasa kekeluargaan yang lebih dan

akibatnya, kualitas dan kompetensi kerja auditor dapat menurun ketika mereka mulai untuk membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat dan bukan evaluasi yang objektif dari bukti terkini.

4. PENUTUP

Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,130 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H1 diterima.


(13)

Adanya independensi dari para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,565 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H2 diterima. Adanya pengalaman kerja dari pada auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Due profesional care auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,515 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H3 diterima. Semakin tingginya due profesional care

auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,305 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H4 diterima. Semakin tingginya etika auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Tenur auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,372 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H5 diterima. Semakin tingginya tenur dari para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Independensi, pengalaman kerja, due profesional care, etika dan tenur secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit dan hipotesis keenam (H6) dinyatakan diterima. Pengujian hipotesis keenam memperoleh nilai Fhitung > Ftabel (28,291 > 2,60) dengan nilai p<0,05 diterima pada taraf signifikansi 5%. Auditor yang independen, obyektif, banyak due profesional care, memiliki banyak etika dan tenur yang tinggi maka semakin baik kualitas hasil audit yang dilakukannya.

Saran yang diberikan adalah: auditor pada inspektorat harus selalu berusaha meningkatkan tenur, pengalaman kerja dan kompetensinya agar proses pengauditan berjalan lancar dan berkualitas. Sedangkan bagi auditor pelaksana muda hendaknya selalu berusaha menambah due profesional care dengan cara selalu aktif membantu dalam proses pengauditan. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, menambah jumlah variabel, karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit seperti kompetensi profesional, akuntabilitas, tenggat waktu audit, dan lain-lain.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Nizarul, Hapsari, Trisni & Purwanti, Liliek .2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi SNA X MAKASAR

Arens dan Loebbecke. 2007. Auditing, Pelayana n Verifikasi. (Terjemahan). New Jersey: Prentice Hall.

Bawono, Icuk Rangga. & Singgih, Elisha Muliani. 2009. Faktor-Faktor Dalam Diri. Auditor Dan Kualitas Audit: Studi Pada Kap „Big Four‟ di Indonesia. Jurnal Jurusan Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Jurnal P enelitian Ekonomi. Universitas Negeri

Semarang.

Giri, Ferdinan Efr. 2010. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (Kap) Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia. SNA 13 Purwokerto.

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan) Jilid 1. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hardiningsih, Pancawati & Meita Oktaviani, Rachmawati. 2012. Pengaruh Due

Professional Care, Etika, Dan Tenur Terhadap Kualitas Audit (Perspektif

Expectation Theory)

Mansur, T. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan Penggunaan Kemahiran Profesional. Jurnal Magister Sains Akuntansi Universitas Gadjah Mada

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Satu, Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman,

Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). Jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1, September 2012

Singgih, Elish Muliani & Rangga Bawono, Icuk. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas. Audit. SNA 13 Purwokerto.


(1)

2.8 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengujian kualitas data, pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Uji kualitas pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik diuji sebelum melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyimpangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari analisis regresi berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2).

KA = β0 + β1IND + β2PNG + β3DPC + β4ETK + β5TEN + e Keterangan :

KA : kualitas audit β0 : intersep model β1β2β3β4β5 : koefisien regresi IND : independensi PNG : pengalaman

DPC : due professional care ETK : etika

TEN : tenure

e : error

3. HASIL PENELITIAN 3.1 Uji Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, dapat diketahui bahwa p-value dari unstandardized resdiual ternyata lebih besar dari  (p>0,05), sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal. Selanjutnya hasil perhitungan uji multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang memiliki tolerance lebih dari 0,1 (>0,1) dan semua variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas dalam model regresi.


(2)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Dari hasil analisis regresi, maka dapat disusun persamaan sebagai berikut: KA = -5,707 + 0,305 (IND) + 0,314 (PNG) + 0,248 (DPC) + 0,226 (ETK) - 0,307 (TEN). Persamaan menunjukkan bahwa kualitas hasil audit dipengaruhi oleh independensi, pengalaman kerja, due profesional care, etika dan tenur.

3.2 Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,130

diterima pada taraf signifikansi 5% dan H1 diterima. Adanya independensi dari

para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Independensi adalah sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain. Bagi auditor, independensi merupakan sikap yang melekat pada dirinya dan harus dijaga dalam penugasan profesional audit sehingga independen seperti telah menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki. Auditor harus dapat mengumpulkan setiap informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan audit dimana hal tersebut harus didukung dengan sikap independen. Auditor yang independen memberikan pendapat yang lebih tepat dibanding auditor yang tidak independen. Pendapat auditor yang independen dapat lebih dipercaya oleh pemakai laporan keuangan dibanding yang tidak independen sehingga dapat mempengaruhi kualitas audit.

3.3 Pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit

Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,565 diterima pada

taraf signifikansi 5% dan H2 diterima. Adanya pengalaman kerja dari pada auditor

akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Standar umum auditing mensyaratkan auditor memiliki pengalaman audit yang cukup agar mampu melaksanakan penugasan profesionalnya dengan baik. Sehingga diharapkan pengalaman yang sudah dimiliki akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Pengalaman auditor akan semakin meningkat seiring dengan semakin lamanya audit yang pernah dilakukan serta kompleksitas


(3)

transaksi keuangan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas etikanya di bidang akuntansi dan auditing. Pengalaman yang diperoleh auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor, pengalaman yang diperoleh dari banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan, dan pengalaman yang diperoleh dari banyaknya jenis perusahaan yang diaudit berpengaruh positif terhadap peningkatan keahlian auditor dalam bidang auditing.

3.4 Pengaruh due profesional care terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa due profesional care auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,515

diterima pada taraf signifikansi 5% dan H3 diterima. Semakin tingginya due

profesional care auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Due professional care menyangkut kecermatan dan keseksamaan tentang apa yang dikerjakan auditor dilakukan pada berbagai aspek audit dan kesempurnaan pekerjaan, seperti evaluasi risiko audit, penentuan signifikan tidaknya risiko yang diidentifikasi dalam audit dan dampaknya, evaluasi bukti audit, pemilihan pengujian dan hasilnya, penentuan kompetensi, integritas dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang berkaitan dengan penugasan audit. Adanya kecermatan dan keseksamaan yang dilakukan oleh seorang auditor, maka diharapkan kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik, setiap pendapat yang diberikan oleh auditor dan penyajiannya diharapkan telah mengikuti pedoman yang tercantum dalam standar auditing.

3.5 Pengaruh etika auditor terhadap kualitas hasil audit

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,305 diterima pada

taraf signifikansi 5% dan H4 diterima. Semakin tingginya etika auditor akan

berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Auditor harus memiliki etika dan kompetensi yaitu kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit dengan benar. Dalam melaksanakan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, etika yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Auditor memerlukan etika pengauditan (umum dan khusus), etika mengenai


(4)

bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien. Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui due profesional care dan praktek audit. Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum.

3.6 Pengaruh tenur terhadap kualitas hasil audit

Pengujian hipotesis kelima penelitian menunjukkan bahwa tenur auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar -2,372

diterima pada taraf signifikansi 5% dan H5 diterima. Semakin lamanya tenur dari

para auditor akan berpengaruh pada penurunan kualitas hasil audit. Lamanya hubungan antara Akuntan Publik dengan klien dapat menimbulkan sikap emosional serta loyalitas tersendiri terhadap klien yang berakibat menghilangkan sikap independen. Semakin lama masa penugasan audit akan membuat Akuntan Publik semakin kritis dan memahami tentang industri klien yang diperoleh setelah melakukan audit secara berulang. Nasser et al. (2006) berpendapat bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap mental dan opini mereka. Salah satu ancaman yang berpengaruh adalah audit tenure yang panjang. Audit tenure yang panjang dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan hubungan yang lebih nyaman serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, yang dapat mencapai tahap dimana independensi auditor terancam. Audit Tenure yang panjang juga menimbulkan rasa kekeluargaan yang lebih dan akibatnya, kualitas dan kompetensi kerja auditor dapat menurun ketika mereka mulai untuk membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat dan bukan evaluasi yang objektif dari bukti terkini.

4. PENUTUP

Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,130 diterima pada taraf signifikansi 5% dan H1 diterima.


(5)

Adanya independensi dari para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Pengalaman kerja auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 3,565 diterima pada taraf signifikansi 5%

dan H2 diterima. Adanya pengalaman kerja dari pada auditor akan berpengaruh

pada peningkatan kualitas hasil audit. Due profesional care auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,515 diterima pada

taraf signifikansi 5% dan H3 diterima. Semakin tingginya due profesional care

auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,305

diterima pada taraf signifikansi 5% dan H4 diterima. Semakin tingginya etika

auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Tenur auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit. Nilai thitung sebesar 2,372

diterima pada taraf signifikansi 5% dan H5 diterima. Semakin tingginya tenur dari

para auditor akan berpengaruh pada peningkatan kualitas hasil audit. Independensi, pengalaman kerja, due profesional care, etika dan tenur secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit dan hipotesis keenam (H6) dinyatakan diterima. Pengujian hipotesis keenam memperoleh nilai

Fhitung > Ftabel (28,291 > 2,60) dengan nilai p<0,05 diterima pada taraf signifikansi

5%. Auditor yang independen, obyektif, banyak due profesional care, memiliki banyak etika dan tenur yang tinggi maka semakin baik kualitas hasil audit yang dilakukannya.

Saran yang diberikan adalah: auditor pada inspektorat harus selalu berusaha meningkatkan tenur, pengalaman kerja dan kompetensinya agar proses pengauditan berjalan lancar dan berkualitas. Sedangkan bagi auditor pelaksana muda hendaknya selalu berusaha menambah due profesional care dengan cara selalu aktif membantu dalam proses pengauditan. Bagi penelitian mendatang hendaknya sampel dan daerah penelitian lebih diperluas lagi, menambah jumlah variabel, karena pada dasarnya masih banyak faktor-faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap kualitas hasil audit seperti kompetensi profesional, akuntabilitas, tenggat waktu audit, dan lain-lain.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Nizarul, Hapsari, Trisni & Purwanti, Liliek .2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi SNA X MAKASAR

Arens dan Loebbecke. 2007. Auditing, Pelayana n Verifikasi. (Terjemahan). New Jersey: Prentice Hall.

Bawono, Icuk Rangga. & Singgih, Elisha Muliani. 2009. Faktor-Faktor Dalam Diri. Auditor Dan Kualitas Audit: Studi Pada Kap „Big Four‟ di Indonesia. Jurnal Jurusan Akuntansi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Jurnal P enelitian Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Giri, Ferdinan Efr. 2010. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (Kap) Dan Reputasi Kap Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia. SNA 13 Purwokerto.

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan) Jilid 1. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hardiningsih, Pancawati & Meita Oktaviani, Rachmawati. 2012. Pengaruh Due Professional Care, Etika, Dan Tenur Terhadap Kualitas Audit (Perspektif Expectation Theory)

Mansur, T. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan Penggunaan Kemahiran Profesional. Jurnal Magister Sains Akuntansi Universitas Gadjah Mada

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Satu, Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman,

Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei terhadap Auditor KAP di Jambi dan Palembang). Jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1, September 2012

Singgih, Elish Muliani & Rangga Bawono, Icuk. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas. Audit. SNA 13 Purwokerto.


Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Etika Dan Tenure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Etika Dan Tenure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 7

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Terhadap Auditor KAP di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

0 2 15

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESSIONAL CARE DAN AKUNTABILITAS TERHADAP Pengaruh Independensi, Kompetensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor Kap Di

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta Dan Yogyakarta).

0 2 23

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 14

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Etika Auditor, Due Professional Care, Akuntabilitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Wilayah Surakarta dan Yogyakarta).

0 1 16

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP Wilayah Surakarta dan Yogyakar

0 1 20