ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

(1)

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI

MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

SANDRA DEWI PUSPITASARI B300130046

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

(3)

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Penulis

Surakarta, 1 April 2017


(5)

1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI

MASYARAKAT DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007-2015

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan pengangguran terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015. Jenis penelitian ini merupakan gabungan time series (runtutwaktu) dan cross section. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini adalah Random Effect Method (REM). Model REM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji F, secara serempak variabel PDRB, upah minimum, dan pengangguran berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square 0.837771 , atau sebesar 83,77 persen. Artinya variasi tingkat konsumsi masyarakat dapat dijelaskan oleh variabel independen yang ada dalam model statistik seperti PDRB,upah minimum dan pengangguran. Sedangkan sisanya sebesar 16,23 persen dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain yang tidak disertakan dalam model. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05, variabel PDRB dan konsumsi memiliki pengaruh positif signifikan t, variabel pengangguran tidak berpengaruh terhadap konsumsi sedangkan variabel upah minimum memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015.

Kata Kunci:PDRB, Upah Minimum, Pengangguran, konsumsi

ABSTRAKS

This research aims to analyze the influence of shopping areas, the inflation rate, the number of poor and unemployed against the IPM in Central Java province in 2012-2014. This type of research is a composite time series (in order of time) and cross section. Types of data used are secondary data with panel data type. The sample in this research is the 35 counties. Data analysis techniques used in this research is the regression of the panel. the selection of the most appropriate


(6)

2

model of diipilih in this research is the Random Effect Method (REM). REM models have power ramal high enough. Based on the test results of F, simultaneous variable GDP, minimum wage,unemployment and the effect on the consumption rate in the province of Central Java in 2007-2015. Determinant of the coefficients of test results (R2) showed that the magnitude of R-square value is 0.837771 or of 83,77 persen. This means that the variation of the consumption rate can be explained by the independent variable that is in statistical models such as GDP, minimum wage, and unemployment . While the rest of 16,23 persen explained by other factors that are not included in the model. Based on a test of the validity of the influence (t-test) on significance (α) of 0.05, GDP and variable consumpt have influence positioni significantly,the unemployment has no influence on consumption, while the minimum wage variable have influence position and significance on consumption rate in the province Central Java in 2007-2015.

Keywords: GDP, Minimum Wage, Unemployment, Consumption Rate

1. PENDAHULUAN

Konsumsi merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu terentu. Pengeluaran konsumsi menjadi komponen utama dari Produk Nasional Bruto, karena itu perhatian utama perlu diperhatikan dan diputuskan pada analisis faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi. Khusus untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga, ada faktor yang paling menentukan diantaranya yaitu tingkat pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan rumah tangga atau masyarakat secara keseluruhan maka akan semakin tinggi pula tingkat konsumsi.( Masagus,2007:5 )

Menurut Friedman dan Modigliani, bahwa setiap individu akan memperoleh kepuasan yang lebih tinggi apabila mereka dapat mempertahankan pola konsumsi yang stabil daripada kalau harus mengalami kenaikan dan penurunan dalam konsumsi mereka. Tetapi Modigliani melanjutkan dengan menyatakan bahwa orang akan berusaha menstabikan tingkat konsumsi mereka sepanjang hidupnya dan juga menganggap penting peranan kekayaan atau asset sebagai penentu tingkah laku konsumsi.


(7)

3

Kebutuhan hidup manusia semakin banyak dan bertambah mengikuti pergerakan waktu. Kebutuhan pokok manusia yang melipui primer, sekunder dan tersier wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup manusia tersebut. Alokasi kebutuhan rumah tangga dapat dilihat berdasarkan pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran makanan dan bukan makanan. Walaupun terdapat perbedaan harga antar daerah, namun nilai pengeluaran rumah tangga secara umum menunjukan perbedaan tingkat kesejahteraan penduduk antar propinsi. Pengeluaran konsumsi meliputi pengeluaran untuk pangan, pakaian, perumahan dan aneka barang dan jasa serta kebutuhan lainnya. Konsumsi makanan terdiri dari beras, lauk pauk, buah-buahan, minyak, gula, rokok dan lainnya. Konsumsi pakaian terdiri dari pakaian, sepatu, sandal, kaos kaki dan lain-lain. Konsumsi untuk perumahan meliputi sewa rumah, biaya penerangan, biaya pemeliharaan rumah dan bahan bakar (termasuk arang dan kayu bakar) dan lain-lain. Konsumsi aneka barang dan jasa terdiri dari biaya pendidikan, transportasi, kesehatan, barang tahan lama dan lain-lain. Sedangkan konsumsi lain-lainnya yaitu untuk pajak televisi, pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan dan sosila serta dana-dana lainnya yang belum tercantum ( Dian, 2007:3).

2. METODE PENELITIAN 2.1 Analisi Data Panel

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan mengunakan data panel. Data panel merupakan gabungan dari data individu (cross section) dan data runtut waktu (time series). Data panel (pooleddata) merupakan data yang terdiri atas observasi individu yang disurvei sepanjang periode waktu tertentu. Oleh karena itu data panel mampu menjelaskan perilaku individu yang berbeda dibandingkan individu lainnya dan bisa mengetahui perbedaan dari pola perubahan variabel antar-waktu.

2.2 Regresi Data Panel

Data panel merupakan gabungan antara data cross-section dan data time series . Pada data panel, unit cross-section yang sama diukur selama


(8)

4

beberapa periode waktu. Jadi, dapat dikatakan data panel memiliki dimensi ruang dan waktu. Penerapan dalam penelitian ini dilakukan untuk daerah Kabupaten dan di Propinsi Jawa Tengah

Yit=βo + β1X1it + β2X2it + β3X3it eit Dimana :

Y : Tingkat Konsumsi Masyarakat di Provinsi Jawa Tengah X1 : Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Tengah

X2 : Upah Minimum di Provinsi Jawa Tengah

X3 : Tingakat Pengangguran di Provinsi Jawa Tengah Βo : Konstanta

βo-β1 : Koefisien Regresi

eit : Variabel Gangguan / Terms of error i : Provinsi Jawa Tengah

t : Periode Waktu (tahun)

2.2.2 Metode Estimasi Model Regresi Panel

Dalam melakukan estimasi dengan model regresi panel terdapat tiga pendekatan yang sering digunakan, antara lain common effect model, fixed effect model, dan random effect model

a. Common Effect

Common effect merupakan teknik yang paling sederhana dalam mengestimasi data panel dengan mengkombinasikan data time series dengan data cross section.

b. Fixed Effect

Fixed effect merupakan teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk melihat adanya perbedaan intersep. c. Random Effect

Variabel dummy didalam model fixed effect bertujuan untuk mengetahui ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.


(9)

5 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap konsumsi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 - 2015 dengan koefisien sebesar 0.001281. Artinya, semakin tinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)yang dihasilkan oleh suatu daerah, maka secara langsung akan mendorong masyarakat dalam kegiatan konsumsi barang dan jasa.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (GM Djoko Hanantijo : 2013). 04

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori (Todaro,20). 2.2.3 Tingkat Pengangguran dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi. Tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan koefisien sebesar -0.052356.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (I Made Yogatama,2010)

2.2.4 Upah Minimum dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa upah minimum mempengaruhi terhadap konsumsi. Upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan koefisien sebesar -0.608322. Artinya, semakin tinggi upah minimum yang ditawarkan, maka semakin tinggi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa. Hal ini didorong keinginan masyarakat dalam memuaskan kebutuhannya baik kebutuhan primer, sekunder sampai tersier.


(10)

6

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Achmad Khabibi,2010).

4. PENUTUPAN 4.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. Dan pengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa model REM adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan model FEM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini adalah Random Effect Method (REM)

2. Model REM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji F, secaras erempak variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan upah minimumterhadap tingkat konsumsi masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015

3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square nsebesar 0.837771 artinya Variansi Variabel konsumsi dapat dijelaskan oleh variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan upah minimum sebesar 83.77 persen. Sisanya 16.23 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05, variabel PDRB dan upah minimum memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi, dan variabel tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat di provinsi jawa tengantahun 2007-2015.

4.2Saran

Berdasarkan analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah maka saran yang dapatdisampaikan adalah :


(11)

7

1. Konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dan dibutuhkan oleh semua manusia untuk bertahan hidup sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan. Manusia dalam melakukan konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu ekonomi seperti pendapatan dan kekayaan serta faktor non-ekonomi seperti jumlah tanggungan keluarga, status sosial, kerja tambahan serta masih banyak lagi faktor yang tidak dapat disebutkan semuanya. Selain itu terdapat faktor ekstern meliputi lingkungan seperti tempat tinggal atau daerah yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi 2. Diharapkan pemerintah dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagi setiap warga negara hendaknya harus ikut partisipasi dalam upaya penanggulangan dan usaha pemerintah yang sudah diprogramkan guna mengurangi pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, A. 2011. Refleksi dan gagasan kebijakan fiskal. Jakarta: Gramedia

pustaka utama.

Apriliawan, Dody. Tarno dan, Yasin, Hasbi. 2013. Pemodelan Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal Gaussian: Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EViews. Jakarta: Erlangga.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2012-2016. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.

Baeti, Nur. 2013. Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 2 (3) 2013.


(12)

8

Badrudin, Rudy Dan Khasanah, Mufidhatul. 2011. Pengaruh Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan. Vol. 9, No. 1, April 2011.

Boediono. 2008. Ekonomi Makro. Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta.

Delavallade, Clara. 2006. “Corruption and Distribution of Public Spending in Developing Countries”. Journal of Economics and Finance: Vol. 30. No. 2: 222-239, 2006.

Djohanputro, Bramantyo. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Jakarta: PPM. Ekanada, Mahyus. 2016, Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta: MWM Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika.

Jakarta: Salemba Empat.

Harjanto, totok. 2014. Pengangguran dan pembangunan nasional. Jurnal ekonomi. vol. 2, no. 2, januari-april 2014.

Harnovinsah dan Sagala, Bernad. 2015. Pengaruh Economic Value Added, Rasio Profitabilitas, dan Cash Flow From Operating terhadap Return Saham Perusahaan Properti. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Umb Yogyakarta. Vol. No. 1, Mei 2015. Izzah, 2015. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Dan Inflasi

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Riau Tahun 1994-2013. At-Tijaroh. Vol.1, No.2, Juli-Desember 2015.

Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen: YKPN.

Kuncoro, Mudrajat. 2013. Mudah Memahami & Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi sektor public. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Mirza, 2012. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah tahun

2006-2009. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 1 (1) (2012).

Manik, Tumpal. 2013. Analisis Pengaruh kemakmuran, Ukuran Pemerintah

Daerah, Inflasi, Intergovernmental Revenue dan Kemiskinan terhadap Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi. jurnal organisasi dan manajemen. vol.9, no. 2, September 2013.


(13)

9

Melliana, Ayunandi dan Zain, Ismail. 2013. Analisis Statistika Faktor yang Mempengaruhi IPM di Kab/Kota Provinsi Jawa Timur dalam Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains & Seni Polimes: Vol.2, No. 3. Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Edisi

Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nursiah Chalid dan Yusbar Yusuf . Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran,Upah Minimum Kabupaten/Kota Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi. Vol. 22, No. 2, Juni 2014.

Rustariyuni, Surya Dewi . 2014. Pengaruh Gini Ratio, Pengeluaran Non Makanan Perkapita, Belanja Daerah dan Laju Pertumbuhan Ekonomi pada Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Periode 2004- 2012. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Vol. X, No. 1, Juli 2014.

Sasana, Hadi. 2009. Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Terakreditasi. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 10, No.1, Juni 2009.

Siregar, Hermanto. 2008. Metode Analisis Kebijakan Pembangunan Daerah. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, Sadono. 2005. Ekonomi Mikro Modern. Jakarta: Penerbit, Raja Grafindo Persada

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta : Kencana

Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suradi, 2007. Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial: vol 12, no 03. 1-11.


(14)

10

Suryawati, C.2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. [Tesis]. Universitas Diponegoro, Jawa Tengah.

Suseno dan Astiyah. 2009. Inflasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Todaro, P Michael. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Todaro, P Michael dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Utomo, Fajar Wahyu. 2013. Pengaruh Inflasi dan Upah Terhadap Pengangguran Di Indonesia Periode Tahun 1980-2010. Jurnal Ilmiah: Vol 1, No. 2, 2013. Utomo, Yuni Prihadi. 2013, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

UNDP (United Nation Development Programme). 2010, Pembangunan

Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta.

Winardi. 2010. Ekonomi Pembangunan, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.


(1)

5 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh terhadap konsumsi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 - 2015 dengan koefisien sebesar 0.001281. Artinya, semakin tinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)yang dihasilkan oleh suatu daerah, maka secara langsung akan mendorong masyarakat dalam kegiatan konsumsi barang dan jasa.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (GM Djoko Hanantijo : 2013). 04

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori (Todaro,20). 2.2.3 Tingkat Pengangguran dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi. Tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan koefisien sebesar -0.052356.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (I Made Yogatama,2010)

2.2.4 Upah Minimum dan Konsumsi

Hasil estimasi data panel yang dilakukan menunjukkan bahwa upah minimum mempengaruhi terhadap konsumsi. Upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 – 2015 dengan koefisien sebesar -0.608322. Artinya, semakin tinggi upah minimum yang ditawarkan, maka semakin tinggi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa. Hal ini didorong keinginan masyarakat dalam memuaskan kebutuhannya baik kebutuhan primer, sekunder sampai tersier.


(2)

6

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Achmad Khabibi,2010).

4. PENUTUPAN 4.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. Dan pengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa model REM adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan model FEM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini adalah Random Effect Method (REM)

2. Model REM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari hasil uji F, secaras erempak variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan upah minimumterhadap tingkat konsumsi masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2015

3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square nsebesar 0.837771 artinya Variansi Variabel konsumsi dapat dijelaskan oleh variabel PDRB, Tingkat pengangguran, dan upah minimum sebesar 83.77 persen. Sisanya 16.23 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.

4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,05, variabel PDRB dan upah minimum memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi, dan variabel tingkat pengangguran tidak berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat di provinsi jawa tengantahun 2007-2015.

4.2Saran

Berdasarkan analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah maka saran yang dapatdisampaikan adalah :


(3)

7

1. Konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dan dibutuhkan oleh semua manusia untuk bertahan hidup sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan. Manusia dalam melakukan konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu ekonomi seperti pendapatan dan kekayaan serta faktor non-ekonomi seperti jumlah tanggungan keluarga, status sosial, kerja tambahan serta masih banyak lagi faktor yang tidak dapat disebutkan semuanya. Selain itu terdapat faktor ekstern meliputi lingkungan seperti tempat tinggal atau daerah yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pengeluaran konsumsi 2. Diharapkan pemerintah dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagi setiap warga negara hendaknya harus ikut partisipasi dalam upaya penanggulangan dan usaha pemerintah yang sudah diprogramkan guna mengurangi pengangguran.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, A. 2011. Refleksi dan gagasan kebijakan fiskal. Jakarta: Gramedia pustaka utama.

Apriliawan, Dody. Tarno dan, Yasin, Hasbi. 2013. Pemodelan Laju Inflasi di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Regresi Data Panel. Jurnal Gaussian: Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013.

Ariefianto, Moch. Doddy. 2012. Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EViews. Jakarta: Erlangga.

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam Angka 2012-2016. Semarang: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.

Baeti, Nur. 2013. Pengaruh Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 2 (3) 2013.


(4)

8

Badrudin, Rudy Dan Khasanah, Mufidhatul. 2011. Pengaruh Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan. Vol. 9, No. 1, April 2011.

Boediono. 2008. Ekonomi Makro. Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta.

Delavallade, Clara. 2006. “Corruption and Distribution of Public Spending in Developing Countries”. Journal of Economics and Finance: Vol. 30. No. 2: 222-239, 2006.

Djohanputro, Bramantyo. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Jakarta: PPM. Ekanada, Mahyus. 2016, Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta: MWM Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika.

Jakarta: Salemba Empat.

Harjanto, totok. 2014. Pengangguran dan pembangunan nasional. Jurnal ekonomi. vol. 2, no. 2, januari-april 2014.

Harnovinsah dan Sagala, Bernad. 2015. Pengaruh Economic Value Added, Rasio Profitabilitas, dan Cash Flow From Operating terhadap Return Saham Perusahaan Properti. Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Umb Yogyakarta. Vol. No. 1, Mei 2015. Izzah, 2015. Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (Ipm) Dan Inflasi

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Riau Tahun 1994-2013. At-Tijaroh. Vol.1, No.2, Juli-Desember 2015.

Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen: YKPN.

Kuncoro, Mudrajat. 2013. Mudah Memahami & Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi sektor public. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Mirza, 2012. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Belanja Modal

daerah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah tahun 2006-2009. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan: Vol. 1 (1) (2012).

Manik, Tumpal. 2013. Analisis Pengaruh kemakmuran, Ukuran Pemerintah

Daerah, Inflasi, Intergovernmental Revenue dan Kemiskinan terhadap Pembangunan Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi. jurnal organisasi dan manajemen. vol.9, no. 2, September 2013.


(5)

9

Melliana, Ayunandi dan Zain, Ismail. 2013. Analisis Statistika Faktor yang Mempengaruhi IPM di Kab/Kota Provinsi Jawa Timur dalam Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains & Seni Polimes: Vol.2, No. 3. Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Edisi

Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nursiah Chalid dan Yusbar Yusuf . Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran,Upah Minimum Kabupaten/Kota Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi. Vol. 22, No. 2, Juni 2014.

Rustariyuni, Surya Dewi . 2014. Pengaruh Gini Ratio, Pengeluaran Non Makanan Perkapita, Belanja Daerah dan Laju Pertumbuhan Ekonomi pada Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali Periode 2004- 2012. Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Vol. X, No. 1, Juli 2014.

Sasana, Hadi. 2009. Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Terakreditasi. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 10, No.1, Juni 2009.

Siregar, Hermanto. 2008. Metode Analisis Kebijakan Pembangunan Daerah. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, Sadono. 2005. Ekonomi Mikro Modern. Jakarta: Penerbit, Raja Grafindo Persada

Sukirno, Sadono. 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta : Kencana

Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suradi, 2007. Pembangunan Manusia, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial.

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial: vol 12, no


(6)

10

Suryawati, C.2005. Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. [Tesis]. Universitas Diponegoro, Jawa Tengah.

Suseno dan Astiyah. 2009. Inflasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia.

Todaro, P Michael. 2011. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Todaro, P Michael dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Utomo, Fajar Wahyu. 2013. Pengaruh Inflasi dan Upah Terhadap Pengangguran Di Indonesia Periode Tahun 1980-2010. Jurnal Ilmiah: Vol 1, No. 2, 2013. Utomo, Yuni Prihadi. 2013, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

UNDP (United Nation Development Programme). 2010, Pembangunan

Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta.

Winardi. 2010. Ekonomi Pembangunan, Penerbit Gramedia, Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM REGIONAL DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

11 66 67

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

0 4 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

0 2 11

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

1 5 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

0 4 16

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 0 15

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 0 2

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 0 6

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 3 30

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 0 2