8 d Petugas D
K – L + M + P = 312 – 12 + 15 +
0 = 285 K
– L + M + P x R = [312 – 27] x 4,5 = 1.285.5 jamtahun.
e Petugas E K
– L + M + P = 312 – 12 + 15 + 0 = 285
K – L + M + P x R = [312 – 27]
x 4,5 = 1.285.5 jamtahun. f Petugas F
K – L + M + P = 312 – 12 + 15 +
0 = 285 K
– L + M + P x R = [312 – 27] x 4,5 = 1.285.5 jamtahun.
4. Standar beban kerja.
a. Petugas A =
− �
=
, ,
= 22.699 b. Petugas B
=
− �
=
, ,
= 19.495 c. Petugas C
=
− �
=
, ,
= 12.799 d. Petugas D
=
− �
=
, ,
= 22.369 e. Petugas E
=
− �
=
, ,
= 41.595 f. Petugas F
=
− �
=
, ,
= 32.332 g. Total standar beban kerja
i. Total standar beban kerja
petugas yang melayani pasien BPJS
= standar beban kerja petugas A + standar beban
kerja petugas B + standar beban kerja petugas C +
standar beban
kerja petugas D
= 22.699 + 19.495 + 12.799 + 22.369
= 77.362 ii.
Total standar beban kerja petugas yang melayani
pasien Umum non BPJS = standar beban kerja
petugas E + standar beban kerja petugas F
= 41.595 + 32.332 = 73.927
5. Perhitungan kebutuhan
tenaga kerja
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja bertujuan untuk mengetahui jumlah
petugas TPPRJ yang diperlukan sesuai beban kerja selama satu
tahun.
9 Kebutuhan
tenaga kerja
bagianTPPRJ : a Kebutuhan tenaga kerja petugas
yang melayani pasien BPJS =
�
× ��� =
. .
× =
1,07 = 1 Dari
perhitungan diatas
diketahui kebutuhan tenaga kerja petugas yang melayani pasien
BPJS adalah sebanyak 1 petugas. b Kebutuhan tenaga kerja petugas
yang melayani pasien umum non BPJS
=
�
× ��� =
. .
× =
0,44 = 1 Dari perhitungan diatas diketahui
kebutuhan tenaga kerja petugas yang melayani pasien umum non
BPJS adalah sebanyak 1 petugas.
6. Pembahasan
Bagian TPPRJ di RSUD Tugurejo terletak terpisah dengan
bagian Instalasi
Rekam Medis,
seperti assembling, filing, koding indeksing, dan analisa reporting
karena TPPRJ
adalah tempat
pendaftaran pasien rawat jalan, baik pasien
dengan penjamin
BPJS maupun umum non BPJS. Petugas
TPPRJ berjumlah 6 orang dimana masing-masing petugas melayani
pasien di 4 loket dengan penjamin BPJS dan 2 loket yang melayani
pasien dengan penjamin umum non BPJS. Bagian TPPRJ memiliki tugas
untuk mendaftarkan pasien berobat rawat jalan sesuai dengan poliklinik
yang dituju oleh pasien itu sendiri. Menurut hasil wawancara dan
observasi yang dilakukan, tugas pokok pada bagian TPPRJ sudah
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan SPO yaitu mendaftarkan
pasien untuk berobat rawat jalan ke poliklinik yang dituju oleh pasien itu
sendiri. Namun
dengan seiring
bertambahnya pasien yang berobat rawat jalan, maka beban kerja
petugas TPPRJ yang ada semakin bertambah. Kapasitas kerja untuk
mencapai tujuan ergonomi, perlu adanya keserasian antara pekerja
dan pekerjaannya, sehingga pekerja dapat
bekerja sesuai
dengan kemampuan,
kebolehan dan
keterbatasannya. Secara
umum kemampuan,
kebolehan, dan
keterbatasan manusia
ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain
umur, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, pengetahuan, antropometri,
status kesehatan
dan nutrisi,
kesegaran jasmani,
kemampuan kerja fisik.
[4]
Berdasarkan hasil
perhitungan dengan metode WISN, didapatkan kebutuhan tenaga kerja
untuk petugas yang melayani pasien dengan penjamin BPJS sebanyak 1
orang dan petugas yang melayani pasien dengan penjamin umum non
10 BPJS sebanyak 1 orang. Sehingga
dari enam loket yang sudah tersedia perlu penambahan dua loket untuk
masing-masing penjamin. Penambahan loket ini harus
disertai juga dengan penambahan tenaga yang berkompeten dan sesuai
dengan karakterisitik per bagian, dalam
hal ini
bagian TPPRJ.
Berkompeten dalam hal ini adalah gesit, cepat dan efektif dalam
melayani pasien, mengerti Standar Operasional Prosedur rumah sakit
dan melaksanakannya dengan baik, mampu
menjelaskan peraturan,
prosedur dan hal lainnya kepada pasien bila tidak mengerti baru
berobat ke rumah sakit. Sesuai dengan karakteristik
TPPRJ yaitu mengetahui seluk beluk tata letak atau tempat poliklinik
rawat jalan
di rumah
sakit, berpenampilan
menarik, mampu
tersenyum dan berramah tamah terhadap pasien, mampu komunikatif
dengan pasien, umur sesuai dengan umur produktif untuk bekerja 15
– 44 tahun, pendidikan terakhir DIII
– Rekam Medis, jenis kelamin laki
– laki
maupun perempuan,
serta mengerti dan hafal kelengkapan
dokumen pendaftaran untuk pasien dengan penjamin BPJS maupun
penjamin yang lainnya. Hal ini berkaitan dengan
produktivitas kerja dan kapasitas kerja. Dimana produktivitas dapat
dikatakan meningkat apabila jumlah produksi atau keluaran meningkat
dengan jumlah masukan atau sumber daya yang sama, jumlah produksi
atau keluaran sama atau meningkat dengan jumlah masukan atau sumber
daya lebih kecil dan produksi atau keluaran meningkat diperoleh dengan
penambahan sumber daya yang relatif kecil.
[5]
Sedangkan kapasitas kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat produktivitas kerja.
Kapasitas kerja
yaitu kemampuan seorang individu untuk
menyelesaikan setiap tugas atau pekerjaan
yang diberikan
oleh seorang atasan kepada bawahannya,
yang meliputi karakteristik individu sifat
khas yang
dimiliki dan
menggambarkan masing-masing
individu yang meliputi umur, jenis kelamin, antropometri, pendidikan,
pengalaman, agama,
kesehatan, kebugaran,
dan lain-lain,
karakteristik fisiologis kemampuan fisik
seseorang dilihat
dari kemampuan
dan daya
tahan kardiovaskuler atau pernafasan, otot,
panca indera
dan lain-lain,
karakteristik psikologis kemampuan kejiwaan
seseorang untuk
menghadapi suatu masalah atau tekanan yang meliputi kemampuan
mental, adaptasi terhadap hal yang baru, stabilitas emosi dan lain-lain
dan karakteristik
biomekanik kemampuan dan daya tahan sendi
11 dan persendian tendon, tulang dan
lain-lain.
[5]
Dengan kapasitas kerja yang mumpuni dan mampu bekerja sesuai
harapan sehingga produktivitas kerja juga meningkat dan pada akhirnya
yang dilihat oleh konsumen, dalam hal pasien, adalah mutu pelayanan di
rumah sakit. Mutu pelayanan meliputi kecepatan, ketepatan, kelengkapan
dan kejelasan
informasi, kenyamanan di ruang tunggu, dan
lain-lain. Semakin cepat
pasien tersebut
dilayani, maka
pasien tersebut puas dan bila ia merasakan
sakit atau gejala sakit yang lain maupun sama, ia akan berkunjung
kembali karena kebutuhan pasien tersebut sudah terpenuhi dari pihak
rumah sakit, yaitu sembuh dari penyakit yang dideritanya.
D. KESIMPULAN