PARTISIPASI PEMUDA KOTA BATU DALAM MEMPERTAHANKAN MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL BANTENGAN (STUDI PADA PEMUDA DESA JUNREJO KOTA BATU)

PARTISIPASI PEMUDA KOTA BATU DALAM MEMPERTAHANKAN
MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL BANTENGAN
(STUDI PADA PEMUDA DESA JUNREJO KOTA BATU)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhhamadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:
Dea Anggun Kriskiolivia
201110040311065

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan hasil dari perjalanan proses pembelajaran selama
perkuliahan Strata Satu (S1). Ilmu-ilmu yang diperoleh selama bangku perkuliahan
sangat bermanfaat hingga terciptanya karya ilmiah berupa skripsi yang disusun oleh
penulis ini. Skripsi ini berisi tentang partisipasi pemuda Kota Batu dalam

mempertahankan media komunikasi tradisional bantengan. Dimana

partisipasi

pemuda Kota Batu bisa menjadi pemacu semangat pemuda Kota Batu lainnya dalam
mempertahankan suatu komunikasi tradisional yang ada didaerah mereka.
Skripsi ini juga merupakan suatu karya seni, yakni seni menulis. Karena
skripsi ini berjenis kualitatif, dimana penulis mendeskripsikan (bercerita) dan
menuangkan ini dalam bentuk tulisan. Dan dalam skripsi ini, selain disusun dengan
sesuai dengan kaidah penulisan skripsi dan kaidah bahasa Indonesia EYD, penulis
juga menuangkan ini sesuai dengan gaya bahasa dan karakter penulis.
Terimakasih penulis haturkan kepada Allah SWT atas restu, petunjuk dan
kekuatan yang diberikan kepada penulis, serta pihak-pihak yang telah membantu
jalannya penyusunan skripsi ini, Antara lain:
a. Untuk Bapak Dr. Muslimin Machmud, M.Si dan Bapak Drs. Abdullah
Masmuh, M.Si yang telah bersedia menjadi dosen pembimbing, serta mau
meluangkan waktu dan tenaga memberikan bimbingan dari awal pengerjaan
skripsi dari awal hingga akhir.
b. Untuk Papa dan Mama tercinta yang sudah memberikan semangat dan
motivasi ketika penulis mulai malas dalam mengerjakan skripsi dan terima

kasih kepada kakak perempuan satu-satunya kak Tika yang memberikan
motivasi, diskusi, dan candaan ketika penulis jenuh.
c. Untuk sahabat seperjuanganku Elisna Asri yang tidak kenal lelah dan terima
kasih atas omelan yang selalu membuat penulis semangat dan termotivasi
dalam mengerjakan skripsi. Serta sahabat-sahabatku Gaharu, Thoyib, Yahya,

terima kasih telah menjadi sahabat dari awal perkuliahan hingga akhir dan
juga terima kasih untuk sevty atas semua sharingnya.
d. Untuk sahabat Andika Adi terimakasih telah membuat penulis semangat lagi
ketika sudah jenuh dengan pengerjaan skripsi dan juga tidak lupa dengan
sahabat dari TK Anggi terima kasih sudah banyak membantu penulis dalam
mengerjakan skripsi ini.
e. Untuk mbak Yosi Ari Pertiwi terimakasi atas semua bantuan yang diberikan
kepada penulis, walaupun kenalnya berawal dari bimbingan tapi terimakasih
sudah diberi banyak bantuan.
f. Untuk semua anggota Padepokan Trisula Muda, penulis ucapkan banyak
terimakasih atas semua bantuan yang diberikan kepada penulis ketika
mendapatkan data.
g. Untuk IKOM B 2011, anak-anak Audio Visual 2011 terima kasih banyak atas
pembelajaran selama praktikum baik praktikum 1, 2, dan 3.

h. Untuk laptop, motor “Onyet”

yang selalu menemani kemanapun penulis

pergi baik ke kampus dan kemanapun penulis pergi, serta laptop yang selalu
menjadi tempat curahan inspirasi penulis.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini
sebagai karya tulis dan mengharapkan masukan saran dari pembaca agar terkurangi
kesalahan dan kelemahannya, sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, Agustus 2015

Dea Anggun Kriskiolivia

DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii
PERNYATAAN ORSINALITAS .................................................................................... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI .................................................................... iv

ABSTRAKSI...................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi ............................................................................................................ 9
A.1 Pengertian Komunikasi ................................................................................... 9
A.2 Komunikasi Tradisional ................................................................................ 13

A.2.1 Pengertian Komunikasi Tradisional ...................................................... 13
A.2.2 Peran dan Bentuk Komuikasi Tradisional ............................................. 15
A.3 Media Tradisional .......................................................................................... 16
A.4 Budaya ............................................................................................................. 22
A.5 Bantengan ....................................................................................................... 27
A. 6 Pemuda Desa Junrejo ................................................................................... 30
A.6.1 Kehidupan Pemuda Desa Junrejo ........................................................ 30

B. Teori Interaksi Simbolik ....................................................................................... 32
C. Fokus Penelitian .................................................................................................... 36
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 37
B. Tipe dan Dasar Penelitian .................................................................................... 37
C. Waktu dan Lokasi Penelitan ............................................................................... 38
D. Subjek Penelitian ................................................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 39
F. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 40
G. Teknik Keabsahan Data ....................................................................................... 43
BAB IV: GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................... 44
B. Faktor- Faktor Pendukung Seni Bantengan Di Desa Junrejo .......................... 48
C. Seni Bantengan Di Desa Junrejo ......................................................................... 49

D. Padepokan Trisula Muda ..................................................................................... 51

BAB V: PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
A. Motif Subjek Penelitian Dalam Mempertahankan Media Kesenian
Bantengan Sebagai Media Komunikasi Tradisional ........................................ 57

B. Pembahasan Partisipasi Pemuda Kota Batu Dalam Mempertahankan
Media Komunikasi Bantengan
B.1 Kesenian Bantengan Dikenalkan Pada Anak-Anak dan Pemuda Di Desa
Junrejo................................................................................................................................. 68
B.2 Melibatkan Bantengan Dalam Setiap Kegiatan Di Desa Junrejo dan Kota Batu .... 83
B.3

Melibatkan

Pemerintah

Mempertahankan Media

Kota

Batu

dan

Padepokan


Lain

Dalam

Komunikasi Tradisional Bantengan ............................ 96

B.4 Ketertarikan dan Peran Perempuan Dalam Mempertahankan Media
Komunikasi Bantengan Di Desa Junrejo ................................................................. 108
B.5 Komunikasi Antarpersona yang Digunakan Dalam Mengajarkan dan
Mengenalkan Media Komunikasi Tradisional Bantengan ...................................... 122

BAB VI: PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 133
B. Saran ..................................................................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi).Jakarta: Rineka Cipta.

Budyana, Muhammad, Leila Mona Geinem.2011. Teori Komunikasi Antarpribadi.
Jakarta: Kencana.
Effenndy, Onong Ucjana. 2002. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Geertz, Clliffort. 1992. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Holt,

Claire.2000.

Melacak

Jejak

Perkembangan

Seni

di

Indonesia.


Bandung:Art.Line.
Jahi, Amri.1988. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara
Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia.
Machmud, Muslimin.2011. Komunikasi Tradisional : Pesan Kearifan Lokal
Masyarakat Sulawesi Selatan Melalui Berbagai Media Warisan. Yogyakarta: Buku
Litera.
Mulyana, Deddy.2011.Ilmu Komunikasi: suatu pengantar. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy.2005. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy . 1994.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasir, Mohammad.2009.Metode Penelitian Kualitatif.Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurudin.2004.Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pawito.2007.Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: LKiS.
Pujileksono, Sugeng.2009. Pengantar Antropologi. Malang:UMM.
Ritzer, George, Dougllas J.Goodman.2011.Teori Sosiologi Modern. Jakarta:Kencana.
Rakhmad, Jalaludin. Psikologi Komunikasi: Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Sardiman A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press
Soekamto, Soerjono. 2006. Sosiologi: Suatu Pengantar.Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada.
Sukrisman.2014.Jejak Pariwisata dan Pertanian Kota Batu.Batu:Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kota Batu.
Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.
Internet:
Googlemaps.com/desajunrejo diakses pada tanggal 13 Mei 2015 pukul 10.00 WIB

1

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media komunikasi sangat diperlukan dalam menyampaikan suatu
pesan komunikasi. Komunikasi mengandung definisi menyampaikan pesan
kepada penerima pesan (komunikan) melalui media komunikasi baik, media
komunikasi yang bersifat modern maupun tradisional. Tujuannya adalah agar

komunikan atau penerima pesan dapat mengerti serta memahami pesan yang
disampaikan

oleh

pemberi

pesan

(komunikator)1.

Karena

dalam

menyampaikan pesan manusia membutuhkan perantara untuk menyampaikan
sebuah pesan. Di dalam komunikasi pesan tidak harus melalui pembicaraan
antara dua orang, maupun dalam kelompok. Dapat diketahui bahwa pesan
yang akan disampaikan dapat dilakukan melalui komunikasi non-verbal.
Dalam komunikasi non verbal, seseorang dapat menyampaikan langsung
tanpa menggunakan bahasa lisan atau verbal, melainkan melalui simbol atau
melalui gerakan, ekpresi, maupun bahasa isyarat. Media komunikasi
tradisional misalnya, media komunikasi ini bisa menjadi media untuk
penyampaian pesan terhadap anggota masyarakat yang lain. Di dalam
penelitian ini mengambil media komunikasi tradisional dalam bentuk tarian

1

Muslimin Machmud.2011.Komunikasi Tradisional: Pesan Kearifan Lokal Masyarakat Sulawesi
Selatan Melalui Berbagai Media Warisan.Yogyakarta: Buku Litera.

2

tradisional yang masih dipertahankan oleh masyarakat Kota Batu pada
khususnya.
Media Komunikasi menjadi sangat penting di dalam menyampaikan
pesan komunikasi. Sebab tanpa adanya media yang tepat maka pesan
komunikasi tidak bisa tersampaikan dengan baik. Melalui media komunikasi
tradisional diharapkan bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan bisa
direspon dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Media komunikasi melalui kesenian tradisional bantengan atau bentuk
tarian bantengan yang saat ini digemari oleh masyarakat Kota Batu, karena
masyarakat Kota Batu yang saat ini para pemuda Kota Batu sedang giat dalam
melestarikan kebudayaan para leluhur mereka. Tari Bantengan yang juga
menyuguhkan estetika dan juga memerlukan komunikasi yang baik antara
pemainnya dan komunikasi pada audiens.
Realisasi dari partisipasi yang diwujudkan dalam bentuk aktualisasi ini
berupa penghargaan dari masyarakat serta dapat menujukkan jati diri dari
pemuda Kota Batu sendiri. Proses aktualitas dipegaruhi oleh lingkungan
keluarga ataupun lingkungan masyarakat sekitar. Proses aktualitas ini
dijadikan oleh seseorang untuk mengeksiskan diri kepada masyarakat, proses
aktualisasi ini dilakukan untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
guna dijadikan cerminan terhadap diri seseorang bagaimana konsep diri yang
pas akan berperilaku di dalam keseharian yang akan ditunjukkan kepada
orang lain.

3

Dalam mempertahankan media komunikasi tradisional bantengan ini
para pemuda Kota Batu mempunyai keterlibatan yang cukup besar dalam
melestarikan kesenian bantengan ini. Kesenian adalah bagian dari unsur
kebudayaan. Dimana definisi kebudayaan sendiri menurut Tylor (1871)
menyebutkan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai
kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.

Sedangkan

secara

kata

kebudayaan

berasal

dari

kata

“buddhayah” (sansekerta) yang berarti jamak dan kata “budhi” yang berarti
akal atau budi. Dapat diartikan pula bahwa menurut Tylor kebudayaan adalah
segala sesuatu yang ada di dalam masyarakat. Budaya juga mencakup tentang
keseharian yang dilakukan masyarakat. Kesenian sendiri adalah salah satu
unsur dari kebudayaan yang telah disebutkan Tylor.2
Di Indonesia banyak diketahui bahwa banyak sekali tarian khas daerah
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hampir di pelosok wilayah
Indonesia mempunyai tarian khas tersendiri. Begitu juga di wilayah Jawa
Timur, khususnya Kota Batu juga mempunyai tarian khas daerah. Keberadaan
kesenian tari bantengan ini, sebenarnya sudah dikenal masyarakat sudah
cukup lama. Munculnya kesenian bantengan ini tidak lepas dari letak
geografis dan juga sejarah masa lampau Kota Batu yang dahulu adalah daerah
perbatasan dari kerjaan Singgosari dan Majapahit. Sehingga masyarakat

2

Sugeng Pujileksono.2009. Pengantar Antropologi. Malang: UMM Press hlm: 14

4

zaman kerajaan dahulu membentuk kelompok masyarakat dan membentuk
kebudayaan sendiri yang tidak terkait dengan kedua kerajaan.
Masing-masing kesenian daerah mempunyai kelebihan tersendiri
untuk dipertunjukan kepada masyarakat. seperti seni tari Kecak (Bali), seni
tari Reog (Ponorogo), seni tari Sanduk (Madura), dan banyak lagi yang
terdapat di wilayah Indonesia maupun daerah Jawa Timur. Jika dilihat dan
kita amati, berbagai macam kesenian terutama seni tari saat ini kurang
diminati oleh masyarakat terutama kaum pemuda. Hal berbeda terjadi di Kota
Batu, para pemuda justru saat ini mampu memainkan kesenian tari bantengan.
Kesenian bantengan adalah salah satu kesenian tari yang saat ini masih
ada keberadaannya. Keberadaan seni tari yang masih ada keberadaannya ini
mampu menarik para pemuda Kota Batu untuk terus dimainkan. Melalui
kesenian ini pemuda Kota Batu dapat membentuk komunitas atau paguyuban
seni yang ada di Kota Batu.
Dalam memainkan seni tari bantengan ini para pemain dibutuhkan
komunikasi yang efektif, karna di dalam memainkan seni tari ini dibutuhkan
dua orang sebagai banteng. Satu orang bertindak sebagai pemegang kepala
banteng dan satu orang lagi sebagai tubuh atau ekor banteng, sehingga
komunikasi keduanya diperlukan agar dapat memainkan seni tari tersebut.
Komunikasi ini sangat diperlukan menginggat ada dua orang dalam satu tubuh
banteng tersebut.

5

Media komunikasi tradisional yang masih dipertahankan oleh
masyarakat khususnya pemuda Kota Batu ini juga digunakan untuk
pengaktualisasian diri pemuda Kota Batu dalam menjadikan identitas diri
mereka kepada masyarakat. Karena pengaktulisasian diri ini merupakan suatu
kebutuhan

manusia

dalam

kehidupan

bermasyarakat

dan

dalam

berkomunikasi. Dilihat dari aspek komunikasi sendiri aktualitas menjadi
sangat penting untuk proses pengenalan diri kepada masyarakat disekitarnya.
Dalam komunikasi di pedesaan terutama di Desa Junrejo, komunikasi
yang biasa dilakukan adalah komunikasi antarpersona. Karena komunikasi
antarpersona sendiri adalah komunikasi yang dilakukan secara bertatap muka
oleh dua orang atau lebih.3 Maka Pesan bisa tersampaikan dengan baik karena
komunikasi melalui pertunjukan tradisional bantengan bisa terjadi komunikasi
secara bertatap muka, audience mengamati gerak atau pesan nonverbal yang
disampaikan oleh pemain bantengan tersebut.
Partisipasi dari pemuda Kota Batu juga memunculkan andil yang
cukup besar dalam mempertahankan media komunikasi tradisional yang bisa
disampaikan kepada audiens dalam pertujukannya dalam pertunjukannya
sendiri. Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi yang bersifat dua arah.
Salah satu model komunikasi dua arah adalah komunikasi interaktif. Dimana
dalam komunikasi ini terjadi adanya saling mengirim pesan. Dimana yang
bertindak sebagai komunikator adalah pemain tari bantengan yang
3

Nurudin.2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

6

menyampaikan pesan kepada komunikan, komunikan yang dimaksud adalah
para audiens. Model komunikasi ini juga dijelaskan dalam buku Deddy
Mulyana (ilmu komunikasi suatu pengantar, model ini merupakan model
komunikasi S-R (Stimulus-Respons) yang dipengaruhi oleh disiplin psikologi,
model ini juga menunjukkan bahwa komunikasi sebagai proses aksi-reaksi
antara komunikator dan juga komunikan.4
Media komunikasi tradisional ini dapat menjadi stimulus individu
untuk menarik serta menikmati sajian pesan yang disuguhkan. Sajian yang
disuguhkan menyajikan berbagai makna yang beda antara audiens satu dengan
audiens lainnya. Namun dalam pertunjukan seni tari bantengan yang audiensnya mempunyai kesamaan secara geografis, demografis, dan juga geografis
dan juga latar belakang budaya yang sama dapat diartikan para audiens bisa
menangkap pesan yang disampaikan dalam pertujukan seni bantengan.
Menurut George Herbert Mead yang menyatakan bahwa manusia bisa
mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam
masyarakat dan itu bisa dilakukan dalam komunikasi. Menurut Teori Mead
tentang konsep diri ini berlaku pula bagi pembentukan identitas etnik dalam
arti bahwa konsep diri diletakkan dalam konteks keetnikan, sehingga diri
dipandang spesifik secara budaya dan berlandaskan keetnikan 5.

4
5

Deddy Mulyana.2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya hlm: 11
Ibid hlm:11

7

Begitu juga Pemuda Kota Batu yang juga melakukan pembentukan
identitas

diri

mereka

melalui

kesenian

bantengan

agar

dianggap

keberedaannya dan dipandang secara spesifik melalui kebudayaan mereka
atau melalui kesenian tari bantengan tersebut.
Dari fenomena yang telah dijabarkan diatas maka peneliti untuk
meneliti tentang Partisipasi

Pemuda Kota Batu dalam mempertahankan

media komunikasi tradisional bantengan. Hal ini karena menginggat bahwa di
Indonesia mempunyai media komunikasi tradisional yang cukup banyak dan
setiap daerah mempunyai warisan budaya sendiri. Pemilihan Pemuda Desa
Junrejo yang lebih ditekankan bahwa Pemuda desa tersebut memiliki korelasi
dengan tema penelitian tentang bagaimana partisipasi pemuda Kota Batu
dalam mempertahankan warisa budayanya. Berdasarkan uraian latar belakang
yang dijabarkan, maka peneliti mengangkat judul “PARTISIPASI PEMUDA
KOTA BATU DALAM MEMPERTAHANKAN MEDIA KOMUNIKASI
TRADISIONAL BANTENGAN (Studi Pada Pemuda Desa Junrejo Kota
Batu)”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan dikaji dalam
penelitian

ini adalah: Bagaimanakah Partisipasi Pemuda Kota Batu dalam

Mempertahankan Media Komunikasi Tradisional Bantengan ?

8

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini memiliki
tujuan yaitu untuk mengetahui proses komunikasi serta partisipasi pemuda
Kota Batu dalam mempertahankan media komunikasi tradisional bantengan di
Desa Junrejo.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis:
a. Untuk menambah referensi tentang riset yang melalui studi kasus bagi
jurusan Ilmu Komunikasi.
b. Untuk membantu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang
mengambil studi tentang komunikasi audio visual yang mempunyai
ketertarikan pada komunikasi tradisional.
c. Dan sebagai literatur untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis:
a. Membantu masyarakat sekitar untuk lebih mengenal kebudayaan asli.
b. Membantu masyarakat khususnya para pemuda untuk lebih kritis dan
lebih aktif untuk membangkitkan semangat untuk melestarikan budaya
asli.