KESIMPULAN DAN SARAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS UANG SISA PEMBAYARAN DARI PELANGGAN YANG TIDAK DIKEMBALIKAN SURYA SWALAYAN.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:
1.

Perlakuan akuntansi atas penerimaan uang sisa pembayaran dari
pelanggan yang tidak dikembalikan oleh Surya Swalayan diperlakukan
sebagai pendapatan lain-lain.

2.

Perlakuan akuntansi uang sisa pembayaran dari pelanggan yang tidak
dikembalikan oleh Surya Swalayan ditinjau dari konsep akuntansi
keuangan tidak tepat. Uang sisa pembayaran yang tidak dikembalikan
memiliki karakteristik antara lain tidak ada pengorbanan yang dilakukan

oleh perusahaan untuk mendapatkannya, oleh karena itu uang sisa
pembayaran yang tidak dikembalikan merupakan modal donasi dan
bukan merupakan pendapatan lain-lain.

5.2.

Saran Penelitian
Berdasarkan kesimpulan yang telah di buat di atas, maka saran yang

diberikan pada pihak manajemen Surya Swalayan yaitu sebaiknya Surya
Swalayan mengakui uang sisa pembayaran dari pelanggan yang tidak
dikembalikan sebagai modal. Hal ini bertujuan agar laporan keuangan Surya
Swalayan

sesuai

dengan

Standar


Akuntansi

42

Keuangan

Entitas

Tanpa

43

Akuntabilitas Publik sehingga dapat digunakan oleh pihak eksternal misalnya
bank guna permohonan kredit.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, 2006, Pengungkapan Informasi Sosial Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Keuangan
Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Bursa

Efek Jakarta), Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang
Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. van Breda. 1992. Accounting Theory.
Chicago: Irwin.
http://vibizlearning.com/new/glossary/detail/modal_sumbangan
http://www.fasb.org/
http://www.iasb.org/
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009.
Jakarta: Salemba Empat.
Pusat Penelitian Unika Atma Jaya. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta.
R.I. 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Jakarta.
R.I. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Jakarta.
Sayekti dan Wondabio, 2007, Pengaruh CSR Disclosure Terhadap Earning
Response Coefficient, Simposium Nasional Akuntansi 10, Makasar
Sembiring, 2005, Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial: Study Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo
Standar Akuntansi Keuangan, 2007, Ikatan Akuntansi Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, 2009, Ikatan

Akuntansi Indonesia
Suharto, 2008, Corporate Social Responsibility: What is and Benefits for
Corporate, Intipesan, Jakarta
Suwardjono, 2003, Pengantar Akuntansi: Proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem, Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, BPFE Yogyakarta

Suwardjono, 2005, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi
Ketiga, Cetakan Pertama, BPFE Yogyakarta
Wikipedia, 2008

LAMPIRAN

SURYA SWALAYAN
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2009
Dalam Rupiah

Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Potongan Penjualan
Laba Kotor

Beban Usaha
Beban Gaji
Biaya Pelengkapan
Biaya Air dan Listrik
Biaya Promosi
Beban Sumbangan
Beban Kesejahteraan Karyawan
Biaya Transportasi
Total Beban Usaha
Laba Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-Lain
Selisih Bayar
Beban Administrasi Bank
Pendapatan Bunga
Total Pendapatan (Beban) Lain-Lain
Laba Sebelum Beban Pajak

10.780.228.169
9.039.767.915
26.125.816

1.714.334.438

570.658.000
10.452.130
8.314.600
3.718.500
1.735.000
8.145.000
1.371.000
604.394.230
1.109.940.208

19.123.625
7.632.141
13.726.512
25.217.996
1.135.158.204

Beban Pajak


283.789.551

Laba Bersih

851.368.653