masyarakat di desa yang di tempati. Namun pengbdian yang sesungguhnya di masyarakat lebih berat dari pada pengabdian yang di wujudkan dengan
kegiatan KKN, dalam KKN jika di prosentasikan hanya 50 dari pengabdian yang nyata. Oleh karena itu perlunya kegiatan pengabdian ini sebagai
kegiatan yang mampu memberikan pengalaman bermasyarakat yang lebih dari sekedar KKN, terlebih bagi mahasiswa yang berbigronkan pramuka.
Oleh karena itu dari racana sendiri memiliki program untuk mendapatkan pengetahuan ataupun pembelajaran tersebut melalui pengadaan kegiatan-
kegiatan yang mampu membentuk jiwa sosial anggota ataupun tamu racana.
2. Manfaat Perilaku Altruisme Pada Peserta Pengabdian.
Dalam Racana terdapat kegiatan salah satunya adalah pengabdian. Kegiatan ini diadakan rutin setiap satu tahun sekali selama 6-7 hari di
daerah-daerah yang bisa dikatakan belum maju atau pedesaan. Kegiatan ini hampir mirip dengan kegiatan KKN Kuliah Kerja Nyata. Namun yang
membedakan adalah lamanya hari dalam mengabdi. Dalam kegiatan pengabdian ini ada berbagai kegiatan seperti les gratis, mengisi TPQ
taman pendidikan qur’an, mengadakan pengajian siraman rohani di malam puncak kegiatan. daerah dengan mendatangkan mubaligh dari kota,
mengisi ekstra pramuka di SD atau MTs, memberikan motivasi bersamaan les gratis, dan berbagi sembako bagi warga yang tidak mampu. Manfaat
yang telah diperoleh peserta pengabdian sendiri pada kegiatan ini adalah, mampu melatih mental mereka dalam kehidupan bermasyarakat, melatih
jiwa sosial mereka, kepedulian mereka terhadap orang lain, terhadap kebutuhan masyarakat yang bersifat membangun.
Manfaaat selain itu peserta merasa lebih mandiri lagi, dan lebih memahami dan mengetahui kondisi kehidupan yang sebenarnya
seperti bagaimana sulitnya masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, apalagi nanti jika mereka akan hidup di dalam masyarat
yang pedesaan. Kegiatan ini sangat tepat untuk peserta maupun panitia, karena kegiatan ini mampu melatih solidaritas anggota racana.
Selain itu kegiatan pengabdian merupakan ajang untuk kesempatan belajar teman-teman peserta pengabdian untuk melatih keikhlasan hati
yang biasanya belum terlatih membantu orang lain menggunakan tenaga mereka sendiri, terlebihnya kegiatan ini dilakukan selama
enam hari berturut-turut, dan setiap harinya mereka mengerahkan semua tenaga dan fikiran mereka untuk membantu orang lain yang
membutuhkan mereka. Sedangkan manfaat pengabdian yang apabila dilihat langsung dari
setiap kegiatan yang dilakukan peserta di lokasi pengabdian maka akan terlihat secara rinci seperti berikut ini:
1 Kegiatan mengisi TPQ, pada kegiatan ini peserta dapat meraih
manfaat seperti pengalaman untuk mengajar anak kecil ataupun anak yang memasuki usia remaja untuk belajar al-
qur’an,
ikrok,
serta kitab- kitab fiqih dasar atau bisa disebut juga dengan
fasholatan
. Pengalaman mengajar ini tentunya tidak semua bisa di dapat di
lingkup kampus, oleh karena itu dengan adanya kegiatan pengabdian ini peserta dapat memperoleh pengalaman ini, meskipun masih belajar
pertama kalinya. Seperti pepatah mengatakan “
menyelam sambil minum air
”, mereka tetap berusaha untuk membantu mereka yang membutuhkan belajar mengaji.
2 Memberikan les gratis, pada kegiatan ini peserta memberikan
bimbingan belajar kepada anak-anak yang ingin belajar pelajaran umum di sekolah. Manfaat yang terlihat, peserta mendapatkan ilmu
dan mengulang kembali pelajaran-pelajaran yang dulu pernah di pelajari sehingga dengan mengulang seperti itu, mampu memperkuat
ingatan tentang pelajaran yang dulu di dapat di bangku sekolah. Tidak semua peserta pengabdian memiliki pengalaman mengajar di bangku
kuliahnya, dengan mengikuti kegiatan pengabdian, pengalaman mengajar anak-anak untuk belajar pelajaran umum menyulap mereka
untuk memiliki pengalaman tersebut dan tau bagaimana rasanya mengajar anak-anak, serta tau harus bagaimana mereka dalam kondisi
mendidik anak orang yang ingin belajar. 3
Mengisi ekstra pramuka di SD, dengan mengadakan kegiatan untuk mengisi ekstra pramuka di sekolah dasar SD memberikan
kesempatan serta pengalaman kepada peserta pengabdian untuk langsung berkecimpung didunia pendidikan sebagai pengajar bukan
sebagai peserta didik. Pada kegiatan mengisi ekstra pramuka peserta merasa dituntut oleh diri sendiri untuk sekreatif mungkin mengisi
kegiatan ini agar kegiatan ini tidak jenuh, karena kegiatan ini dilakukan langsung di lingkungan sekolah, tentunya mereka memiliki
fikiran bahwa tidak ingin mengecewakan pihak sekolah atas kegiatan ini. sebelum kegiatan mereka juga belajar bagaimana cara melobi
pihak sekoalah tersebut atau meminta izin untuk mengisi ekstra pramuka. Hal tersebut mengandung banyak manfaat mulai dari proses
meminta izin, sampai pada terlaksananya kegiatan mengisi ekstra parmuka tersebut.
4 Kerja bakti sosial baksos, macam-macam kegiatan baksoso antara
membersihkan mushola, kerja bakti desa, membenahi jalan yang rusak, merapikan saluran air yang tertimbun tanah dll. Kegiatan ini
sangat jarang sekali dilakukan di kalangan mahasiswa yang tidak berorganisasi, apalagi anak yang bermukimnya hanya di kos-kosan
saja. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini membuat peserta pengabdian ikut berperan aktif dalam masyarakat, meskipun hanya
kerja bakti semata, namun hal ini adalah pelajaran bersosial, berinteraksi dasar yang mampu didapat oleh peserta pengabdian
dengan mesyarakat di lokasi pengbdian. Hal tersebut merupakan manfaat mengikuti pengabdian pramuka.
5 Mengundang atau mendatangkan pengajian, kegiatan ini merupakan
kegiatan besar di pengabdian pramuka, karena kegiatn ini akan mengumpulkan warga dalam satu majlis, untuk menerima siraman
rohani dari mubaligh yang di datangkan oleh peserta dan panitia
pengabdian. Proses yang dilakukan untuk kegiatan ini memerlukan persetujuan dari pihak desa dan memerlukan kerja sama dari polsek,
serta koramil. Manfaat yang yang nampak pada kegiatan ini adalah kerja keras panitia dan peserta yang berusaha mengadakan kegiatan
ini dengan mondar mandir mencari perizinan desa, mencari mubaligh, menyiapkan konsumsi, cara melobi ,masyarakat untuk bekerja sama
dalam kegiatan pengajian. Hal ini membuat pemikiran peserta ataupun panitia menjadi lebih dewasa, dan lebih matang dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan di dalam desa dan untuk warga desa. Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat
memeberikan banyak pengalaman untuk peserta khusunya pengalaman mengajar anak-anak didik, pengalaman bermasyarakat, pengalaman
menjalankan mengadakan kegiatan di dalam desa. Pada kodratnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri, tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
6
Manusia di kotdratkan sebagai makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu Nabi
Muhammad SAW bersabda, “
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
” HR.Abu Abdillah Muhammad bin Salamah al-Mishriy
7
Hadist tersebut menggambarkan bahwa manusia harus saling tolong-menolong altruisme.
6
Dadang Supardan, pengantar ilmu sosial,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, Hal. 25
7
Abu Abdillah Muhammad bin Salamah bin ja’far bin Ali bin Hakamun al-qodho’i al-
Mishriy,”Musnad Syihab”, hadis no 1234. Juz 2,Beirut Muassasah al-Risalah,1986, cet II, Hal. 2
Perilaku sosial tidak akan lepas dari kehidupan manusia dalam interaksinya di masyarakat. Proses interaksi manusia ini tidak lepas dari
perbuatan tolong-menolong. Begitu juga seorang mahasiswa di lingkungan kampus. Pada kehidupan kampus mahasiswa dikatakan mandiri dan pintar,
pada suatu saat pasti mereka akan tetap membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain.
Beberapa konsep dalam norma-norma ilahiyah yang berhubungan dengan perilaku tolong-menolong antara lain: amal sholeh, ihsan,
mu’awan
ah
, musya’adah, shodaqah, infaq, dan zakat. Konsep-konsep tersebut dianggap sangat penting sehingga perilaku menolong dapat
mendorong penganutnya untuk menolong dengan ikhlas dan didasari dengan keimanan.
8
Tolong-menolong dengan hati yang ikhlas dan ridho kepada siapa saja terutama bagi orang yang membutuhkan pertolongan
kita, maka kita juga akan mendapat kebaikan juga dari Allah entah darimana datangnya.
Dalam hadis riwayat muslim telah dijelaskan bahwasany a “
menolong
orang lain akan menghilangkan satu kesusahan di hari kiamat”. Dari hadis tersebut tergambarkan begitu besarnya manfaat pada
duniawi ataupun ukhroni karena mau menolong orang lain dengan catatan hati yang ikhlas, selain itu menolong orang lain dapat meringankan beban
hidup yang sulit pada diri individu. Dalam kerjasama yang baik antar sesama manusia akan membuat persoalan-persoalan yang rumit semakin
8
Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu Dan Pengetahuan Empirik
,Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013,hal.231.
terasa ringan, apabila orang lain juga ikut andil dalam kesulitannya.
9
Semua beban akan menjadi ringan jika ada uluran tangan dari orang lain, dan itu sangat wajar, karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup secara individu. Menolong dapat menjadi suatu yang berharga dalam diri individu
seperti yang
tercantum dalam
Teori pertukaran
sosial yang
mengasumsikan bahwa: 1
menolong dapat meningkatkan kemungkinan seorang akan menolong kita juga sebagai balasan.
2 Menolong seseorang merupakan investasi masa depan, yang artinya
akan menjadi pertukaran sosial suatu hari nanti, seseorang juga akan menolong kita ketika kita membutuhkan pertolongan.
3 Menolong juga dapat meredakan tekanan personal pada diri orang lain.
4 Dengan menolong orang lain, secara tidak langsung ataupun secara
langsung kita juga bisa mendapatkan penghargaan secara sosial dari orang lain, dan meningkatkan rasa berharga bagi diri kita sendiri.
10
Dari pernyataan diatas dapat diartikan kesimpulan bahwasanya terdapat beberapa manfaat dari menolong orang lain, dapat menjadikan
sebuahpengorbanan kita menjadi modal investasi bagi kita sendiri nanti, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan secara sadar ataupun tidak sadar.
Oleh karena itu jangan enggan menolong orang lain jika orang lain benar- benar membutuhkan bantuan dari kita.
9
Ahmad Yani, Menjadi Pribadi Terpuji,Jakarta: Anggota IKAPI,2007, hal.113-114.
10
Nilam Widyarini, Jurnal,”Perilaku Sosial”, 2009, Fakultas Psikologi Universitas
Salatiga,hal 3.
3. Bentuk-Bentuk Perilaku Altruisme Yang Diterapkan Oleh Peserta