2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini bertujuan menganilisis tingkat kemiskinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi di 35 kabupatenkota Jawa Tengah tahun 2008-2012. Guna
memudahkan dalam memahami penelitian yang dimaksudkan, maka selanjutnya akan ditampilkan gambar kerangka pemikiran secara sistematis :
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan memiliki hubungan trade-off negatif dengan kemiskinan. Mengacu
pada teori trickle down effect, yang menjelaskan bahwa, berawal dari pertumbuhan ekonomi yang semakin mapan maka berimplikasi pada peningkatan
kesempatan kerja atau peningkatan upah, dan pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin Tambunan, 2011
Tingkat Kemiskinan
Pendidikan Tinggi Berpengaruh Negatif
Tingkat Kesakitan Berpengaruh Positif
Pendidikan Rendah Berpengaruh Positif
Pertumbuhan Ekonomi Berpengaruh Negatif
Kredit Modal Berpengaruh Negatif
Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia yang rendah, dikarenakan tingkat pendidikan rendah, maka berdampak pada tingkat produktivitas yang
rendah, dan pada gilirannya pendapatan yang diperoleh turut rendah M. Sharp Et. Al dalam Setiawan, 2011. Sedangkan melalui investasi tingkat pendidikan yang
tinggi, mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dari tingkat produktivitas yang tinggi, dan pada akhirnya berimplikasi pada
peningkatan kesejahteraan yang lebih baik Rasidin, 2010. Kondisi kesehatan yang buruk di negara-negara berkembang berakibat
negatif terhadap produktivitas orang dewasa, yang ditunjukkan bahwa orang- orang yang sehat menerima upah yang lebih tinggi Todaro, 2006. Selanjutnya,
Nurkse menambahkan pula bahwa, kesehatan yang semakin buruk akan mengakibatkan lemahnya fisik yang selanjutnya menurunkan kapasitas kerjanya.
Akibatnya penghasilan yang diperoleh turut rendah Jhinggan, 1983. Selanjutnya, kemiskinan berawal dari kurangnya modal yang dapat
diakses untuk kegiatan usaha. Akibatnya produktivitas rendah dan berimplikasi pada rendahnya pendapatan yang diperoleh. Oleh karena itu salah satu langkah
untuk menanggulangi kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan pinjaman modal Setiawan, 2011. Selanjutnya hal yang senada turut diutarakan Yunus
dalam Todaro, 2006 yang mengatakan bahwa lemahnya akses untuk mendapatkan kredit bagi sebagian masyarakat miskin adalah salah satu
penghambat utama kemajuan ekonomi mereka.
2.4 Hipotesis