Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

4.3. Prilaku Hidup Masyarakat

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat ( www.promosikesehatan.com ).

Jumlah rumah tangga pada tahun 2014 belum bisa diperoleh karena menunggu data hasil Susenas dari BPS yang direncanakan terbit pada bulan Juni 2015. Oleh karena itu, data rumah tangga yang dipakai adalah data tahun 2013. Cakupan rumah tangga ber- PHBS adalah sebanyak 25.495 rumah tangga dari 37.746 rumah tangga yang dipantau atau sebesar 67,5%. Cakupan ini turun dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013, sebelumnya, dimana tahun 2013 terdapat 14.900 rumah tangga (78%) ber-PHBS dari 19.110 rumah tangga yang dibina.

4.4. Kesehatan Lingkungan

a. Rumah Sehat

Untuk hidup sehat, kita harus memulai dengan lingkungan yang sehat. Rumah

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

seharusnya adalah sebanyak rumah yang belum memenuhi rumah di tahun 2014 dan di peroleh rumah dibina memenuhi syarat dan rumah sehat. Dengan kata lain, kegiatan pemeriksaan rumah merupakan kegiatan berkelanjutan. Akan tetapi karena adanya perbedaan pemahaman Sanitarian Puskesmas menyebabkan tingginya persentase rumah yang dibina memenuhi syarat sehingga data tersebut tidak bisa ditampilkan.

b. Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak

Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air berbagai proses kehidupan mustahil dapat berlangsung. Meskipun air termasuk sumberdaya alam yang dapat diperbaiki (renewable resource), namun kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan air tanah tidak pernah bisa bertambah, bahkan cenderung terus menurun baik dan segi kuantitas maupun kua1itasnya.

Pada tahun 2014, jumlah sumur gali yang memenuhi syarat sebanyak 16.585 dari 55.001 sarana, jumlah sumur gali dengan pompa yang memenuhi syarat sebanyak 810 dari 3.840 sarana, jumlah sumur bor yang memenuhi syarat sebanyak 19 dari 30

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

c. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Sejak tahun 2008, Dinas Kesehatan Kota Padang tidak lagi melakukan pemeriksaan terhadap penyelanggara air minum karena pihak penyelenggara selalu komplain terhadap hasil pemeriksaan.

d. Persentase penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak

Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah.

Pada tahun 2014, jumlah leher angsa yang memenuhi syarat sebesar 36.665 dari 134.267. Sementara itu data penduduk dengan akses sanitasi layah (jamban sehat) tidak tersedia di Puskesmas karena selama ini Sanitarian hanya melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan tidak mencatat berapa penduduk penggunanya. Sedangkan pada tahun 2013, jumlah leher angsa yang memenuhi syarat sebesar 42.955 dari 121.386 sarana.

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

desa STBM karena baru melaksanakan 2 pilar STBM. Sedangkan jumlah Desa Stop BABS adalah 14 kelurahan (13,5%). Jumlah desa melaksanakan STBM turun dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013 berjumlah 12 kelurahan.

f. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Sehat

Tempat tempat umum (TTU) adalah tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau peorangan yang digunaan untuk kegiatan bagi masyarakat yang meliputi sarana kesehatan, saran pendidikan dan hotel. TTU sehat adalah TTU yang memenuhi standar berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. TTU di kota Padang tahun 2013 berjumlah 718 sarana dan yang memenuhi syarat kesehatan 567 sarana atau 78,97 %. Angka ini meningkat dari tahun 2013, dimana capaian TTU memenuhi syarat kesehatan sebesar 58%

Tempat pengelolaan Makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin dan makanan jajanan. TPM memenuhi syarat higiene sanitasi adalah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dengan bukti dikeluarkannya laik higiene

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

obat dan vaksin yang di dapat demgan jumlah penggunaan kumulatif setiap periode pelaporan total stok obat dan vaksin yang dihitung pada akhir periode pelaporan. Secara umum pada tahun 2014 ini, rata-rata ketersediaan obat dan vaksin sebesar 90%.

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5.1. Sarana Kesehatan

a. Rumah Sakit

Kota Padang sebagai ibu kota Propinsi memiliki jenis sarana kesehatan yang cukup beragam dan kepemilikannya juga beragam. Untuk rumah sakit dikatagorikan atas rumah sakit umum berjumlah 12 buah dengan kepemilikan terdiri dari 1 buah Pemerintah Pusat, 1 buah Pemerintah Kota, 2 buah TNI/POLRI, 1 buah BUMN dan 7 buah swasta dan Rumah sakit khusus sebanyak 16 buah

b. Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

Jumlah Puskesmas di Kota Padang sampai tahun 2014 sebanyak 22 buah. Puskesmas terbagi atas dua, yaitu Puskesmas Non rawatan 15 buah dan Puskesmas rawatan 7 buah. Untuk mengukur keterjangkauan Puskesmas dengan masyarakat adalah dengan melihat rasio antara Puskesmas per 100.000 penduduk. Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2015 di Kota Padang adalah sebesar 2,5. Untuk lebih meningkatkan jangkauan pelayanan Puskesmas terhadap masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berjumlah 62 buah.

Sebaran Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Padang dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Gambar 5.1 Sebaran Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Padang

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

Dari peta 5.1 terlihat bahwa sebaran Rumah Sakit dan Puskesmas yang belum merata di Kota Padang. Idealnya, perbandingan Puskesmas dengan jumlah penduduk adalah 1: 30.000. Artinya, 1 Puskesmas diperuntukkan bagi 30.000 penduduk. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Padang sebesar 876.880 jiwa di tahun 2014, maka selayaknya ada 30 Puskesmas yang tersebar merata.

c. Sarana kesehatan menurut kepemilikan.

Selain Rumah Sakit dan Puskesmas, yang termasuk sarana pelayanan kesehatan adalah Rumah Bersalin, Balai Pengobatan/Klinik, Praktik Dokter Bersama, Praktik Dokter Perorangan, Praktik Pengobatan Tradisonal, Unit Transfusi Darah dan sarana produksi dan distribusi kefarmasian. Semua sarana selain Rumah Sakit dan Puskesmas dikelola oleh swasta.

d. Rumah Sakit dengan Kemampuan Gawat Darurat Level 1

Rumah Sakit di Kota Padang tahun 2014 berjumlah 28 buah semuanya mempunyai kemampuan gawat darurat, terdiri dari 12 Rumah Sakit Umum dan 16 Rumah Sakit Khusus.

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

Pada tahun 2014, Kota Padang mempunyai Posyandu sebanyak 867 buah. Berdasarkan stratanya, Posyandu Pratama berjumlah 0.35%, Posyandu Madya 28,03 %, Posyandu Purnama 56,98 % dan Posyandu Mandiri 14,65 %. Dilihat dari angka diatas posisi Posyandu terbanyak berada pada tingkat Purnama,seperti grafik berikut :

Grafik 5.1. Perbandingan Strata Posyandu di Kota Padang Tahun 2013-2014

Strata Posyandu di Kota Padang sangat bervariasi per Puskesmas, terlihat pada grafik berikut :

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

f. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk di dalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan masyarakat.

UKBM yang ada di kota Padang adalah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) sebanyak 29 buah dan Posbindu 21buah. Upaya kesehatan bersumber masyarakat tersebar di 104 kelurahan di kota Padang.UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Perkembangan jumlah Posyandu di Kota Padang beberapa tahun terakhir, tahun 2010 berjumlah 855 buah, pada tahun 2011 bertambah 3 Posyandu sehingga total Posyandu sebanyak 858 buah dan pada tahun 2012 Posyandu yang ada berjumlah 864 buah dan tahun 2013 berjumlah 867 buah.

Poskeskel merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

tahun 2012, sehingga Poskeskel di Kota Padang berjumlah 29 buah. Tahun 2013 tidak ada penambahan Poskeskel.

5.2. Tenaga Kesehatan

a. Jumlah dan rasio tenaga medis di sarana kesehatan

Tenaga medis terdiri dari dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi. Sarana kesehatan terdiri dari Puskesmas dan Rumah Sakit. Puskesmas di kota Padang berjumlah 22 buah. Di Puskesmas tidak ada dokter spesialis, untuk dokter umum berjumlah 56 orang dan dokter gigi 66 orang. Jumlah dokter di masing masing Puskesmas tidak sama, tergantung jumlah penduduk, kunjungan dan jenis Puskesmas (rawatan/non rawatan). Secara umum masing masing Puskesmas mempunyai dokter dan dokter gigi minimal 2 orang.

b. Jumlah dan rasio bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan

Puskesmas se Kota Padang mempunyai 267 bidan, 242 orang perawat dan 32 orang perawat gigi. Perawat gigi di Puskesmas hanya berjumlah 1-2 orang. Berdasarkan analisa kebutuhan, ketersediaan tenaga tersebut masih kurang.

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

Grafik 5.3. Kebutuhan Bidan, Perawat dan Perawat Gigi di Puskesmas Se Kota Padang Tahun 2014

c. Jumlah dan rasio tenaga kefarmasian di sarana kesehatan

Tenaga Farmasi terdiri dari Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Di beberapa Puskesmas ada tenaga Apoteker, S1 Farmasi, D-III Farmasi dan Asisten Apoteker. Pada tahun 2014 tenaga teknis kefarmasian di Puskesmas berjumlah 59

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

e. Jumlah dan rasio tenaga gizi disarana kesehatan

Tenaga gizi terdiri dari Nutrisiois dan dietsien. Tenaga Gizi di Puskesmas umumnya adalah nutrisionis yang berjumlah 46, sedangkan Tenaga Gizi di Rumah Sakit tidak bisa dilakukan penjumlahannya untuk mencari rasio kota Padang karena banyaknya data Rumah Sakit yang tidak masuk.

f. Jumlah dan rasio tenaga tekhnis medis dan fisioterapis disarana kesehatan

Tenaga teknisi medis yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan kota Padang adalah Analisis kesehatan sebanyak 47 orang, Refraksionis Optisien sebanyak 2 orang dan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sebanyak 15 orang.

Secara keseluruhan, ketenagaan di lingkungan Dinas Kesehatan Tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 5.4 Ketenagaan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2014

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

5.3. Pembiayaan Kesehatan

a. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kota.

Pembiayaan Kesehatan Kota Padang bersumber dari APBD Kota Padang, APBD Propinsi, APBN dan Hibah luar negeri. APBD Kota Padang tahun 2014 adalah 2.176.990.603.205. Adapun anggaran kesehatan tahun 2014 adalah 145.896.763.688 dengan rincian APBD Kota Padang sebesar Rp. 141.605.905.808, APBD Provinsi sebesar Rp. 210.014.480, APBN sebesar Rp. 3.747.755.000 dan Pinjaman/ Hibah Luar Negeri sebesar Rp. 333.088.400. Dengan demikian persentase APBD kesehatan terhadap APBD Kota Padang sebesar 6,50%. Angka ini masih rendah bila mengacu pada amanat UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa 10% APBD Kab/Kota di luar gaji merupakan anggaran kesehatan, Sementara itu anggaran kesehatan bersumber APBD tahun 2013 adalah 88.501.745.028 atau 4,56% dari total APBD

PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014

BAB VI KESIMPULAN