IKU Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2016 50
berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Wujud kinerja organisasi dapat berwujud meningkatnya jumlah pelanggan, barang persediaan
dan investasi dan sebagainya. Untuk mengetahui tingkat kemajuan kinerja organisasi diperlukan suatu indikator atas
keberhasilan yang diraih. Konsep-konsep pengukuran kinerja organisasi key performance indicators telah berkembang sejalan dengan semangat perubahan untuk memperbaiki kinerja
organisasi, semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi menajemen dari pola yang berorientasi pada masukan input kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat dan dampak
kegiatan output. outcomes dan benefit, artinya sukses sebuah organisasi tidaklah terletak pada banyaknya jumlah program dan tersedianya sejumlah dana maupun sumberdaya yang ada. Prinsip
yang berorientasi pada basil merupakan salah satu dari 10 sepuluh prinsip reinventing government, sebagaimana dicanangkan Osborne dan Gabler 1992; bahwa organisasi publik
diharapkan mampu mengembangkan paradigma kewirausahaan yang berorientasi pada basil yang dicapai; membiayai hasil bukan masukan funding outcome not input.
Konsepsi tersebut diatas, sejalan dengan landasan filosofis bangsa kita, dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan alasan ini, dapat disampaikan bahwa sukses atau
gagalnya penyelenggara pelayanan publik dalam melayani masyarakat diukur berdasarkan tujuan dibentuknya organisasi tersebut sebagaimana tertuang dalam nomenklatur pendirian organisasi
itu.
4.7 PENGERTIAN
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan untabilitas
kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama IKU. Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah
menentukan apa yang menjadi kinerja utama dar iinstansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja utama dari instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang
bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibentuk, yang menjadi core areal business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi
pemerintah. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis intansi pemerintah, sehingga IKU lndikator Kinerja Utama atau Key Performance indicator
adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi
IKU Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2016 51
pemerintah. Dengan
kata lain IKU
digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari
instansipemerintah yang bersangkutan.
4.8 KEBIJAKAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Kebijakan penyusunan IKU di lingkungan instansi pemerintah pada dasarnya terintegrasi dengan berbagai dokumen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah SAKIP, yang
meliputi dokumen Rencana Strategik, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam SAKIP
indikator kinerja merupakan salah satu sub sistem yang tidak terpisah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Mengenai penyusunan IKU dalam SAKIP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor:
PER09M.PAN52007, tanggal 31 Mei 2007, tentang pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama diLingkungan lnstansi pemerintah. Setiap Instansi pemerintah menurut peraturan
ini wajib menetapkan indikator kinerja utama IKU secara formal untuk tujuan dan sasaran
strategis untuk masing- masing tingkatan level secara berjenjang. Indikator Kinerja Utama IKU instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran
output dan hasil outcome. Dalam proses perencanaan setiap tahun anggaran setiap pimpinan unit kerjaorganisasi selanjutnya menetapkan IKU dalam sebuah perjanjian kinerja sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Perencanaan, Keuangan, Akuntansi dan Akuntabilitas Kinerja
Adapun yang menjadi tujuan dalam penetapan IKU adalah untuk: 1. Untuk
memperoleh informasi
kinerja yang
penting dan
diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik. 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis
organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
4.9 TUJUAN PENGGUNAANINDIKATOR KINERJA UTAMA