Benda yang diwakafkan Unsur-Unsur dan Syarat-Syarat Wakaf

18

3. Benda yang diwakafkan

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, yang dapat dijadikan benda wakaf atau mauquf bih hanya tanah dengan status hak milik yang bebas dari segala pembebanan, ikatan, sitaan dan perkara. Perbuatan mewakafkan tanah milik adalah suatu perbuatan yang suci, mulia dan terpuji sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu tanah yang diwakafkan harus betul-betul merupakan hak milik yang tidak ada cacatnya dilihat dari sudut pemilikanya. Selain itu tanah yang akan diwakafkan tersebut tidak sedang menjadi tanggungan hutanghak tanggungan, tidak dibebani oleh jaminan lain serta tidak dalam sengketa. Jadi harus benar-benar tanah yang sempurna. Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 20 Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, hak milik adalah hak turun menurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan bahwa semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial. 8 Hak milik ini merupakan hak yang terkuat artinya hak milik atas tanah tidak dibatasi jangka waktunya dan supaya dapat dipertahankan terhadap kemungkinan gangguan atau gugatan dari pihak lain, hak milik atas tanah tersebut harus didaftarkan. Hak milik adalah hak yang terpenuh, artinya hak milik atas tanah, bebas menggunakan tanahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengingat ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Maksud kata-kata 8 Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia. Jakarta : Jambatan, 1993, hal. 7 19 terkuat dan terpenuh menunjukkan perbedaannya dengan hak guna usaha, hak guna bangunan dan lain-lain hak. 9 Prof. Mohammad Daud Ali mengemukakan, yang dinamakan tanah milik adalah tanah turun temurun atau disebut juga tanah adat. Sedangkan yang dinamakan tanah hak milik adalah tanah yang sudah ada sertifikatnya. 10 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, tanah-tanah yang bukan hak milik, seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai dan hak sewa tidak dapat diwakafkan, karena hak yang melekat pada tanah tersebut terbatas pemanfaatannya. Selain itu juga tanah-tanah negara, tanah- tanah milik desa seperti tanah bengkok dan tanah-tanah lain yang sejenis, tidak dapat diwakafkan, karena tanah-tanah itu tidak dapat disertifikatkan atas nama perorangan. 11 Ketentuan ini tidak berarti bahwa pimpinan suatu desa atau negara tidak memberi ijin untuk membangun atau mendirikan sendiri bangunan keagamaan di atas tanah desa atau tanah negara dengan hak pakai atau memberikan tanah itu kepada seseorang untuk dijadikan tanah hak milik yang kemudian dijadikan tanah wakaf. 12

4. Tujuan Wakaf