152
Kelas VIII SMPMTs
Setelah PPKI menetapkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 delapan provinsi, maka dilanjutkan dengan pembentukan pemerintahan di daerah.
Delapan gubernur diangkat oleh Presiden untuk memimpin provinsi yang baru terbentuk.
Pasal 1 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan “Negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk Republik.” Ketentuan pasal
ini menegaskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. Sebagai negara republik maka para
pemimpin pemerintahan dipilih oleh rakyat dengan kekuasaan yang dibatasi oleh masa jabatan. Pemerintahan tidak secara terus menerus memerintah tanpa
batas waktu. Jabatan pemerintahan hanya untuk jangka waktu tertentu. Contoh Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Masa
jabatan Presiden dan Wakil Presiden selama 5 lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
Kekuasaan pemerintah dalam negara republik pada dasarnya merupakan mandat dari rakyat. Rakyat yang memegang kuasaaan, karena kedaulatan
ada di tangan rakyat. Pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan hukum yang berlaku. tidak atas dasar kekuasaan belaka. Pasal 1
ayat 2 bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar” dan pasal 1 ayat 3 menegaskan bahwa “Negara
Indonesia adalah negara hukum”. Ini merupakan landasan hukum pemerintahan di Indonesia.
d. Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang
kemudian diikuti oleh negara lain secara bilateral. Pengakuan dari negara lain ini memiliki arti penting perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan. Sebagaimana diketahui bahwa setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia dihadapkan pada keinginan Belanda untuk kembali menjajah
Indonesia. Belanda berkeyakinan masih memiliki hak atas Indonesia secara hukum internasional. Namun kenyataan yang dihadapi saat ingin kembali ke
Indonesia, bahwa di Hindia Belanda sudah berdiri negara baru yaitu Indonesia.
Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dilakukan Indonesia baik secara isik maupun non isik yaitu diplomasi. Salah satu wujud perjuangan
diplomasi adalah memperjuangkan memperoleh pengakuan dari negara lain. Perjuangan diplomasi ini memperoleh hasil dalam Konferensi Meja Bundar
di Den Haag, yaitu pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Puncak pengakuan kemerdekaan dari negara lain adalah saat Indonesia diterima sebagai
anggota Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai anggota ke-60.
Buku PPKn
153 Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas
dan sumber belajar lain tentang unsur-unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia, tulislah apa yang sudah kalian ketahui ke dalam tabel berikut:
Tabel 7.3 Unsur-Unsur Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aktivitas 7.2
No Aspek Informasi
Uraian
1
Wilayah Indonesia
…………………………………………… ……………………....……………………
2
Warga Negara Indonesia
…………………………………………… ……………………………………………
3
Pemerintahan Indonesia
…………………………………………… ……………………………………………
4
Pengakuan negara lain terhadap
Indonesia
…………………………………………… ……………………………………………
5 ........................................
…………………………………………… ……………………………………………
154
Kelas VIII SMPMTs
B. Arti Penting Semangat Persatuan dan Kesatuan untuk Memperkuat dan Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti “bersatunya
macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Sebuah negara akan berdiri kokoh apabila masyarakatnya memiliki
semangat persatuan dan kesatuan. Bagi bangsa Indonesia semangat persatuan dan kesatuan ditegaskan dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pengaturan semangat persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa semangat
persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan “negara persatuan” dalam arti sebagai negara yang warga negaranya erat bersatu, yang mengatasi segala
paham perseorangan ataupun golongan yang menjamin segala warga negara bersamaan kedudukannya di hadapan hukum dan pemerintahan dengan tanpa
kecuali. Dalam negara persatuan itu, otonomi individu diakui kepentingannya secara seimbang dengan kepentingan kolektivitas rakyat. Kehidupan orang
perorang ataupun golongan-golongan dalam masyarakat diakui sebagai individu dan kolektivitas warga negara, terlepas dari ciri-ciri khusus yang
dimiliki seseorang atau segolongan orang atas dasar kesukuan dan keagamaan dan lain-lain, yang membuat seseorang atau segolongan orang berbeda dari
orang atau golongan lain dalam masyarakat.
Sumber: htp:bantenpost.comfrontboBO0068
Gambar 7.5 Negara Persatuan menyatukan perbedaan bangsa Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Buku PPKn
155
Negara persatuan mengakui keberadaan masyarakat warga negara karena kewargaannya. Dengan demikian, negara persatuan itu mempersatukan
seluruh bangsa Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia karena prinsip kewargaan yang berkesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan. Bentuk negara kesatuan terselenggara dengan mekanisme yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya keragaman antardaerah di
seluruh tanah air.
Kekayaan alam dan budaya antardaerah tidak boleh diseragamkan dalam struktur Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan perkataan lain, bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia diselenggarakan dengan jaminan otonomi yang seluas-luasnya kepada daerah-daerah untuk berkembang sesuai
dengan potensi dan kekayaan yang dimilikinya masing-masing, tentunya dengan dorongan, dukungan, dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah
pusat Asshiddiqie, Jimly, 2005.
Semangat persatuan dalam bernegara merupakan pengikat suatu negara untuk dapat berdiri tegak selama-lamanya. Negara kesatuan republik Indonesia
yang diproklamirkan 17 agustus 1945 tidak akan bertahan apabila diantara rakyat Indonesia tidak bersatu. Untuk tetap tegaknya persatuan dan kesatuan
maka Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dijadikan landasan dan arah perjuangannya.
Landasan hukum persatuan dan kesatuan bangsa antara lain: a. Landasan Ideal, adalah Pancasila yaitu sila 3 “Persatuan Indonesia.”terdiri
dari 7 butir pengamalan pancasila yaitu : 1 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia. 5 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika. 7 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Landasan Konstitusional, adalah UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang terdiri dari:
156
Kelas VIII SMPMTs
1 P
embukaan alinea IV: … Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada … persatuan
Indonesia.
2 Pasal 1 ayat 1 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945: a menyatakan bahwa “Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.”
Sejarah mencatat beberapa peristiwa penting yang merupakan ujian bagi bangsa kita dalam memupuk persatuan dan kesatuan. Peristiwa sejarah itu
antara lain: 1 Pada kurun waktu 1945 – 1950 persatuan dan kesatuan bangsa diguncang
oleh peristiwa pemberontakan PKI 1948. 2 Pada kurun waktu 1950 – 1959 persatuan dan kesatuan bangsa agak
terganggu oleh beberapa akibat sampingan dari praktik demokrasi liberal. 3 Di ujung kurun 1959 – 1965 terjadi peristiwa yang merupakan ujian
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yaitu peristiwa meletusnya G30S PKI.
Dengan melihat beberapa peristiwa pahit tersebut kita dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Rongrongan
terhadap Negara kesatuan Republik Indonesia dapat dihadapi dan diselesaikan karena adanya semangat bangsa Indonesia untuk bersatu.
Persatuan dan kesatuan mengandung makna dan arti penting bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Arti Penting bagi Diri Sendiri