Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

15 mikroanatomi insang dan hati ikan komet dengan menggunakan metode paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin HE, pengukuran terhadap kadar residu klorin dengan argentometri metode Mohr, serta dilakukan pengukuran faktor lingkungannya.

E. Alat dan bahan penelitian

Alat yang digunakan: 1. Biuret 25 ml. 2. Erlenmeyer 80 ml 3. Indikator K 2 CrO 4 5 dan AgNO 3 0.0132 N 4. Termometer 5. pH meter digital untuk mengukur derajat keasaman dan suhu air pada saat penelitian. 6. Kit CO, serta DO meter digital 7. Jala tebar untuk menangkap ikan 8. Timbangan digital dan mistar untuk menimbang berat dan panjang ikan. 9. Alat pembuatan preparat mikroanatomi insang dan hati ikan komet dengan menggunakan metode paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin HE Bahan yang digunakan: 1. Sampel insang dan hati ikan komet 2. Bahan pembuatan preparat mikroanatomi insang dan hati dengan menggunakan metode paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin HE. 3. Air uji yang berasal dari saluran pembuangan limbah, kolam pengendapan 1 dan 2, serta kolam pemeliharaan di BBI Siwarak.

F. Prosedur Penelitian

1. Pengambilan sampel organ insang dan hati: a. Mengambil sampel pada kolam pemeliharaan. b. Menimbang berat dan panjang ikan komet. c. Membedah ikan untuk diambil organ insang dan hatinya. d. Mengambil sampel insang dan hati ikan. e. Memasukkan sampel organ insang dan hati ke dalam botol vial yang telah berisi formalin 10 untuk menjaga supaya tidak rusak. 16 2. Pembuatan preparat mikroanatomi insang dan hati ikan. Adapun prosedur dalam pembuatan preparat mikroanatomi adalah sebagai berikut Suntoro 1983: a. Ikan dibedah dan diambil bagian insang dan hatinya, kemudian difiksasi dengan formalin 10. b. Dilakukan pencucian dengan menggunakan air, untuk menghilangkan larutan fiksasi dari jaringan. c. Dehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat, dimulai dari alkohol persentase rendah ke alkohol dengan persentase tinggi. Dehidrasi bertujuan untuk menarik air yang terdapat di dalam jaringan agar nantinya seluruh ruang-ruang antar sel dalam jaringan dapat terisi oleh molekul-molekul paraffin. d. Clearing, yang bertujuan untuk menarik alkohol atau dehidran lain dari dalam jaringan, dengan menggunakan campuran alkohol-xilol dan xilol- alkohol bertingkat. e. Infiltrasi paraffin, yaitu memasukkan paraffin ke dalam jaringan suatu organ dengan menggunakan campuran xilol-paraffin dan paraffin cair. Proses infiltrasi paraffin dikerjakan dalam oven dengan suhu kira-kira 56ºC. f. Embedding, yaitu proses penyelubungan organ dengan paraffin. g. Sectioning, yaitu proses pembuatan irisan tipis dari blok paraffin dengan menggunakan mikrotom rotari. h. Affiksing, proses penempelan jaringan ke gelas benda dengan bantuan perekat albumin meyer dan air. i. Proses pewarnaan dengan menggunakan hemotoxylin dan eosin dengan langkah sebagai berikut : 1 Deparafinasi, yaitu proses menghilangkan paraffin yang terdapat dalam jaringan dengan menggunakan xilol murni kurang lebih 15 menit. 2 Dimasukkan ke dalam alkohol 96 kemudian 80, 70, 50, 30, aquades masing-masing selama 2 menit. 3 Dimasukkan dalam larutan hematoxylin dengan waktu 3-7 detik. 17 4 Dicuci dengan air mengalir sampai jernih selama 10 menit, kemudian cuci dengan aquades sebentar. 5 Dimasukkan ke dalam alkohol 80, 50 dan 70, kemudian masukkan dalam larutan eosin 0.5 dalam alkohol 70 selama 1-3 menit. 6 Masukkan dalam alkohol 70, 80, 96, kemudian masukkan dalam xilol selama 10 menit. 7 Tetesi dengan canada balsam, kemudian tutup dengan gelas penutup. j. Labeling, yaitu proses pemberian label sebagai identitas pada preparat. 3. Uji klorin dengan Argentometri metode Mohr: a. Mengambil sampel air dari saluran pembuangan limbah yang masuk ke BBI Siwarak, kolam pengendapan 1 dan 2, dan kolam pemeliharaan di BBI Siwarak. Kemudian masing-masing sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 80 ml. b. Memasukkan 1 ml indikator K 2 CrO 4 5. c. Melakukan titrasi dengan AgNO 3 0.0132 N sampai terbentuk endapan merah kecoklatan, kemudian mencatat volume AgNO 3. d. Melakukan titrasi blanko terhadap 80 ml air suling bebas klorin, seperti pada langkah b dan c. e. Mengulangi titrasi sampai 3x, kemudian meratakan volume AgNO 3. f. Menghitung kadar Cl mgL = V xNx B A 450 , 35 − Keterangan: A = Volume larutan AgNO3 ml B = Volume larutan AgNO3 untuk titrasi blanko ml N = Normalitas AgNO3 V = Volume air sampel 4. Pengukuran suhu dan pH air dengan menggunakan pH meter digital umtuk mengukur suhu dan pH. 5. Pengukuran oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter digital 6. Pengukuran karbondioksida a. Mengambil 5 ml air sampel 18 b. Menambahkan 1 tetes reagen PP. Jika larutan berwarna pinkmerah, CO 2 =0 mgl ppm, jika tidak berwarna maka ada CO 2 . Selanjutnya ke langkah c c. Menitrasi dengan NaOH dengan menggunakan siring sampai berwarna merah muda d. Memasukkan banyaknya ml titrasi ke dalam rumus:

G. Metode Pengumpulan Data