PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KELOMPOK KERJA GURU KI AGENG TARUB
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAWANGHARJO SEKRETARIAT SEKOLAH DASAR INTI :
SD Negeri 2 Godan , Tawangharjo , Grobogan , Provinsi Jawa Tengah. Kode Pos 58191
HASIL KEGIATAN MELAKSANAKAN PENGEMBANGAN DIRI
DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
P K B
Pengembangan diri adalah upaya guru untuk meningkatkan profesionalisme agar memilki kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan
sesuai dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, danatau seni. Menurut PermennegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, kegiatan pengembangan diri meliputi
A. Diklat fungsional B. Kegiatan kolektif guru.
A. Diklat Fungsional 1. Pengertian Diklat Fungsional.
Diklat Pungsionalteknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenjang jabatan fungsional guru.
2. Tujuan Dilkat Fungsional
Kegiatan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Hasil diklat fungsionalteknis ini
digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional.
3. Jenis Diklat Fungsional Dalam diklat fungsional yang didasarkan pada jenjang jabatan terdiri
dari 4 empat jenis diklat, yaitu
a. Diklat Dasar, b. Diklat Lanjut,
c. Diklat Menengah, dan d. Diklat Tinggi.
a. Diklat Dasar Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan
fungsionalnya kompetensi professional, kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Dasar ini adalah:
1 guru dengan hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya di bawah batas kelulusan yang ditetapkan, dan
2 hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “CukupSedangKurang”.
b. Diklat Lanjut
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi
peserta didik dan mengelola sekolah.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Lanjutini adalah:
1 guru yang memperoleh hasil uji kompetensi bidang profesional dan
atau pedagogisnya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan 2 hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau
“Amat Baik”.
c. Diklat Menengah
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta
didik,mengelola dan mengembangkan sekolah.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat Menengahini adalah:
1 guru jenjang jabatan fungsional Madya dan Utama yang memperoleh
hasil uji kompetensi bidang profesional dan atau pedagogisnya mencapai batas kelulusan yang ditetapkan, dan
2 hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan “Baik“ atau “Amat Baik”.
d. DiklatTinggi
Guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan prestasi peserta
didik,mengelola danmengembangkan sekolah, serta melakukan pengembangan profesi.
Kriteria Diklat Tinggi ini diperuntukkan bagi guru jenjang jabatan fungsional:
1 Guru Madya yang hasil pelaksanaan Uji Kompetensinya telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan dengan , dandemikian juga dengan hasil penilaian kinerja gurunya telah mendapat nilai
dengan sebutan BAIK atau AMAT BAIK. Bagi guru dalam kondisi ini Diklat Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir
profesionalnya.
2 Guru Utama yang hasil pelaksanaan Uji Kompetensinya telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan, dandemikian juga dengan hasil penilaian kinerja gurunya telah mendapat nilai dengan sebutan
BAIK atau AMAT BAIK. Bagi guru dalam kondisi ini Diklat Pengembangan ini ditekankan pada pengembangan karir
profesionalnya.
4. Pelaksana Diklat Fungsional
a. Guru Pertama ke Guru Muda dilakukan oleh Badan Diklat Daerah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat,
b. Guru Muda ke Madya dilaksanakan oleh PPPPTKLPMP bekerjasama dengan Direktorat Jenderal terkait dan Badan PSDMPK dan PMP,
c. Guru Madya ke Guru Utama dilaksanakan oleh Badan PSDMPK dan PMP dan Direktorat Jenderal terkait.
5. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Diklat Fungsional
Bukti fisik sebagai berikut. a. Laporan Hasil Pelatihan yang dibuat guru yang bersangkutan sesuai dengan
aturan yang berlaku; dengan Lampiran
b. Fotokopi surat tugas dari kepala sekolah. Bila surat tugas bukan dari kepala Sekolah, Kepala Sekolah memberi Surat Keterangan persetujuan dalam
mengikuti Diklat Fungsional. c. Fotokopi sertifikat Diklat Fungsional yang telah dilegalisir dari Kepala
Sekolah
B. Kegiatan Kolektif Guru 1. Pengetian Kegiatan Kolektif Guru
Kegiatan Kolektif Guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru baik
di sekolah maupun di luar sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan
keprofesian guru yang bersangkutan.
2. Jenis Kegiatan kolektif Guru a. lokakarya atau kegiatan bersama seperti pelatihan di tempat sendiri atau
In House Training yang dilakukan disekolah IHT, Kelompok Kerja Guru KKG, Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, Kelompok Kerja
Kepala Sekolah KKKS, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS dalam menyusun perangkat kurikulum, pembelajaran, bahan ajar,
penilaian, peningkatan strategi pembelajaran.
b. keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah seperti seminar, koloqium,diskusi panel, forum ilmiah, workshop, bimbingan teknis, Focus Group
Discussion FGD, simposium, konferensi, sarasehan, kongres, muktamar,dan kegiatan ilmiah lainnya baik sebagai pembahas maupun
peserta; dan
c. kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru di
sekolah, seperti menyusun kisi-kisi pembuatan soal Ujian Sekolah, dan penyusunan kisi-kisi dan pembuatan soal, untuk Ujian Akhir Semester,
kegiatan bedah Standar Kompetensi Lulusan untuk persiapan Ujian Nasional di tingkat kabupatenkota dan provinsi.
3. Syarat Kegiatan Koleksif Guru
Kegiatan KKG dan MGMP merupakan kegiatan wajib semua guru
pada setiap jenjang jabatan sebagaimana telah diatur dalam Rambu-rambu
Penyelenggaraan KKGMGMP.
Pelaksanaan Kegiatan Kolektif Guru : a. Dalam 1 tahun, guru diwajibkan mengikuti kegiatan KKGMGMP paling
sedikit 12 kali pertemuan. Setiap 1 paket kegiatan paling sedikit memerlukan 3 kali pertemuan.
b. Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru harus dibuatkan laporannya dan produk kegiatannya. Apabila dalam 1 tahun seorang guru
mengambil 4 paket kegiatan, maka ia harus menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan KKGMGMP
c. beserta lampiran hasilproduk kegiatannya dan bukti fisik pendukung. d. Seorang guru dapat memperoleh angka kredit dari kegiatan KKGMGMP
paling sedikit telah hadir aktif sebanyak 85.
Catatan : lihat Buku 4 PEDOMAN KEGIATAN PKB edisi Revisi Halaman 33 baris
3 sampai baris 5, tertulis : “ Satuan hasil pelaksanaan paket kegiatan tersebut berupa Surat
Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan setempat atas usulan dari Ketua KKGMGMP ‘’.
4. Untuk Penetapan Angka Kredit dari Kegiatan Kolektif Guru
Bukti fisik sebagai berikut.