PENGARUH PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PELLET TEKAN ASAL LAMPUNG SELATAN YANG DIAKTIVASI NaOH – FISIK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

(1)

LAMPUNG SELATAN YANG DIAKTIVASI NaOH – FISIK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

Oleh

Nohan Uka Satwika

Pada suatu proses pembakaran dalam motor diesel dibutuhkan dua komponen utama yaitu bahan bakar dan udara, dimana campuran udara dan bahan bakar akan menentukan baik atau tidaknya proses pembakaran tersebut. Udara merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan pada proses pembakaran. Udara mengandung banyak gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, serta sedikit gas lain. Untuk lebih memaksimalkan proses pembakaran perlu adanya penyaringan udara pembakaran agar diperoleh udara dengan kandungan nitrogen, hidrogen, dan gas-gas lain yang mengganggu proses pembakaran lebih sedikit. Daya adsorb dari zeolit dapat dimanfaatkan untuk menyaring udara yang masuk ke ruang bakar dan diharapkan dapat mengurangi kadar nitrogen yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga konsentrasi panas yang ada pada ruang bakar dapat lebih maksimum untuk menguraikan oksigen dan bahan bakar, dengan demikian pembakaran dapat lebih maksimum dan meningkatkan kinerja mesin. Pada saat diaplikasikan pada kendaraan bermotor dengan kapasitas besar, zeolit yang masih berbentuk granular

mengalami pengikisan akibat laju aliran udara tinggi yang melaluinya sehingga dan dapat mengotori saringan udara. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji penggunaaan zeolit berbentuk tablet (zeolit pellet) yang diaktivasi NaOH-Fisik sehingga dapat menjadikan zeolit lebih padat sehingga tidak terjadi pengikisan. Penelitian ini mengambil 3 variasi kerapatan zeolit pellet (kerapatan 2 gram, 2,3 gram, dan 2,5 gram), 3 variasi berat zeolit pellet (25 gram, 50 gram dan 100 gram) serta variasi penggunaan zeolit pellet tekan alami dan zeolit pellet tekan yang diaktivasi fisik. Awalnya zeolit alami serbuk dicampur dengan air aquades dan NaOH, lalu dicetak dan dikeringkan dengan alami kemudian diaktivasi fisik (dipanaskan pada temperatur 325oC selama 2 jam). Setelah itu, zeolit pellet

dimanfaatkan untuk menyaring udara pembakaran guna meningkatkan prestasi motor diesel 4-langkah. Proses terakhirnya adalah uji kekerasan untuk mengetahui besar nilai kekerasan zeolit pellet tersebut.

Nilai kekerasan terbaik diperoleh sebesar 5,6 HVN pada penggunaan zeolit pellet

2,3 gr yang diaktivasi NaOH-fisik, dibandingkan dengan nilai kekerasan pellet 2 gr dan pellet 2,5 gr adalah 4,775 dan 4,725 HVN. Peningkatan daya engkol terbaik diperoleh pada 2,3 gr dan putaran 2500 rpm, yakni 11,064 %. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik terbaik terjadi pada pellet 2,5 gr dan putaran 3000 rpm, yakni 11,194 %.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembuatan mesin pada awalnya bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam aktifitas yang diluar kemampuan manusia. Umumnya mesin merupakan suatu alat yang berfungsi untuk merubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain. Kebanyakan mesin yang digunakan pada saat ini berjenis mesin kalor atau mesin yang memanfaatkan panas pembakaran bahan bakar. Mesin kalor adalah suatu peralatan yang merubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas selanjutnya energi panas ini digunakan untuk melakukan kerja yang berguna. Dengan kata lain, energi kimia bahan bakar dirubah menjadi energi mekanis di dalam mesin kalor ini.

Motor bakar siklus Diesel (motor bakar diesel) merupakan salah satu jenis dari mesin kalor pembakaran dalam yang cukup banyak diaplikasikan pada transportasi darat dan air. Sementara minyak bumi sebagai bahan bakar motor cadangannya terus menipis dikarenakan laju pemakaian yang tinggi, dan ditambah lagi dengan polutan yang ditimbulkan akan mencemari lingkungan, polutan yang utama yang dikeluarkan motor diesel adalah CO, NOx, dan UHC. Oleh karena itu,


(3)

Ini merupakan masalah bersama terkait global warming yang sedang menjadi isu dunia yang salah satu solusinya adalah dengan aplikasi zeolit ini. Pembakaran sangat berperan penting dalam kinerja motor diesel karena dari pembakaran dihasilkan energi, yang berasal dari gas pembakaran bahan bakar. Semakin banyak bahan bakar yang terbakar maka akan semakin baik kerja dari motor tersebut.

Pada suatu proses pembakaran dalam motor diesel dibutuhkan dua komponen utama yaitu bahan bakar dan udara, dimana campuran udara dan bahan bakar akan menentukan baik atau tidaknya proses pembakaran tersebut. Udara merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan pada proses pembakaran. Udara mengandung banyak gas seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, serta sedikit gas lain. Jumlah molekul gas nitrogen dalam udara memiliki jumlah terbesar (78 %) dibanding jumlah oksigen (21 %), sedangkan 1 % lainnya adalah uap air dan kandungan gas-gas lain (Wikipedia Foundation, 2008).

Untuk lebih memaksimalkan proses pembakaran perlu adanya penyaringan udara pembakaran agar diperoleh udara dengan kandungan nitrogen, hidrogen, dan gas-gas lain yang mengganggu proses pembakaran lebih sedikit. Sehingga semakin tinggi kadar oksigen dalam udara maka proses pembakaran akan lebih maksimal. Daya adsorb dari zeolit dapat dimanfaatkan untuk menyaring udara yang masuk ke ruang bakar dan diharapkan dapat mengurangi kadar nitrogen yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga konsentrasi panas yang ada pada ruang bakar dapat


(4)

3

lebih maksimum untuk menguraikan oksigen dan bahan bakar, dengan demikian pembakaran dapat lebih maksimum dan meningkatkan kinerja mesin.

Keberadaan unsur selain oksigen menggangu proses pembakaran karena panas hasil kompresi juga diambil oleh unsur pengganggu (N2, H2O dll.). Akibatnya,

oksigen dan bahan bakar menerima panas lebih kecil, dengan demikian gas yang dihasilkan (CO2 dan H2O) juga semakin kecil. Zeolit granular dapat digunakan

untuk mengurangi kadar gas N2 dan H2O dalam udara. Akan tetapi zeolit granular

menghasilkan kotoran berupa serbuk yang dapat merusak komponen mesin.

Untuk itu penulis melakukan penelitian pengaruh pemanfaatan zeolit alam pellet

tekan asal Lampung Selatan yang diaktivasi NaOH-fisik terhadap prestasi motor diesel 4-langkah. Aktivasi Naoh-fisik dilakukan karena pada penelitian sebelumnya telah terbukti meningkatkan luas permukaan pori-pori zeolit. Sebenarnya ada dua basa kuat lagi selain NaOH, yakni CaOH dan KOH. Untuk kalsium hidroksida (CaOH) tidak dapat larut dalam air, sehingga tidak dapat dilakukan. Sedangkan, kalium hidroksida (KOH) belum ada peneliti yang menggunakannya sebagai aktivator pada zeolit, sehingga tidak ada hasil yang jelas, tidak seperti natrium hidroksida (NaOH) yang telah terbukti.

Menurut penelitian Mianta (2006), yang berjudul pengaruh rasio Si/Al terhadap ukuran pori pada modifikasi zeolit alam. Berdasarkan hasil analisis difraksi sinar-X, modifikasi zeolit alam dalam penelitian ini menghasilkan padatan berbentuk kristal dan hasil analisis ukuran pori menunjukkan adanya peningkatan ukuran pori menjadi lebih besar dari ukuran pori zeolit alam (16,19 m2/g). Ukuran pori terbesar dicapai pada ZSA-2 (rasio Si/Al =


(5)

24,57) sebesar 27,06 m2/g. Peningkatan ukuran pori juga diikuti peningkatan luas permukaan dan volume pori secara berturut-turut adalah 43,74 m2/g dan 59,18 x 10-3 cc/g.

Berdasarkan penelitian Yuliani (2009), luas permukaan pori-pori zeolit dapat bertambah lebih luas bila diaktivasi basa dibandingkan aktivasi asam, sehingga penyaringan udara dapat lebih optimal. Aktivasi asam dengan menggunakan H2SO4 0,2 N yang dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 250 oC selama 3 jam, dan pemanasan pada suhu 500 oC selama 4 jam. Aktivasi Basa dengan menggunakan NaOH 0,5 N yang dilanjutkan pemanasan pada suhu 250 oC selama 3 jam, dan pemanasan pada suhu 500 oC selama 4 jam. Luas area spesifik zeolit alam dari Malang pada ukuran partikel 150 mesh tanpa aktivasi, aktivasi fisika, aktivasi asam, dan aktivasi basa adalah 30.9636, 34.4960, 25.3959, 27.0741 m2/g. Aktivasi asam dan basa, yang dilanjutkan dengan pemanasan pada 500 oC selama 4 jam memberikan luas area spesifik 32,2064 m2/g untuk aktivasi asam dan 39,4962 m2/g untuk aktivasi basa.

Mahdi (2006) juga telah membuktikan kemampuan zeolit alam Lampung aktivasi fisik bentuk batuan (granular) pada motor diesel 4 - Langkah dapat meningkatkan daya engkol sebesar 0,215 kW (12,088 %), dan pada kondisi ini penurunan konsumsi bahan bakar spesifik sebesar 0,011 kg/kWh (8,641 %), peningkatan kinerja motor diesel 4 langkah ini terjadi dengan menggunakan zeolit aktivasi diameter 1,4 mm dengan temperatur pemanasan 325 ºC waktu 2 jam dan menggunakan berat zeolit 200 gram pada putaran 2000 rpm.


(6)

5

Menurut Susila (2006), penggunaan zeolit yang diaktivasi kimia menghasilkan penurunan bsfc terbaik diberikan oleh zeolit berukuran 0,5 mm yang diaktivasi NaOH dengan berat 100 gram pada putaran 3500 rpm yaitu sebesar 0,0247 kg/kWh (10,75 %) sedangkan peningkatan daya engkol dengan zeolit berukuran 0,5 mm yang diaktivasi NaOH dengan berat 200 gram pada putaran 1500 rpm yaitu sebesar 0,146 kW (9,14 %).

Penelitian Doran (2008) yang berjudul; pengaruh penggunaan zeolit pellet perekat yang diaktivasi fisik terhadap prestasi mesin diesel 4 langkah. Kemampuan zeolit

pellet aktivasi fisik dalam meningkatkan kinerja motor diesel juga dibuktikan melalui penelitian ini. Peningkatan daya engkol terbaik diperoleh sebesar 0,172 kW (11,389 %) pada penggunaan zeolit pellet berat 150 gram, temperatur aktivasi 225 °C, waktu pemanasan 2 jam dan putaran 2000 rpm. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik terbaik terjadi dengan menggunakan zeolit pellet berat 150 gram, temperatur aktivasi 225 °C, waktu pemanasan 2 jam pada putaran 3500 rpm yaitu sebesar 0,028 kg/kWh (14,516 %).

Berdasarkan penelitian Aopik (2009), pengaruh pemanfaatan zeolit pellet yang diaktivasi fisik pada beragam kerapatan dan berat terhadap kinerja motor diesel 4-langkah, zeolit pellet tekan paling mempengaruhi peningkatan daya engkol adalah penggunaan zeolit pellet tekan alami sebesar 0,077 kW (5,661 %) terjadi pada penggunaan zeolit pellet tekan alami dengan berat pellet 2 gram, pada putaran 1500 rpm dan berat 50 gram. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik dipengaruhi oleh zeolit pellet tekan yang diaktivasi fisik sebesar 0,0106 kg/kWh


(7)

(7,976 %) terjadi pada putaran 3000 rpm dan berat 50 gram dengan dengan berat

pellet 2,3 gram.

Dengan acuan beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan, maka pada penelitian ini, penulis ingin mengkaji pengaruh zeolit aktivasi NaOH-fisik yang dibentuk pellet tekan tanpa zat perekat (hanya serbuk zeolit murni) pada temperatur dan waktu pemanasan optimum, yakni pada 325 ºC selama 2 jam (Mahdi, 2006) terhadap peningkatan daya engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifiknya.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh zeolit pellet yang diaktivasi NaOH-fisik terhadap kinerja motor diesel 4 langkah berdasarkan:

1. Berat zeolit pellet.

2. Putaran mesin dari motor diesel. 3. Perbandingan dengan zeolit granular.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi pada:

1. Mesin yang digunakan adalah motor diesel 4-langkah 1 silinder yang terdapat pada laboratorium motor bakar dan propulsi jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

2. Zeolit yang digunakan merupakan zeolit jenis klinoptilolit yang berasal dari Sidomulyo, Lampung Selatan.


(8)

7

3. Pengaruh zeolit dibentuk pellet dengan aktivasi secara NaOH-fisik hanya terhadap daya engkol dan konsumsi bahan bakar spesifik.

4. Pengaruh ukuran penampang dan getaran tidak dibahas dalam penulisan ini.

D. Hipotesa

Dengan memberikan aktivasi secara NaOH-fisik pada zeolit pellet, maka dapat menambah luas spesifik pori-pori zeolit sehingga pusat aktif untuk mengikat nitrogen juga bertambah. Akibatnya, daya adsorb zeolit terhadap gas nitrogen dan uap air dalam udara yang masuk ke ruang bakar motor diesel semakin tinggi dibanding zeolit alami. Dengan demikian, energi panas yang diterima oleh oksigen dan bahan bakar pada langkah kompresi juga bertambah, akibatnya proses pembakaran pada motor diesel menjadi lebih baik (kinerja mesin meningkat). Perapatan zeolit alami yang dibentuk menjadi pellet kemungkinan dapat mengurangi daya adsorb zeolit karena permukaan kristal zeolit menjadi lebih kecil (padat). Akan tetapi, pembuatan zeolit bentuk pellet dengan tekanan yang tepat, diperkirakan hanya mengurangi daya adsorb zeolit yang tidak signifikan. Sehingga zeolit ini masih mampu meningkatkan prestasi mesin dengan baik (menyamai zeolit granular).

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah:

I. PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan, batasan masalah, hipotesa, dan sistematika penulisan dari penelitian ini.


(9)

Memuat tentang teori dasar motor bakar diesel 4-langkah, teori pembakaran, zeolit dan aktivasi zeolit.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Berisi beberapa tahapan persiapan sebelum pengujian, prosedur pengujian, dan diagram alir pengujian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Membahas data-data yang diperoleh pada pengujian kinerja motor diesel 4-langkah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan hal-hal yang dapat disimpulkan dan saran-saran yang ingin disampaikan dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

72

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian, pengambilan data dan perhitungan data yang diperoleh, serta menganalisa penggunaan zeolit pellet tekan yang diaktivasi NaOH-fisik pada motor bakar diesel 4-langkah, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan zeolit pellet yang diaktivasi NaOH-fisik pada motor diesel 4-langkah mampu meningkatkan kinerja dari motor diesel tersebut berdasarkan peningkatan dari daya engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik.

2. Nilai daya engkol terbaik terjadi pada putaran 3000 rpm dan pada variasi 2,3 gr, sebesar 2,837 kW. Sedangkan untuk laju pemakaian bahan bakar spesifik terbaik, terjadi pada putaran 2000 rpm dan pada semua variasi berat pellet, yakni sebesar 0,117 kg/kWh. Keduanya terjadi dengan penggunaan 100 gr

adsorben zeolit pellet.

3. Nilai kekerasan zeolit pellet terbaik pada variasi zeolit dengan berat per pellet

2,3 gr, yaitu 5,6 HVN. Jadi, dapat dikatakan untuk berat maksimal untuk zeolit pellet adalah 2,3 gr.


(11)

4. Persentase peningkatan daya engkol terbaik bila dibandingkan dengan daya engkol yang tidak menggunakan zeolit terjadi pada variasi pellet 2,3 gr dan putaran 2500 rpm, yakni 11,064 %. Sedangkan untuk persentase penurunan terbaik pada laju pemakaian bahan bakar spesifik, bila dibandingkan dengan laju pemakaian bahan bakar spesifik yang tidak menggunakan zeolit terjadi pada variasi pellet 2,5 gr dan putaran 3000 rpm, yakni 11,194 %.

5. Pellet 2,3 gr diantara ketiga variasi (2, 2,3, dan 2,5 gr) merupakan zeolit pellet

yang terbaik setelah diaktivasi NaOH-fisik. Hal ini diindikasikan oleh empat hal yang terjadi pada variasi ini, diantaranya sebagai berikut:

a. Nilai daya engkol terbaik

b. Laju pemakaian bahan bakar spesifik terbaik (terjadi pada semua variasi) c. Persentase peningkatan daya engkol

d. Nilai kekerasan zeolit pellet terbaik

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan penulis adalah:

1. Untuk memperoleh berat zeolit pellet yang terbaik dalam rangka meningkatkan kinerja motor diesel 4 langkah, maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan selisih berat zeolit pellet tekan yang tidak teralu jauh antara 2 gr dan 2,5 gr.

2. Setelah mengetahui bahwa zeolit pellet dapat meningkatkan kinerja dari motor diesel, maka perlu dilakukan pembuatan cetakan yang lebih praktis dan efisien sehingga lebih lanjut dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.


(1)

Menurut Susila (2006), penggunaan zeolit yang diaktivasi kimia menghasilkan penurunan bsfc terbaik diberikan oleh zeolit berukuran 0,5 mm yang diaktivasi NaOH dengan berat 100 gram pada putaran 3500 rpm yaitu sebesar 0,0247 kg/kWh (10,75 %) sedangkan peningkatan daya engkol dengan zeolit berukuran 0,5 mm yang diaktivasi NaOH dengan berat 200 gram pada putaran 1500 rpm yaitu sebesar 0,146 kW (9,14 %).

Penelitian Doran (2008) yang berjudul; pengaruh penggunaan zeolit pellet perekat yang diaktivasi fisik terhadap prestasi mesin diesel 4 langkah. Kemampuan zeolit pellet aktivasi fisik dalam meningkatkan kinerja motor diesel juga dibuktikan melalui penelitian ini. Peningkatan daya engkol terbaik diperoleh sebesar 0,172 kW (11,389 %) pada penggunaan zeolit pellet berat 150 gram, temperatur aktivasi 225 °C, waktu pemanasan 2 jam dan putaran 2000 rpm. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik terbaik terjadi dengan menggunakan zeolit pellet berat 150 gram, temperatur aktivasi 225 °C, waktu pemanasan 2 jam pada putaran 3500 rpm yaitu sebesar 0,028 kg/kWh (14,516 %).

Berdasarkan penelitian Aopik (2009), pengaruh pemanfaatan zeolit pellet yang diaktivasi fisik pada beragam kerapatan dan berat terhadap kinerja motor diesel 4-langkah, zeolit pellet tekan paling mempengaruhi peningkatan daya engkol adalah penggunaan zeolit pellet tekan alami sebesar 0,077 kW (5,661 %) terjadi pada penggunaan zeolit pellet tekan alami dengan berat pellet 2 gram, pada putaran 1500 rpm dan berat 50 gram. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik dipengaruhi oleh zeolit pellet tekan yang diaktivasi fisik sebesar 0,0106 kg/kWh


(2)

(7,976 %) terjadi pada putaran 3000 rpm dan berat 50 gram dengan dengan berat pellet 2,3 gram.

Dengan acuan beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan, maka pada penelitian ini, penulis ingin mengkaji pengaruh zeolit aktivasi NaOH-fisik yang dibentuk pellet tekan tanpa zat perekat (hanya serbuk zeolit murni) pada temperatur dan waktu pemanasan optimum, yakni pada 325 ºC selama 2 jam (Mahdi, 2006) terhadap peningkatan daya engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifiknya.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh zeolit pellet yang diaktivasi NaOH-fisik terhadap kinerja motor diesel 4 langkah berdasarkan:

1. Berat zeolit pellet.

2. Putaran mesin dari motor diesel. 3. Perbandingan dengan zeolit granular.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi pada:

1. Mesin yang digunakan adalah motor diesel 4-langkah 1 silinder yang terdapat pada laboratorium motor bakar dan propulsi jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

2. Zeolit yang digunakan merupakan zeolit jenis klinoptilolit yang berasal dari Sidomulyo, Lampung Selatan.


(3)

3. Pengaruh zeolit dibentuk pellet dengan aktivasi secara NaOH-fisik hanya terhadap daya engkol dan konsumsi bahan bakar spesifik.

4. Pengaruh ukuran penampang dan getaran tidak dibahas dalam penulisan ini.

D. Hipotesa

Dengan memberikan aktivasi secara NaOH-fisik pada zeolit pellet, maka dapat menambah luas spesifik pori-pori zeolit sehingga pusat aktif untuk mengikat nitrogen juga bertambah. Akibatnya, daya adsorb zeolit terhadap gas nitrogen dan uap air dalam udara yang masuk ke ruang bakar motor diesel semakin tinggi dibanding zeolit alami. Dengan demikian, energi panas yang diterima oleh oksigen dan bahan bakar pada langkah kompresi juga bertambah, akibatnya proses pembakaran pada motor diesel menjadi lebih baik (kinerja mesin meningkat). Perapatan zeolit alami yang dibentuk menjadi pellet kemungkinan dapat mengurangi daya adsorb zeolit karena permukaan kristal zeolit menjadi lebih kecil (padat). Akan tetapi, pembuatan zeolit bentuk pellet dengan tekanan yang tepat, diperkirakan hanya mengurangi daya adsorb zeolit yang tidak signifikan. Sehingga zeolit ini masih mampu meningkatkan prestasi mesin dengan baik (menyamai zeolit granular).

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: I. PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, tujuan, batasan masalah, hipotesa, dan sistematika penulisan dari penelitian ini.


(4)

Memuat tentang teori dasar motor bakar diesel 4-langkah, teori pembakaran, zeolit dan aktivasi zeolit.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Berisi beberapa tahapan persiapan sebelum pengujian, prosedur pengujian, dan diagram alir pengujian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Membahas data-data yang diperoleh pada pengujian kinerja motor diesel 4-langkah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan hal-hal yang dapat disimpulkan dan saran-saran yang ingin disampaikan dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian, pengambilan data dan perhitungan data yang diperoleh, serta menganalisa penggunaan zeolit pellet tekan yang diaktivasi NaOH-fisik pada motor bakar diesel 4-langkah, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan zeolit pellet yang diaktivasi NaOH-fisik pada motor diesel 4-langkah mampu meningkatkan kinerja dari motor diesel tersebut berdasarkan peningkatan dari daya engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik. 2. Nilai daya engkol terbaik terjadi pada putaran 3000 rpm dan pada variasi 2,3

gr, sebesar 2,837 kW. Sedangkan untuk laju pemakaian bahan bakar spesifik terbaik, terjadi pada putaran 2000 rpm dan pada semua variasi berat pellet, yakni sebesar 0,117 kg/kWh. Keduanya terjadi dengan penggunaan 100 gr adsorben zeolit pellet.

3. Nilai kekerasan zeolit pellet terbaik pada variasi zeolit dengan berat per pellet 2,3 gr, yaitu 5,6 HVN. Jadi, dapat dikatakan untuk berat maksimal untuk zeolit pellet adalah 2,3 gr.


(6)

4. Persentase peningkatan daya engkol terbaik bila dibandingkan dengan daya engkol yang tidak menggunakan zeolit terjadi pada variasi pellet 2,3 gr dan putaran 2500 rpm, yakni 11,064 %. Sedangkan untuk persentase penurunan terbaik pada laju pemakaian bahan bakar spesifik, bila dibandingkan dengan laju pemakaian bahan bakar spesifik yang tidak menggunakan zeolit terjadi pada variasi pellet 2,5 gr dan putaran 3000 rpm, yakni 11,194 %.

5. Pellet 2,3 gr diantara ketiga variasi (2, 2,3, dan 2,5 gr) merupakan zeolit pellet yang terbaik setelah diaktivasi NaOH-fisik. Hal ini diindikasikan oleh empat hal yang terjadi pada variasi ini, diantaranya sebagai berikut:

a. Nilai daya engkol terbaik

b. Laju pemakaian bahan bakar spesifik terbaik (terjadi pada semua variasi) c. Persentase peningkatan daya engkol

d. Nilai kekerasan zeolit pellet terbaik

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan penulis adalah:

1. Untuk memperoleh berat zeolit pellet yang terbaik dalam rangka meningkatkan kinerja motor diesel 4 langkah, maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan selisih berat zeolit pellet tekan yang tidak teralu jauh antara 2 gr dan 2,5 gr.

2. Setelah mengetahui bahwa zeolit pellet dapat meningkatkan kinerja dari motor diesel, maka perlu dilakukan pembuatan cetakan yang lebih praktis dan efisien sehingga lebih lanjut dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM PELLET TEKAN ASAL LAMPUNG SELATAN YANG DIAKTIVASI NaOH – FISIK TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

0 3 108

Pengaruh Pemanfaatan Filter Udara Eksternal Yang Menggunakan Zeolit Alam Lampung Teraktivasi Basa-Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor Bensin 4 Langkah

7 86 95

PENGARUH APLIKASI FLY ASH BENTUK PELET PEREKAT YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP PRESTASI MESIN DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

4 50 83

PENGARUH VARIASI GEOMETRI DAN JUMLAH KONSENTRASI CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA, AQUADES DAN ZEOLIT DALAM ZEOLIT PELET YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN PRESTASI MOTOR DIESEL 4 LANGKAH

0 5 11

PENGARUH VARIASI GEOMETRI DAN JUMLAH KONSENTRASI CAMPURAN TEPUNG TAPIOKA, AQUADES DAN ZEOLIT DALAM ZEOLIT PELET YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN PRESTASI MOTOR DIESEL 4 LANGKAH

1 12 86

PENGARUH KONSENTRASI CAMPURAN AQUADES DAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG DALAM ZEOLIT PELET TEKAN YANG DIAKTIVASI FISIK TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN PRESTASI MOTOR DIESEL 4-LANGKAH

0 13 1

PENGARUH VARIASI NORMALITAS NaOH DAN KOH PADA AKTIVASI BASA-FISIK ZEOLIT PELET PEREKAT TERHADAP PRESTASI SEPEDA MOTOR BENSIN 4-LANGKAH

1 10 87

PENGARUH PEMANFAATAN ZEOLIT PELET BASA-FISIK DENGAN NORMALITAS TINGGI TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL 4-LANGKAH

0 18 81

PENGARUH PEMANFAATAN ZEOLIT PELET ASAM-FISIK DENGAN NORMALITAS TINGGI TERHADAP PRESTASI MESIN DIESEL 4-LANGKAH

0 8 84

PEMANFAATAN CAMPURAN ZEOLIT DAN FLY ASH BATUBARAYANG TELAH DIAKTIVASI FISIK TERHADAP AKSELERASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH

0 0 6