Mikrokontroler AT89S51 Konfigurasi Pin AT89S51

B. Perbedaan antara MCS-51 versi C dan S

Generasi awal MCS-51 adalah mikrokontroler generasi C, yaitu AT89C51 dan AT89C52. Mikrokontroler hanya dapat diprogram secara parallel, sehingga untuk memprogramnya kita membutuhkan pemrogram khusus. Sistem seperti demikian memiliki kelemahan yaitu: 1. IC mudah rusak karena sering dicabut-pasang dan kerusakan yang paling sering adalah patah kaki IC. 2. Kemungkinan terjadinya salah posisi dalam pemasangan IC sangat besar, sehingga IC mudah rusak. 3. Tidak praktis karena harus selalu mercabut pasang IC. 4. Downloader-nya agak sulit untuk dibuat sendiri, terutama didaerah yang fasilitasnya kurang, tetapi jika membeli harganya relative mahal.

C. Bahasa Pemrograman Mikrokontroler

Secara umum, bahasa yang digunakan untuk pemrogramannya adalah bahasa tingkat rendah, yaitu bahasa assembly. Setiap mikrokontroler memiliki bahasa- bahasa pemrograman yang berbeda. Karena banyak hambatan dalam penggunaan bahasa assembly, banyak berkembang komputer atau penerjemah untuk bahasa tingkat tinggi. Untuk MCS-51, bahasa tingkat tinggi yang banyak dikembangkan antara lain BASIC, Pascal, dan bahasa C.

D. Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S51 memiliki fitur, diantaranya: 1. Kompatibel dengan produk MCS-51 2. 8 kbyte in system programmable flash memory 6 3. Dapat deprogram sampai 1000 kali pemrograman 4. Tegangan kerja 4.0 – 5.5 v 5. Beroperasi antara 0.33 Mhz 6. Tiga tingkatan program memori lock 7. 256 x 8 bit RAM internal 8. 32 saluran IO 9. Tiga buah timer counter 16 bit 10. Delapan buah sumber interupsi 11. Saluran UART serial Full Duplex 12. Mode low-power Idle dan power-down 13. Interupt recovery dari mode power-dow 14. Wtchdog timer

E. Konfigurasi Pin AT89S51

AT89S51 mempunyai 40 kaki digunakan untuk keperluan port parallel. Setiap port terdiri atas 8 pin, sehingga terdapat 4 port, yaitu port 0, port 1, port 2, dan port 3. Konfigurasi pin akan ditunjukan pada gambar dibawah ini. 7 Gambar 1. Konfigurasi Pin AT89S51 Fungsi bebrapa pin AT89S51 1. VCC Dihubungkan ke sumber tegangan +5V. 2. GND Dihubungkan ke Ground 3. RST Mengembalikan kondisi kerja mikrokontroler pada posisi awal. Pin ini harus diberi logika 1 selama 2 siklus mesin untuk mengaktifkannya. 8 4. ALE PROG Pulsa output ALE akan low byt eselama mikrokontroler melakukan pengaksesan ke memori eksternal. Pin ini berfungsi pula sebagai input pulsa program selama Flash Programing. Pada operasi normal, ALE megelurkan nilai konstan 1 16 frekuensi osilator. Satu pulsa ALE dilewati setiap akses ke memori data eksternal. Jika mengoperasikan ALE, mikrokontroler dapat di-sable oleh setting bit 0 dari SFR dengan lokasi BEH. 5. EA Vpp External Access Enable atau EA harus dihubungkan ke Vcc untuk mengeksekusi program internal. Untuk mengakses memori eksternal, EA harus dihubungkan ke ground. 6. PSEN Program Store Enable adalah membaca strobe ke memori program eksternal. Ketika AT89S51 mengeksekusi kode dari program memori eksternal. PSEN diaktifkan dua kali setiap mesin bekerja. 7. XTAL1 Input kepenguat inverting ocilator dan masukan ke rangkain clock ineternal. 8. XTAL 2 Out put dari penguat inverting osilator. 9

F. Pengorganisasian Memori