Dukungan Orangtua bagi Anak yang Belajar di Pondok Pesantren

A.10

DUKUNGAN ORANGTUA BAGI ANAK
YANG BELAJAR DI PONDOK PESANTREN
Nur Azizah, S.Sos.I., M.Si
STAIN Purwokerto
azizahbantul@gmail.com

Abstraksi. Memberikan dan memilihkan pendidikan yang baik bagi anak adalah salah satu
kewajiban orangtua, begitu juga bagi orangtua yang menginginkan anaknya belajar di
Pondok Pesantren sebagai salah satu pilihan pendidikan yang diberikan untuk anak
disamping belajar pendidikan pada jenjang formal juga diharapkan mampu memperoleh
pendidikan agama yang lebih baik. Anak yang memilih belajar di pondok pesantren sebagian
besar sangat dipengaruhi oleh pilihan orangtuanya sehingga dalam proses belajar di pondok
pesantren masih banyak anak yang belum mampu sepenuhnya menerima segala konsekuensi
yang harus dilakukan apalagi harus berada di pondok pesantren selama 24 jam dengan semua
ativitas yang harus dilaksanakan. Dukungan orangtua sangat perlu diberikan selama anak
belajar di pondok pesantren karena motivasi anak akan semakin tinggi dan akan membuat
anak lebih percaya diri untuk sepenuhnya belajar di pondok pesantren. Dukungan orangtua
tidak hanya diberikan dalam bentuk psikologis saja namun juga dukungan non psikologis
sehingga anak akan merasa tetap diperhatikan dan tetap mendapatkan kasih sayang dari

orangtuanya.
Kata kunci: dukungan, orangtua, anak, belajar, pondok pesantren

merupakan

agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh

lembaga pendidikan tertua di Indonesia.

masyarakat sekitar, dengan adanya sistem

Kata pondok berarti tempat yang dipakai

komplek

untuk makan dan istirahat. Istilah pondok

menerima pendidikan agama melalui sistem

dalam konteks dunia pesantren berasal dari


pengajian atau madrasah yang sepenuhnya

pengertian asrama-asrama bagi para santri.

berada

Perkataan pesantren berasal dari kata santri,

seorang atau beberapa Kyai dengan ciri-ciri

yang dengan awalan pedi depan dan akhiran

khas

an berarti tempat tinggal para santri

independen dalam segala hal.

Pondok


pesantren

Mujamil Qomar (2002) memaparkan
Muhammad

yang

santri-santri

kedaulatan

bersifat

leadership

kharismatik

serta


dasarnya

didirikan dengan visi dan misi sesuai dengan

adalah asrama tempat tinggal para santri.

menurut

dibawah

dimana

Pondok pesantren pada

(Dhofier, 1985). Maka pondok pesantren

bahwa

asrama


harapan para orangtua untuk mencetak anak

Arifin

untuk menjadi baik serta memiliki tujuan

pesantren adalah suatu lembaga pendidikan

sebagai

132

tempat

untuk

menuntut

ilmu,


Dukungan Orangtua bagi Anak yang Belajar di Pondok Pesantren | 133
Azizah, N. [hal.133-141]

pengembangan
kemampuan

moral
serta

dan

penanaman

pengabdian

kepada

pondok pesantren yang dipimpin oleh Kyai
yang diyakini memberikan ilmu


yang

barokah, menjadikan pesantren memiliki

masyarakat.
Tujuan proses modernisasi pondok

kesan tersendiri bagi para orangtua untuk

pesantren adalah untuk menyempurnakan

memilih

pesantren

sebagai

sistem pendidikan Islam yang ada di

pemdidikan terbaik dengan harapan anak


pesantren. Akhir-akhir ini pondok pesantren

akan mendapatkan pendidikan yang unggul

mempunyai kecenderungan-kecenderungan

baik pendidikan agama dan pendidikan

baru dalam rangka renovasi terhadap sistem

akademik sehingga anak akan tumbuh

yang selama ini dipergunakan. Perubahan-

terbimbing

perubahan yang bisa dilihat di pesantren

berakhlak, bermoral dan berintelektual.


menjadi

tempat

manusia

yang

modern termasuk mulai akrab dengan

Kewajiban tinggal di asrama pondok

metodologi ilmiah modern, lebih terbuka

pesantren pada umumnya merupakan syarat

atas

dirinya,


mutlak bagi anak atau santri yang akan

diversifikasi program dan kegiatan di

belajar di pondok pesantren dengan harapan

pesantren makin terbuka dan luas, dan sudah

bahwa anak atau santri dapat lebih fokus

dapat

pusat

untuk belajar di pondok pesantren. Sehingga

(Hasbullah,

banyak pondok pesantren menjadi salah satu


perkembangan

berfungsi

pengembangan

diluar

sebagai

masyarakat

alternatif bagi orangtua yang menginginkan

1999:155).
Pondok pesantren pada umumnya

anaknya mendapatkan wawasan keilmuan

dan

yang menerapkan sistem yang modern dan

menyediakan pendidikan formal bagi anak

pengalaman dalam ajaran agama yang baik

atau santri yang belajar di pondok pesantren

dalam setting lingkungan pondok pesantren.

dari jenjang pendidikan yang paling dasar

Anak yang belajar di pondok pesantren

sampai jenjang pendidikan tinggi dengan

berasal

mengkolaborasikan

keluarga, budaya, bahasa, dan alasan dalam

sekarang

sudah

mempunyai

kurikulum

pondok

dari

pesantren dengan kurikulum pendidikan

memilih

Indonesia.

pesantren.

Sistem asrama

pondok pesantren

berbagai

menuntut

Kewajiban

latar

ilmu

untuk

di

belakang

pondok

tinggal

di

dimana para santri atau anak yang belajar di

lingkungan pondok pesantren menuntut

pondok pesantren harus siap 24 jam untuk

santri untuk menyesuaikan diri terhadap

melakukan aktifitas

di

segala aktivitas, budaya, dan kebiasaan yang

pondok pesantren. Sistem asrama pondok

ada di pondok pesantren yang biasanya juga

pesantren yang menyuguhkan lingkungan

kan berbeda dengan kebiasaan yang ada di

yang baik bagi anak dan kepemimpinan

rumah.

selama

belajar

Salah

satu

peranan

orangtua

134 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

terhadap keberhasilan pendidikan anaknya

dorongan dari keluarga ini memegang

adalah memberikan dukungan, terutama

peranan

dukunganpada

seseorang.

kegiatan

Dukungan orangtua

belajar

anak.

penting

dalam

Dukungan

memiliki pengaruh

kesuksesan

orangtua

sangatlah

psikologis yang besar terhadap kegiatan

dibutuhkan dalam menunjang anak agar

belajar anak. Dengan adanya dukungan dari

mampu mendapatkan prestasi belajar yang

orangtua, anak akan lebih giat dan lebih

baik

bersemangat dalam belajar karena ia tahu

Sehingga apa yang menjadi cita-citanya bisa

bahwa bukan dirinya sendiri saja yang

terwujud.

berkeinginan untuk

akan tetapi

orangtua tersebut anak akan merasa dihargai

orangtuanya pun demikian. Sebab baik

dan diperhatikan oleh orangtua mereka

buruknya prestasi yang dicapai oleh anak

sehingga akan meningkatkan motivasi anak

akan

untuk belajar dan akan tercapai suatu

maju,

memberikan

pengaruh

dalam

dan

sesuai

dengan

Karena

harapannya.

dengan

dukungan

prestasi belajar yang optimal.

perkembangan pendidikan selanjutnya.
Orangtua adalah lingkungan sosial

Dukungan orangtua mengacu pada

pertama yang ditemui siswa dalam dunia

pengertian

nyata.

Sarason (1983) dukungan sosial biasanya

Keberhasilan

pendidikan

juga

dukungan

menurut

merupakan tanggung jawab dari orang tua.

didefinisikan

Orang tua mempunyai peranan yang sangat

ketersediaan orang pada siapa kita bisa

penting dalam proses pendidikan anak-

mengandalkan, orang yang memberitahu

anaknya. Orang tua turut bertanggung jawab

bahwa mereka peduli, nilai dan mencintai.

atas kemajuan belajar anak-anaknya.Ini

sebagai

sosial,

keberadaan

atau

Teori dukungan orangtua Sarafino

berarti bahwa keikutsertaan orang tua

(1994)

terhadap

orangtua yang dilakukan individu memiliki

belajar

anak-anaknya

adalah

penting, perhatian dan dukungan orang tua
mempunyai
menentukan

peranan

yang

bagaimana

menyebutkan

bahwa

dukungan

lima bagian pokok sebagai berikut :

serta

1. Dukungan penghargaan,dapat berupa

memberikan

penghargaan positif kepada orang

turut

tanggung jawab terhadap pedidikan anakanaknya.
Bropy dkk (dalam Rusli, 2002) yang

lain.
2. Dukungan
dukungan

emosional,
yang

merupakan
berhubungan

menyatakan bahwa orang tua adalah sumber

denganhal yang bersifat emosional.

dukungan sosial. Dukungan orang tua,

3. Dukungan instrumental, merupakan

merupakan sumber dukungan sosial karena

pemberian sesuatu berupa bantuan

dalam hubungan keluarga tercipta hubungan

nyata.

yang saling mempercayai. Hubungan dan

Dukungan Orangtua bagi Anak yang Belajar di Pondok Pesantren | 135
Azizah, N. [hal.133-141]

4. Dukungan informasi, berarti memberi
solusi pada suatu masalah.
5. Dukungan

jaringan,

mampu mewujudkan kehidupan bangsa
yang cerdas. meskipun demikian tujuan

merupakan

utama pendidikan pesantren, namun tidak

perasaan individu sebagai bagian dari

menjamin semua anak akan terdidik sesuai

kelompok.

dengan tujuan yang ada, keberhasilan

Peran orangtua merupakan komponen

sebuah institusi pendidikan tidaklah mutlak

penting dalam pendidikan anak. Hal ini

diperankan

menuntut adanya kontak secara langsung

tersebut, melainkan melalui proses dan

yang dapat diwujudkan dalam bentuk

kerjasama dah dukungan yang baik antara

dukungan orangtua pada anaknya (dalam

orang tua dan semua pihak yang terlibat

Abdullah bin Abbas, 2007).

dalam pendidikan di pondok pesantren.

Orangtua mempunyai peranan yang

oleh

lembaga

Didirikannya

pendidikan

lambaga-lembaga

sangat penting dalam proses pendidikan

pendidikan agama seperti madrasah, pondok

anak-anaknya. Dukungan orangtua sangat

pesantren dan semisalnya merupakan satu

berpengaruh pada proses belajar anak di

upaya membantu para orang tua untuk

pondok pesantren tidak hanya

berupa

mendidik anak mereka menjadi anak sholeh.

kebutuhan secara fisiologis saja tapi juga

Seorang anak yang dimasukkan pondok

memperhatikan kebutuhan psikologis anak-

pesantren misalnya, dia sangat berpotensi

anaknya selama berada di pondok pesantren.

menjadi anak yang baik karena dipondok
pesantren anak mendapatkan pendidikan
agama secara mendalam, pengawasan yang

Pembahasan
Pendidikan pada pondok Pesantren

ketat dari pengasuh dan Ustadz tentang

adalah pendidikan berciri khas Islam yang

belajarnya,

bertujuan mengembangkan manusia sesuai

maupun

dengan fitrahnya untuk menjadi pribadi

bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

pengasuh dan para Ustadz bisa tidak

Yang

mulia,

berhasil sesuai yang diharapkan tanpa

demokratis, menjunjung tinggi hak asasi

dukungan penuh dari kedua orang tuanya,

manusia,

terutama

Maha

Esa,

berakhlak

menguasai ilmu pengetahuan,

ibadahnya,

akhlaqnya

tentang

pergaulannya,

sehari-hari.

Namun

pendanaannya

teknologi dan seni, memiliki kesehatan

pengawasannya

jasmani dan rohani, memiliki keterampilan

menikmati hari libur dirumahnya, tidak

hidup yang berharkat dan bermanfaat,

sedikit anak atau santri yang terhenti karena

memiliki kepribadian yang mantap dan

kekurangan biaya, dan tidak sedikit anak

mandiri, serta memiliki tanggung jawab

atau santri yang malas masuk kembali

kemasyarakatan

dan

kebangsaan

agar

sewaktu

dia

dan
(santri)

136 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

kepondok pesantren sesudah menikmati

apapun.Ia menjadi tempat curahan kasih

kebebasannya sewaktu hari libur di rumah.

sayang orang tua. Namun sejalan dengan

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa

bertambahnya usia sang anak, muncul

pesantren adalah lembaga pendidikan yang

"agenda persoalan" baru yang tiada kunjung

mengajarkan

keluhuran

habisnya. Ketika bertambah usianya anak

akhlak, karena didalamnya menerapkan

dapat menampakkan wajah manis dan

enam metode pembelajaran kemanusiaan,

santun, penuh berbakti kepada orang tua,

meliputi: (a) keteladanan (uswah hasanah);

berprestasi di sekolah, bergaul dengan baik

(b) latihan dan pembiasaan; (c) mengambil

dengan lingkungan masyarakatnya, tapi di

pelajaran (ibrah); (d) nasehat (mauidzah);

lain

(e) kedisiplinan; (f) pujian dan hukuman

Perilakunya

(tadghib wa tahzib) serta kemandirian

bentuk

(Yasmadi: 2005:23).

kejahatan, dan orangtua pun selalu cemas

moralitas

dan

Orang tua terkadang keliru untuk
menafsirkan

peran

pondok

pihak

dapat
semakin

kenakalan

pula

sebaliknya.

tidak

terkendali,

berubah

menjadi

memikirkanya.
Permasalahan

pesantren

yang

bisa

timbul

sehingga setelah anaknya didaftarkan dan

selama anak belajar di pondok pesantren

tinggal

lepaslah

diantaranya adalah sebagian besar tentang

kewajiban orang tua atas anaknya, padahal

penyesuaian diri anak atau santri terhadap

pondok pesantren bukanlah bengkel atau

aturan atau qanun yang ada di lingkungan

tempat yang siap mencetak bagus dan rapi,

pondok pesantren yaitu fenomena tidak bisa

karena perannya sedikit sekali dibandingkan

menyesuaikan diri dengann lingkungan

orang tua dan rumah (keluarga), tanpa

pondok pesantren, ketidakpatuhan terhadap

dukungan orang tua maka sedikit sekali

peraturan yang berlaku,

hasil yang diperoleh oleh anak yang belajar

perilaku yang melanggar peraturan demi

di pondok pesantren

memuaskan rasa keingintahuan yang besar

di

pesantren

maka

dan beberapa

Banyak asumsi dan persepsi dari

terhadap segala hal, contohnya rasa ingin

orangtua jika telah mendaftarkan anaknya

mencoba merokok pada anak laki-laki, dan

ke pondok pesantren, maka kita selaku

ada

orang tua dapat menerima hasil yang

mewajibkan

baiknya. Anggapan yang salah seperti ini

lingkungan pondok pesantren kecuali hari

hanya akan menciptakan mental orang tua

libur.Hal-hal tersebut bisa menyebabkan

yang terlalu percaya sehingga hilang rasa

anak

teliti pada perkembangan anak.

kegiatan belajar di pondok pesantren yang

peraturan pondok pesantren yang
tidak

menjadi

boleh

bosan

keluar

dengan

dari

rutinitas

Pada hakikatnya anak adalah karunia

cenderung monoton sehingga anak bisa

Allah yang tidak dapat dinilai dengan

dengan sengaja melanggar peraturan dengan

Dukungan Orangtua bagi Anak yang Belajar di Pondok Pesantren | 137
Azizah, N. [hal.133-141]

tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada

merah. Mereka terlalu menaruh percaya

maupun sengaja keluar dari lingkungan

kepada anaknya dengan pertimbangan dan

pondok pesantren untuk refreshing.

analisanya masa lalu. Sehingga orang tua

Ada lagi permasalahan yang dialami

yang demikian selalu menaruh curiga pada

anak yang belajar di pondok pesantren yang

berita keburukan tentang anaknya. Padahal

berkaitan

pribadi

pondok pesantren bukanlah tempat yang

diantaranya adalah: merasa tidak “kerasan”

siap memperbaiki segala kerusakan yang

atau betah tinggal di asrama pondok

ada pada anak. Seyogyanyalah orang tua

pesantren bisa karena belajar di pondok

senantiasa

pesantren bukan pilihannya sendiri, sering

motivasi untuk keberhasilan buah hatinya.

dengan

masalah

Anak

diganggu anak atau santri yang lain, merasa

menanamkan

yang

tidak

perhatian

dan

mendapatkan

rindu atau kangen dengan orangtua karena

dukungan dari orangtuanya kemungkinan

lama tidak berjumpa, maupun kiriman (uang

besar akan mendapatkan berbagai masalah

saku atau makanan) dari orangtua terlambat

dalam kehidupannya dan anak yang tidak

datang atau terlambat diantar di pondok

diperdulikan orangtuanya akan berusaha

pesantren.

mencari dukungan dari luar dukungan

Perlu disadari disini, betapa pun

orangtuanya.
Dukungan

beratnya kendala ini, hendaknya orangtua

orangtua

baik

berupa

bersabar dan menjadikan kendala-kendala

perasaan diterima, dimiliki, dan dicintai

tersebut sebagai tantangan dan ujian. Dalam

yang berasal dari orangtua kepada anak bisa

mendidik anak setidaknya ada dua macam

yang

tantangan, yang satu bersifat internal dan

perhatian, dan penghargaan yang dimana

yang satu lagi bersifat eksternal. Kedua

dukungan

tantangan

mempengaruhi

mempengaruhi perilaku dan emosi anak

perkembangan anak. Sumber tantangan

selama belajar di pondok pesantren dalam

internal yang utama adalah orangtua itu

mencapai cita-citanya.

ini

sangat

sendiri.

berupa

bantuan,

orangtua

ini

kenyamanan,

sangat

bisa

Ditambahkan oleh Katz (1997) bahwa

Banyak orang tua yang tidak segan-

anak-anak yang mendapatkan dukungan dan

segan menyalahkan pondok pesantren jika

bantuan dari orangtuanya akan bisa belajar

anaknya didapatkan tidak naik kelas, atau di

mencapai kemajuan lebih baik disbanding

keluarkan

anak-anak

karena

pelanggaran

disiplin

yang

tidak

mendapatkan

pondok. Diantara orang tua ada yang belum

dukungan dan bantuan. Banyak penelitian

siap menerima berita kegagalan anaknya,

yang membuktikan bahwa orangtua yang

atau berita buruk lainnya tentang buah

mendukung pada anaknya secara pribadi

hatinya, atau raport anaknya banyak angka

138 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

akan memberi efek yang tak terhingga

(sosial, pendidikan dan lain-lain)

besarnya.

maka sebagai orang tua bisa diawal

Dalam proses belajar anak di pondok
pesantren

perlu

adanya

dukungan

masuk sering mengunjungi anak di
pondok pesantren dan setelah anak

bisa

merasa sudah jauh lebih baik maka

meliputi dukungan moral yang berupa

interval mengunjungi bisa dikurangi

perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan

sehingga anak tidak merasa terlalu

psikis

tergantung dengan orangtua.

orangtuanya.

Dukungan

yang

orangtua

meliputi

kasih

sayang,

keteladanan, bimbingan dan pengarahan,

2. Dukungan penghargaan,dukungan ini

serta

orangtua bisa berupa rasa menghargai

menanamkan rasa percaya diri, dimana

pilihan anak, memberikan hadiah atau

perhatian dari orangtua merupakan harapan

pujian dan lain-lain sebagai motivasi

semua anak dimasa pertumbuhan dan

bagi anak dan menghargai sekecil

perkembangannya.

spiritual

apapun prestasi anak sehingga anak

orangtua, misalnya selalu mendoakan dan

merasa lebih optimis dan percaya diri

pembinaan perkembangan mental anak, agar

selama belajar di pondok pesantren,

anaknya dalam proses belajar diberikan

misalnya,anak

kemudahan dalam mencapi keberhasilannya

‘Amma dan lain sebagainya.

dorongan,

semangat,

motivasi,

Dukungan

sehingga memperoleh prestasi yang baik.
Sedangkan

dukungan

orangtua

berupa

mampu

hafal

3. Dukungan instrumental,
iniorangtua

Juz

dukungan

menyiapkan

dan

ekonomi

memberikandana (uang pendidikan

orangtua yang dapat digunakan untuk biaya

(syahriyah), uang saku, dan lain-lain

pendidikan serta untuk melengkapi peralatan

yang cukup bagi anak sehingga anak

sehari-hari maupun peralatan belajarnya

tidak merasa kekurangan.

materi

menyangkut

keadaan

untuk kelansungan pendidikannya dari awal
sampai akhir.

4. Dukungan
iniorangtua

fasilitas,
memberikan

dukungan
segala

Dukungan orang tua terhadap anak

keperluan anak di pondok pesantren

yang belajar di pondok pesantren juga bisa

berupa alat-alat tulis, membelikan

berupa:

buku atau kitab yang digunakan, serta

1. Dukungan emosional, dukungan dari
orangtua ini bisa berupa perhatian,

keperluan sehari (alat mandi, pakaian,
dan lain-lain).

semisal anak merasa tidak “betah”

5. Dukungan informatif, dukungan ini

atau belum merasa nyaman berada di

orangtua memberikan saran, nasehat,

pondok

masalah

sampai memberikan umpan balik dari

pribadi maupun masalah yang lainnya

saatmulai masuk mendaftar sampai

pesantren,

ada

Dukungan Orangtua bagi Anak yang Belajar di Pondok Pesantren | 139
Azizah, N. [hal.133-141]

selesainya kegiatan belajar di pondok

kekhawatiran bahwa menuntut ilmu di

pesantren.

pesantren akan menjauhkan kasih sayang

Dengan demikian seorang anak bisa

orangtua terhadap anak. Anak yang tinggal

berhasil belajar di pondok pesantren sesuai

dan belajar di pondok pesantren dalam

yang diharapkan apabila:

cukup lama tetap bisa beridentifikasikepada

1. Kemauan

berasal

dari

anak

itu

sendiri,

kedua

orangtuanya.

Dengan

menjalin

komunikasi intens dan teratur, diharapkan

2. Dukungan penuh dari kedua orang
tuanya,

anak tidak akan kehilangan figur orangtua
(Novianti, idanovianti.wordpress.com).

3. Keseriusan pengasuh (Kyai) dan para

Keberhasilan pondok pesantren dalam

Ustadz dalam membimbing selama

menjaga

belajar di pondok pesantren.

modern ini didukung oleh sistem belajar

4. Ketelitian

orang

tua

keberhasilan

anak

di

zaman

dalam

yang sudah teruji bertahun-tahun, sekaligus

mengarahkan dan memilih pondok

karena pesantren menerapkan sistem belajar

pesantren yang sudah terbukti dan

keteladanan, nasehat, perintah dan larangan,

teruji

serta figur pengasuh (Kyai) yang dihormati.

keberhasilannya

dalam

membina pendidikan anak di pondok
pesantren.

Simpulan dan Saran

Mayoritas

orangtua

yang

Kesimpulan dari pembahasan diatas

memasukkan anaknya untuk belajar di

bahwa dukungan orangtua pada anak yang

pondok pesantren disertai harapan agar si

belajar

anak mempunyai ilmu agama yang bagus

diperlukan dari awal sampai selesainya

sekaligus

umum,

proses pendidikan yang ditempuh yang

berakhlak mulia dan memahami hokum-

sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak

hukum

pondok

dan berdampak pada prestasi akademik yang

pesantren adalah lembaga pendidikan yang

diraih oleh anak selama belajar di pondok

mampu merubah kepribadian anak menjadi

pesantren.

memperoleh

Islam.

Bagi

ilmu

orangtua

lebih baik, sekaligus sebagai lembaga
pendidikan

yang

mampu

menjaga

di

pondok

pesantren

sangat

Dalam proses belajar anak di pondok
pesantren

sangat

diperlukan

dukungan

orangtua. Dukungan orangtua bisa meliputi

keharmonisan orangtua dan anak.
Orangtua memasukkan anaknya ke

dukungan moral yang berupa perhatian,

pondok pesantren dengan harapan agar anak

motivasi, dan semangat untuk selalu percaya

mempunyai

bagus,

diri. Dukungan spiritual dimana orangtua

berakhlak mulia dan memahami hukum-

selalu mendoakan agar anaknya dalam

hukum

proses belajar di pondok pesantren bisa

ilmu

Islam.

agama

Selama

yang

ini

tidak

ada

140 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

sehingga

didasari dengan tujuan mencari ilmu

memperoleh prestasi akademik yang baik.

menjadikan pondok pesantren sebagai

Sedangkan dukungan materi dimana hal ini

tempat untuk menempa diri sebagai

menyangkut keadaan ekonomi orangtuayang

bekal masa depan.

mencapai

dapat

keberhasilan

digunakan

untuk

biaya

3. Bagi pengasuh (Kyai), Pengurus,

pendidikanserta untuk melengkapi peralatan

Ustadz/Ustadzah

maupun perlengkapan belajar di pondok

pesantren.

pesantren.

Diharapkan

Berdasarkan

pembahasan

diatas

di

pondok

dapat

menjadi

pertimbangan untuk meningkatkan

bahwa terdapat beberapa hal yang dapat

kualitas

pendidikan

dan

sebagai

direkomendasikan kepada berbagai pihak,

rujukan

kebijakan

di

pondok

diantaranya:

pesantren, untuk lebih memperhatikan

1. Bagi Orangtua yang anaknya belajar

hendaknya

perkembangan

masing-

masing anak atau santri sehingga bisa

di pondok pesantren.
Orangtua

perbedaan

memberikan

mendapatkan

ilmu

yang barokah

dukungan penuh kepada anak yang

hingga meraih kesuksesan dimasa

belajar di pondok pesantren dengan

depan.

memberikan perhatian dan memantau

4. Pemerhati pendidikan
Bagi

perkembangan pendidikannya
2. Bagi anak atau santri yang belajar di

pemerhati

pendidikan

diharapkan memberikan kontribusi

pondok pesantren.

untuk peningkatan pendidikan di

Diharapkan anak atau santri yang

pondok

belajar dipondok pesantren harus

meningkatkan kualitas dalam proses

mempunyai niat yang kuat yang

pendidikannya.

pesantren

sehingga

bisa

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Abbas. (2007). Kiat Mengatasi Stres Anak melalui Sikap kasih sayang Orangtua.
Jakarta: Restu Agung
Ali,Mufti. (2013). Konsep Anak Sholeh. Artikel.Diaksesdarihttp://muftiali74.blogspot.com/
2013/02/konsep-anak-sholeh.html.Diakses tanggal 15 Mei 2013.
Dhofier, Zamakhsyari. (1985).Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta:
LP3ES.
Hasbullah, Drs. (1999).Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia:Lintasan Sejarah Pertumbuhan
dan Perkembangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

141 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013

Katz. A. (1997).Membimbing Anak Belajar Membaca. Alihbahasa: Liliana Wijaya. Jakarta:
Arcan.
Musrizal,
M.
(2005).
Pesantren
Bukan
Bengkel.Artikel.Diakses
dari
http://42349.activeboard.com/t2014641/pesantren-bukan-bengkel/.Diakses tanggal 15 Mei
2013.
Novianti, Ida. Proses Identifikasi santri Cilik di Pondok Pesantren.Artikel.Diakses dari
http://idanovianti.wordpress.com.Diakses tanggal 15 Mei 2013
Qomar,Mujamil. (2002). Pesantren dari transformasi Metodologi menuju Demokratisasi
Institusi. Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E.P. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interactions Edisi 7. New York : Jhon
Willey & Sons, Inc.
Sarason, (1972).Personailty : An Objective Approach. New York : Jhon Willey & Sons, inc.
Yasmadi.(2005).Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholish Majid Terhadap Pendidikan Islam
Tradisional. Jakarta: Quantum Teaching.