SOSIALISASI PILKADA BANTUL

oleh:
Erni Zuhriyati, SS, SIP, MA
Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1

2

PENDAHULUAN
 Pemilihan

demokrasi sebagai salah satu sistem
politik mensyaratkan pelaksanaan pemilu secara
reguler.
 Pada prinsipnya pemilu diselenggarakan sebagai
sarana kedaulatan rakyat, sarana partisipasi
masyarakat, memilih pemimpin politik dan sarana
sirkulasi elit.

3




Pemilu adalah sebuah "Transmission of
Belt" sehingga kekuasaan yg berasal dari
rakyat bisa bergeser menjadi kekuasaan
negara yg kemudian berubah bentuk
menjadi wewenang pemerintah untuk
melaksanakan pemerintahan dan
memimpin rakyat.

4

Urgensi PEMILU
 Pemilu

merupakan sarana perwujudan
kedaulatan rakyat.
 Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin
politik untuk memperoleh legitimasi.
 Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk

berpartisipasi dalam proses politik.
 Pemilu merupakan sarana untuk melakukan
penggantian pemimpin secara konstitusional.
5

Lanjutan…






Pemilu diselenggarakan untuk memilih wakil-wakil rakyat
di parlemen maupun pemimpin eksekutif di tingkat
nasional dan lokal. seperti presiden dan gubernur.
UUD 1945 Pasal 22E (2) “Pemilu diselenggarakan untuk
memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden ,
dan DPRD”.
UUD 1945 Pasal 18 (4)
“Gubernur, Bupati dan Walikota

masing-masing sebagai Kepala
Pemerintah Daerah Provinsi,
Kabupaten dan Kota dipilih
secara demokratis”.
6

 Peraturan

Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) Nomor 1 tahun 2014
tentang pilkada langsung.
 Dalam Perppu 1/2014 Pasal 201 ayat 1
disebutkan pemilihan gubernur, bupati dan
walikota yang masa jabatannya berakhir
tahun 2015 dilakukan serentak pada hari
dan bulan yang sama pada tahun 2015.
7

 Pelaksanaan

pertama, 9 Desember

20015, ini diikuti 269 daerah terdiri dari
sembilan provinsi, 36 kota dan 226
kabupaten di Indonesia atau sekitar 53
persen dari total 537 jumlah provinsi dan
kabupaten/kota di Indonesia.

8

Pemilu Solusi Problema
Perempuan

 Upah

atau pendapatan pekerja perempuan
jauh lebih rendah dari laki-laki secara ratarata, yaitu Rp 1,427 juta untuk perempuan
dan Rp 1,795 juta untuk laki-laki
 Tingginya angka kematian ibu (AKI)
melahirkan yang mencapai 359 per
100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012) atau
setiap tahun ada sekitar 15 ribu ibu

melahirkan yang meninggal
9

 Kekerasan

terhadap perempuan dan
anak: lebih dari 293 ribu
 72 kasus kekerasan terhadap perempuan
dan anak sepanjang 2014 di Bantul,
korban diantaranya mengalami kekerasan
fisik, psikis, kejahatan seksual,
penelantaran rumah tangga hingga
trafficking
10

11

 Anak

berusia lima tahun yang masih

duduk di bangku Taman Kanak-Kanak
(TK). Bocah malang ini dicabuli kakek
berusia 80 tahun yang tidak lain
tetangganya sendiri. Bambanglipuro,
2015.
 Pemerkosaan yang dialami seorang gadis
difabel (wilayah tengah Kab.Bantul)
12

 Angka

kemiskinan di Bantul mencapai
13,4 persen.(tinggi, karena target nasional
10 persen)

13

Caranya: Memilih pemimpin
 Religius dan Transformatif:
ideal

 (1)

Idealized influence (or charismatic
influence): role model yang dikagumi, dihargai,
dan diikuti oleh bawahannya.
 (2) Inspirational motivation: memberikan
inspirasi dan memotivasi bawahannya.
 (3) Intellectual stimulation: mendorong
(menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif
dan inovatif.
 (4) Individualized consideration: mendengar
aspirasi, mendidik, dan melatih bawahan
14

15

TAHAPAN PILKADA
SERENTAK TAHUN 2015
 Peraturan


Komisi Pemilihan Umum
(PKPU) No. 2 Tahun 2015



1) Pencalonan


a. Pendaftaran
 Pengumuman pendaftaran pasangan calon (14-25 Juli
2015);
 Pendaftaran pasangan calon - selama 3 hari (26-28 Juli
2015);
 Pemeriksaan kesehatan (26Ju|i 2015);
 Penyampaian hasil pemeriksaan kesehatan (1-2 Agustus
2015)
16

17




b. Syarat pendaftaran dan verifikasi













Penelitian syarat pencalonan dan syarat calon (28 Juli3Agustus 2015);
Pemberitahuan hasil penelitian (3-4Agustus 2015);
Perbaikan syarat pencalonan parpol atau gabungan parpol (4-7
Agustus 2015);

Perbaikan syarat pasangan calon dari parpol atau gabungan
parpol (4-7 Agustus 2015);
Penelitian perbaikan syarat pencalonan parpol atau gabungan
parpol (8-14 Agustus 2015);
Penelitian perbaikan syarat calon (8-4 Agustus 2015);
Penetapan pasangan calon (24 Agustus 2015);
Pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon (2526 Agustus 2015).

18

 Pemberitahuan

kepada pemilih:6 sampai 8
Desember 2015
 Pemungutan suara:9 Desember 2015
 Pemungutan hasil suara di TPS: 9 sampai 15
Desember 2015
 Rekapitulasi: 9 Desember sampai 27
Desember 2015
 Penetapan Calon Terpilih: 21 sampai 22

Desember 2015
19

20

 Kampanye

dan debat calon:27 Agustus
sampe 5 Desember 2015
 Masa tenang: 6 sampai 8 Desember 2015
 Audit dana kampanye:26 Agustus sampai
27 Desember 2015
 Pengadaan dan destribusi alat peraga:10
September sampai 8 Desember 2015
21

PERMASALAHAN
 Apakah kesuksesan Pemilu

mencerminkan Pemilu yang
demokratis?
 Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terciptanya
Pemilu yang demokratis
 Bagaimana peran
stakeholder pemilu dlm
mewujudkan pemilu yang
demokratis?
22

SUKSES
PEMILU

SUKSES PROSES
dinilai dari:
yaitu berjalan secara aman,
tertib, damai dan tepat waktu
setiap tahapan dan jadwal
SUKSES HASIL atau
SUBSTANSI
yaitu menghasilkan pemimpin
yang aspiratif

23

Kesuksesan sebuah Pemilu
setidaknya ditentukan oleh 3 (tiga) hal yaitu:


Proses penyelenggaraan

Menyangkut tentang penyelenggaranya, pesertanya,
pemilih, tahapan, logistik, keuangan dan distribusi serta
pemantau


Aturan-aturan hukum

Terkait dengan sistem pemilu, metode pembagian dapil,
metode pencalonan, metode pemberian suara, metode
penetapan pemenang dst


Penegakan hukum

Terkait dengan pengawasan dan penegakan hukum itu
sendiri
24

PEMILU YANG DEMOKRATIS






Penyelenggaraan Pemilu harus
memperhatikan HAK ASASI
MANUSIA yaitu pemenuhan hak
politik seseorang, baik hak untuk
dipilih maupun hak untuk memilih.
Pemilu harus diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil.
Selain itu, Pemilu juga harus
diselenggarakan dengan taat pada
asas kepastian hukum, tertib
penyelenggara Pemilu, kepentingan
umum, keterbukaan,
proporsionalitas, profesionalitas,
akuntabilitas, efisiensi, dan
efektivitas.
25

TUJUAN PEMILU KDH

Memilih pemimpin yang kapabel
secara demokratis:
1.Memperdalam proses demokrasi
(deepening democracy) di Indonesia.
2.Mendekatkan hubungan pemimpin
dan rakyat.
26

DIPILIH SECARA LANGSUNG

KEUNGGULAN
1. Mencerminkan perwujudan
hak dan kedaulatan rakyat
2. Partisipasi rakyat dalam
pilkada
3. Memperkuat legitimasi
4. Mendekatkan hubungan
antara pemimpin dengan
rakyat
5. Pendidikan politik rakyat
6. Melembagakan proses
pendalaman demokrasi.
7. Menjamin terpilihnya
pemimpin yang Kapabel
dan akseptabel.

KELEMAHAN
1. Terjadinya politisasi
birokrasi
2. Biaya tinggi
3. Rawan konflik
4. Belum siapnya pranata
demokrasi.
5. Menimbulkan problematik
dalam pelaksanaan peran
Gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat.
27

KONDISI EMPIRIK

28

KERANGKA PIKIR MEWUJUDKAN
PEMILUKADA BERKUALITAS
Peserta/calon

Rakyat
Pemilih

Kepala
Daerah
Terpilih

Proses
Elektoral
Calon KDH
Penyelenggara

Pengawas

Fasilitator (Negara)
29

PERAN
PENYELENGGARA
PEMILU
Kesuksesan penyelenggaraan dapat tercapai bila
Penyelenggara Pemilu:
 Memiliki integritas dalam menjalankan tugas &
wewenangnya
 Memiliki pemahaman terhadap peraturan
perundang-undangan
 Memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola
proses pemilu
Memiliki kemampuan untuk melibatkan peran serta
masyarakat dalam setiap tahapan
30

PERAN
PESERTA PEMILU
 Menjamin pelaksanaan demokrasi dengan memiliki
mekanisme yang transparan dan akuntabel dalam
penyaringan bakal calon.
 Menjunjung nilai-nilai fairness .
 Mengikuti setiap tahapan sesuai aturan perundangundangan.
 Melakukan kampanye dengan santun, aman, dan
damai sesuai dengan waktu & tempat yang
ditentukan serta memperhatikan hal-hal apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
kampanye.
 Menghindari praktik money politics.
31

PERAN PENGAWAS
PEMILU
 Memperlakukan Peserta
Pemilu secara adil dan
setara.
 Menjaga netralitas, kejujuran, keterbukaan dan
asas-asas Penyelenggara Pemilu lainnya
dalam melakukan pengawasan
penyelenggaraan Pemilu.
 Menindaklanjuti seluruh bentuk pengaduan
atau pelanggaran yang disampaikan oleh
masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
32

PERAN
MASYARAKAT
 Penyusunan regulasi
 Mencermati,

mengamati & memberikan masukan
terhadap keputusan KPU Prov/Kab/Kota sesuai
ketentuan perundang-undangan.

 Pembentukan

badan penyelenggara & pengawas

Pemilu adhoc
 Mencermati & mengamati proses seleksi.
 Memberikan masukan atau menyampaikan keberatan
terhadap calon & persyaratan.
 Ikut serta dalam proses seleksi.
33

lanjutan…
 Sosialisasi

& penyampaian informasi
 Mencermati, mengamati & memastikan
sosialisasi & penyampaian informasi
yang dilakukan KPU Prov/Kab/Kota
beserta jajarannya tidak memihak.
 Ikut serta secara aktif mensosialisasikan
& menyampaikan informasi
penyelenggaraan Pemilukada di
lingkungan terdekat.
 Mengajak peran serta seluruh
komponen masyarakat sekitar untuk
berpartisipasi dalam setiap tahapan.
34

lanjutan…
Tahapan

pemutakhiran dan penetapan daftar

pemilih
 Mencek tercantum/tidaknya nama mulai dari
DPS hingga ditetapkan menjadi DPT.
 Mencermati proses pemutakhiran sampai
dengan penetapan DPT.
 Menyampaikan kepada PPDP/PPS apabila ada
nama yang memenuhi syarat tapi belum
tercantum atau yang tidak memenuhi syarat
tapi tercantum.
35

lanjutan…
 Tahapan

pendaftaran dan penetapan pasangan

calon
 Memberikan masukan terhadap bakal pasangan calon
yang diusung partai politik/gabungan partai politik
lewat mekanisme internal parpol.
 Memberikan masukan tentang persyaratan bakal calon
ke KPU Prov/Kab/Kota setelah didaftarkan baik melalui
jalur parpol maupun perseorangan.
 Mencermati & mengamati proses pendaftaran,
verifikasi sampai dengan penetapan pasangan calon &
mengklarifikasi apabila mendapatkan adanya dugaan
pelanggaran.
36

lanjutan…

 Tahapan

kampanye
 Melakukan kampanye dengan santun, aman, dan damai sesuai
dengan waktu & tempat yang ditentukan serta memperhatikan
hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
kampanye.
 Mengajak masyarakat untuk mencermati visi, misi & program
Pasangan Calon.
 Mengajak masyarakat untuk tidak terbujuk dengan praktik money
politics.
 Menyampaikan pengaduan (laporan) atas pelanggaranpelanggaran yang dilakukan Pasangan Calon beserta tim
kampanyenya.
37

lanjutan…
 Tahapan

pemungutan & (rekapitulasi) penghitungan

suara
 Mencermati & mengamati jalannya proses pemungutan dan
penghitungan suara sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
 Termasuk halnya ketika
rekapitulasi penghitungan
suara di tingkat PPK &
KPU Kab/Kota atau
KPU Prov.
 Menyampaikan keberatan
atau masukan apabila ada
ketidaksesuaian proses atau
terjadi pelanggaran.
38

PERAN
MEDIA
 Sebagai alat kontrol
terhadap proses
penyelenggaraan Pemilu baik kepada KPU,
Peserta Pemilu maupun Pengawas Pemilu.
 Sebagai sarana pendidikan politik
masyarakat.
 Menjaga netralitas
dan obyektifitas dalam
pemberitaan dan
penyiaran.
39

PERAN
 Memperbesar
alokasi anggaran untuk
PEMERINTAH




sosialisasi dan pendidikan pemilih, baik dalam
APBN maupun APBD
Menjaga netralitas birokrasi dan PNS serta
mensosialisasikannya sampai aparat paling
bawah.
Ikut serta melaksanakan sosialisasi Pemilu.

40

PERAN TOKOH
MASYARAKAT PEREMPUAN

 Mensosialisasikan

kepada warga perempuan
tentang partisipasi perempuan dalam politik:
 “Partisipasi sejajar perempuan dalam
pengambilan keputusan bukanlah sematamata sebuah tuntutan akan keadilan
demokrasi, namun juga dapat dilihat sebagai
syarat penting agar kepentingan kaum
perempuan dapat diperhitungkan.” Platform
Aksi Beijing, 1995
41

 Partisipasi

adalah keterlibatan dalam proses
pengambilan keputusan, menentukan
kebutuhan, menentukan tujuan dan prioritas
dalam mengeksploitasikan sumber-sumber
pembangunan (Dryono, 1983)
 Partisipasi politik perempuan menurut
Huntington (1994) ditujukan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
pemerintah sehingga kepentingan perempuan
dapat tersalurkan dengan baik.
42

 Konvensi

Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan
(Convention on the Elimination of All
Forms of Discrimination Against Women
atau CEDAW) yang diadopsi oleh Sidang
Umum PBB pada tahun 1979 dan
disahkan mulai tahun 1981

43

 Pada

tahun 1995, Platform Aksi Beijing
mengidentifikasi adanya “kesenjangan antara
laki-laki dan perempuan dalam pembagian
kekuasaan dan pengambilan keputusan
pada semua tingkat” dan “kurangnya
mekanisme pada semua level dalam upaya
memajukan perempuan,” yang merupakan
dua wilayah penting dalam kerangka
perjuangan memajukan kaum perempuan.
44

Isu Hak Asasi Manusia Pr
Beijing 1995











Perempuan dan Kemiskinan
Pendidikan dan pelatihan bagi perempuan
Perempuan dan kesehatan
Kekerasan terhadap perempuan
Perempuan dan konflik senjata
Perempuan dan ekonomi
Perempuan dan keuasaan dalam mengambil keputusan
Perempuan dalam media
Perempuan dan lingkungan hidup
Anak perempuan
45

PERAN
KEPOLISIAN & TNI








Menjaga keamanan dan
ketertiban selama proses tahapan
penyelenggaraan Pemilu.
Menjaga netralitas dan tidak
berpihak kepada Peserta Pemilu
dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya.
Menindaklanjuti pengaduan atau
pelanggaran pidana Pemilu
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Membantu distribusi logistik.
46

MARI BERSAMA-SAMA KITA
WUJUDKAN PEMILUKADA KAB.
BANTUL YANG DEMOKRATIS &
BERKUALITAS

47

48