Banjar Kaleran Kaja, Banjar Kauh, dan Banjar Bungbungan. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 7 Banjar Dinas tersebut. Masing-masing mahasiswa mendapat 1 KK
pada salah satu Banjar. Salah satu KK kurang mampu yang didampingi adalah Nengah Sudarma yang berada di Banjar Pasar.
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan Sesuai Dengan Data Kartu Keluarga No.
Nama Status
Umur Th
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1. Nengah
Sudarma Kawin
46 Tamat SD
Sederajat Petani Pekebun
Kepala Keluarga
2. Made Wari Kawin
39 Tamat SD
Sederajat Petani Pekebun
Istri
3. Wayan
Ariwinata Belum
Kawin 10
Belum Tamat SD
Sederajat Pelajar
Anak
4. Made Wardana Belum
Kawin 8
Belum Tamat SD
Sederajat Pelajar
Anak
Bapak Nengah Sudarma tinggal bersema seorang istri dan dua orang anaknya yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar. Awalnya Nengah Sudarma merantau ke
Sulawesi selama sepuluh tahun untuk mencari pekerjaan, dan disanalah ia bertemu dengan ibu Made Wari yang menjadi istrinya sekarang. Setelah sepuluh tahun merantau di Sulawesi, bapak
Nengah Sudarma dan istri memutuskan untuk kembali ke Bali karena pekerjaan yang tidak menentu di Sulawesi dan kondisi rumah di desa Yehembang yang tidak di tinggali. Di
Yehembang, bapak Nengah Sudarma meempunyai 2 buah anak yang bernama Wayan Ariwinata dan Made Wardana. Di Yehembang bapak Nengah Sudarma bekerja sebagai petani serabutan
yang kerap kali membantu para pemilik lahan cengkeh untuk memetik cengkeh. Tidak berbeda dengan sang istri, ibu Made Wari juga bekerja sebagai petani serabutan yang membantu pemilik
lahan perkebunan untuk menjaga dan memelihara tanaman kebunnya. Kedua anak bapak Nengah
Sudarma kini sedang mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD negeri 2 Yehembang yang terletak di banjar bungbungan.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Dari hasil wawancara yang didapat, keluarga bapak Nengah Sudarma merupakan keluarga yang berpenghasilan rendah, pendapatan bapak Sudarma rata-rata sebesar Rp. 100.000 per sekali
kerja. Namun penghasilan tersebut tidak berlaku setiap hari karena bapak Sudarma baru bekerja jika diperlukan, sehingga pendapatan bapak Sudarma tidak menentu. Dengan pendapatan yang
tidak menentu tersebut, tidak jarang bapak Sudarma kekurangan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Untuk keperluan sehari-hari, Bapak Sudarma dan keluarga mengeluarkan uang kurang lebih sebesar Rp50.000 per hari. Adapun uang yang dikeluarkan tersebut yaitu untuk makan sehari-
hari. Namun jumlah ini juga belum pasti karena tergantung dari banyaknya pendapatan yang diterima.
1.2.2.2 Iuran Air
Untuk keperluan air, bapak Sudarma meminta kepada tetangga dan sebagai gantinya bapak Sudarma membayar iuran air sebesar Rp. 40.000 per bulan kepada tetangga tersebut.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi masalah yang dialami oleh keluarga dampingan yaitu keluarga Nengah Sudarma setelah dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman beliau adalah ternyata beliau layak
mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat dan diberi tunjangan untuk kebutuhan sehari- harinya.Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan
melakukan diskusi ringan kepada Nengah Sudarma mengenai program KKN terutama mengenai program KK dampingan. Prioritas masalah utama yang dialami beliau adalah masalah
perekonomian dan keberihan lingkungan.
2.1 Permasalahan Keluarga
Selama lima minggu pendampingan telah dilakukan 24 kali pertemuan dengan keluarga
Bapak Nengah Sudarma. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Nengah Sudarma. Beberapa masalah yang dihadapi
oleh keluarga ini berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis yaitu sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Bapak Nengah Sudarma yang tergolong keluarga kurang mampu mempunyai masalah ekonomi berupa ketidakpastian pendapatan yang diterima sehingga tidak jarang kebutuhan
sehari-hari tidak terpenuhi. Sekitar bulan maret 2016, bapak sudarma memperoleh bantuan berupa bedah rumah. Namun, pengerjaan rumah tersebut sangat lambat dikarenakan kekurangan
tenaga dan juga bahan bangunan seperti genteng. Hal ini dikarenakan keterbatasan bantuan yang diberikan dan ketidakmampuan pak Sudarma untuk memberi bayaran kepada tenaga kerja dan
untuk membeli bahan material.
2.1.2 Permasalahan Kebersihan dan kesehatan
Bapak Nengah Sudarma dan keluarga secara fisik terlihat sehat dan bugar, namun dari segi kebersihan masih dikatakan tidak baik, karena bapak Nengah Sudarma sekeluarga masih