Metode Penulisan KONSEP DAN IMPLEMENTASI PARSING DENGAN MENGGUNAKAN

BAB II DASAR TEORI

A. Finite State Automata A.1 Penerapan Finite State Automata Finite State Automata otomata berhingga state, selanjutnya disingkat dengan FSA, bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari suatu sistem yang menerima input dan output diskrit. Finite State Automata merupakan mesin otomata dari bahasa reguler. Suatu finite state automata memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat berpindah-pindah dari suatu state ke state yang lain. Perubahan state ini dinyatakan oleh fungsi transisi. Jenis otomata ini tidak memiliki tempat penyimpanan, sehingga kemampuan mengingatnya terbatas. Teori mengenai finite state automata adalah suatu tool yang berguna untuk merancang sistem. Contoh, pada pemeriksa pariti ganjil pengirim akan menambahkan bit paritas sehingga jumlah bit 1 adalah ganjil. Misal terdapat data: 0110 maka pengirim akan menambahkan bit 1, sehingga penerima akan memperoleh 01101 bila data: 0111 maka pengirim akan menambahkan bit 0, sehingga penerima akan memperoleh 01110 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 bila suatu saat penerima memperoleh jumlah bit 1 yang genap, misal 10010 maka penerima akan memutuskan bahwa telah terjadi kesalahan dalam pengiriman. Bisa dibuat sebuah otomata yang akan memeriksa apakah suatu barisan input memiliki bit 1 dalam jumlah ganjil atau genap. Mesin ini akan mempunyai dua state, sebut saja sebagai state EVEN genap dan state ODD ganjil. 1 1 ODD EVEN gambar 1.1 mesin otomata untuk pemeriksa pariti ganjil Pada finite state automata, arti dari bentuk-bentuk seperti yang ada pada gambar diatas adalah: • Lingkaran menyatakan statekedudukan • Label pada lingkaran adalah nama state tersebut • Bususr menyatakan transisi yaitu perpindahan kefudukanstate • Label pada bususr adalah simbol input • Lingkaran didahului sebuah bususr tanpa label menyatakan state awal • Lingkaran ganda menyatakan state akhirfinal Gambar seperti diatas biasa disebut sebagai graph transisi atau diagram keadaan state. Pada gambar diatas state awalnya adalah EVEN. Karena mesin ini merupakan pemeriksa pariti ganjil, maka himpunan state akhir yang menyatakan input diterima adalah ODD. Simbol input yang ada {0,1}. Jika mesin mendapatkan input: 8 1101 urutan state yang terjadi EVEN 1 ODD 1 EVEN 0 EVEN 1 ODD Berakhir dengan state ODD sehingga “1101” diterima oleh mesin Bila mesin mendapatkan input: 101 urutan state yang terjadi EVEN 1 ODD 0 ODD 1 EVEN Berakhir dengan state EVEN maka “101” ditolak oleh mesin. Meskipun pada contoh diatas state akhirnya hanya satu, pada umumnya bisa terdapat sejumlah state akhir. Istilah state akhir tidak berarti komputasi disini berupa perpindahantransisi berhenti halt begitu state akhir tercapai. State akhir hanya menyatakan kedudukan-kedudukan tertentu sebagai kedudukan-kedudukan yang diterima. Secara formal finite state automata dinyatakan oleh 5 tupel atau M=Q, Σ,δ,S,F, dimana: Q = himpunan statekedudukan Σ = himpunan simbol inputmasukanabjad δ = fungsi transisi S = state awalkesusukan awal, S ∈Q F = himpunan state akhir F adalah jumlah state akhir, jadi jumlah state akhir pada suatu finite state automata bisa lebih dari satu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI