Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pada saat ini sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam suatu perusahaan. Sumber daya manusia sangatlah penting bagi sebuah perusahaan mengingat era persaingan yang semakin ketat. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dibutuhkan sumber daya manusia yang potensial agar dapat bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain.

Di dalam pembangunan ekonomi yang selalu meningkat maka sangatlah terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga non bank yang menghimpun dana dari masyarakat, penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi berbagai – bagai bidang. Adapun pengrtian Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 246 yaitu :

“ Asuransi (Pertanggung) adalah suatu perjanjian dengan nama seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu”. Perkembangan industri asuransi di Indonesia memang belum sepesat negara berkembang lainnya. Sementara dalam era globalisasi saat ini, persaingan dan kompetisi dirasakan di segala bidang kehidupan, tak terkecuali di bidang jasa


(2)

asuransi, dimana persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, khususnya Indonesia dimana di rasakan semakin kuat. Kebutuhan akan asuransi itu tergantung pada manfaat dan kegunaan seseorang. Seseorang dapat membuat asuransi untuk kebutuhan pribadi ataupun untuk keperluan usaha.

Banyaknya perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa asuransi yang ada di Indonesia, akan memunculkan banyak pilihan masyarakat dalam menentukan penyedia layanan jasa asuransi yang akan digunakan. Namun sekarang ini pola yang kritis dan gaya hidup modern memebuat masyarakat lebih selektif dalam memilih apa yang paling baik, dan melihat perusahaan asuransi mana yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan masyarakat.

Dalam perjalanan hidupnya, perusahaan – perusahaan asuransi mampu menghimpun dan (dalam bentuk premi asuransi) dalam jumlah yang tidak kecil. Penginvestasian dana – dana tersebut merupakan sumber modal yang paling berani dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi. Peluang bisnis di sektor perasuransian merupakan sarana finansial yang yang cukup besar mengingat setiap orang dalam kehidupan ini menghadapi kemungkinan kerugian (risiko) baik terhadap dirinya, keluarga maupun perusahaan yang dikelola.

Dari tahun ke tahun asuransi semakin berkembang, terbukti semakin banyaknya perusahaan – perusahaan asuransi yang berdiri di Indonesia. Mengingat perkembangan bisnis asuransi yang pesat saat ini maka pemerintah secara aktif ikut mengarahkan kehidupan dunia perasuransian.


(3)

Fokus kajian dalam praktek kerja yaitu kegiatan dalam proses pembayaran premi asuransi kebakaran, yaitu merupakan proses dalam prosedur yang dilalui oleh tertanggung dalam pemenuhan kewajiban terhadap pemakaian jasa asuransi tersebut. Dan telah terstruktur di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor cabang Bandung pada bagian administrasi yang diberikan dalam bentuk penjelasan – penjelasan yang di dukung oleh data yang ada.

Sejajar dengan teori yang telah penulis peroleh di bangku perkuliahan maka penulis akan digunakan sebagai landasan untuk mengamati keadaan senyatanya, dengan menetapkan objek kajian pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung. Hasilnya penulis susun dalam sebuah Laporan Kerja Praktek dengan judul “Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan penulis melaksanakan praktek kerja lapangan adalah berikut :

1. Untuk mengetahui Proses transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.

2. Untuk mengetahui hambatan yang ada pada Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.


(4)

3. Untuk mengetahui alternatif pemecahan masalah yang timbul dalam kegiatan Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan praktek kerja lapangan dalam penyusunan laporan ini diharapkan dapat bermanfaat terutama :

1. Bagi Penulis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan, dan memperluas wawasan bagi penulisan, dan dapat mempraktekan teori yang telah di peroleh di bangku kuliah secara nyata di lapangan dunia usaha yaitu pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung. Juga menambah pengalaman dalam melakukan kerja nyata dan dapat berbagi pengalaman bagi rekan – rekan yang memerlukan informasi tentang Premi Asuransi Kendaraan.

2. Bagi Perusahaan

Penulis mengharapkan hasil praktek kerja lapangan ini dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan kegiatan dalam Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.


(5)

3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penulis mengharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi pengembangan studi Ilmu Manajemen, dan dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi KBM. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi yang bermanfaat.

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.4.1 Lokasi Kerja Praktek

Didalam penulisan untuk menyusun Laporan Kerja Praktek ini, lokasi praktek kerja dilakukan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Cabang Kota Bandung di Jalan Wastukencana No. 10 Bandung.

1.4.2 Waktu Kegiatan Kerja Praktek

Waktu kegiatan kerja praktek lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 30 Juli 2010. Setiap hari Senin sampai dengan Jum’at pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.


(6)

6

KANTOR CABANG BANDUNG KOORPORASI

2.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Jaa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi

Kekokohan eksistensi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Korporasi terbangun oleh sebuah sejarah panjang kepeloporan dibidangnya, mengiringi perjalanan Indonesia sebagai sebuah Negara dan bangsa merdeka. Bermula pada periode transisi kedaulatan dari pemerintahan Kolonial Belanda ke pemerintahan Republik Indonesia, telah dilaksanakan nasionalisasi sejumlah perusahaan asuransi milik Kolonial Belanda termasukNV Assurantie Maatshappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845 yang berdomisili di Jakarta. Awalnya, asuransi kerugian tersebut telah menjalankan usahanya untuk memberikan perlindungan risiko terhadap perusahaan perkebunan dan sebagainya.

Tepat 100 tahun pasca nasionalisasi tersebut, Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya di tahun 1945 yang memungkinkan dilakukannya nasionalisasi perusahaan asuransi kerugian milik Belanda maupun Inggris menjadi PT. Asuransi Bendaraya untuk layanan asuransi kerugian dalam mata uang rupiah dan PT. Umum


(7)

Internasional Underwriters untuk layanan asuransi kerugian dalam valuta asing. Tujuan nasionalisasi adalah untuk memberikan kemanfaatan yang maksimal kepada masyarakat, memperkokoh keamanan dan perekonomian Negara. Kebijakan nasionalisasi dilakukan berdasarkan Undang-Undang nomor 86 tahun 1958 tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda yang berada dalam wilayah Republik Indonesia.

Pemerintah malalui Keputusan Menteri Keuangan nomor 764/MK/IV/12/1972, pada tanggal 2 Juni 1972, memutuskan untuk melakukan

mergerantara PT. Asuransi Bendasraya yang bergerak dalam asuransi rupiah dan PT. Umum Internasional Underwriters yang bergerak dalam asuransi valuta asing

di-merger menjadi PT, Asuransi Jasa Indonesia (Persero), yang sekarang lebih dikenal sebagai Asuransi Jasindo. Penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohammad Ali No 1 tanggal 2 Juni 1973. pengalaman bidang asuransi kerugian sejak era Kolonial Belanda memberikan nilai kepeloporan tersendiri bagi keberadaan dan tumbuh-kembang PT, Asuransi Jasa Indonesia (Persero) kini dan masa mendatang.

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang usaha asuransi kerugian umum. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) bedriri pada 2 Juni 1973 sebagai hasil penggabungan antara PT. Asuransi Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters dan tampil sebagai


(8)

maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional dengan total asset per akhir tahun 2004 sebesar Rp. 1,363 milyar,-.

Portofolio PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dalam penyelesaian klaim-klaim besar meliputi klaim-klaim Apogee Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar $75 juta USD, BDC Failure Satelite palapa C2 sebesar $31,2 juta USD, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar $36,5 juta USD dan Loss of DB Satelit Garuda milik Access International sebesar $101,5 juta USD. Kemampuan dan pengalaman tersebut diakui pula oleh Badan Pemeringkat InternasionalStandardandPoor’sutuk kategoriClaim Paying Ability.

Bagian penting dari upaya memaksimalkan nilai Badan Usaha Milik Negara demi peningkatan daya saing di pasar nasional maupun internasional. Pemerintah melalui Kementerian Badan USaha Milik Negara telah menerbitkan dan memberlakukan tata kelola perusahaan yang baik yang berlaku wajib bagi semua Badan Usaha Milik Negara.

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, sepenuhnya menyadari arti penting dan peranan tata kelola perusahaan yang baik sehingga secara bertahap mulai dari pemahaman, sosialisasi sehingga secara bertahap mulai dari pemahana, sosialisasi hingga implementasi dijalankan secara berkelanjutan. Bagi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), penerapan tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya ditujukan untuk memenuhi peraturan atau


(9)

ketentuan yang ada, namun lebih jauh dari itu adalah untuk mengeliminasi peluang terjadinya pelanggaran dalam perusahaan sekaligus meningkatkan kepercayaan public dan meningkatkan kinerja Perseroan.

Saat ini PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74 kantor cabang yang berlokasi di seluruh Indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri serta berkantor pusat di jalan Letjen Jenderal M. T. HAryono kavling 61 Jakarta. Dalam melaksanakan operasinya PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) didukung oleh 50 kantor cabang, 23 kantor penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia dan 1 kantor cabang di luar negeri di Labuan, Malaysia.

Keberadaan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) semakin solid dari tahun ke tahun, sebagaimana tercermin dari kinerja perusahaan yang terus mengalami peningkatan dan pengakuan mutu melalui sertifikan International Standard Organization 9002 sejak tahun 1998. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) juga mendapatkan dukungan reasuradur terkemuka di dunia sepertiSwiss-re dan Partner-re sehingga memperkokoh posisi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai perusahaan asuransi yang menopang dan bertaraf internasional.

Perkembangan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mengalami banyak pasang surut dalam menjalani usahanya terutama dalam usaha melebarkan sayapnya di berbagai kota nusantara. Dapat dilihat berdirinya kantor cabang yang terdapat di


(10)

kota Pontianak memerlukan usaha dan kerja keras serta pada saat itu bernama Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Nusa.

Pengalaman PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sejak era Kolonial Belanda memberikan nilai kepeloporan bagi keberadaan dan pertumbuhan serta mampu meraih kepercayaan dari dalam dan luar negeri. Diantaranya di Jawa Barat terdapat 9 cabang, yaitu: Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Purwakarta, Bandung Korporasi, Bandung Ritel, Cirebon dan Tasikmalaya. Keberadaan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) semakin solid dari tahun ketahun, sebagaimana tercermin dari kinerja perusahaan yang terus mengalami peningkatan dan pengakuan mutu melalui

International Standard Organization 9002 sejak tahun 1998 serta penghargaan

Standard and Poor’sdengan peringkat Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1997 atas prestasi pembayaran klaim mengukuhkan kekuatannya di pasar global. Keseriusan dalam membuktikan komitmen yang telah dibuat c melalui penyediaan beragam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan tertanggung dan layanan profesianal yang cepat, akurat, ramah serta efisien.

Visi dan Misi perusahaan menjadi pemacu semangat dan penerangan dalam menjalankan semua kebijakan dan kegiatan Perseroan, baik secara internal maupun eksternal. Memperhatikan latar belakang perusahaan dan tantangan di masa yang akan dating, telah ditetapkan pula:


(11)

1. Visi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi pemimpin pasar di pasar domestik.

2. Misi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat kemampuan serta memenuhi harapanstakeholder.

2.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi

Struktur organisasi mengandung arti, yaitu suatu susunan kedudukan dari masing-masing unit yang berdiri sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Begitu halnya pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki struktur organisasi yang menunjukan masing-masing unit.

Adapun struktur organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :


(12)

Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Korporasi Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

Kantor Cabang Bandung Korporasi KEPALA CABANG

KEPALA TEKNIK KEPALA PEMASARAN

AGEN BROKER

KEPALA KEUANGAN

KLAIM AKSEPTASI

SURVEYOR

KEBAKARAN ANEKA

ENGINEERING DAN MARINE CARGO

SUPIR ATAU PEKERJA SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN ATAU AKUNTANSI ADMINISTRASI PIUTANG

DAN PENAGIHAN

SUMBER DAYA MANUSIA ATAU SEKERTARIAT ATAU UMUMM ADMINISTRASI KAS ATAU


(13)

2.3 Deskripsi Jabatan

Tugas dan fungsi Dewan Tertinggi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) : 1. Kepala Kantor Cabang :

a. Mengusahakan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta mengusahakan pengamanan, pemanfaatan dan pengembangan sumber daya manusia, alat Bantu sarana fisik serta dana milik perusahaan di lingkungan kantor cabang.

b. Membantu upaya pemasaran jasa asuransi kepada calon tertanggung yang di nilai potensial di wilayah kerjanya.

c. Menandatangani polis-polis dan menandatangani atau koreksi surat-surat keluar.

d. Memberikan persetujuan klaim, akseptasi, keuangan dan sebagainya. e. Membangun citra perusahaan yang baik di wilayah kerja kantor cabang. f. Menilai konduite dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya. g. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan surat-surat dinas

lainnya.

h. Berhubungan dengan instansi atau pihak luar perusahaan dalam batas wewenang yang ditetapkan.


(14)

j. Memutuskan dan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota pertanggungan yang telah diterbitkan serta menandatangani surat pemberitahuan premi sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan. k. Menandatangani cek, bilyet giro dan surat perintah transfer serta memberikan

tugas-tugas khusus kepada bawahannya. 2. Kepala Unit Teknik dan Penyelesaian Klaim :

a. Memonitor kinerja masing-masing fungsi dan membuat rekomendasi secara langsung kepada kantor cabang perihal persetujuan klaim maupun fungsi-fungsi lainnya.

b. Memimpin, memotivasi, membina dan mengembangkan bawahan yang ada di lingkungan Kepala Unit Teknik

c. Memelihara, menilai dan memberikan saran penyempurnaan terhadap system, prosedur, tata kerja di lingkungan terkait.

d. Menjalin kerjasama dengan unit-unit kerja lain di lingkungan kantor cabang. e. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh Kepala Kantor

Cabang.

f. Membina hubungan baik dengan instansi di luar perusahaan yang berhubungan dengan kagiatan Kepala Unit Teknik dengan batas wewenang yang ditetapkan.

g. Melaksanakan kegiatan regristrasi surat tuntutan ganti rugi.

h. Menggunakan, mengatur sumber daya manusia, alat atau sarana fisik yang berada di lingkungan Kepala Unit Teknik.


(15)

i. Mengadakan hubungan dengan unit-unit kerja di lingkungan perusahaan untuk kelancaran tugas, menyangkut hal-hal rutin.

j. Membutuhkan paraf pada dokumen-dokumen klaim sebagai tanda persetujuan sesuai batas wewenang yang diberikan.

k. Berhubungan dengan instansi atau pihak di luar perusahaan dalam batas wewenang yang ditetapkan.

l. Menyampaikan pendapat kapada KEpala KAntor Cabang tentang hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk tujuan penyempurnaan. 3. Kepala Unit Pemasaran :

a. mencari nasabah baik perorangan, instansi maupun perusahaan.

b. Membina nasabah dan memberikan bimbingan tentang pentingnya berasuransi.

c. Membantu perencanaan-perencanaan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen maupun data-data pemasukan premi.

d. Membuat rekomendasi pada unit akseptasi atau produksi untuk membuat polis.

e. Menyampaikan secara jelas dan terperinci kepada tertanggung tentang isi dan perjanjian yang terdapat dalam polis.

f. Melayani tertanggung sebaik mungkin.

g. Berhak dan berkewajiban untuk mencari nasabah.

h. Menyampaikan secara jelas dan terperinci kepada tertanggung tentang isi dan perjanjian yang terdapat dalam polis.


(16)

i. Memberikan karyawan harga pada setiap nasabah sehubungan proyek-proyek, pos-pos, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

j. Memintakan persetujuan kepada divisi underwriting kantor pusat untuk menentukan tariff sebagai dasar kesepakatan harga untuk tertnggung.

k. Membangun analisa terhadap calon tertanggung.

l. Dapat meminta data secara langsung kepada masing-masing unit baik yang berhubungan dengan premi maupun klaim.

4. Kepala Unit Keuangan :

a. Mengusahakan kelancaran dan ketertiban palaksanaan pekerjaan serta mengusahakan dan pengembangan sumber daya manusia, alat atau sarana fisik serta milik perusahaan di lingkungan Kepala Kerja Unit Keuangan. b. Membantu Kepala Cabang dalam menyusun program kerja tertulis Kepala

Unit Pemasaran.

c. Merencanakan dan mengusulkan secara kuantitatif dan kualitatif sumber daya manusia, peralatan dan sarana fisik untuk kebutuhan Kepala Unit Keuangan. d. Melaksanakan kegiatan administrasi pembukuan dan keuangan di kantor

cabang.

e. Mengelola penggunaan dana, menyusun penggunaan aliran dana mingguan, pertanggung jawaban keuangan dan penyelenggaraan administrasi yang berkaitan dengan seluruh kegiatan unit keuangan.

f. Membantu usaha pengawasan dan pembinaan kepada pengusaha kecil dan koperasi yang telah mendapat bantuan di wilayah kerja.


(17)

g. Menandatangani laporan-laporan, memo, nota dinas dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan kedinasan.

h. Menilai konduite dan mengusulkan promosi atau mutasi jabatan bawahannya. i. Memberikan tugas-tugas khusus kepada bawahan.

j. Memutuskan dan menandatangani perubahan dan pembatalan atas nota penutupan pertanggungan yang telah diterbitkan serta menandatngani surat-surat pemberitahuan pengembalian premi sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan.

k. Memutuskan dan menandatangani seluruh surat persetujuan, penolakan, pembatalan, klaim sesuai dengan batas wewenang yang telah ditetapkan. l. Mengajukan rencana anggaran tahunan untuk keperluan kantor cabang.

2.4 Aspek-Aspek Kegiatan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki 74 cabang di seluruh Indonesia dan 1 cabang diluar negeri. Kantor Cabang PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) yang berada di Jawa Barat, yaitu Bandung Koorporasi sebagai Kantor Cabang Supervisi yang membawahi Kantor Cabang Bandung Ritel; Cirebon; Bogor; dan Tasikmalaya secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Personalia Setiap Kantor-Kantor Cabang yang Berada di Jawa Barat pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Cabang Jawa Barat Tahun 2009


(18)

No

Nama Unit Kantor Cabang

Jabatan Bandung

Koorporasi

Bandung Ritel

Cirebon Bogor Tasikmalaya Jumlah

1 Kepala Cabang 1 1 1 1 1 5

2 Kepala Unit 3 3 2 3 2 13

3 Spesialis Tingkat II 1 1 0 2 0 4 4 Spesialis Tingkat I 3 2 0 2 0 7 5 Fungsionaris 6 10 0 0 1 17

6 Karuawan 13 6 2 1 5 27

Jumlah 27 23 5 9 9 73

Tabel 2.1

Sumber : PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Pada dasarnya, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki 2 kelompok produk yang dipasarkan atau ditawarkan, yaitu korporasi dan ritel. Sampai dengan tahun 1999, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Korporasi lebih berkonsentrasi pada bisnis korporasi, sedangkan untuk bisnis ritel ditangani oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Ritel. Setelah mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar selama hamper 10 tahun, pada awal tahun 2000 telah dilakukan restrukturisasi terhadap portofolio bisnis dengan mengembangkan produk ritel.

Mengenai produk korporasi yang dipasarkan, mengacu pada meningkatnya laju pembangunan di Indonesia pada berbagai sector kehidupan, mengundang pula semakin meningkatnya resiko yang dihadapi. Risiko ini dapat timbul dalam berbagai


(19)

bentuk, seperti kerusakan alat-alat, tertanggungya transportasi, rusaknya proyek hasil pembangunan dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut bila tidak dipertimbangkan upaya perlindungan dari berbagai risiko dapat menimbulkan kerugian keuangan yang tidak sedikit. Di samping itu, segala pekerjaan yang telah diselesaikan pun perlu dihindarkan dari kemungkinan risiko-risiko kerusakan.

Secara garis besar, produk korporasi yang ditawarkan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) diantaranya adalah :

1. Asuransi pengangkutan merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian dalam pengangkutan barang baik melalui darat, laut dan udara serta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.

2. Asuransi kebakaran merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian karena kebakaran menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.

3. Asuransi penerbangan merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi resiako kerugian yang terjadi atas pesawat terbang dan peluncuran satelit serta pengorbitannya.

4. Asuransi engineering merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatsi risiko kerugian yang terjadi pada saat pembangunan gedung,


(20)

pemasangan mesin dan pengoprasiannya serta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.

5. Asuransi rangka kapal merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan mengatasi risiko kerugian yang terjadi atas kapal laut.

6. Asuransi kendaraan bermotor merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingan untuk mengatasi risiko kerugian yang terjadi atas kendaraan bermotor.

7. Asuransi aneka merupakan jenis asuransi di luar kelompoknya yang terdahulu, antara lain menutup kepentingan untuk mengatasi risikokerugian yang terjadi karena kecelakaan diri anak sekolah, lintasan, pengunjung wisata, keluarga, tamu hotel, haji dan pengiriman uanga serta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.

8. Asuransi keuangan merupakan jenis asuransi yang memberikan pinjaman keuangan berupa surety bond, custom bond, financial guarantee dan credit insuranceserta menjadi salah satu produk unggulan dalam produk koorporasi.

9. Asuransi minyak dan gas merupakan jenis asuransi yang menutup kepentingn unutk mengatasi risiko kerugian yang terjadi di industry yang bergerak di bidang minyak dan gas.


(21)

Sedangkan produk ritel mengacu kepada suatu risiko terjadinya musibah yang tidak pernah terduga. Jika dating, ia tidak terhindarkan, baik pada masyarakat korporasi maupun masyarakat perorangan. Untuk itulah PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selain memberikan pelayanan jasa terhadap objek asuransi yang kompleks dan berskala besar juga mengembangkan hal yang sama terhadap objek asuransi perseorangan bagi masyarakat umum.

Untuk tujuan tersebut PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mengembangkan beberapa jenis asuransi untuk produk ritel, antara lain:

1. Asuransi kendaraan bermotor merupakan sebagian atau seluruhnya yang disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, perbuatan jahat orang lain, kebakaran, pencurian, kerusuhan dan huru-hara. Sebagian dan atau seluruhnya yang disebabkan oleh banjir, letusan gunung berapi, angin topan, tsunami, badai dan gempa bumi bila otomatis dijamin atau ada perluasan jaminan. 2. Asuransi graha merupakan kombinasi atau paduan antara asuransi kebakaran, kecelakaan diri dan meninggal dunia biasa yang ditunjukan untuk segmen Debitur Kredit Pemilikan Rumah Perbankan baik secara perorangan maupun kumpulan. 3. Asuransi oto merupakan gabungan asuransi kendaraan bermotor dan kecelakaan

diri pengemudi serta penumpangnya.

4. Asuransi karisma merupakan penggabungan asuransi kebakaran rumah, kebongkaran dan kecelakaan diri penghuninya.


(22)

5. Asuransi pelangi merupakan asuransi kecelakaan diri penumpang pesawat terbang dalam perjalanan tertentu.

6. Asuransi lintasan merupakan asuransi kecelakaan diri penumpang pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan kendaraan darat lainnya dalam periode tertentu.

7. Asuransi keluarga merupakan penggabungan dari 7 jenis pertanggungan dan mencakup pemberian proteksi terhadap risiko kebakaran rumah dan inventarisnya serta kecelakaan diri anggota keluarga, kendaraan bermotor dan tuntutan pihak ketiga.


(23)

23 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memperoleh banyak pengetahuan baru tentang dunia kerja. Penulis dalam pelaksaan kerja praktek di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi ini ditempatkan pada bagian pemasaran yang menangani urusan bidang transaksi, klaim, perpanjangan asuransi meskipun sesekali ditempatkan pada bagian keuangan, dan sistem informasi manajeman dan akuntansi.

Adapun bidang kajian dalam pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan yaitu di bidang pemasaran. Pelaksanaan kuliah kerja praktek ini dibimbing oleh Bapak Sudana, S.E.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kuliah kerja praktek yang dilakukan oleh penulis pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi di bagian pemasaran dan keuangan adalah dengan cara membaca, mengamati dan mempelajari secara langsung surat-surat dan kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan pemasaran dan keuangan.


(24)

Adapun jenis kegiatan yang penulis lakukan selama pelaksanaan kerja praktek pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi adalah sebagai berikut:

1. Perkenalan dengan karyawan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi.

2. Mendengarkan pengarahan dari Bapak Sudana, SE., mengenai tata cara pelaksanaan kerja praktek dan gambaran umum PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi.

3. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran, dan keuangan seperti menangani nasabah yang ingin mengajukan klaim, mensurvai nasabah yang akan memperpanjang asuransinya, membuat SP (Surat Penawaran), SPAK (Surat Perkenalan Asuransi Kerugian), laporan renewal, mencari arsip-arsip nasabah untuk diajukan lagi sebagai permohonan perpanjangan asuransi. 4. Selain kegiatan pemasaran, penulis juga melakukan kegiatan yang berhubungan

dengan bagian keuangan, seperti menangani outstanding, menghitung banyaknya klaim dari nasabah , serta menginput datanya ke dalam sistem keuangan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi, yang dalam hal ini bank menggunakan software Sistem Aplikasi yang bernama STAR. 5. Karena dianggap sebagai mahasiswa dari UNIKOM yang mempunyai

pengetahuan tentang teknologi informatika yang maju, penulis pernah ditugaskan untuk menginstal software yang dibutuhkan oleh pengguna komputer tersebut.


(25)

Serta penulis juga diberikan tugas untuk mengamankan komputer dari serangan virus, seperti menginstal anti-virus dan meng-update anti-virus agar komputer selalu dalam keadaan aman dari virus.

6. Mengambil data di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi mengenai Proses Transaksi Pembayaran Premi.

7. Membaca buku-buku keuangan lainnya yang berhubungan dengan bidang kajian yang penulis ambil sebagai panduan dalam pembuatan laporan.

8. Membantu mengarsipkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai bukti dalam proses transaksi seperti Surat Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo (SPPA), Polis Asuransi, Kwitansi Pembayaran Asuransi, Penerimaan Kas/ Bank atau Kredit Nota. Dan Nota produksi yang telah ditandatangani oleh kepala cabang PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi.

9. Membantu memasukkan arsip-arsip atas teransaksi harian, untuk dijadikan pedoman atas kegiatan harian dari PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi, sehingga dapat dipertanggung jawabkan dengan adanya bukti tersebut.


(26)

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung

Dalam proses transaksi pembayaran premi merupakan suatu proses menganalisa hasil survei objek asuransi untuk menentukan tarif premi yang dipertanggungkan kepada pihak tertanggung. Dalam menentukan tarif premi ditentukan dengan melihat nilai tertinggi suatu objek asuransi tersebut. Jadi malihat kecenderungan dari musibah yang dapat terjadi terhadap objek atau barang berharga yang dimiliki tertanggung, maka penanggung mengeluarkan harga pertanggungan sesuai dengan risiko yang akan timbul.

Proses yang dilakukan PT. Asuransi secara umum melalui beberapa tahapan, yaitu Proses Akseptasi dan Penetapan Pembayaran Premi. Proses-proses ini sangat membantu kegiatan yang dilakukan oleh agen untuk kelengkapan dan kejelasan dokumen-dokumen asuransi terhadap objek pertanggungan yang akan diasuransikan, hal ini sangat menentukan sekali karena menentukan nilai pertanggungan yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi dalam hal ini adalah PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi. Proses-proses ini melalui beberapa tahapan-tahapan yang man objek asuransi harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.


(27)

A. Proses Akseptasi

Proses Akseptasi merupakan proses awal yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi dalam penentuan suatu objek asuransi terhadap harga pertanggungan. Secara umum Proses akseptasi yang dilakukan oleh seorang Agen melalui beberapa tahap, yaitu awal kedatangan pihak tertanggung untuk mengajukan permohonan penutupan asuransi kendaraan bermotor kepada perusahaan asuransi, perusahaan mengeluarkan dan menganalisa SPPA ( Surat Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo) yang telah diisi oleh tertanggung, survey risiko yang dilakukan pihak penanggung terhadap objek asuransi, kemudian evaluasi risiko dari informasi yang diperoleh pada saat survey risiko, menetapkan besarnya risiko dalam polis, SPP dikeluarkan perusahaan asuransi untuk diberikan kepada pihak tertanggung, dam penetapan harga pertanggungan (premi) dikeluarkan bersamaan dengan SPP (Surat Pengantar Polis).

Adapun Proses Akseptasi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini :


(28)

Gambar 3.1

Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Pt. Asuransi JAsa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung

Selanjutnya akan dijelaskan tahapan-tahapan secara berurutan proses akseptasi yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah pada uraian berikut ini :

TERTANGGUNG

PREMI SPPA

SURVEY RESIKO

EVALUASI RISIKO

POLIS


(29)

Tahap Pertama : Pihak tertanggung dating untuk meminta bantuan jasa kepada perusahaan asuransi untuk mengajukan permohonan penutupan asuransi kendaraan bermotor. Setelah sepakat akan bekerjasama dalam hal pertanggungan, maka pihak tertanggung diminta untuk mengusi SPPA (Surat Permohonan Penutupan Asuransi Jasindo) yang ditandatangani oleh pihak tertanggung sebagai salah satu dasar bagi terbentknya asuransi. Data yang umumnya terdapat dalam SPPA antara lain adalah keterangan-keterangan tertanggung, objek pertangguangan, data penutupan asuransi yang pernah dilakukan, dan lain-lain. Tahap Kedua : Agen menganalisa informasi yang terdapat dalam SPPA dan

dokumen-dokumen akseptasi lainnya.

Tahap Ketiga : Survey Lapangan (Survey Risiko) Maksudnya apabila keterangan-keterangan tertulis diatas dianggap belum cukup, maka dilakukan survei risiko untuk melihat dengan lebih jelas kondisi fisik dan tingkat risiko yang akan timbul dari obyek pertanggungan yang akan diasuransikan. Survei risiko ini dapat dilakukan olehinternal surveyor(staff perusahaan) ataupun olehexternal surveyor


(30)

kerumitan yang dihadapi.

Tahap Keempat : Berdasarkan hasil-hasil analisa informasi pada tahap kesatu, kedua, dan ketiga selanjutnya agen menentukan apakah obyek pertanggungan tersebut dapat diterima atau tidak.apabila objek pertanggungan dapat diterima, selanjutnya ditetapkan luas jaminan, syarat-syarat polis, suku premi serta besarnya premi yang akan dibebankan kapada tertanggung.

Tahap Kelima : Sejalan dengan proses tersebut agen menetapkan besarnya risiko yang akan disebarkan atau ditempatkan ke perusahaan asuransi atau reasuransi lain, baik melalui mekanisme koasuransi maupun reasuransi.

Tahap Keenam : Setelah proses tersebut selesai dilakukan, maka pada prinsipnya polis dapat diterbitkan, dan dapat segera diberitahukan kepada pihak tertanggung melalui SPP ( Surat Pengantar Polis.

Tahap Ketujuh : Jaminan polis baru mulai berlaku apabila syarat-syarat polis sudah dipenuhi, antara lain dengan harga pertanggungan (Premi) telah dibayar oleh tertanggung dalam tenggang waktu yang telah ditentukan.


(31)

B. Penetapan Besarnya Premi

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dalam Penetapan Besarnya Premi yang dilakukan oleh agen pada prinsipnya dipertanggungkan kepada pihak tertanggung. Penetapan besarnya premi asuransi dapat dilihat dari Jenis Resiko objek pertanggungan yang ditutup, Jangka waktu pertanggungan, dan Besarnya harga pertanggungan (Premi).

Adapun Term and Condition dan rate premi yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :

1. Kendaraan Dinas Roda 4 (empat) :

 Kondisi : All Risk :

 Paket Jasindo Oto Silver ( usia kendaraan 0% 5 tahun )

 Rate :

 Jasindo Oto Silver : 1,7 % / tahun

 Kondisi, Resiko Sendiri & Perluasan Jaminan :


(32)

(33)

Tabel 3.1

Tabel Perluasan Jaminan PT. Jasa Asuransi Indonesia Persero

Penutupan 2. Full Insured

3. Perlengkapan atau peralatan non-standar 4. Kecelakaan Diri Pengemudi + max.3 penumpang 5. Tanggu Jawab hukum (maksimum)

6. Bencana Alam

7. Kerusuhan, huru hara, Terorisme, Sabotase 8. Survey di Lokasi

9. Derek (maksimum) 10. Ambulans ( maksimum ) 11. Bengkel Reguler 12. Bengkel Authorized 13. Suku Cadang Asli

14. Biaya Transportasi ( Ketika Mobil Diperbaiki) 15. Kerugian Total (CTL)

16. Risiko Sendiri Klaim Partai Loss dan Constructive Total loss

17. Risiko sendiri klaim Actual Total Loss

≥80% dari harga pasar ≤10% dari HP, maks

Rp. 25.000.000 @ Rp. 7.500.000

Rp. 20.000.000    Rp. 500.000 Rp. 500.000    @Rp. 100.000 Hari 15-21 ≥70% Harga Pasar

Rp. 200.000

5% dari HP

≥80% dari harga pasar ≤10% dari HP, maks

Rp. 25.000.000 @ Rp. 5.000.000

Rp. 10.000.000 Perluasan   Rp. 500.000 -  

-≥70% Harga Pasar Rp. 200.000

5% dari HP

≥80% dari harga pasar ≤10% dari HP, maks

Rp. 25.000.000 @ Rp. 2.500.000

Rp. 5.000.000 Perluasan   Rp. 500.000 - -

-≥70% Harga Pasar Rp. 200.000

5% dari HP

A M I N A N S E S U A I P E R M I N T A A N


(34)

Contoh Perhitungan Premi :

Harga Pertanggungan Rp.

100.000.000,-Premi : 1,7% x Rp. 100.000.000,- Rp. 1.700.000,-Biaya Polis + Materai Rp. 22.000,-Total Premi per tahun Rp.

1.722.000,-2. Kendaraan Dinas Roda 2 (Dua)

 Kondisi : Total Lost Only

 Rate : 2,0% ( Minimum premi Rp. 80.000,00)

 Resiko Sendiri :

 Actual Total Loss ( Kerugian Akibat Pencurian ) : 10% JHP

 Constructive Total Loss ( Kerugian >75% JHP) : 0.25% JHP (Minimum Rp. 50.000,00 Maksimum Rp. 250.000,-)

Contoh Perhitungan Premi :

Harga Pertanggungan Rp.

10.000.000,-Premi : 2,5% x Rp. 10.000.000,- Rp. 200.000,-Biaya Polis + Materai Rp. 22.000,-Total Premi per tahun Rp.

222.000,-3. Kendaraan Pemadam Kebakaran

 Kondisi : All Risk dengan luas jaminan :

 Pa. Penumpang dan Pengemudi @ Rp.


(35)

10.000.000,- Kerusuhan dan Huru hara

 Resiko Sendiri 375.000,- per kejadian.

 Resiko Sendiri untuk TL (akibat pencurian) 10% dari JHP.

 Rate : 3,5%

Contoh Perhitungan Premi :

Harga Pertanggungan Rp.

3.000.000.000,-Premi : 3,5% x Rp. 3.000.000.000,- Rp. 10.500.000,-Biaya Polis + Materai Rp.

22.000,-Total Premi per tahun Rp.

10.522.000,-Kerugian Total ( Total Loss )

Kerugian total adalah kerusakan atau kerugian yang biaya perbaikan diperkirakan sama dengan atau lebih dari 75% dari harga sebenarnya kendaraan motor tersebut bila diperbaiki, atau hilang karena dicuri dan tidak ditemukan dalam waktu 60 hari kalender sejak terjadinya pencurian atas kendaraan yang dipertanggungkan tersebut.


(36)

3.3.2 Hambatan Yang Dihadapi Dalam Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.

Setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan perusahaan jasa tidak ada yang sempurna, mengungat aktivitas pekerjaan yang dilakukan tidak pernah luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, begitu pula halnya dengan Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero).

Walaupun PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berusaha keras dalam memajukan usahanya. Tetapi tetap saja dalam kegiatan yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) menemukan beberapa hambatan. Adapun hambatan yang dirasakan cukup menghambat diantaranya adalah :

■Faktor Eksternal

1. Kadang kala pihak tertanggung meminta penerbitan polis secara cepat, karena menginginkan objek asuransi yang dipertanggung dapat segera diselesaikan. 2. Adanya kesulitan dari pihak nasabah dalam harga yang dikeluarkan oleh

perusahaan, sehingga terjadi penguluran waktu y7ang menimbulkan ketidakpastian bagi perusahaan apakah perjanjian kerjasama akan dilakukan atau tidak.


(37)

3. Terjadinya kredit macet yang dilakukan oleh nasabah karena lalai melaksanakan kewajiban pelunasan premi yang sudah jatuh tempo. Sehingga menimbulkan hambatan baru bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas pekerjaan.

■Faktor Internal

Mengalamai kekeliruan dalam penentuan harga pertanggungan (Premi), yang mana akan dipertanggungkan kepada pihak tertanggung.

3.3.3 Usaha Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Hambatan Yang Timbul Pada Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero).

Dalam mengantisipasi hambatan yang timbul dalam proses pembayaran premi asuransi kendaraan bermotor, diperlukan beberapa alternative pemecahan masalah. Beberaapa alternatif pemecahan masalah yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), yaitu :

■Faktor Eksternal

1. Maka pihak penanggung dalam arti ialah perusahaan asuransi akan melakukan negoisasi kembali dalam hal memberikan penjelasan kembali secara lebih lengkap dan jelas. Karena ketentuan – ketentuan yang berlaku setelah SPPA (Surat Permintaan Pertanggungan Asuransi) dikeluarkan


(38)

telah sesuai dengan SOP (Standar Operating Procedur) bahwa penerbitan polis selambat – lambatnya 3 (Tiga) hari. Dalam hal ini tidak dapat dirubah kembali karena telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada

2. Setelah penentuan harga pertanggungan yang dikeluarkan oleh perusahaan terdapat hambatan dalam proses negosiasi. Perusahaan asuransi memberikan kebijakan kepada pihak pertanggung waktu berfikir untuk memberikan keputussan untuk setuju atau tidak dalam harga yang telah ditetapkan, dan paling lambat waktu yang diberikan perusahaan selama satu minggu. Jika perusahaan mendapatkan tanggapan dari pihak tertanggung dalam persetujuan penetapan harga maka perusahaan akan menemui secara langsung pihak tertanggung atau pihak tertanggung sendiri yang mengunjungi perusahaan dan melanjutkan perjanjian kerjasama. Sedangkan jika tanggapan tersebut hanya ingin mengadakan pertemuan antara tertanggung dan penanggung biasanya akan terjadi megoisasi kembali. Tetapi bila sama sekali tidak ada jawaban dari pihak tertanggung dan melebihi batas waktu yang ditentukan maka perusahaan akan membatalakan perjanjian kerjasama tersebut.

3. Adapun beberapa cara mengatasi kredit macet yang dialami perusahaan, memalui beberapa cara yaitu :

a. Gencarkan usaha penagihan dalam 10 hari setelah kebiasaan bayar atau kuitansi jatuh tempo, karena semakin lama pembayarannya


(39)

tunggakan akan semakin besar dan kemungkinan piutang tidak tertagih.

b. Kirimlah surat tagihan langsung kepada individu daripada melalui perusahaan, karena apabila terjadi seperti itu maka dari itu surat tagihan sebaiknya dibuat secara ringkas dan langsung kepada tujuan yang dimaksud.

c. Misalnya, dalam waktu 30 hari terhitung dari tanggal mulai berlakunya polis setelah jatuh tempo dan kwitansi tagihan belum dilunasi, maka penerbitan polis baru/ perpanjangan akan dipertanggungkan. Bila sistem ini disepakati, maka perusahaan tidak akan ragu untuk membatalkan dalam penerbitan polis baru, apabila terjadi pelanggaran- pelanggaran pembayaran premi yang tidak masuk akal.

Adapun kebijakan yang diberikan perusahaan setelah pihak tertanggung bernegoissasi kembali, dimana perusahaan memberikan waktu 2 bulan untuk pelunasan premi, dan apabila masih melewati jatuh tempo maka perusahaan akan menutup / menarik / membatalkan polis asuransi.


(40)

■Faktor Internal

Ada beberapa penyebab kekeliruan dalam penetapan harga pertanggungan premi, salah satu halnya adalah terdapat kekeliruan dalam penetapan haraga pertanggungan, dan pemecahan masalah yang dilakukan sebagai berikut :

1. Jika kesalahan terjadi pada awal kegiatan survey dilokasi asuransi, maka petugas survey asuransi akan memastikan kembali dengan lebihseksama dan teliti yang menjadi objek asuransi tersebut untuk bisa menetapkan harga pertanggungan dengan lebih tepat, lengkap dan jelas.

2. Apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam perhitungan penetapan harga pertanggungan, maka akan dilakukan pengecekan ulang kembali baik dari dokumen – dokumen yang diperoleh perusahaan maupun pada proses perhitungan harga pertanggungan pada objek asuransi, sehingga benar – benar sesuai dan tepat untuk mengeluarkan harga pertanggungan. Dan hal ini dilakukan sebelum harga pertanggungan dikeluarkan oleh perusahaan dan dibebankan kepada pihak tertanggung.


(41)

40 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kerja praktek yang penulis lakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi mengenai proses transaksi pembayaran premi, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam proses transaksi pembayaran premi merupakan suatu proses menganalisa hasil survei objek asuransi untuk menentukan tarif premi yang dipertanggungkan kepada pihak tertanggung. Dalam menentukan besarnya premi yang harus ditanggung dapat ditentukan dengan melihat nilai suatu objek asuransi tersebut. Maka bila melihat kecenderungan dari masalah yang terjadi terhadap objek yang telah diasuransikan maka pihak tertanggung akan mengeluarkan premi sesuai dengan harga pertanggungan.

2. Setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan suatu perusahaan jasa tidak semuanya sempurna, mengingat aktivitas pekerjaan yang dilakukan tidak pernah luput dari kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, begitu pula halnya dengan Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi.


(42)

3. Dalam mengatasi suatu hambatan yang timbul dalam proses pembayaran premi asuransi, diperlukan beberapa alternatif pemecahan masalah seperti adanya negosiasi antara tertanggung dengan perusahaan dan harus teliti dalam menyurvei objek yang akan diasuransikan.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi sebagai tanda terima kasih atas kerjasamanya selama kuliah kerja praktek ini dan juga sebagai referensi untuk kemajuan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi di masa yang akan datang, yaitu:

1. Pelayanan yang telah diberikan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi kepada nasabahnya dapat dikatakan baik tetapi perlu adanya peningkatan kearah yang lebih baik lagi, dimana kepuasan nasabah dalam nenerima pelayanan dari PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi memiliki citra terhadap calon nasabahnya yang lain.

2. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung Koorporasi harus dapat berusaha untuk tidak mengalami kekeliruan dalam menentukan harga premi yang akan dipertanggungkan kepada pihak tertanggung dan apabila terjadi suatu kekeliruan maka harus diadakan suatu kegiatan seperti pengecekan ulang kembali dokumen-dokumen dan perhitungan pembayaran premi.


(43)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang S1

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: RIANA FEBRIYANTI

NIM

: 21207090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(44)

xi Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2006.Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

McLeod Raymond, Schell George. 2004.Sistem Informasi ManajemenEdisi ke-8. Jakarta: PT. Indeks

Husnan, Enny. 2002.Dasar-dasar Manajemen KeuanganEdisi ke-3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sukirno Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mulyadi. 2001.Akuntansi ManajemenEdisi ke-3. Jakrta: PT. Salemba Empat Daginn Michael. 2005.Managing in Times of Change. Jakarta: BIP

www. Jasindo. co. id www. Google.com


(45)

ii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh jenjang Strata-1 Program Studi Manajemen di Universitas Komputer Indonesia. Adapun Laporan Kerja Praktek yang penulis susun berjudul “Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung ”.

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis telah mendapatkan berbagai dukungan, doa, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer.

3. Ibu Linna Ismawati, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Elvira Azis, S.E., M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan merangkap pula sebagai Dosen Wali kelas Mn-2 Manajemen angkatan 2007 Fakultas Ekonomi.


(46)

iii

Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.

8. Sudana, S.E., selaku pembimbing perusahaan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

9. Segenap staf dan pegawai PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung yang telah membantu penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. 10. Kedua orang tua, kedua kaka tercinta yang telah memberikan kasih sayang,

semangat, dan do’a untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. 11. Dikhususkan untuk Yohan yang telah memberikan dorongan dan selalu

menemani saya selama mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.

12. Teman-teman kelas Mn-2 Manajemen Ekonomi angkatan 2007, serta teman-teman terdekat saya, terimakasih untuk supportnya.

13. Seluruh sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun besar harapan penulis, semoga apa


(47)

iv

Akhir kata semoga Allah SWT, membalas segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

Bandung,


(48)

i

Dosen Pembimbing, Pembimbing Perusahaan,

Windi Novianti, S.E., M.M Sudana, S.E.

NIP : 4127.34.02.021 NIP : 1271

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen,

Linna Ismawati, S.E., M.Si. NIP : 4127.34.03.008

Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung

Nama : Riana Febriyanti

NIM : 21207090

Jenjang : S1

Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi


(49)

xiii Data Pribadi:

Nama : Riana Febriyanti NIM : 21207090 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 4 Februari 1989 Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Bbk. Tarogong Gg Laksana I No. 17 RT 001/005 40232 Bandung

Riwayat Pendidikan:

TAHUN KETERANGAN

Lulus 1995 - 2001 SDN Tanjung 1 Bandung

Lulus 2001 - 2004 SMPN 24 Bandung

Lulus 2004 - 2007 SMA Pasundan 1 Bandung


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2004. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2006.Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

McLeod Raymond, Schell George. 2004.Sistem Informasi ManajemenEdisi ke-8. Jakarta: PT. Indeks

Husnan, Enny. 2002.Dasar-dasar Manajemen KeuanganEdisi ke-3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sukirno Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Mulyadi. 2001.Akuntansi ManajemenEdisi ke-3. Jakrta: PT. Salemba Empat Daginn Michael. 2005.Managing in Times of Change. Jakarta: BIP

www. Jasindo. co. id www. Google.com


(2)

KATA PENGANTAR

ِﻢْﯿِﺣﱠﺮﻟا ِﻦﻤْﺣﱠﺮﻟا ِﷲ ِﻢْﺴِﺑ

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh jenjang Strata-1 Program Studi Manajemen di Universitas Komputer Indonesia. Adapun Laporan Kerja Praktek yang penulis susun berjudul “Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung ”.

Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis telah mendapatkan berbagai dukungan, doa, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer.

3. Ibu Linna Ismawati, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Elvira Azis, S.E., M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan merangkap pula sebagai Dosen Wali kelas Mn-2 Manajemen angkatan 2007 Fakultas Ekonomi.


(3)

5. Ibu Windi Novianti, S.E., M.M sebagai Dosen Pembimbing bagi penulis. 6. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan Unikom Bandung.

7. Bapak DRS Sunardi Sujasno, A.E.IK., , selaku Kepala Cabang PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandung.

8. Sudana, S.E., selaku pembimbing perusahaan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

9. Segenap staf dan pegawai PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung yang telah membantu penyusunan Laporan Kerja Praktek ini. 10. Kedua orang tua, kedua kaka tercinta yang telah memberikan kasih sayang,

semangat, dan do’a untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. 11. Dikhususkan untuk Yohan yang telah memberikan dorongan dan selalu

menemani saya selama mengerjakan Laporan Kerja Praktek ini.

12. Teman-teman kelas Mn-2 Manajemen Ekonomi angkatan 2007, serta teman-teman terdekat saya, terimakasih untuk supportnya.

13. Seluruh sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun besar harapan penulis, semoga apa


(4)

yang telah diuraikan dalam Laporan Kerja Praktek ini kiranya dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya. Untuk itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya dan senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata semoga Allah SWT, membalas segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

Bandung,


(5)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Dosen Pembimbing, Pembimbing Perusahaan,

Windi Novianti, S.E., M.M Sudana, S.E.

NIP : 4127.34.02.021 NIP : 1271

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen,

Linna Ismawati, S.E., M.Si. NIP : 4127.34.03.008

Judul : Proses Transaksi Pembayaran Premi Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM) Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Bandung

Nama : Riana Febriyanti

NIM : 21207090

Jenjang : S1

Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi


(6)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama : Riana Febriyanti

NIM : 21207090

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 4 Februari 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Bbk. Tarogong Gg Laksana I No. 17 RT 001/005 40232 Bandung

Riwayat Pendidikan:

TAHUN KETERANGAN

Lulus 1995 - 2001 SDN Tanjung 1 Bandung

Lulus 2001 - 2004 SMPN 24 Bandung

Lulus 2004 - 2007 SMA Pasundan 1 Bandung