Profil Keluarga Dampingan Ekonomi Keluarga Dampingan

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai profil keluarga dampingan dan keadaan ekonomi keluarga dampingan. Profil keluarga dampingan berupa data keluarga diperoleh dari Kepala Desa Yehembang dan diperkuat dengan melakukan pendekatan melalui komunikasi intensif dengan kepala keluarga, istri, dan anggota keluarga terdekat. Melalui komunikasi intensif ini pula, didapatkan informasi mengenai keadaan perekonomian keluarga dampingan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kepala keluarga dari keluarga dampingan dalam laporan ini adalah I Nyoman Suena. Adapun gambaran subjek keluarga dampingan dari I Nyoman Suena dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan No Nama Status Umur Th Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. I Nyoman Suena Kawin 65 Tamat SLTP Pengrajin Upakara Persembahyangan Kepala Keluarga 2. Sayu Ketut Sindri Kawin 66 Tamat SD Pengrajin Upakara Persembahyangan Istri 3. I Putu Suka Siantara Belum Kawin 40 Tamat SLTA Tidak Bekerja Anak 2 I Nyoman Suena merupakan salah satu warga Dusun Bale Agung Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Tinggal dalam satu rumah dengan istri dan seorang anaknya. I Nyoman Suena memiliki satu tempat tinggal yakni bangunan dengan 2 kamar yang beralaskan semen, bertembok batako, dan beratap genteng serta bangunan khusus dapur. I Nyoman Suena memiliki seorang anak yang bernama I Putu Suka Siantara yang memiliki masalah dengan kejiwaannya sehingga beliau tidak memiliki pekerjaan dan hanya menetap dirumah. Pekerjaan I Nyoman Suena beserta istrinya Sayu Ketut Sindri kesehariannya adalah mencari janur untuk digunakan sebagai sarana upakara persembahyangan yang nantinya akan dijual di pasar. Biasanya I Nyoman Suena dan istrinya Sayu Ketut Sindri bekerja mulai pukul 08.00 sampai 17.00 Wita. Selain mencari janur, Sayu Ketut Sindri juga merupakan ibu rumah tangga sedangkan anaknya I Putu Suka Siantara tidak memiliki pekerjaan. Di Desa Yehembang, I Nyoman Suena termasuk dalam keluarga yang kurang mampu, sehingga dalam hal ini keluarga I Nyoman Suena masuk dalam salah satu keluarga dampingan KKN PPM UNUD Periode XIII Desa Yehembang.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator, salah satunya sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana dari keluarga I Nyoman Suena. 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga

I Nyoman Suena dan Sayu Ketut Sindri merupakan tulang punggung keluarga. Pekerjaan I Nyoman Suena beserta istrinya yang hanya sebagai pengrajin upakara persembahyangan menjadikan pendapatan I Nyoman Suena tidak begitu besar. Dengan penghasilan sekitar Rp. 20.000,-per harinya pendapatan I Nyoman Suena hanya berkisar antara Rp. 600.000,- perbulannya. Tidak ada tambahan penghasilan bagi keluarga I Nyoman Suena selain dari hasil menjual hasil kerajinannya tersebut.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari I Nyoman Suena adalah untuk kebutuhan pokok seperti konsumsi, kesehatan, sosial, biaya listrik dan biaya air yang dijabarkan sebagai berikut. 1. Biaya Konsumsi Adapun biaya konsumsi I Nyoman Suena selama satu bulan adalah Rp.400.000. 2. Biaya Kesehatan Untuk biaya kesehatan I Nyoman Suena telah memiliki Kartu Indonesia Sehat yang memudahkannya untuk mengakses pelayanan kesehatan. 3. Biaya Sosial Biaya sosial meliputi biaya iuran banjar dan uang suka duka. Sehingga, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu. 4. Biaya Listrik dan Air Biaya listrik dan air dari keluarga I Nyoman Suena adalah sebesar Rp.65.000 yang dimana Rp. 15.000 untuk biaya listrik dan Rp. 50.000 untuk biaya air PDAM. 4 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat ditentukan solusinya.

2.1 Permasalahan Keluarga