1. Home
  2. Lainnya

Warna dinding ungu PENUTUP 5.1

lux 437 , 109 10 1094   perc. II: 10 109 108 108 109 109 109 109 109 109 111 10             t E E lux 002 , 109 10 1090   perc. III: 10 109 109 109 109 109 109 109 109 109 109 10             t E E lux 004 , 109 10 1090   b. Perhitungan Rata-rata iluminansi E lux lux lux lux n E E 152 , 109 3 , 109 , 109 4 , 109       c. Perhitungan intensitas cahaya Cd Cd Er I 504 , 16 30 cos 55 , . 1 , 109 cos 2 2     3. Titik III a. Perhitungan Iluminansi E perc. I: lux E E t 109 , 69 10 691 10 69 69 69 69 70 69 69 69 69 69 10               perc. II: lux E E t 006 , 69 10 690 10 69 69 69 69 69 69 69 69 69 69 10               perc. III: lux E E t 331 , 69 10 693 10 70 70 70 69 69 69 69 69 69 69 10               b. Perhitungan Rata-rata iluminansi E lux lux lux lux n E E 133 , 69 3 3 , 69 , 69 1 , 69       c. Perhitungan intensitas cahaya Cd Cd Er I 609 , 14 45 cos 67 , . 13 , 69 cos 2 2    

d. Warna dinding merah

1. Titik I a. Perhitungan Iluminansi E perc. I: 10 155 155 155 156 156 156 155 156 156 157 10             t E E lux 700 , 155 10 1557   perc. II: 10 156 156 156 157 157 157 157 157 158 158 10             t E E lux 993 , 156 10 1569   perc. III: 10 155 156 156 156 156 156 156 156 156 156 10             t E E lux 991 , 155 10 1559   b. Perhitungan Rata-rata iluminansi E lux lux lux lux n E E 551 , 156 3 9 , 155 9 , 156 7 , 157       c. Perhitungan intensitas cahaya Cd Cd Er I 341 , 16 cos 46 , . 5 , 156 cos 2 2     2. Titik II a. Perhitungan Iluminansi E perc. I: 10 112 112 113 113 113 113 113 113 114 114 10             t E E lux 000 , 113 10 1130   perc. II: 10 110 110 110 110 111 111 111 111 112 113 10             t E E lux 900 , 110 10 1109   perc. III: 10 111 111 110 111 111 111 111 111 111 111 112 10              t E E lux 000 , 111 10 1110   b. Perhitungan Rata-rata iluminansi E lux lux lux lux n E E 631 , 108 3 , 111 9 , 110 , 113       c. Perhitungan intensitas cahaya Cd Cd Er I 345 , 16 30 cos 55 , . 6 , 111 cos 2 2     3. Titik III a. Perhitungan Iluminansi E perc. I: lux E E t 400 , 60 10 604 10 60 58 60 60 61 61 61 61 61 61 10               perc. II: lux E E t 800 , 60 10 608 10 60 61 60 60 61 61 61 61 61 62 10               perc. III: lux E E t 600 , 60 10 606 10 60 60 61 60 60 60 61 61 61 62 10               b. Perhitungan Rata-rata iluminansi E lux lux lux lux n E E 623 , 60 3 6 , 60 8 , 60 4 , 60      

Dokumen yang terkait

Kondisi Ruangan Instalasi Kesehatan Gigi Dalam Hal Ukuran Ruangan Dan Ketebalan Dinding Dengan Fasilitas Radiografi Pada Pelayanan Kesehatan Di Kota Medan

0 24 46

PENGARUH PEMASANGAN PHOTOVOLTAIC PADA DINDING BANGUNAN TERHADAP TEMPERATUR RUANGAN

1 9 61

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PEMASANGAN PHOTOVOLTAIC PADA DINDING BANGUNAN TERHADAP TEMPERATUR RUANGAN

1 6 62

PENGARUH PEMASANGAN PHOTOVOLTAIC PADA DINDING BANGUNAN TERHADAP TEMPERATUR RUANGAN

1 20 73

SKRIPSI PENGARUH INTENSITAS PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Dan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Di Bagian Sigaret Kretek Tangan (Skt) Pt. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENCAHAYAAN D

1 3 1

Desain Pencahayaan ruangan di parkantoran

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN UNTUK SUKSES D

0 0 5

Pengaruh Intensitas Pencahayaan Lokal pdf

0 0 6

Pengaruh Ukuran Jendela terhadap Intensitas Pencahayaan Ruang - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 106