Hasil Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.11 Distribusi Responden Menurut Tingkat Fertilitas Di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso No. Fertilitas Jiwa Jumlah Jiwa Persentase 1 1 8 18,60 2 2 18 41,87 3 3 9 20,93 4 4 8 18,60 Jumlah 43 100,00 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2015 Lampiran B Berdasarkan data pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jumlah anak yang diinginkan paling tinggi di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso sebanyak 4 anak, jumlah anak yang diinginkan paling sedikit sebanyak 1 anak, dan rata-rata jumlah anak yang diinginkan yaitu sebanyak 2 anak.

4.3 Hasil Analisis Data

4.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda Penggunaan alat analisis regresi linier berganda disini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan keluarga X 1 , pendidikan X 2 , lama pemakaian alat kontrasepsi X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan jumlah yang diinginkan X 5 terhadap fertilitas Y di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Untuk mengetahui hasil regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini : Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.263996 0.972672 2.327604 0.0255 X1 -2.19E-07 1.71E-07 -1.283873 0.2072 X2 -0.083057 0.055200 -1.504658 0.1409 X3 -0.041581 0.013444 -3.092916 0.0038 X4 0.020912 0.034388 0.608119 0.5468 X5 0.607399 0.138997 4.369873 0.0001 R-squared Adjusted R-squared 0.570682 0.512666 F-statistic ProbF-statistic 9.836621 0.000005 Sumber : Lampiran C Analisis regresi linier berganda berkaitan dengan studi ketergantungan suatu variabel terikat pada satu atau lebih variabel bebas dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan EViews 7.1 untuk menguji variabel bebas pendapatan keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama dan jumlah anak yang diinginkan terhadap variabel terikat yaitu fertilitas. Berdasarkan Tabel 4.12 diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2.263996 + -2.19E-07 X 1 + -0.083057 X 2 + -0.041581 X 3 + 0.020912 X 4 + 0.607399 X 5 Koefisien dalam persamaan regresi tersebut dapat diartikan debagai berikut : a. Nilai koefisien regresi b o adalah 2.263996 menunjukkan bahwa pada saat variabel pendapatan keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama dan jumlah anak yang diinginkan sama dengan nol maka tingkat fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso sebesar 2.263996 atau 2 jiwa, b. Nilai koefisien regresi dari pendapatan keluarga X 1 mempunyai nilai koefisien regresi negatif yaitu sebesar -2.19E-07. Artinya fertilitas akan mengalami penurunan sebesar -2.19E-07 untuk setiap kenaikan 1.000 rupiah pendapatan keluarga per bulan, dengan asumsi variabel lain yaitu pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama dan jumlah anak yang diinginkan dianggap tetap atau konstan. c. Nilai koefisien regresi dari pendidikan X 2 mempunyai nilai koefisien regresi negatif yaitu sebesar -0.083057. artinya fertilitas akan mengalami penurunan sebesar -0.083057 untuk setiap tambahan 1 tahun pendidikan, dengan asumsi variabel lain yaitu pendapatan keluarga, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama dan jumlah anak yang diinginkan dianggap tetap atau konstan. d. Nilai koefisien regresi dari lama pemakaian alat kontrasepsi X 3 mempunyai nilai koefisien regresi negatif yaitu sebesar -0.041581. Artinya fertilitas akan mengalami penurunan sebesar -0.041581 untuk setiap 1 tahun pemakaian alat kontrasepsi dengan asumsi variabel lain yaitu pendapatan keluarga, pendidikan, usia kawin pertama dan jumlah anak yang diinginkan dianggap tetap atau konstan. e. Nilai koefisien regresi dari usia kawin pertama X 4 mempunyai nilai koefisien regresi positif yaitu sebesar 0.020912 berarti bahwa apabila usia kawin pertama bertambah 1 persen maka akan meningkatkan fertilitas sebesar 0.020912 dengan asumsi variabel lain yaitu pendapatan keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi dan jumlah anak yang diinginkan dianggap tetap atau konstan. f. Nilai koefisien regresi dari jumlah anak yang diinginkan X 5 mempunyai nilai koefisien regresi positif yaitu sebesar 0.607399. Artinya fertilitas akan mengalami kenaikan sebesar 0.607399 untuk setiap 1 anak yang diinginkan, dengan asumsi variabel lain yaitu pendapatan keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi dan usia kawin pertama dianggap tetap atau konstan. 4.3.2 Uji Statistik Setelah hasil regresi berganda diketahui maka dilakukan pengujian statistik yaitu uji F,uji t dan uji R 2 , untuk menginterpretasikan hasil analisis regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil uji statistik sebagai berikut: 1 Uji F Uji Simultan Untuk menguji hubungan dari variabel bebas yaitu pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan secara bersama atau simultan terhadap variabel terikat yaitu fertilitas maka dilakukan Uji F. Apabila nilai probabilitas F hitung ≤ α= 0,05, berarti H ditolak dan H 1 diterima, maka artinya variabel pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Sebaliknya apabila Apabila nilai probabilitas F hitung α= 0,05, berarti H diterima dan H 1 ditolak, maka artinya variabel pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Hasil analisis regresi linier berganda seperti terlihat dalam Tabel 4.12 diperoleh F hitung sebesar 9.836621 dan prob.F-statistik sebesar 0.000005 . Dari hasil regresi tersebut terbukti bahwa probabilitas F hitung 0.000005 lebih kecil dari level signifikan ฀ =5. H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. 2 Uji t Uji Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing koefisien regresi pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso secara parsial. Apabila t hitung ≤ α 0,05 maka H o ditolak dan H 1 diterima berarti ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Sebaliknya, Apabila t hitung α 0,05 maka H o diterima dan H 1 ditolak berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji t Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.263996 0.972672 2.327604 0.0255 X1 -2.19E-07 1.71E-07 -1.283873 0.2072 X2 -0.083057 0.055200 -1.504658 0.1409 X3 -0.041581 0.013444 -3.092916 0.0038 X4 0.020912 0.034388 0.608119 0.5468 X5 0.607399 0.138997 4.369873 0.0001 Sumber : Lampiran C Berdasarkan Tabel 4.13 maka pengujian hipotesis secara parsial untuk mengetahui pengaruh pendapatn keluarga, pendidikan, lama pemakaian alat kontrasepsi, usia kawin pertama, dan jumlah anak yang diinginkan terhadap fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso sebagai berikut : a. Nilai t hitung pendapatan keluarga X 1 sebesar -1.283873 dengan tingkat probabilitas 0.2072, maka probabilitas t hitung lebih besar dari tingkat siginifikan α = 0,05, yang artinya variabel pendapatan keluarga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso b. Nilai t hitung pendidikan X 2 sebesar -1.504658 dengan tingkat probabilitas 0.1409, maka probabilitas t hitung lebih besar dari tingkat siginifikan α = 0,05, yang artinya variabel pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso c. Nilai t hitung lama pemakaian alat kontrasepsi X 3 sebesar -3.092916 dengan tingkat probabilitas 0.0038, maka probabilitas t hitung lebih kecil dari tingkat siginifikan α = 0,05, yang artinya variabel lama pemakaian alat kontrasepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso d. Nilai t hitung usia kawin pertama X 4 sebesar 0.608119 dengan tingkat probabilitas 0.5468, maka probabilitas t hitung lebih besar dari tingkat siginifikan α = 0,05, yang artinya variabel usia kawin pertama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso e. Nilai t hitung jumlah anak yang diinginkan X 5 sebesar 4.369873 dengan tingkat probabilitas 0.0001, maka probabilitas t hitung lebih kecil dari tingkat siginifikan α = 0,05, yang artinya variabel jumlah anak yang diinginkan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel fertilitas di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso 3 Uji Determinasi Berganda R 2 Analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atau sumbangan variabel bebas Pendapatan Keluarga, Pendidikan, Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi, Usia Kawin Pertama, dan Jumlah Anak Yang Diinginkan terhadap variasi perubahan naik atau turunnya variabel tidak bebas Fertilitas adalah dengan menggunakan koefisien determinasi berganda R 2 . Berdasarkan hasil perhitungan yang diolah, maka diperoleh nilai koefisien determinasi berganda R 2 sebesar 0.512666, artinya total fertilitas mampu dijelaskan oleh variabel independent Pendapatan Keluarga, Pendidikan, Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi, Usia Kawin Pertama, dan Jumlah Anak Yang Diinginkan hanya sebesar 51.26 sedangkan 48.74 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 4.3.3 Uji Asumsi Klasik 1 Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi ini menggunakan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Teest. Uji BG-LM test digunakan untuk mengidentifikasi masalah autokorelasi tidak hanya pada first order tetapi bisa juga digunakan pada order lainnya. Hasil pengujian BG-LM test dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi BG-LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.041866 Prob. F2,35 0.9590 ObsR-squared 0.102626 Prob. Chi-Square2 0.9500 Sumber : Lampiran D1 Dari Tabel 4.14 dengan menggunakan Uji BG-LM test dihasilkan nilai s probabilitas χ2 hitung sebesar 0.9500 nilai probabilitas α=5. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat permasalahan autokorelasi. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kesalahan gangguan mempunyai varian yang sama dari masing-masing variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi digunakan metode Glejser. Dari hasil perhitungan Eviews, disajikan dalam Tabel 4.15 berikut : Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic 0.276593 Prob. F5,37 0.9230 ObsR-squared 1.549318 Prob. Chi-Square5 0.9073 Scaled explained SS 1.260004 Prob. Chi-Square5 0.9390 Sumber : Lampiran D2 Berdasarkan Tabel 4.15 dihasilkan nilai probabilitas χ2 hitung sebesar 0.9390 nilai probabilitas α=5. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat permasalahan heteroskedastisitas 3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan menganalisa matrik korelasi variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi lebih besar dari 0,80 hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Hasil analisis ini bisa dilihat pada Tabel 4.16 berikut : Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Lampiran D3 Sedangkan berdasarkan Tabel 4.16 diatas diketahui bahwa korelasi bebas antar variabel yang lain masih lebih besar dari 0.80 dengan demikian model regresi linier berganda dibawah ini masih terdapat multikoliniearitas dalam model empiris meskipun pada tingkat first difference. 4 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual dari model yang dibentuk sudah normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai probabilitas Jarque-Bera dengan tingkat signifikan α = 5. Hasil uji normalitas penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut : Y X1 X2 X3 X4 X5 Y 1.000000 -0.117397 -0.442016 -0.407788 -0.305269 0.591030 X1 -0.117397 1.000000 0.185213 0.181631 0.116707 0.208964 X2 -0.442016 0.185213 1.000000 0.127507 0.481374 -0.364541 X3 -0.407788 0.181631 0.127507 1.000000 -0.079032 -0.003164 X4 -0.305269 0.116707 0.481374 -0.079032 1.000000 -0.515490 X5 0.591030 0.208964 -0.364541 -0.003164 -0.515490 1.000000 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Sumber : Lampiran D4 Berdasarkan uji normalitas Jarque-Bera Gambar 4.1 dihasilkan nilai probabilitas hitung sebesar 0.518738 lebih besar dari nilai proba bilitas α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa model empiris telah berdistribusi normal.

4.4 Pembahasan