Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2011
SKRIPSI
PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN
SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006-2011
OLEH :
HADIYAN FARIS
0 7 0 5 0 3 0 5 7
PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengumuman pemecahan saham (stock split) dapat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham pada beberapa perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan membandingkan harga saham dan volume perdagangan saham tersebut sebelum dan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih dengan hubungan kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 perusahaan go public yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2006 – 2011. Keseluruhan populasinya yaitu 35 perusahaan memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Metode purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi BEI yaitu
www.idx.co.id
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split) dengan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham.
dan dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemecahan saham (stock split), sedangkan variabel dependennya adalah harga saham dan volume perdagangan saham.
Kata kunci : pemecahan saham, stock split, harga saham, volume perdagangan saham, perusahaan go public
(3)
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE ANNOUNCEMENT OF STOCK SPLIT TO STOCK PRICES AND TRADING VOLUME OF SHARES IN GOING
PUBLIC COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE FOR THE PERIOD 2006 – 2011
This study aims to analyze how extent the announcement of stock split can affect stock prices and trading volume of shares in some going public companies which are listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) by comparing stock prices and trading volume of shares before and after the announcement of stock split.
The design used in this study is an associative study which aims to determine the causal relationship of two or more variables. The population in this study is 35 going public companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2011. All companies happened to meet the criteria amd they are sampled. Purposive sampling method are used in the selection of samples. Type of data in this study is secondary data obtained from the official website of the Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id)
The results showed that there are significant differences between stock prices and trading volume shares before and after the announcement of stock split. Thus, it can be concluded that the announcement of stock split has a significant effect on stock prices and trading volume of shares.
and the Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The documentation method is used in collecting data. The independent variables used in this study are split shares (stock splits), while the dependent variables are stock prices and trading volume of shares.
Keywords : stock split, stock prices, trading volume of shares, going public companies
(4)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT semesta
alam, yang telah melimpahkan berbagai nikmat, hidayah dan kasih sayangNya
kepada penulis sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemecahan
Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham
Pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2011” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari
berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, AK., selaku Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan
Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak., selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1
(5)
Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sucipto, MM., Ak., selaku Dosen Pembaca Penilai saya atas
segala masukan dan saran yang telah diberikan.
6. Kedua orang tua saya, ayahanda H. Zuhelmi Noer, SE dan ibunda Hj.
Tasraida, M.Pd., kedua saudara kandung saya Ivan Kahfi dan Ami Miranda,
yang selama ini senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta
selalu mendoakan dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Medan, 30 Juli 2012 Penulis
Hadiyan Faris NIM 070503057
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6
2.1 Pasar Modal ... 6
2.2 Saham... 6
2.3 Pemecahan Saham (Stock Split) ... . 8
2.4 Harga Saham ... 10
2.5 Volume Perdagangan Saham ... 12
2.6 Teori yang Berkaitan dengan Pemecahan Saham (Stock Split) ... 13
a. Signaling Theory ... 13
b. Trading Range Theory ... 13
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 14
C. Kerangka Konseptual ...15
D. Hipotesis Penelitian ...16
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 17
B. Jenis dan Sumber Data ... 17
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ... 22
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23
3.1 Variabel Independen ... 23
3.2 Variabel Dependen ... 23
F. Metode Analisis Data ... 25
3.1 Statistik Deskriptif ... 25
(7)
3.2.1 Uji Normalitas Data ... 25
3.2.2 Uji Multikolinearitas ... 26
3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 26
3.2.4 Uji Autokorelasi ... 27
3.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 28
3.3.1 Uji Beda (Wilcoxon) ... 28
G. Jadwal Penelitian ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ... 31
4.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 31
4.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 32
4.2.1 Uji Normalitas Data ... 32
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
4.3.1 Uji Hipotesis Perbedaan terhadap Harga Saham ...34
4.3.2 Uji Hipotesis Perbedaan terhadap Volume Perdagangan Saham ... 36
4.3.3 Analisis dan Pembahasan Hasil Pengujian Saham ... ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39
B. Keterbatasan Penelitian ... 40
C. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
(8)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu... ... 14
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split... 20
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 21
Tabel 3.3 Jumlah Pengumuman dan Sampel Per Tahun ... 22
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 30
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham. ... .31
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Volume Perdagangan Saham.. ... .31
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 32
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split ... 33
Tabel 4.5 Paired Samples Statistics ... 34
Tabel 4.6 Paired Samples Correlations ... 35
Tabel 4.7 Paired Samples Test ... 35
Tabel 4.8 Paired Samples Statistics ... 36
Tabel 4.9 Paired Samples Correlations ... 36
(9)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran 1 Sampel Perusahaan yang Melakukan Stock Split ... 43
Halaman
Lampiran 2 Hasil Output SPSS
Hasil Statistik Deskriptif ... 44 Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas ... 45 Lampiran 3 Hasil Uji Hipotesis ... 46
(11)
ABSTRAK
PENGARUH PENGUMUMAN PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengumuman pemecahan saham (stock split) dapat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham pada beberapa perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan membandingkan harga saham dan volume perdagangan saham tersebut sebelum dan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih dengan hubungan kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 perusahaan go public yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2006 – 2011. Keseluruhan populasinya yaitu 35 perusahaan memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Metode purposive sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi BEI yaitu
www.idx.co.id
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split) dengan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham.
dan dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemecahan saham (stock split), sedangkan variabel dependennya adalah harga saham dan volume perdagangan saham.
Kata kunci : pemecahan saham, stock split, harga saham, volume perdagangan saham, perusahaan go public
(12)
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE ANNOUNCEMENT OF STOCK SPLIT TO STOCK PRICES AND TRADING VOLUME OF SHARES IN GOING
PUBLIC COMPANIES LISTED IN THE INDONESIA STOCK EXCHANGE FOR THE PERIOD 2006 – 2011
This study aims to analyze how extent the announcement of stock split can affect stock prices and trading volume of shares in some going public companies which are listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) by comparing stock prices and trading volume of shares before and after the announcement of stock split.
The design used in this study is an associative study which aims to determine the causal relationship of two or more variables. The population in this study is 35 going public companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange for the period 2006-2011. All companies happened to meet the criteria amd they are sampled. Purposive sampling method are used in the selection of samples. Type of data in this study is secondary data obtained from the official website of the Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id)
The results showed that there are significant differences between stock prices and trading volume shares before and after the announcement of stock split. Thus, it can be concluded that the announcement of stock split has a significant effect on stock prices and trading volume of shares.
and the Indonesia Capital Market Directory (ICMD). The documentation method is used in collecting data. The independent variables used in this study are split shares (stock splits), while the dependent variables are stock prices and trading volume of shares.
Keywords : stock split, stock prices, trading volume of shares, going public companies
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pasar modal dapat menunjukkan reaksi yang cukup signifikan terhadap suatu
saham dikarenakan adanya informasi yang diterima mengenai hal-hal yang cukup
mendasar maupun isu-isu yang cukup menyita perhatian para pelaku pasar, atau
dengan kata lain reaksi pasar sangat ditentukan dengan adanya informasi. Dalam
mengambil suatu keputusan, para pelaku pasar tentunya memilih portofolio
investasi yang menguntungkan, maka para pelaku pasar tersebut sangat
mengharapkan adanya informasi yang cukup akurat sehingga mereka dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
Pengumuman pemecahan saham memiliki ilustrasi yang tidak jauh berbeda
dengan dividen saham. Pemecahan saham juga termasuk ke dalam corporate
action yang juga mengandung informasi sehingga dianggap mampu
mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham baik sebelum maupun
sesudah pemecahan saham.
Bagi mayoritas perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tindakan untuk melakukan pemecahan saham merupakan hal yang wajar
dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dampak dari adanya tindakan
tersebut akan cukup signifikan mempengaruhi pasar modal dalam menggerakkan
harga saham dan volume perdagangan saham. Corporate action sebagai bagian
(14)
Hal ini mencerminkan sensitifitas harga saham terhadap informasi corporate
action yang muncul di pasar modal.
Cara yang dilakukan oleh emiten untuk mempertahankan agar sahamnya tetap
berada dalam rentang perdagangan yang optimal yaitu dengan pemecahan saham
(stock split-up), sehingga diharapkan daya tarik investor meningkat terutama
untuk investor kecil (Ewijaya, 1999). Menurut Kieso dan Weygandt (2005),
alasan perusahaan melakukan pemecahan saham adalah untuk menyesuaikan
harga pasar dari saham perusahaan pada tingkat dimana lebih banyak individu
dapat menginvestasikan saham sehingga dapat meningkat jumlah saham yang
beredar dan membuatnya lebih dapat dipasarkan. Manfaat pemecahan saham
secara tidak langsung terlihat dari sinyal yang ditimbulkan di bursa.
Pemecahan saham ini tidak berpengaruh pada modal yang disetor, sebenarnya
yang terjadi hanyalah pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil
sehingga saham akan meningkat. Pemecahan saham juga tidak mempengaruhi
arus kas perusahaan. Oleh karena itu, peristiwa pengumuman pemecahan saham
(stock split) seharusnya tidak memiliki nilai ekonomis.
Irfana (2008), menganalisis pengaruh publikasi stock split terhadap perubahan
harga saham dan likuiditas saham. Penelitian ini menggunakan harga saham dan
likuiditas saham sebagai variabel dependen dan publikasi stock split sebagai
variabel independen. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang
melakukan stock split di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 2003 sampai
dengan tahun 2006. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengumuman pemecahan
(15)
Fortuna (2010), menganalisis pengaruh stock split terhadap harga saham.
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan go public yang melakukan stock split
di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan stock split tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Namun khusus harga saham yang naik maka
pemecahan saham menaikkan harga saham, sedangkan untuk harga saham yang
turun pemecahan saham menurunkan harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini menggunakan jumlah sampel
yang lebih banyak dengan periode waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini juga
mencoba mencari pengaruh dilakukannya pemecahan tersebut baik sebelum
maupun sesudah pemecahan saham terhadap perkembangan harga saham dan
volume perdagangan sahamnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengambil judul:
Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006 – 2011.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
penulis merumuskan masalah dari penelitian ini yaitu :
(16)
2. Apakah pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap volume
perdagangan saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin
dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh
pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan terhadap volume
perdagangan saham.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi yang relevan yang
dapat digunakan oleh :
1. Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dalam bidang
keuangan dan pasar modal yang sekaligus menjadi media pembanding antara
teori yang diperoleh dari literatur dengan aplikasinya pada penelitian ini.
2. Perusahaan / Emiten
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan
keuangan yang berkaitan dengan realisasi pengumuman saham bonus sebagai
bagian dari distribusi saham serta pengaruhnya terhadap harga dan volume
(17)
3. Investor
Memberikan bukti empiris kepada para calon investor berkaitan dengan
realisasi pengumuman saham bonus sebagai bahan pertimbangan yang dapat
digunakan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi di pasar
modal.
4. Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain dalam mengembangkan atau
(18)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 2.1. Pasar Modal
Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka
panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka
panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga.
Jenis surat berharga yang diperjualbelikan dipasar modal memiliki jatuh
tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Dana
jangka panjang berupa hutang yang diperdangangkan biasanya obligasi
(bond), sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri berupa
saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Pasar
modal dalam arti sempit adalah suatu tempat (dalam pengertian fisik) yang
terorganisasi di mana surat berharga (efek-efek) diperdangangkan, yang
kemudian disebut bursa efek (stock exchange).
2.2. Saham
Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer
diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di
dalam masyarakat. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas (Darmadji, 2006). Saham berwujud selembar kertas yang
(19)
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan diperusahaan tersebut.
Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan
keuntungan dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Bermain saham
memiliki potensi keuntungan dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan
kenaikan harga saham (capital gain).
Dividen merupakan keuntungan perushaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Biasanya dilakukan satu tahun sekali. Bentuk dari dividen
itu sendiri, bisa berupa uang tunai ataupun bentuk penambahan saham,
sedangkan capital gain, didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan
harga beli. Dimana keuntungan didapat bila harga jual saham lebih tinggi dari
harga beli saham.
Menurut Darmadji (2006), ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu
1. Tidak Mendapatkan Dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian.
2. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang investor mengalami capital loss.
Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya, yaitu :
1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi,
Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dalam pelunasan kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebuh dahulu akan dibagikan kepada para
(20)
kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikam kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.
2. Saham di-delist di bursa
Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya adalah karen kinerja yang buruk misalkan dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.
3. Saham diberhentikan sementara (suspensi)
Disamping dua risiko di atas, risiko laing yang juga “mengganggu” para investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di-suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersbut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham diperdagangkan kembali seperti semula.
2.3. Pemecahan Saham (Stock Split)
Menurut Marwata (2001), definisi stock split adalah memecahkan
selembar saham menjadi n lembar saham. Pemecahan saham mengakibatkan
bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli
yang merubah besarnya modal, sedangkan menurut Halim (2005), pemecahan
saham adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang
lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per
lembarnya secara proporsional. Tujuan pemecahan saham tersebut adalah
untuk menempatkan harga pasar saham dalam trading range tertentu.
Pemecahan saham (stock split) adalah perubahan nilai nominal per lembar
(21)
pemecahannya (split factor). Harga per lembar saham yang baru setelah
dilakukan pemecahan saham adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.
Pemecahan saham merupakan salah satu corporate action yang dilakukan oleh
emiten. Corporate action jenis ini biasanya dilakukan pada saat harga saham
dinilai terlalu tinggi di pasar modal sehingga diyakini akan mengurangi
kemampuan investor untuk membelinya. Secara teoritis, suatu pemecahan
saham sebenarnya tidak bernilai apapun bagi investor. Stock split tidak
menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain tidak mempunyai nilai
ekonomis karena stock split hanyalah mengganti saham yang beredar.
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham (stock split) yang dapat dilakukan menurut Susanti (2005):
1) Pemecahan Naik (Split Up)
Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar, misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecahan 1:2, 1:3.
2) Pemecahan Turun (Split Down)
Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar, misalnya pemecahan turun dengan faktor pemecahan 2:1, 3:1.
Milasih (2005) menjelaskan bahwa tujuan dari dilakukannya pemecahan
saham (stock split) adalah untuk menambah jumlah saham yang beredar
dengan menjadikan harga saham lebih murah sehingga dapat menarik minat
investor dan saham perusahaan menjadi lebih likuid diperdagangkan di bursa
saham. Tujuan umum yang diperoleh dari dilakukannya stock split ini yaitu
penurunan harga saham yang selanjutnya diharapkan mampu menambah daya
tarik untuk memiliki saham tersebut sehingga mampu mengubah kondisi para
(22)
investor membeli saham dibawah 500 lembar (1 lot), sedangkan round lot
adalah kondisi dimana investor membeli saham minimal 500 lembar (1 lot).
2.4. Harga Saham
Harga saham mencerminkan nilai dari suatu saham. Harga saham
merupakan nilai pasar atas selembar saham dari sebuah perusahaan pada
waktu tertentu. Harga saham yang terjadi di pasar modal umumnya selalu
berfluktuasi, hal ini disebabkan adanya perubahan perubahan penilaian
masyarakat terhadap nilai saham dari suatu perusahaan. Perubahan harga
saham tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harapan dan
perilaku investor, permintaan dan penawaran saham, tingkat efisiensi pasar
modal, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan kondisi keuangan
suatu perusahaan, namun menurut Brigham et.al (1998) terdapat beberapa
faktor lain yang dapat menyebabkan perubahan harga saham seperti proyeksi
laba per lembar saham, tingkat risiko dari proyeksi laba, proporsi utang
perusahaan terhadap ekuitas, seta kebijakan pembagian dividen.
Nilai yang dimiliki oleh suatu saham dapat dibedakan atas tiga jenis
berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Nilai nominal (par value)
Nilai nominal adalah nilai atau harga yang tercantum pada saham yang
hanya digunakan untuk keperluan akuntansi, tidak untuk mengukur
(23)
2. Harga dasar (base price)
Harga dasar adalah harga yang digunakan dalam perhitungan indeks harga
saham. Untuk saham yang baru diterbitkan, maka harga dasar dapat
disebut juga dengan harga perdana.
3. Harga pasar (market price)
Harga pasar adalah harga saham yang paling mudah ditentukan nilainya,
karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang
berlangsung saat ini dan akan menjadi harga penutupannya (close price) saat
pasar tersebut sudah ditutup. Harga pasar inilah yang menjadi indikator
mengenai naik atau turunnya harga dari suatu saham.
Setiap saat harga saham di pasar modal selalu mengalami perubahan.
Untuk itu, investor atau calon investor harus mampu mengamati dan memilih
saham mana yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Ada beberapa faktor
yang menentukan harga saham di pasar modal yaitu :
1. taksiran atau harapan atas dividen yang akan diterima oleh investor.
2. besar kecilnya tingkat keuntungan yang didapat oleh perusahaan
3. kondisi perekonomian, politik, maupun kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
2.5. Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham diartikan diartikan sebagai jumlah lembar
saham yang diperdagangkan pada hari tertentu (Abdul dan Nasuhi, 2000).
(24)
emiten atau perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal setiap harinya
dengan tingkat harga yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pembeli
saham melalui broker (perantara) perdagangan saham. Volume perdagangan
saham ini juga dapat digunakan untuk melihat gambaran tentang kondisi efek
yang diperjualbelikan di pasar modal. Volume perdagangan saham yang besar
mencerminkan perdagangan suatu saham yang aktif, atau dengan kata lain
saham tersebut digemari oleh para investor dan dapat cepat diperdagangkan.
Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan cara
mengamati kegiatan perdagangan saham di pasar modal melalui indikator
aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity). Trading Volume
Activty (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk
melihat sejauh mana respon atas reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui
parameter volume perdagangan, hal ini disebabkan oleh nilai TVA yang
berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA atas
sebuah saham memberikan arti bahwa suatu saham tersebut dapat dijual
dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga
saham tersebut mudah dikonversikan, dengan kata lain saham tersebut
memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
2.6. Teori yang Berkaitan dengan Pemecahan Saham (Stock Split)
a. Signaling Theory
Teori ini mengasumsikan bahwa manajer suatu perusahaan memiliki
(25)
investor luar, dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan
intensif yang diharapkannya. Kelebihan manajer dibandingkan dengan pihak
luar yang kemudian akan berperan sebagai calon investor yaitu informasi yang
lengkap dan akurat yang dimiliki oleh manajer mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika
manajer tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang
diperolehnya tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke
pasar modal. Jika manajer menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka
respon atas informasi tersebut sebagai suatu signal adanya event tertentu yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang dapat tercermin melalui perubahan
harga dan volume perdangan saham. Pengumuman saham bonus tentunya akan
direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal adanya informasi baru yang
dikeluarkan oleh pihak manajer yang akan mempengaruhi nilai saham suatu
perusahaan dan aktivitas perdagangan sahamnya.
b. Trading Range Theory
Trading Range Theory atau yang lebih dikenal dengan liqudity hypotheses
adalah teori yang menyatakan bahwa manajemen dalam melakukan stock split
didorong oleh perilaku praktisi pasar yang konsisten dengan anggapan bahwa
dengan melakukan stock split dapat menjaga harga saham agar tidak terlalu
mahal, dimana selanjutnya nilai saham dipecah karena ada batas harga yang
optimal untuk saham. Tujuan dari pemecahan nilai nominal saham ini adalah
(26)
pasar modal yang mau memperjualbelikan sahamnya dan pada akhirnya akan
meningkatkan likuiditas saham.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
pemecahan saham (Stock Split) terhadap harga dan volume perdagangan saham
antara lain :
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sumber: Peneliti 2012
No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
1 Ajeng Widha Irfana (2008) Analisis Pengaruh Publikasi Stock Split Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta (2003 – 2006)
Independen : Publikasi Stock Split Dependen : Harga Saham, Likuiditas Saham Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumuman pemecahan saham di Bursa Efek Jakarta berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas saham.
2 Chotyahani Hasna Rizka Fortuna (2010) Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public (2006 – 2008)
Independen : Pengumuman Stock Split Dependen : Harga Saham Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan stock split tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
(27)
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu maka peneliti
menggambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari gambar kerangka konseptual dapat dijelaskan hubungan kausal antara
Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) terhadap Harga Saham dan Volume
Perdagangan Saham. Pengaruh hubungan pengumuman pemecahan saham
terhadap harga saham dan volume perdagangan saham ini dapat dilihat pada 10
hari sebelum dan 10 hari sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split).
Adanya pengumuman pemecaham akan mengkoreksi harga saham dan volume
perdagangan saham.
Bila pemecahan saham mengandung informasi yang menguntungkan maka
akan berpengaruh terhadap saham yang terlihat dari perubahan volume
perdagangan saham, hal ini disebabkan karena pengumuman pemecahan saham
membuat harga saham menjadi lebih rendah yang mendorong investor melakukan
transaksi. Besarnya pengaruh tersebut tercermin dalam besarnya perubahan yang
Pemecahan Saham (Stock Split)
(X)
Harga Saham (Y1)
Volume Perdagangan Saham (Y2)
(28)
terjadi dalam volume perdagangan saham. Untuk melihat apakah pengumuman
pemecahan saham mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan saham
digunakan uj beda. Bila terdapat perbedaan yang signifikan maka pengumuman
pemecahan saham mempengaruhi harga saham maupun volume perdagangan
saham. Bila tidak terdapat perbedaan yang signifikan maka pengumuman
pemecahan saham tidak mempengaruhi harga saham maupun volume perdagangan
saham.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tujuan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka
konseptual yang telah dijelaskan maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham pada saat
sebelum, dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock split)
H2 : terdapat perbedaan yang signifikan terhadap volume perdagangan saham
pada saat sebelum, dan sesudah pengumuman pemecahan saham (stock
(29)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur
untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan, menetapkan
sumber-sumber informasi, teknik yang digunakan, metode sampling, sampai
dengan analisis data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian (Erlina,
2008). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih
dengan hubungan kausal.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain
(Indriantoro dan Supomo, 2002). Data sekunder tersebut diperoleh dengan
mengunduh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan
dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006 – 2011. Adapun data
yang digunakan meliputi:
1. Data harga saham harian yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah tanggal
(30)
saham penutupan (closing price) harian yang diperoleh melalui situs
www.duniainvestasi.com dan www.finance.yahoo.com.
2. Data mengenai volume transaksi dan jumlah saham perusahaan yang beredar
adalah volume transaksi harian selama 10 hari sebelum dan 10 hari setelah
tanggal pemecahan saham (stock split) yang diperoleh melalui situs
www.duniainvestasi.com.
3. Data perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split) dan tanggal
dilakukannya pemecahan saham tersebut untuk tahun 2006 – 2011.
4. IDX Fact Book dan IDX Statistic tahun 2006 – 2011 yang diperoleh dari situs
www.idx.co.id dan www.ksei.co.id.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang melakukan stock split antara tahun 2006 – 2011 yaitu
sebanyak 35 perusahaan. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan
untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008). Menurut Erlina
(2008), secara umum ada dua metode pengambilan sampel yang digunakan, yaitu:
a. Probability sampling, metode pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi mempunyai peluang atau kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Metode ini dibedakan atas:
1) Simple random sampling 2) Complex random sampling
b. Non probability sampling, metode pengambilan sampel dimana tidak semua elemen populasi mempunyai kemungkinan atau peluang untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Metode ini terdiri atas:
1) Convenience sampling, yaitu pengambilan sampel secara nyaman dimana peneliti mengambil sampel sekehendak hatinya.
2) Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.
(31)
3) Judgment sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu pertimbangan tertentu.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria yang ditentukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara
berturut-turut selama tahun 2006 – 2011.
2. Perusahaan tersebut melakukan pemecahan saham (stock split) dan selama
pengamatan tidak melakukan corporate action lain seperti mengumumkan
saham bonus, warrant, additional shares, pengumuman dividen, dan
pengumuman lainnya.
3. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI minimal 10 hari sebelum dan 10 hari
setelah pemecahan saham (stock split).
4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaan yang memiliki
data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian.
Berdasarkan kriteria yang ditentukan tersebut, terdapat 35 perusahaan/emiten
yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun populasi dan sampel
(32)
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Split
No Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
Tanggal Pengumuman 2006
1. APOL PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 24 November 2006
2. BBLD PT Buana Finance Tbk 2 Oktober 2006
3. DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 8 Juni 2006
4. EKAD PT Ekadharma International Tbk 19 Oktober 2006
5. INTA PT Intraco Penta Tbk 16 Januari 2006
6. JRPT PT Jaya Real Property Tbk 14 Agustus 2006
7. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 2006
8. PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 10 Juli 2006
9. PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk 26 Desember 2006
10. TMAS PT Pelayaran Tempuran Mas Tbk 17 Mei 2006
11. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 14 September 2006
2007
1. AKRA PT AKR Corporindo Tbk 31 Juli 2007
2. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007
3. BMTR PT Global Mediacom Tbk 24 April 2007
4. CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 November 2007
5. DAVO PT Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
6. HADE PT Hortus Danavest Tbk 10 September 2007
7.
HITS
PT Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk 11 September 2007
8. JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007
9. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 5 Januari 2007
10. PWON PT Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007
11. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 7 Agustus 2007
12. SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 7 Agustus 2007
13. SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 22 Agustus 2007 2008
1. BBCA PT Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008
2. BRNA PT Berlina Tbk 4 Agustus 2008
3. DOID PT Delta Dunia Tbk 15 April 2008
4. ICON PT Island Concepts Tbk 10 Desember 2008
5. INCO PT International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008
6. MAPI PT Mitra Rajasa Tbk 30 Mei 2008
7. MIRA PT Mitra International Resources Tbk 30 Mei 2008
8. PANS PT Panin Sekuritas Tbk 21 Januari 2008
(33)
10. TINS PT Timah (Persero) Tbk 8 Agustus 2008 11. WEHA PT Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008 2009
1. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009
2011
1. MAIN PT Malindo Feedmill Tbk 15 Juni 2011
Sumber: www.idx.co.id (diolah peneliti 2012)
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal
Pengumuman
1. APOL PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 24 November 2006
2. BBLD PT Buana Finance Tbk 2 Oktober 2006
3. EKAD PT Ekadharma International Tbk 19 Oktober 2006
4. DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 8 Juni 2006
5. INTA PT Intraco Penta Tbk 16 Januari 2006
6. JRPT PT Jaya Real Property Tbk 14 Agustus 2006
7. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 2006
8. PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 10 Juli 2006
9. PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk 26 Desember 2006
10. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 14 September 2006
11. AKRA PT AKR Corporindo Tbk 31 Juli 2007
12. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007
13. BMTR PT Global Mediacom Tbk 24 April 2007
14. CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 November 2007
15. DAVO PT Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
16. HADE PT Hortus Danavest Tbk 10 September 2007
17. HITS PT Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk 11 September 2007
18. JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007
19. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 5 Januari 2007
20. PWON PT Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007
21. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 7 Agustus 2007
22. SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 22 Agustus 2007
23. BBCA PT Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008
24. BRNA PT Berlina Tbk 4 Agustus 2008
25. DOID PT Delta Dunia Tbk 15 April 2008
26. ICON PT Island Concepts Tbk 10 Desember 2008
27. INCO PT International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008
28. MAPI PT Mitra Rajasa Tbk 30 Mei 2008
29. MIRA PT Mitra International Resources Tbk 30 Mei 2008
(34)
31. SIIP PT Suryainti Tbk 12 Maret 2008
32. TINS PT Timah (Persero) Tbk 8 Agustus 2008
33. WEHA PT Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008
34. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009
35. MAIN PT Malindo Feedmill Tbk 15 Juni 2011
Sumber: Tabel 5.1
Tabel 3.3
Jumlah Pengumuman dan Sampel Per Tahun No. Tahun Jumlah
Pengumuman
Jumlah Sampel
1. 2006 11 10
2. 2007 13 12
3. 2008 11 11
4. 2009 1 1
5. 2011 1 1
Total 37 35
Sumber: Peneliti 2012
Tabel 3.3 menunjukkan jumlah pengumuman stock split yang terjadi sejak
tahun 2006 sampai dengan tahun 2011, yakni sebanyak 37 kali, namun pada tahun
2006 dan 2007, terdapat 2 perusahaan yang melakukan stock split sebanyak 2 kali
dalam setahun. Dengan demikian, jumlah perusahaan yang menjadi sampel
sebanyak 35 perusahaan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dokumentasi.
Teknik dokumentasi ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan dan
mempelajari data-data sekunder. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
diperoleh melalui media internet lewat situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI)
yaitu www.idx.co.id dan memeriksa tanggal jadwal pemecahan saham (stock
(35)
pelaksanaan tersebut kemudian peneliti mengumpulkan data harga saham
(penutupan harian) 10 hari sebelum dan sesudah pemecahan saham (stock split)
melalui www.duniainvestasi.com.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1. Variabel Independen
a. Pemecahan Saham (Stock Split)
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemecahan saham (stock split).
3.2. Variabel Dependen a. Harga Saham
Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan (closing
price) harian dari perusahaan yang melakukan pemecahan saham (stock split)
selama periode 10 hari sebelum dan 10 hari setelah pengumuman pemecahan
saham (stock split).
1) Harga Pasar Saham Relatif Sebelum Pengumuman Pemecahan Saham
��= �
� �� ��+1 � Keterangan :
HR = Harga pasar saham relatif sebelum pemecahan saham
(36)
�� = Nilai nominal saham sebelum pemecahan saham ��+1 = Nilai nominal saham setelah pemecahan saham
2) Harga Pasar Saham Relatif Setelah Pengumuman Pemecahan Saham
��� = ��
Keterangan :
��� = Harga pasar saham relatif setelah pemecahan saham �� = Harga saham setelah pemecahan saham
b. Volume Perdagangan Saham
Dengan memperoleh tanggal pengumuman pemecahan saham (stock split)
maka dapat ditentukan 10 hari sebelum dan 10 hari setelah pengumuman
pemecahan saham (stock split) tersebut.
1) Aktivitas volume perdagangan saham dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
����,�= ��ℎ��������ℎ��������������������������������
��ℎ��������ℎ�������������������������
Keterangan :
����,� = Trading Volume Activity perusahaan i pada waktu t
� = Nama perusahaan / emiten
(37)
2) Setelah TVA masing-masing saham diketahui, maka kemudian dihitung
rata-rata volume perdagangan saham semua sampel dengan menggunakan
rumus :
�̅��� =∑ ����
� �=1
�
Keterangan :
�̅ = rata-rata volume perdagangan saham
� = sampel
���� = Trading Volume Activity
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik
dan menggunakan software SPSS 18.
3.1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk
menggambarkan data secara umum. Statistik deskriptif mendeskripsikan data
yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
3.2. Pengujian Asumsi Klasik 3.2.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu data
dikategorikan sebagai distribusi normal atau tidak yang selanjutnya
(38)
Uji normalitas ini perlu dilakukan untuk menentukan alat statistik yang
digunakan, sehingga kesimpulan yang diambil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan. Proses uji normalitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Konsep dasar dari uji
Kolmogorov-Smirnov ini adalah dengan cara membandingkan distribusi
data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku.
Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam
bentuk Z-score dan diasumsikan normal. Distribusi data dapat dilihat
dengan membandingkan Zhitung dengan Ztabel dengan kriteria sebagai
berikut:
1) Jika �ℎ����� (Kolmogorov Smirnov) < ������ (1,96), atau angka
signifikan > taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data
dikatakan normal,
2) Jika �ℎ����� (Kolmogorov Smirnov) > ������ (1,96), atau angka
signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data
dikatakan tidak normal.
3.2.2. Uji Multikolinearitas
Menurut Erlina (2008) “multikolinearitas adalah situasi adanya
korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
lainnya”. Uji multikolonearitas dalam penelitian ini tidak dilakukan karena
variabel independen yang digunakan hanya ada satu yaitu stock split,
(39)
dalam suatu penelitian lebih dari satu. Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variable
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen.
3.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2006) “uji heterokedastisitas bertujuan untuk
melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians residual
dari pengamatan ke pangamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas.
Sebaliknya, jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heterokedastisitas pada umumnya digunakan pada dalam regresi
sederhana maupun regresi berganda, sedangkan pada penelitian ini tidak
menggunakan regresi sederhana maupun regresi berganda.
3.2.4. Uji Autokorelasi
Menurut Erlina (2008) “uji autokorelasi bertujuan untuk melihat
apakah dalam suatu suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan
pengganggu pada periode t-1”. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya.
Penelitian ini tidak menggunakan model regresi sederhana maupun
(40)
3.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 3.3.1. Uji Beda (Wilcoxon)
Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian
statistik untuk menguji hipotesis dari penelitian ini. Pengujian statistik
yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Uji wilcoxon termasuk dalam uji
statistika non-paramentrik yang dapat juga dipakai untuk menguji dua
sampel berhubungan, dimana yang dimaksud berhubungan adalah subjek
yang diukur sama namun diberi dua macam perlakuan. Pada penelitian ini,
pemecahan saham (stock split) dikenai 2 perlakuan yang berbeda yaitu
pada perubahan harga saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock
split dan perubahan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
dilakukannya stock split. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
kandungan informasi dari pengumuman stock split selama periode
pengamatan.
Pengujian semua hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
wilcoxon. Menurut Santoso (2012), adapun dasar pengambilan keputusan
pada uji wilcoxon yaitu sebagai berikut :
1. Dengan membandingkan angka zhitung dan ztabel • Jika zhitung< ztabel, maka H0 diterima
• Jika zhitung> ztabel, maka H0 ditolak
2. Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:
• Probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima. • Probabilitas (p) < 0,05, maka H0 ditolak.
(41)
Dimana :
Ho1 : harga saham sebelum dan sesudah stock split adalah sama,
artinya tidak terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan
sesudah stock split.
Ha1 : harga saham sebelum dan sesudah stock split adalah berbeda,
artinya terdapat perbedaan antara harga saham sebelum dan
sesudah stock split.
Ho2 : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split
adalah sama, artinya tidak terdapat perbedaan antara volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split.
Ha2 : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split
adalah berbeda, artinya terdapat perbedaan antara volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split.
Hipotesis diterima atau tidak ditentukan dengan uji wilcoxon. Jika
nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ho diterima dan
Ha ditolak menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Jika nilai
probabilitasnya lebih kecil dari 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak,
(42)
G. Jadwal Penelitian Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Febuari 2012 Maret 2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemilihan judul Pengajuan judul Penyelesaian proposal Pengajuan proposal Bimbingan proposal Pengumpulan & pengolahan data Bimbingan skripsi Penyelesaian skripsi Ujian Komprehensif
(43)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data Penelitian
2.7. Analisis Statistik Deskriptif
Statisitk Deskriptif pada dilakukan untuk mencari mean, nilai minimum,
nilai maximum dan standar deviasi dari harga saham dan volume perdagangan
saham dengan periode sebelum dan sesudah hari pengumuman. Hasil analisis
dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Harga Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 6.80 99350.00 7300.6958 18372.54500
Sesudah 350 8.25 29400.00 1346.3264 2235.94871
Valid N (listwise) 350
Sumber: Peneliti 2012
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Volume Perdagangan Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 .00 1646351810.00 41981240.4800 175471727.63306
Sesudah 350 .00 389367500.00 17855631.4286 50134264.69595
Valid N (listwise) 350
(44)
Dari tabel 4.1 dan 4.2 dapat dilihat, bahwa mean tertinggi terjadi pada saat
sebelum terjadinya pengumuman pemecahan saham terhadap volume
perdagangan saham, dan mean terendah terjadi pada saat sesudah terjadinya
pengumuman pemecahan saham terhadap harga saham.
2.8. Pengujian Asumsi Klasik 2.8.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas data dari harga saham dan volume perdagangan
saham dengan periode sebelum dan sesudah terjadi pengumuman
pemecahan saham dapat diliat pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut.
a. Uji Normalitas data harga saham pada saat sebelum dan sesudah
terjadinya pengumuman pemecahan saham (stock split)
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 7300.6958 1346.3264 Std. Deviation 18372.54500 2235.94871 Most Extreme Differences Absolute .382 .350 Positive .382 .350 Negative -.346 -.275 Kolmogorov-Smirnov Z 7.155 6.548 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
(45)
Tabel 4.3 Menggambarkan distiribusi data harga saham pada saat sebelum dan
sesudah terjadinya pengumuman pemecahan saham (stock split). Terlihat bahwa
nilai p-value yaitu Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0.000<0.05, hal ini menunjukkan
bahwa data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Normalitas data volume perdagangan saham pada saat sebelum
dan sesudah terjadinya pengumuman pemecahan saham (stock
split)
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 41981240.4800 17855631.4286 Std. Deviation 175471727.63306 50134264.69595 Most Extreme Differences Absolute .438 .361
Positive .438 .334
Negative -.405 -.361
Kolmogorov-Smirnov Z 8.188 6.751
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Peneliti 2012
Tabel 4.4 Menggambarkan distiribusi data volume perdagangan
saham pada saat sebelum dan sesudah terjadinya pengumuman
(46)
Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0.000<0.05, hal ini menunjukkan bahwa
data berdistribusi tidak normal.
2.9. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil uji normalitas dimana data berdistribusi tidak normal,
maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik
yaitu Uji Wilcoxon.
2.9.1. Uji Hipotesis Perbedaan terhadap Harga Saham
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan antara harga saham pada saat sebelum dan
sesudah terjadinya pengumuman pemecahan saham.
Hasil pengujian hipotesis perbedaan harga saham sebagai berikut:
Tabel 4.5
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 7300.6958 350 18372.54500 982.05384
Sesudah 1346.3264 350 2235.94871 119.51649
Sumber: Peneliti 2012
Berdasarkan tabel 4.5 Dapat dijelaskan bahwa:
1. Jumlah data sebanyak 350
2. Rata-rata (mean) harga saham sebelum stock split adalah 7300,6958
(47)
3. Rata-rata (mean) harga saham sesudah stock split adalah 1346,3264
dengan standar deviasi 2235,94871
Sumber: Peneliti 2012
Tabel 4.7 Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -14.367a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber: Peneliti 2012
Tabel test statistics menunjukkan hasil pengujian wilcoxon sign
rank test.
Hipotesis yang digunakan antara lain:
Ho1 : harga saham sebelum dan sesudah stock split adalah sama
Ha1 : harga saham sebelum dan sesudah stock split adalah
berbeda
Tabel 4.6 Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Sesudah - Sebelum Negative Ranks 297a 181.51 53909.00
Positive Ranks 39b 69.41 2707.00
Ties 14c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum
b. Sesudah > Sebelum c. Sesudah = Sebelum
(48)
Uji tersebut menghasilkan nilai probabilitas signifikan sebesar
0,000, hal ini menunjukkan bahwa Ha1 diterima, artinya harga saham
sebelum dan sesudah stock split adalah berbeda. Dengan kata lain,
stock split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap naik
turunnya harga saham.
2.9.2. Uji Hipotesis Perbedaan terhadap Volume Perdagangan Saham
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada saat
sebelum dan sesudah terjadinya pengumuman pemecahan saham.
Hasil pengujian hipotesis perbedaan volume perdagangan saham sebagai berikut:
Tabel 4.8
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 41981240.4800 350 175471727.63306 9379358.36955
Sesudah 17855631.4286 350 50134264.69595 2679789.16900 Sumber: Peneliti 2012
Berdasarkan tabel 4.8 Dapat dijelaskan bahwa:
1. Jumlah data sebanyak 350
2. Rata-rata (mean) volume perdagangan saham sebelum stock split
(49)
3. Rata-rata (mean) volume perdagangan saham sesudah stock split
adalah 17855631.4286 dengan standar deviasi 50134264.69595
Sumber: Peneliti 2012
Tabel 4.10 Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -1.406a
Asymp. Sig. (2-tailed) .160 a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Sumber: Peneliti 2012
Tabel test statistics menunjukkan hasil pengujian wilcoxon sign
rank test.
Hipotesis yang digunakan adalah
Ho2 : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock
split adalah sama.
Ha2 : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split
adalah berbeda.
Tabel 4.9 Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks Sesudah - Sebelum Negative Ranks 145a 162.08 23501.00
Positive Ranks 176b 160.11 28180.00
Ties 29c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum b. Sesudah > Sebelum c. Sesudah = Sebelum
(50)
Uji tersebut menghasilkan nilai probabilitas signifikan sebesar
0,160, hal ini menunjukkan bahwa Ho2 diterima, artinya volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah sama.
Dengan kata lain, stock split tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap naik turunnya volume perdagangan saham.
2.9.3. Analisis dan Pembahasan Hasil Pengujian
Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah harga
saham dan volume perdagangan saham sebelum pengumuman stock
split menunjukkan tidak menunjukkan hubungan korelasi dan
signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham
sesudah stock split. Hasil lain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara harga saham sebelum dilakukannya stock split
dengan harga saham setelah stock splitl, sedangkan volume
perdagangan saham tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan sebelum dilakukannya stock split dengan setelah
(51)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 35 perusahaan dari seluruh
populasi perusahaan yang mengeluarkan stock split. Pengamatan dilakukan 10
hari sebelum, pada saat dan 10 hari sesudah pengumuman stock split dengan
periode pengamatan antara tahun 2006 – 2011. Berdasarkan hasil pengujian
dengan menggunakan uji wilcoxon, maka dapat disimpulkan :
1. Ada perbedaan yang signifikan antara harga saham sebelum dilakukannya
stock split dengan harga saham setelah dilakukannya stock split. Kesimpulan
ini didukung dengan perhitungan yang diolah SPSS 18 yang menunjukkan
nilai probabilitas (0,000) < taraf signifikan (0,05), maka hasil yang diperoleh
adalah Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara harga
saham sebelum dilakukannya stock split dengan harga saham setelah
dilakukannya stock split.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham
sebelum dilakukannya stock split dengan volume perdagangan saham setelah
dilakukannya stock split. Kesimpulan ini didukung dengan perhitungan yang
diolah SPSS 18 yang menunjukkan nilai probabilitas (0,16) > (0,05), maka
hasil yang diperoleh adalah Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara volume perdagangan saham sebelum dilakukannya stock split
(52)
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan rentang waktu pengamatan. Peneliti
hanya mengambil rentang waktu 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah yang dapat
menimbulkan masalah dalam ketidakcukupan data statistikal dan data tersebut
tidak dapat dijadikan sebagai dasar generalisasi yang menyebabkan peneliti hanya
memperhatikan pengaruh pengumuman stock split terhadap rata-rata harga saham
dan rata-rata volume perdagangan saham.
E. Saran
Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini, peneliti mencoba untuk
memberikan saran kepada peneliti selanjutnya.
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah atau memperpanjang rentang
waktu pengamatan agar terlihat jelas fluktuasi perubahan data yang terjadi.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan dengan menggunakan
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, dan Nasuhi Hidayat. 2000. “Studi Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan dan Return Terhadap Bid-Ask Spread Industri Rokok di Bursa Efek Jakarta dengan Model Koreksi Kesalahan”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Basir, Saleh dan Hendy M. Fakhruddin, 2005. Aksi Korporasi. Salemba Empat, Jakarta.
. Volume 3 Nomor 1 Hal 69 – 85.
Brigham F Eugene dan Houston F Joul, 1998. Manajemen Keuangan, Jilid 2, Edisi 8, terjemahan oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowo, 2001, Erlangga, Jakarta.
Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan.
Ewijaya dan Indriantoro, Nur. 1999. “Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Fortuna, Chotyahani Hasna Rizka. 2010. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang
. Volume 2 Nomor 1.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Institute for Economic and Financial Research, 2009. Indonesian capital Market Directory, Jakarta.
Indriantoro dan B. Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Irfana, Ajeng Widha. 2008. Analisis Pengaruh Publikasi Stock Split Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield. 2004. Intermediate Accounting, 11th Ed. New York. John Wiley & Sons, Inc.
Marwata, 2001. “Kinerja Keuangan, Harga Saham dan Pemecahan Saham”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 4 Nomor 2
(54)
Mila W., I Gusti Ayu. 2010. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007 – 2009. Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Nonparametrik. PT Elex Media Komputindo; Jakarta
Susanti, M.F. Arozzy dan I.R. Setyawan. 2005. “Pengaruh Harga, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham pada Bid-Ask Spread Perusahaan yang Melakukan Stock Split”. Jurnal Usahawan. No. 10 Tahun XXXIV
http://www.idx.co.id
http://www.duniainvestasi.com/bei/summaries
(55)
LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampel Perusahaan yang Melakukan Stock Split
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal
Pengumuman
36. APOL PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 24 November 2006
37. BBLD PT Buana Finance Tbk 2 Oktober 2006
38. EKAD PT Ekadharma International Tbk 19 Oktober 2006
39. DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 8 Juni 2006
40. INTA PT Intraco Penta Tbk 16 Januari 2006
41. JRPT PT Jaya Real Property Tbk 14 Agustus 2006
42. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 2006
43. PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 10 Juli 2006
44. PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk 26 Desember 2006
45. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 14 September 2006
46. AKRA PT AKR Corporindo Tbk 31 Juli 2007
47. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007
48. BMTR PT Global Mediacom Tbk 24 April 2007
49. CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 November 2007
50. DAVO PT Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
51. HADE PT Hortus Danavest Tbk 10 September 2007
52. HITS PT Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk 11 September 2007
53. JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007
54. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 5 Januari 2007
55. PWON PT Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007
56. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 7 Agustus 2007
57. SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 22 Agustus 2007
58. BBCA PT Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008
59. BRNA PT Berlina Tbk 4 Agustus 2008
60. DOID PT Delta Dunia Tbk 15 April 2008
61. ICON PT Island Concepts Tbk 10 Desember 2008
62. INCO PT International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008
63. MAPI PT Mitra Rajasa Tbk 30 Mei 2008
64. MIRA PT Mitra International Resources Tbk 30 Mei 2008
65. PANS PT Panin Sekuritas Tbk 21 Januari 2008
66. SIIP PT Suryainti Tbk 12 Maret 2008
67. TINS PT Timah (Persero) Tbk 8 Agustus 2008
68. WEHA PT Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008
69. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009
(56)
Lampiran 2 Hasil Output SPSS
Hasil Statistik Deskriptif Harga Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 6.80 99350.00 7300.6958 18372.54500
Sesudah 350 8.25 29400.00 1346.3264 2235.94871
Valid N (listwise) 350
Hasil Statistik Deskriptif Volume Perdagangan Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 .00 1646351810.00 41981240.4800 175471727.63306
Sesudah 350 .00 389367500.00 17855631.4286 50134264.69595
(57)
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas
Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 7300.6958 1346.3264 Std. Deviation 18372.54500 2235.94871 Most Extreme Differences Absolute .382 .350 Positive .382 .350 Negative -.346 -.275 Kolmogorov-Smirnov Z 7.155 6.548 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 41981240.4800 17855631.4286 Std. Deviation 175471727.63306 50134264.69595 Most Extreme Differences Absolute .438 .361
Positive .438 .334
Negative -.405 -.361
Kolmogorov-Smirnov Z 8.188 6.751
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(58)
Lampiran 4 Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Harga Saham
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 7300.6958 350 18372.54500 982.05384 Sesudah 1346.3264 350 2235.94871 119.51649
Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -14.367a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Sesudah - Sebelum Negative Ranks 297a 181.51 53909.00
Positive Ranks 39b 69.41 2707.00
Ties 14c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum
b. Sesudah > Sebelum c. Sesudah = Sebelum
(59)
Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Volume Perdagangan Saham
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 41981240.4800 350 175471727.63306 9379358.36955
Sesudah 17855631.4286 350 50134264.69595 2679789.16900
Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -1.406a
Asymp. Sig. (2-tailed) .160 a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks Sesudah - Sebelum Negative Ranks 145a 162.08 23501.00
Positive Ranks 176b 160.11 28180.00
Ties 29c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum b. Sesudah > Sebelum c. Sesudah = Sebelum
(1)
Mila W., I Gusti Ayu. 2010. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2007 – 2009. Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Nonparametrik. PT Elex Media Komputindo; Jakarta
Susanti, M.F. Arozzy dan I.R. Setyawan. 2005. “Pengaruh Harga, Volume Perdagangan dan Volatilitas Harga Saham pada Bid-Ask Spread Perusahaan yang Melakukan Stock Split”. Jurnal Usahawan. No. 10 Tahun XXXIV
http://www.idx.co.id
http://www.duniainvestasi.com/bei/summaries http://finance.yahoo.com
(2)
Lampiran 1 Sampel Perusahaan yang Melakukan Stock Split
No. Kode Nama Perusahaan Tanggal
Pengumuman 36. APOL PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 24 November 2006 37. BBLD PT Buana Finance Tbk 2 Oktober 2006 38. EKAD PT Ekadharma International Tbk 19 Oktober 2006 39. DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 8 Juni 2006 40. INTA PT Intraco Penta Tbk 16 Januari 2006 41. JRPT PT Jaya Real Property Tbk 14 Agustus 2006 42. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 2006 43. PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 10 Juli 2006 44. PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk 26 Desember 2006 45. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 14 September 2006 46. AKRA PT AKR Corporindo Tbk 31 Juli 2007 47. ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007 48. BMTR PT Global Mediacom Tbk 24 April 2007 49. CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 November 2007 50. DAVO PT Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007 51. HADE PT Hortus Danavest Tbk 10 September 2007 52. HITS PT Humpuss Intermoda Transportasi
Tbk 11 September 2007
53. JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007 54. LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 5 Januari 2007 55. PWON PT Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007 56. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 7 Agustus 2007 57. SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 22 Agustus 2007 58. BBCA PT Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008
59. BRNA PT Berlina Tbk 4 Agustus 2008
60. DOID PT Delta Dunia Tbk 15 April 2008 61. ICON PT Island Concepts Tbk 10 Desember 2008 62. INCO PT International Nickel Indonesia Tbk 15 Januari 2008 63. MAPI PT Mitra Rajasa Tbk 30 Mei 2008 64. MIRA PT Mitra International Resources Tbk 30 Mei 2008 65. PANS PT Panin Sekuritas Tbk 21 Januari 2008
66. SIIP PT Suryainti Tbk 12 Maret 2008
67. TINS PT Timah (Persero) Tbk 8 Agustus 2008 68. WEHA PT Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008 69. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 11 September 2009 70. MAIN PT Malindo Feedmill Tbk 15 Juni 2011
(3)
Lampiran 2 Hasil Output SPSS
Hasil Statistik Deskriptif Harga Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 6.80 99350.00 7300.6958 18372.54500
Sesudah 350 8.25 29400.00 1346.3264 2235.94871
Valid N (listwise) 350
Hasil Statistik Deskriptif Volume Perdagangan Saham
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sebelum 350 .00 1646351810.00 41981240.4800 175471727.63306
Sesudah 350 .00 389367500.00 17855631.4286 50134264.69595
(4)
Hasil Uji Normalitas
Hasil Pengujian Normalitas Data Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 7300.6958 1346.3264 Std. Deviation 18372.54500 2235.94871 Most Extreme Differences Absolute .382 .350
Positive .382 .350
Negative -.346 -.275 Kolmogorov-Smirnov Z 7.155 6.548 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Pengujian Normalitas Data Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sebelum Sesudah
N 350 350
Normal Parametersa,b Mean 41981240.4800 17855631.4286 Std. Deviation 175471727.63306 50134264.69595 Most Extreme Differences Absolute .438 .361
Positive .438 .334
Negative -.405 -.361
Kolmogorov-Smirnov Z 8.188 6.751
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(5)
Lampiran 4 Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Harga Saham
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 7300.6958 350 18372.54500 982.05384 Sesudah 1346.3264 350 2235.94871 119.51649
Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -14.367a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Sesudah - Sebelum Negative Ranks 297a 181.51 53909.00
Positive Ranks 39b 69.41 2707.00
Ties 14c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum
b. Sesudah > Sebelum
(6)
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sebelum 41981240.4800 350 175471727.63306 9379358.36955
Sesudah 17855631.4286 350 50134264.69595 2679789.16900
Wilcoxon Signed Ranks Test
Test Statisticsb
Sesudah - Sebelum
Z -1.406a
Asymp. Sig. (2-tailed) .160 a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks Sesudah - Sebelum Negative Ranks 145a 162.08 23501.00
Positive Ranks 176b 160.11 28180.00
Ties 29c
Total 350
a. Sesudah < Sebelum b. Sesudah > Sebelum c. Sesudah = Sebelum