1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk
melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa
indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh
keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Made Sudiani.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Made Sudiani merupakan salah dari keluarga pra-KS di Banjar Wanasari, Desa Ekasari yang masih tergolong keluarga yang berada pada situasi kurang mampu.
Dengan status sebagai seorang janda dan tingkat pendidikan Ibu Ni Made Sudiani sampai jenjang D3 beliau, tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh.
Biaya hidup dari Ibu Ni Made Sudiani sebagai buruh serabutan. Penghasialan yang di dapat oleh Ibu Ni Made Sudiani setiap bulannya tidak memnentu. Ibu Ni Made Sudiani memiliki
kebun dan sawah, namun dikarenakan kondisi kesehatan dan Ibu Mertua sedang sakit, sehingga tidak ada hasil dari kebun dan sawah, akhirnya kebun dan sawah tersebut diolah oleh saudara Ibu
Ni Made Sudiani, walaupun demikian hasil dari panen nya pun beliau tidak mendapatkanya. Penghasilan Ibu Ni Made Sudiani dari butuh serabutanya hanya berkisar Rp. 50.000hari, namun
ibu Ni Made Sudiani tidak tentu bekerja dalam sebulan karena banyaknya acara adat Bali yang harus menuntut kehadiran ibunya sehingga, penghasilannya tidak pasti atau tidak menentu dalam
satu bulan. Penghasilan yang di dapatkan oleh ibunya digunakan untuk menghidupi mertuanya yang sedang sakit dan ketiga anaknya yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Ni Made Sudiani tergolong dalam keluarga yang kurang yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer
saja, seperti : untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. namun ibunya berusaha untuk
membiayai biaya pendidikan anaknya. Anak – anaknya yang di Denpasar juga berusaha berjuang
untuk membiayai dirinya sendiri, dan kuliahnya dengan bekerja sambil kuliah.
a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Made Sudiani dalam hitungan rata- rata sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 10.000 x 30 hari = Rp 300.000
b. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, keluarga Ibu Ni Made Sudiani telah mendapatkan fasilitas kesehatan gratis sebagai salah salah satu bantuan keluarga kurang mampu dari pemerintah. Ibu Ni Made
Sudiani beserta ibu mertuanya menggunakan KIS Kartu Indonesia Sehat untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, ia dapat menggunakan
kartu KIS tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas
c. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Ekasari juga merupakan salah satu pendorong pengeluaran bagi keluarga Ibu Ni Made Sudiani. Mengenai biaya sosial, keluarga Ibu Ni Made Sudiani
tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit, kematian, ngaben, serta
sumbangan untuk pembuatan ogoh-ogoh.
d. Lain – lain
Biaya rutin yang di keluarakan oleh Ibu Ni Made Sudiani adalah membayar uang lsitrik yang biaya cukup ringan karena biayanya dibagi dengan listrik bangunan keluarganya, dan biaya
listrik Ibu Ni Made Sudiani sebesar Rp. 25.000bulan, dan biaya air yang dikeluarkan oleh Ibu Ni Made Sudiani, adalah Rp. 40.000bulan.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS