Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus pada PRUcahaya Jakarta)

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
PEMILIHAN JASA ASURANSI SYARIAH
(Studi Kasus pada PRUcahaya Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :
VICKIH YAHYA MAULANA
NIM: 1111046200005

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1437 H

ABSTRAK

Vickih Yahya Maulana, 1111046200005, “Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku

Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus pada
PRUcahaya Jakarta).” Program Studi Muamalat, Konsentrasi Asuransi Syariah,
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penelitian ini, penulis mengangkat suatu permasalahan yaitu faktorfaktor apakah yang akan terbentuk dari faktor agama, faktor keluarga, faktor
kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor persepsi, faktor
lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek, faktor promosi, faktor
produk faktor teknologi, dan faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang akan
terbentuk dari 11 faktor tersebut serta faktor yang paling dominan terhadap
pemilihan jasa asuransi syariah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.
Populasi penelitian ini adalah nasabah PRUcahaya Jakarta yang periode bulan
September 2015 dengan perhitungan sampel sebanyak 66 responden. Pengujian
data pada penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan analisis
faktor.
Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor yang terbentuk adalah faktor
persepsi dengan nilai Component Transformation Matrix 0,517, faktor ekonomi
dan usia dengan nilai Component Transformation Matrix 0,770, faktor pelayanan

dan fasilitas dengan nilai Component Transformation Matrix -0,533, faktor agama
dengan Component Transformation Matrix 0,713. Kemudian faktor yang paling
dominan adalah faktor kondisi ekonomi dan usia.
Kata Kunci

: Pengaruh faktor-faktor, Perilaku konsumen,
Asuransi syariah

Pembimbing

: AM. Hasan Ali, M.A

Tahun Daftar Pustaka : 2001-2015

KATA PENGANTAR

   
Assalamua‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji serta syukur selalu senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT
atas segala nikmat sehat, nikmat jasmani dan rohani, karunia yang berlimpah,

cinta kasih, serta kebahagiaan yang selalu mengiringi. Alhamdulillah berkat
pertolongan-Nya pulalah penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul

“PENGARUH

FAKTOR-FAKTOR

PERILAKU

KONSUMEN

TERHADAP PEMILIHAN JASA ASURANSI SYARIAH” (Studi Kasus pada
PRUcahaya Jakarta). Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, khalifah terbaik Allah SWT yang tak berhenti berjuang hingga
akhir hayatnya untuk menegakkan ajaran-Nya dan agama Islam yang rahmatan lil
„aalamin.
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan di dalamnya. Namun, besar harapan penulis bahwa karya ilmiah yang
dibuat ini kelak dapat bermanfaat bagi semua orang. Kemudian, penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan baik berupa bantuan moril maupun materiil, doa, dukungan,
motivasi, kritik dan saran yang berarti. Oleh karena itu, dengan penuh rasa
hormat, ucapan terimakasih ingin penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku ketua Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta serta sebagai dosen pembimbing skripsi.
3. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A., selaku sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif

Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberi pengajaran
dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
5. Kepada kepala kantor pemasaran mandiri, jajaran staff marketing dan para

agen PRUcahaya Jakarta PT Prudential Life Assurance.
6. Ibu Fira Julianda selaku agen PRUcahaya yang telah memberikan informasi
dan membantu penyebaran data penelitian, penulis mengucapkan terima kasih.
7. Ayahanda Khamim dan Ibunda Aisyah yang selalu mendukung dan
memberikan arahan, motivasi, doa, keridhoan, materiil dan segalanya kepada
ananda, agar ananda menyelesaikan skripsi dan pendidikan sarjana ananda.
Tiada yang sebanding atas jasa-jasa yang telah diberikan ayahanda dan ibunda.
Ananda mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa yang telah diberikan. Semoga
Allah SWT selalu memberikan perlindungan dan kebahagian untuk ayahanda
dan ibunda di dunia dan akhirat. Amiin.
8. Kakak-kakak penulis yang sangat penulis cintai dan dibanggakan Yayu
Umamah, Mba Uun Inayah, Mas Muhammad Muji yang telah banyak
memberikan arahan, motivasi, doa, dan materiil kepada penulis.

vii

9.

Adik-adik penulis yang sangat penulis sayangi, Iis Novianti dan Alika Fadiyah
Hayani yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.


10. Sahabat-sahabat seperjuangan Asuransi Syariah 2011 yang telah memberikan
motivasi serta ikut andil membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Teguh Haryono, S.ST. dan sahabat-sahabat SMA Unggulan Da‟i An-Nur
Losarang Indramayu angkatan 2 yang telah banyak memberikan masukan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Sugawan dan Sugawati Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati (KMSGD)
Jabodetabek yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
13. Indrawan dan Indrawati Persatuan Mahasiswa Indramayu (Permai-Ayu) DKI
Jakarta yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
14. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga hasil karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
serta khazanah bagi perkembangan Ekonomi Islam dan berguna untuk masyarakat
luas.

Jakarta, November 2015

Vickih Yahya Maulana

viii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH ................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 9
E. Variabel Penelitian ....................................................................... 10

F. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 11
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................... 13
B. Model Keputusan Konsumen ...................................................... 13
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ............ 14
1. Perbedaan Individu ................................................................ 14

ix

2. Faktor Lingkungan Konsumen .............................................. 17
3. Strategi Pemasaran Perusahaan .............................................. 20
D. Proses keputusan Konsumen ........................................................ 22
E. Asuransi Syariah ......................................................................... 23
1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................. 23
2. Asuransi Jiwa Syariah (Life Insurance) dan Produk
Asuransi Jiwa ........................................................................ 25

F. Review Studi Terdahulu .............................................................. 26
G. Kerangka Konseptual .................................................................. 29
H. Variabel Penelitian ...................................................................... 31
I. Hipotesis ...................................................................................... 32
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 33
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 33
C. Jenis Penelitian ............................................................................ 37
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 37
E. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 39
F. Metode Analisis .......................................................................... 42
1. Uji Validitas .......................................................................... 42
2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 42
3. Analisis Faktor ...................................................................... 43
G. Operasional Variabel Penelitian .................................................. 45
1. Definisi Konseptual Variabel Independen ............................ 45
2. Definisi Konseptual Variabel Dependen ............................... 47
H. Hipotesis ...................................................................................... 47


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Karakteristik Profil Responden ..................................... 48
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ....................................... 52

x

C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ............................... 59
1. Uji Validitas .......................................................................... 59
2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 61
D. Hasil Uji Analisis Faktor ............................................................. 62

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 83
B. Saran ............................................................................................ 84
DAFTAR PUSAKA ......................................................................... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skala Likert ....................................................................................... 33
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 48
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................................... 49
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ..... 50
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................... 51
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Faktor Agama ..................................................... 54
Tabel 4.6 Statistik Deskrptif Faktor Keluarga ................................................... 54
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Faktor Kondisi Ekonomi .................................... 55
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Faktor Usia dan Siklus Hidup ............................ 55
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Faktor Persepsi ................................................... 56
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Faktor Lokasi/Tempat ........................................ 56
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Faktor Pelayanan ................................................ 57
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Faktor Merek ...................................................... 57
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Faktor Promosi ................................................... 58
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Faktor Produk ..................................................... 58
Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Faktor Teknologi ................................................ 59
Tabel 4.16 Uji Validitas ...................................................................................... 60
Tabel 4.17 Uji Reliabilitas ................................................................................... 61
Tabel 4.18 KMO and Bartlett‟s Test ................................................................... 62
Tabel 4.19 Component Transformation Matrix .................................................. 79

xii

DAFTAR GAMBAR
No.

Halaman

2.1

Model Keputusan Konsumen ................................................................. 12

4.1

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 49

4.2

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ................................. 50

4.3

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... 51

4.4

Diagram Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................... 52

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat era globalisasi ini, asuransi menjadi salah satu kegiatan usaha
yang memegang peran penting dalam perekonomian di semua negara. Asuransi
juga merupakan salah satu produk jasa yang digunakan oleh perusahaan dan
masyarakat. Kegiatan utama dari asuransi adalah menghimpun dana dan
melakukan pertanggungan atas suatu objek dari risiko bahaya yang menimbulkan
kerugian. Keberhasilan asuransi dalam menghimpun dana dan melakukan
pertanggungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah faktor
manfaat dari produk asuransi tersebut. Manfaat artinya bahwa produk ataupun
jasa tersebut secara esensial mengandung makna sehingga sangat berguna tidak
hanya bagi pemakai, tetapi juga bagi lingkungan disekitarnya dan terhindar dari
efek merusak atau merugikan akibat keberadaannya, “lebih banyak manfaat dari
pada mudharat atau bahayanya”.1 Oleh karena itu, para pelaku asuransi agar lebih
baik dalam memproduksi suatu produk jasa.
Peraturan asuransi di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang (UU),
yaitu UU No. 40 Tahun 2014 (sebelumnya UU No. 2 Tahun 1992) tentang
Perasuransian.2 Dalam Undang-Undang tersebut diatur jenis usaha, ketentuan
pelaksanaan, kelayakan usaha, dan termasuk perbedaan antara asuransi
konvensional dengan asuransi syariah. Dengan adanya Undang-Undang tersebut
1

Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007),

2

Undang-Undang Perasuransian UU RI No. 40 Tahun 2014, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015).

h.37.

1

2

maka terdapat perbedaan operasional asuransi, yaitu terdapat operasional asuransi
dengan menggunakan sistem syariah dan sistem non syariah. Hal ini berarti bahwa
di Indonesia berlaku dua sistem (dual system) perasuransian yaitu asuransi
konvensional dan asuransi syariah.
Selain UU No. 40 Tahun 2014, peraturan asuransi syariah juga telah diatur
di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 18/PMK. 010/2010 tentang
Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi
dengan Prinsip Syariah, dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI) No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah. Dalam PMK dan Fatwa DSN-MUI tersebut asuransi syariah
diatur sangat jelas dan detail mengenai prinsip dasar, pemisahan kekayaan dan
kewajiban, surplus underwriting, akad-akad yang digunakan dalam asuransi
syariah dan operasional asuransi syariah. Hal ini berbeda dengan UU No. 40
Tahun 2014 yang tidak mengatur tentang akad-akad yang digunakan dalam
asuransi syariah.
Asuransi syariah memiliki perbedaan operasional yang cukup mendasar
dengan asuransi konvensional dengan menjalankan fungsinya sebagai lembaga
keuangan. Perbedaan paling mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi
konvensional terutama terletak pada prinsip ta’awun (tanggung-menanggung)
yang menjadi tulang punggung bagi asuransi syariah, dibandingkan dengan
asuransi konvensional yang lebih mendasarkan pengalihan risiko dari nasabah

3

kepada perusahaan asuransi.3 Perbedaan yang paling mendasar menurut
Muhammad Iqbal terutama terletak pada pertanggungan risiko (risk assesment/
underwriting)

dan

jaminan

(handling),

perintah

untuk

menghindari

spekulatif/penipuan (Order to avoid gharar), perintah menghindari unsur judi atau
gambling (maisir) dan perintah untuk menghindari riba (usury).4 Dengan
demikian, antara asuransi syariah dan asuransi konvensional memiliki perbedaan
dalam hal pengelolaan risiko dan memiliki persamaan dalam hal pelayanan jasa
kepada para nasabah.
Sejak pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 1994, asuransi syariah
terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan. Perkembangan
ini ditandai dengan market share asuransi syariah yang rata-rata bertumbuh setiap
tahunnya. Untuk market share total kontribusi asuransi syariah pada kuartal IV
tahun 2014 sebesar 5,25% dibandingkan dengan total industri asuransi umum dan
jiwa di Indonesia.5 Dengan angka market share sekitar 5 %, maka dapat diartikan
industri asuransi syariah akan menjajikan perkembangan yang luar biasa di masa
yang akan datang.
Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia cukup pesat. Pada tahun 2015,
tercatat ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah (PT Asuransi Jiwa Syariah AlAmin, PT Asuransi Takaful Keluarga, PT Asuransi Jiwa Amanahjiwa Giri Artha),
3 perusahaan asuransi umum syariah (PT Asuransi Takaful Umum, PT Jaya

3

M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional, (Tangerang Selatan: Kholam
Publishing, 2006), h. 59.
4
M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional, h. 65-66.
5
http://www.aasi.or.id/assets/img/upload/data_bisnis_asuransi_dan_reasuransi_syariah/Data
_Bisnis_Asuransi_dan_Reasuransi_Syariah_AASI_Q4_2015.pdf, diakses 12 Juni 2015, Jam.
20.00 WIB.

4

Proteksi Takaful, PT Maskapai Asuransi Sonwelis), 18 unit syariah perusahaan
asuransi jiwa (PT AJB Bumiputera 1912, PT AIA Financial, PT Asuransi Allianz
Life Indonesia, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, PT Asuransi Jiwa
Central Asia Raya, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT Asuransi Jiwa Mega
Life, PT Asuransi Jiwa Sinar Mas MSIG, PT Avrist Assurance, PT Axa Financial
Indonesia, PT Axa Mandiri Financial Service, PT BNI Life Insurance, PT Great
Eastern Life Indonesia, PT Panin Life, PT Prudential Life Assuarnce, PT Sun Life
Financial Indonesia, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, PT ACE Life
Assurance), 23 unit syariah perusahaan asuransi umum (PT Asuransi Adira
Dinamika, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Astra Buana, PT
Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Bringin
Sejahtera Artamakmur, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Ekspor Indonesia,
PT Asuransi Jasa Indonesia-Takaful, PT Asuransi Jasa Raharja Putera, PT
Asuransi Parolamas, PT Asuransi Ramayana Tbk, PT Asuransi Sinar Mas, PT
Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Umum Mega, PT AIG Insurance Indonesia,
PT Tgu Pratama Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Artha Syariah, PT Asuransi
Mitra Maparya, PT Asuransi Wahana Tata, PT Pan Paciffic Insurance).
Dari sisi aset asuransi syariah juga mengalami pertumbuhan yang pesat.
Pada Triwulan IV tahun 2014, jumlah total aset asuransi syariah sebesar Rp.
22,363 triliun atau mengalami pertumbuhan sekitar 34,23% dari tahun
sebelumnya. Dari sisi kontribusi bruto asuransi syariah juga mengalami
pertumbuhan. Pada Triwulan IV tahun 2014, jumlah total kontribusi bruto

5

asuransi syariah sebesar Rp. 9,281 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar
4,53% dari tahun sebelumnya.6 Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa asuransi
syariah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat setiap tahunnya.
Perkembangan dan pertumbuhan asuransi syariah ini tentunya juga harus
didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Kemudian, daripada itu terdapat beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian guna menjamin tercapainya sasaran pengembangan industri
asuransi syariah di Indonesia, yang telah diidentifikasi, diantaranya adalah
penyempurnaan regulasi dan perundang-undangan yang sesusai dengan prinsip
hukum Islam tentang asuransi syariah, meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap asuransi syariah, menyediakan infrastruktur dan lembaga pendukung
yang dapat mendorong pertumbuhan asuransi syariah yang sehat dan sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi,
mutu pelayanan, daya saing usaha asuransi syariah ditingkat nasional,
menciptakan manfaat produk asuransi syariah yang terasa bagi masyarakat luas,
memberikan informasi tentang asuransi syariah, dan terciptanya asuransi syariah
yang memiliki kompetensi, profesionalisme, dan dapat memenuhi standar kriteria
usaha asuransi syariah yang ditetapkan secara internasional.
Dengan bertumbuh dan berkembangnya asuransi syariah maka terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakan jasa
asuransi syariah. Dalam buku “Manajamen Pemasaran” Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya,
6

http://www.aasi.or.id/assets/img/upload/data_bisnis_asuransi_dan_reasuransi_syariah/Data
_Bisnis_Asuransi_dan_Reasuransi_Syariah_AASI_Q4_2014.pdf, diakses 12 Juni 2015, Jam.
20.00 WIB.

6

sosial, dan pribadi.7 Kemudian dalam buku “Perilaku Konsumen” karya Ujang
Sumarwan, keputusan konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti, faktor
motivasi, kepribadian, konsep diri, pengolahan informasi dan persepsi, proses
belajar, pengetahuan, sikap, agama, budaya, ekonomi, sosial, keluarga teknologi
dan

strategi

pemasaran

perusahaan.

Dari

faktor-faktor

tersebut

dapat

dihubungkan, jika keputusan masyarakat dalam menggunakan jasa asuransi
syariah dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Sehingga terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih jasa asuransi syariah. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis hanya ingin mengangkat 11 faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
nasabah dalam memilih jasa asuransi syariah. Faktor-faktor tersebut adalah faktor
agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup,
faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi. Penulis menduga dari 11
faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih
jasa asuransi syariah.
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT Prudential Life
Assurance kantor pemasaran mandiri PRUcahaya Jakarta. Adapun penelitian ini
difokuskan pada produk PRUlink Syariah. Pemilihan PRUlink Syariah sebagai
subjek penelitian dikarenakan produk tersebut merupakan produk asuransi syariah
yang tergolong baru beroperasi dan menjadi market leader di bidang asuransi
syariah.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 13th Edition, Penerjemah Adi
Maulana dan Wibi Hardani (Jakarta: PT. Erlangga, 2009), h. 166.
7

7

PRUlink Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Prudential
Life Assurance. PRUlink Syariah ini hadir untuk meramaikan perindustrian
asuransi syariah yang terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan di
Indonesia pada saat ini. Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, PRUlink
Syariah terus memberikan inovasi dalam hal produk asuransi jiwa, sehingga
PRUlink Syariah menjadi pemimpin pasar atau market leader di perindustrian
asuransi syariah nasional. Salah satu indikasi PRUlink Syariah menjadi market
leader di bidang asuransi jiwa adalah penjualan produk unit link. Produk unit link
adalah produk asuransi jiwa yang disertakan dengan kegiatan investasi. Penjualan
produk asuransi jiwa unit link yang diterima oleh masyarakat serta strategi
promosi penjualan melalui agen, menjadi pembeda bagi PRUlink Syariah dengan
perusahaan asuransi syariah lainnya.
Kemudian selain dari sisi produk, PRUlink Syariah menjadi market leader
juga bisa dilihat dari pendapatan premi PRUlink Syariah pada kuartal I tahun
2015. Total pendapatan premi PRUlink Syariah tumbuh 21% menjadi Rp. 556,73
miliar dari Rp. 458,73 miliar pada periode yang sama pada tahun lalu.8
Dengan latar belakang yang telah diuraikan, penulis menuangkan
permasalahan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Perilaku
Konsumen Terhadap Pemilihan Jasa Asuransi Syariah (Studi Kasus pada
PRUcahaya Jakarta)”.

8

http://mysharing.co/kuartal-i-2015-kontribusi-premi-prusyariah-capai-15/, diakses 16
Agustus 2015, Jam. 17.00 WIB.

8

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat pengaruh
faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi syariah. Oleh
karena itu penulis akan mengidentifikasi masalah yang terdapat pada latar
belakang di atas.
Masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut:
1.

Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah?

2.

Faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari faktor agama, faktor
keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor
persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah?

3.

Sejauh mana faktor agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor
usia dan siklus hidup, faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan
dan fasilitas, faktro merek, faktor promosi, faktor produk, dan faktor
teknologi terhadap pemilihan jasa asuransi syariah?

4.

Apakah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat banyak permasalahan
yang untuk diteliti. Oleh karena itu agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu
melebar, penulis membatasi objek penelitian pada 11 faktor perilaku konsumen

9

diantaranya, faktor agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia
dan siklus hidup, faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan
fasilitas, faktor merek, faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi.
Adapun

perumusan

masalah

yang

dapat

dirumuskan

berdasarkan

pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut.
1.

Faktor-faktor apakah yang akan terbentuk dari 11 faktor perilaku konsumen
tersebut terhadap pemilihan jasa asuransi syariah?

2.

Apakah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.

Mengetahui faktor-faktor apa yang akan terbentuk dari 11 faktor perilaku
konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.

b.

Mengetahui faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa asuransi
syariah.
2. Manfaat Penelitian

a.

Bagi Penulis
Sebagai bahan referensi dan khazanah keilmuan semakin bertambah, serta
menambah wawasan peneliti berpikir secara sistematis dalam menghadapi
permasalahan yang terjadi, sebagai wadah berpikir kreatif, alat dalam
menerapkan teori yang diperoleh, dan mengaplikasikan secara nyata teori

10

yang diperoleh tersebut selama menempuh studi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
b.

Bagi Perusahaan
Memberikan masukan dan sumbangan bagi perusahaan dalam hal
pemikiran dan hasil penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi syariah.
Sehingga dapat membantu menginformasikan keinginan dan kebutuhan
nasabah, agar dapat dilakukan peningkatan kerja baik dalam hal
peningkatan produksi, peningkatan pemasaran dan peningkatan lainnya.

c.

Bagi Masyarakat
Sebagai informasi tambahan dalam mempertimbangkan penggunaan jasa
asuransi syariah dalam hal memilih produk asuransi syariah.

d.

Perguruan Tinggi
Penelitian ini akan menambah literartur kepustakaan mengenai asuransi
syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu studi
perbandingan yang bersifat karya ilmiah tentang asuransi syariah.

E. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai.9 Berdasarkan latar
belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka terdapat variabelvariabel pada penelitian ini. Adapun untuk variabel penelitian, terdapat variabel
independen dan variabel dependen.

9

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, cet. IV (Jakarta:
Pustaka LP3ES, 2011) h. 48.

11

1. Variabel Independen
Variabel

ini

sering

disebut

sebagai

variabel

stimulus,

prediktor,

antecedent.10 Adapun untuk variabel independen pada penelitian ini adalah faktor
agama, faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup,
faktor persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen.11 Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemilihan
jasa asuransi syariah.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.

Faktor keluarga, faktor kondisi ekonomi, faktor usia dan siklus hidup, faktor
persepi, faktor lokasi/tempat, faktor pelayanan dan fasilitas, faktor merek,
faktor promosi, faktor produk, dan faktor teknologi adalah faktor yang
terbentuk terhadap pemilihan jasa asuransi syariah.

2.

Faktor agama adalah faktor yang paling dominan terhadap pemilihan jasa
asuransi syariah.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, cet.XX, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 39.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, h. 39.

12

G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan pembahasan skripsi ini, penulis memuat dan mengurutkan
permasalahannya menjadi 5 bab, yaitu:
BAB I

: PENDAHULUAN. Bab ini memuat; latar belakang masalah,
identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan sistematika penulisan skripsi ini.

BAB II : LANDASAN TEORI. Bab ini memuat; landasan teori yang mana
mencakup seputar pengertian perilaku konsumen, model
perilaku konsumen, faktor-faktor utama yang mempengaruhi
perilaku pembeli, proses pengambilan keputusan, asuransi
syariah, review studi terdahulu, kerangka konseptual dan
hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN. Bab ini menyajikan data penelitian,
mendeskripsikan data berkenaan dengan variabel yang diteliti
secara objektif. Serta ruang lingkup, jenis penelitian, metode
pengumpulan data penentuan sampel dan metode analisis.
BAB IV

: HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini memuat pembahasan
mulai dari gambaran umum PT Prudential Prudential Life
Assurance PRUlink Syariah dan hasil pengolahan data secara
statistik.

BAB V

: PENUTUP. Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang
didapat dari hasil penelitian serta beberapa saran yang akan
ditunjukan kepada pihak yang terkait dengan tema penelitian.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan
organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan, dan mendisposisikan barang,
jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.1
Menurut Solomon, Perilaku konsumen adalah proses-proses yang terjadi
manakala individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau
menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan hasrat tertentu. (Solomon, 2013).2
B. Model Keputusan Konsumen
Gambar 2.1 memperlihatkan sebuah model keputusan konsumen. Model
tersebut menggambarkan bahwa proses keputusan konsumen dalam membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa terdiri atas beberapa tahap, yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan kepuasan
konsumen. Proses keputusan konsumen tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor
utama, yaitu: strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor lingkungan.3

Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 12th Edition, terj. Benyamin
Molan (Jakarta: PT. Indeks, 2007), h. 213.
2
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta, 2014), h. 50.
3
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 9-10.
1

13

14

Strategi Pemasaran
Perusahaan
Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Partai Politik

Perbedaan Individu
1. Kebutuhan dan
Motivasi
2. Kepribadian
3. Konsep Diri
4. Pengolahan
Informasi dan
Persepsi
5. Proses Belajar
6. Pengetahuan
7. Sikap
8. Agama

Proses Keputusan
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian dan Kepuasan

Faktor Lingkungan
1. Budaya
2. Karakteristik,
Demografi,
Sosial dan
Ekonomi
3. Keluarga dan
Rumah Tangga
4. Kelompok Acuan
5. Situasi
Konsumen
6. Teknologi

Implikasi
Strategi Pemasaran
Kebijakan Publik
Pendidikan Konsumen

Gambar 2.1 Model Keputusan Konsumen
Sumber: Ujang Sumarwan, 2011:10

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Perbedaan Individu
Perbedaan individu menggambarkan faktor-faktor karakteristik individu
yang muncul dari dalam diri konsumen dan proses psikologis yang terjadi pada
diri konsumen yang sangat berpengaruh terhadap proses keputusan konsumen,

15

yaitu agama, kebutuhan dan motivasi, kepribadian, pengolahan informasi dan
persepsi, proses belajar, pengetahuan, dan sikap konsumen.4
a. Motivasi
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen.
Motivasi adalah daya dorong yang muncul dari seorang konsumen yang akan
mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan
barang dan jasa.
b. Kepribadian
Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar karena
kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian
konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk
karena konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli
produk

karena

konsumen

akan

membeli

barang

yang sesuai

dengan

kepribadiannya.
c. Konsep Diri
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya yang meliputi
kesehatan fisiknya, karakteristik lainnya, seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa
humor dalam kaitannya dengan yang lain dan bahkan diperluas meliputi
kepemilikan barang-barang tertentu dan hasil karyannya.

4

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 10.

16

d. Pengolahan Informasi dan Persepsi
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu
pancaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus bisa
berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, nama produsen. Persepsi ini
bersama keterlibatan konsumen (level of consumer involvement) dan memori akan
mempengaruhi pengolahan informasi. Di dalam konteks pemasaran, maka
persepsi konsumen bisa berupa persepsi produk, persepsi merek, persepsi
pelayanan, persepsi harga, persepsi kualitas produk, persepsi toko atau persepsi
terhadap produsen.5
e. Proses Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan dan pengalaman ini akan mengakibatkan perubahan
sikap dan perilaku yang relatif permanen.
f. Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
g. Sikap
Sikap (attidues) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan

5

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 12.

17

(belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen
tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa
menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat
dari objek tersebut.
h. Agama
Agama yaitu sistem kepercayaan dan keyakinan tentang hakikat adanya
Maha Pencipta Alam Semesta dan segala isinya, yaitu kepercayaan tentang Tuhan
Yang Maha Esa serta kepercayaan tentang adanya kehidupan setelah kematian.
Agama tersebut memberikan pedoman ajaran mengenai apa yang harus dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pemeluknya. Ajaran-ajaran agama
tersebut akan mempengaruhi sikap, motivasi, persepsi, dan perilaku konsumen
dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
2. Faktor Lingkungan Konsumen6
a. Budaya
Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku,
sikap, kepercayaan, kebiasaan seseorang dan masyarakat. Budaya akan
mempengaruhi sikap, persepsi, dan perilaku konsumen.
b. Karakteristik Demografi, Sosial dan Ekonomi
Demografi akan menggambarkan karakteristik suatu penduduk, misalnya
adalah variabel demografi. Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting
untuk memahami konsumen adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,

6

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 13.

18

agama, suku bangsa, pendapatan jenis keluarga, status keluarga, status
pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial. Memahami usia konsumen adalah
penting, karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa
yang berbeda. Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang
saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang konsumen. Dimana seorang konsumen tinggal akan mempengaruhi
pola konsumsinya. Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokan
masyarakat ke dalam kelas atau kelompok yang berbeda. Konsumsi juga
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang
dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.7 Kemudian pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dibelanjakan (tingkat,
stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid),
utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.8
c. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat
dengan konsumen. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen
tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Keluarga
menjadi daya tarik bagi pemasar karena keluarga memiliki pengaruh yang besar
kepada konsumen. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian produk dan jasa
.
7
8

Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 13th Edition, h. 172.
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, 13th Edition, h. 173.

19

d. Kelompok Acuan
Kelompok acuan (reference group) adalah seseorang individu atau
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang.
Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan
atau sebuah referensi dalam membentuk respon afektif, kognitif, dan perilaku.
Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
e. Lingkungan dan Situasi Konsumen
Lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu lingkungan
sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang
terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang.
Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik

di sekeliling

konsumen, termasuk di dalamnya adalah beragam produk, toko, maupun lokasi
toko dan produk di dalam toko. Situasi bukanlah lingkungan fisik atau
karakteristik lingkungan sosial. Arti situasi didefinisikan oleh seorang konsumen
yang berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
f. Teknologi
Teknologi dalam bentuk perangkat keras dan lunak telah berkembang
dengan pesat dan peralatan atau perangkat teknologi tersebut telah tersedia di
pasar dengan harga terjangkau oleh sebagian besar konsumen. Perangkat atau
peralatan teknologi yang dimiliki dan digunakan seorang konsumen akan
mempengaruhi sikap dan perilakunya.

20

3. Strategi Pemasaran Perusahaan
a. Positioning dan Diferensiasi
Positioning adalah menciptakan atau membangun persepsi mengenai
karakteristik atau citra suatu produk atau merek dibandingkan dengan produk dan
merek pesaing. Positioning merek yang berhasil adalah ketika konsumen memiliki
persepsi atau citra merek sesuai dengan yang diinginkan produsen. Positioning
sangat terkait dengan tindakan diferensiasi yaitu merancang barang dan jasa yang
memiliki fitur atau karakteristik yang berbeda dengan produk pesaing.
Diferensiasi menjadi dasar untuk melakukan positioning.9
b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasarannya. Alat
pemasaran yang sangat populer dibagi ke dalam empat kelompok yang dikenal
dengan nama 4P, yaitu Product (Produk), price (harga), place (distribusi), dan
promotion (promosi atau komunikasi). Alat pemasaran untuk jasa dikenal dengan
sebutan 7P (4P+3P) atau 4P yang diperluas. Ke 3P itu adalah people (orangorang), process (proses), dan proof.
Produk yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
memberikan manfaat untuk memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
Harga bagi konsumen adalah biaya untuk mendapatkan produk yang
dibutuhkannya, karena itu perusahaan harus mampu menetapkan harga produk
9

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 18.

21

yang dapat terjangkau oleh konsumen yang akan membeli produk tersebut. Place
atau tempat atau distribusi adalah bagaimana perusahaan dapat mendistibusikan
produknya sehingga dapat dengan mudah diperoleh konsumen. Promotion adalah
bagaimana produsen menyampaikan pesan mengenai produk-produknya, sehingga
konsumen mengenal produk dan dapat memberikan manfaat untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapi konsumen.
People (orang-orang) adalah staff atau karyawan perusahaan yang
merupakan unsur penting yang akan memberikan jasa yang dibutuhkan
konsumen. Orang-orang tersebut harus memiliki kompetensi dan karakter tertentu,
sehingga dapat memberikan jasa dengan standar kualitas yang dibutuhkan
konsumen. Proses adalah bagaimana suatu jasa disampaikan jasa disampaikan dan
dikonsumsi oleh konsumen. Ketika jasa dikonsumsi oleh konsumen, seringkali
membutuhkan proses yang harus diikuti oleh konsumen dan orang-orang yang
terlibat dalam memberikan jasa kepada konsumen. Proof adalah bukti fisik yang
harus disampaikan kepada konsumen agar mereka meyakini bahwa jasa yang
ditawarkan perusahaan memiliki standar kualitas yang dibutuhkan konsumen,
karena jasa adalah produk yang tidak terlihat, maka bukti fisik yang sering
diperlihatkan kepada konsumen adalah kesaksian dari konsumen atau pelanggan
yang pernah mengkonsumsi jasa tersebut.10
Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan, bahwa banyak faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pemilihan jasa asuransi. Adapun
pada penelitian ini, peneliti hanya merumuskan 11 faktor yaitu faktor agama,
10

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 19.

22

keluarga, kondisi ekonomi, usia dan siklus hidup, persepsi, lokasi/tempat,
pelayanan dan fasilitas, merek, promosi, produk dan teknologi.
D. Proses Keputusan Konsumen
1. Proses Keputusan Konsumen: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian
Informasi, dan Evaluasi Alternatif
Keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek
tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut. Pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Pengenalan kebutuhan
muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan yang
sebenarnya terjadi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen
memandah bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan
mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan
dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian
eksternal). Tahap ketiga dari proses keputusan konsumen adalah evaluasi
alternatif (pre-purchase alternative evaluation). Evaluasi alternatif adalah proses
mengevaluasi pilihan produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan yang
diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan
berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. 11
2. Proses Keputusan Konsumen: Pembelian, Konsumsi, dan Kepuasan
Pembelian produk produk atau jasa yang dilakukan oleh konsumen bisa
digolongkan kedalam tiga macam: Pembelian yang terencana sepenuhnya,
11

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 15.

23

pembelian yang separuh terencana, pembelian yang tidak terencana. Tahap
keempat dari proses keputusan adalah konsumsi. Setelah konsumen membeli atau
memperoleh produk dan jasa, biasanya akan diikuti oleh proses konsumsi atau
penggunaan produk. Di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan
berhenti, hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses
evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai
evaluasi alternatif pascapembelian atau pascakonsumsi. Proses ini bisa juga
disebut sebagai proses evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari proses evaluasi
pascakonsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk
atau merek yang telah dilakukannya.12
E. Asuransi Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah
Dalam Islam asuransi syariah memiliki beberapa pemaknaan atau
pengertian. Secara pemaknaan, asuransi syariah yang mempunyai beberapa
padanan dalam bahasa Arab, diantaranya, yaitu takaful, ta’min, dan tadhamun.
Ketiga kata yang disebutkan merupakan padanan dari pengertian asuransi syariah
yang mempunyai makna saling menanggung, saling menolong. 13 Ketiga padanan
kata tersebut, akan diuraikan sebagai berikut.
a. Takaful
Secara bahasa, takaful ( ‫ )ت ف‬berasal dari akar kata ( ‫ ) ف‬yang berarti
menolong, mengasuh, memelihara, memberi nafkah, dan mengambil alih perkara
seseorang. Takaful dimaksud yang akar katanya berasal dari kafala-yakfulu12
13

Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, h. 13.
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 3.

24

kafaalatan, mempunyai pengertian menanggung. Takaful dalam pengertian fikih
mua’malah adalah saling memikul risiko di antara sesama muslim sehingga antara
satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling
pikul risiko dimaksud dilakukan atas dasar saling menolong dalam kebaikan
dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan (tabarru’) yang ditujukan
menanggung risiko tersebut.14 Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Maidah
ayat 2 dan Hadits Nabi Muhammad Saw.
                   

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah. Sesungguhnya siksa Allah amat pedih”.15
ْ‫فيْ عوْن ا عبّْ في‬

‫وا‬،‫ع ْ كّْبةً نْ كّ يوْ ا ي ة‬

‫فّج ا‬، ‫ا ّ نْي‬

ّ‫نْ فّج عنْ سْ كّْ بةً نْ ك‬
.) ‫عوْن أخيْ (روا س‬

“Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah
akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa
menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya”(HR. Muslim dari
Abu Hurairah).16
b. At-Ta’min
At-Ta’min, berasal dari kata amana yang mempunyai makna memberi
perlindugan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Yang dimaksud AtTa’min dalam asuransi syariah adalah seseorang yang men-ta’min-kan sesuatu
berarti orang itu membayar atau menyerahkan sejumlah uang secara mencicil
dengan maksud ia atau ahli warisnya akan mendapat sejumlah uang sebagaimana
14

Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah, h. 3.
Al-Qur‟an Al-Maidah ayat 2.
16
Dewan Syariah Nasional MUI, Pedoman Umum Asuransi Syariah, (Jakarta: Dewan
Syariah Nasional MUI, 2001), h. 3.
15

25

perjanjian yang telah disepakati dan atau orang itu mendapat ganti rugi atas
hartanya yang hilang.17
c. At-Tadhamun
At-Tadhamun berasal dari kata dhamana yang berarti saling menanggung.
Hal dimaksud bertujuan untuk menutupi kerugian atas suatu peristiwa dan
musibah yang dialami oleh seseorang. Hal ini dilakukan oleh seseorang yang
menanggung untuk memberikan sesuatu kepada orang yang ditanggung berupa
pengganti (sejumlah uang atau barang) karena adanya musibah yang menimpa
tertanggung.18
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No.21/DSN-MUI/X/2001
tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah dijelaskan bahwa yang dimaksud
asuransi syariah (Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah.19
2. Asuransi Jiwa Syariah (Life Insurance) dan Produk Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Syariah, yaitu jenis usaha asuransi syariah yang khusus
mengelola risiko berkaitan dengan hidup atau meninggalnya seseorang.