Geokimia Logam Berat Dalam Sedimen Di Perairan Selat Karimata

GEOKIMIA LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN DI
PERAIRAN SELAT KARIMATA

DUAITD KOLIBONGSO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Geokimia Logam Berat
dalam Sedimen di Perairan Selat Karimata” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2016


Duaitd Kolibongso
NIM C551140061

RINGKASAN
DUAITD KOLIBONGSO. Geokimia Logam Berat dalam Sedimen di Perairan
Selat Karimata. Dibimbing oleh TRI PRARTONO dan ALI ARMAN.
Selat Karimata memiliki karateristik perairan yang cukup unik karena letak
geografis daripada selat tersebut. Hal ini mengakibatkan Selat Karimata menjadi
tempat/jalur yang terekspos oleh berbagai materi yang terbawa melewati selat ini.
Salah satu materi yang dapat membahayakan adalah logam berat. Konsentrasi
logam berat sangat bervariasi baik secara spasial maupun temporal. Oleh karena
itu, sangat penting untuk mengetahui distribusi geokimia logam berat di Selat
Karimata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses geokimia
logam berat dalam sedimen di perairan Selat Karimata. Penelitian ini dilakukan
pada ekspedisi Selat Karimata dan Selat Sunda dengan menggunakan kapal riset
“Baruna Jaya VIII” yang dilaksanakan pada tanggal 6-16 Juni 2015. Pengambilan
sampel sedimen dilakukan menggunakan box core kemudian di analisis komposisi
ukuran butir dan konsentrasi logam berat (Cu, Pb, Zn, Ni, dan As) yang
terkandung didalamnya menggunakan Inductively Coupled Plasma-Optical

Emission Spectrometry (ICP-OES).
Pola arus di Selat Karimata utamanya dipengaruhi oleh angin muson. Pada
periode muson barat, arus bergerak dari utara menuju tenggara dan pada periode
muson timur arus bergerak dari arah tenggara menuju utara. Namun, aliran ratarata lebih kuat pada periode muson barat. Topografi perairan Selat Karimata
umumnya memiliki morfologi parit yang memanjang utara-tengah sampai
tenggara mengikuti pola arus. Proses transport dan deposisi sedimen pada selat ini
sangat dipengaruhi oleh pola arus dan topografi. Hal ini ditunjukan dari dominasi
fraksi pasir (>250 µm). Pengaruh ukuran butir terhadap konsentrasi logam berat
umumnya ditemukan tinggi pada ukuran butir paling halus (250 μm dan 63-250
μm). Hal ini mengindikasikan bahwa sumber utama keduanya berasal dari proses
alami dan antropogenik. Sementara, logam Cu dan Zn ditemukan dominan pada
fraksi silt-clay (ukuran butir 250 µm). The influence of the grain size on the concentration
of heavy metals are generally found to be high in most fine grain size (250 µm and 63-250
µm). This indicated that the main source of both from natural and anthropogenic
process. Meanhile, Cu and Zn were found predominantly in the fine grain size
(250 µm, (B) 63-250 µm,
dan (C) 250 µm, (B) 63-250 µm,
dan (C) 250 µm
(B) 63-250 µm dan (C) 250 µm pada St 1
21 Plot logam berat dalam ukuran butir 63-250 µm pada St 1

22 Plot logam berat dalam ukuran butir 250 µm
(B) 63-250 µm dan (C) 250 µm pada St 2
25 Biplot logam berat dalam ukuran butir 63-250 µm pada St 2

5

8
13
14
16
17
19
21
22
23
24
25
27
29
30

31
32
32
35
36
37
38
39
40
41

26 Biplot logam berat dalam ukuran butir