Pengukuran Rangkaian Adder Pengukuran Rangkaian Leveling Pengukuran Rangkaian Osilator

b Gambar 4.12 Sinyal Keluaran Pseudo Noise PN : a Kanal-1. b kanal-2  Analisa Pengukuran : Bentuk sinyal diatas merupakan hasil penggabungan antara rangkaian clock dengan PN. Gelombang sinyal tersebut adalah sebagai deretan sinyal acak dalam tampilan mirip dengan Noise yang digunakan untuk data informasi pada suatu pita transmisi dengan tingkat kelajuan data tertentu dengan range frekuensi antara 0 Hz sampai dengan 15 kHz. Seperti pada gambar sebelumnya gambar kanal-2 terlihat bahwa frekuensi yang diukur adalah sebesar 7,518 kHz. Ini menunjukan bahwa ada perubahan nilai laju data dan frekuensi tetapi masih dalam range frekuensi 15 kHz.

4.6 Pengukuran Rangkaian Adder

Pengukuran ini merupakan pengukuran sinyal biner hasil keluaran dari Pseudo Random Generator PRG dan Pseudo Noise PN sehingga didapatkan penyebaran data informasi, dimana adder ini berfungsi sebagai rangkaian penjumlah antara keluaran PRG dan PN. Adapun set-up pengukurannya seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini. a b Gambar 4.13 Set-up Pengukuran Adder Menggunakan Oscilloscope : a Kanal-1. b kanal-2 Dari hasil pengukuran didapatkan sinyal keluaran sebagai berikut: a b Gambar 4.14 Sinyal Keluaran Adder : aKanal-1. b kanal-2  Analisa Pengukuran : Pencampuran atau penjumlahan Rangkaian PRG dan PN melalui rangkaian adder ini tujuannya yaitu untuk menyesuaikan karakter penyebaran data masukan sehingga dapat memudahkan modulator dalam memproses 2 data acak yang memiliki karakter yang berbeda.

4.7 Pengukuran Rangkaian Leveling

Pengukuran leveling tujuannya agar sinyal hasil keluaran dari adder dapat dimodulasi oleh sebuah modulator BPSK, maka sinyal hasil penyebaran Spreading ini dikodekan ke dalam bentuk polar NRZ. Adapun set-up pengukurannya seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini. a b Gambar 4.15 Set-up Pengukuran Leveling Menggunakan Oscilloscope : a Kanal-1. b kanal-2 Dari hasil pengukuran didapatkan sinyal keluaran sebagai berikut. a b Gambar 4.16 Sinyal Keluaran Leveling Pada Oscilloscope : a kanal-1 b Kanal-2  Analisa pengukuran : Salah satu cara untuk membangkitkan sinyal keluaran modulasi BPSK yaitu mengubah data acak masukan ke bentuk data polar NRZ sebelum dimodulasi oleh sebuah sinyal pembawa carrier didalam sistem modulasi. Hal ini bisa dilihat pada gambar diatas.

4.8 Pengukuran Rangkaian Osilator

Osilator merupakan sebuah rangkaian pembawa yang berfungsi untuk menghasilkan nilai keluaran frekuensi sinusoidal dari rangkaian osilator sebesar 500 kHz yang digunakan sebagai frekuensi pembawa. Sebelum menganalisa sinyal hasil pengukuran, terlebih dahulu melakukan set up pengukuran sebagai berikut. Osciloscope Osilator Gambar 4.17 Set up Pengukuran Osilator Menggunakan Oscilloscope Frekuensi yang digunakan pada osilator ini adalah 500 kHz, sesuai dengan batasan masalah pada bab sebelumnya. Hasil sinyal keluaran pada osilator dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.18 Sinyal Keluaran Rangkaian Osilator pada Oscilloscope Dari gambar diatas terlihat bahwa keluaran dari osilator mempunyai frekuensi 500 kHz dan sinyalnya berbentuk sinusoidal yang akan dijadikan sinyal pembawa pada balanced modulator. Frekuensi keluaran osilator ini berubah-ubah dalam hitungan detik namun perubahannya tidak terlalu jauh, hal ini dapat dilihat pada pengamatan tabel dibawah ini. Tabel 4.3 Kestabilan Osilator No T Waktu Frekuensi kHz 1 0 – 5 menit 500,02 2 5 – 10 menit 500,05 3 10 – 15 menit 501,03 4 15 – 20 menit 501,08 5 20 – 25 menit 500,06 6 25 – 30 menit 499,95 7 30 – 35 menit 500,09 8 35 – 40 menit 500,02 9 40 – 45 menit 500,02 10 45 – 50 menit 499,99 11 50 – 55 menit 500,07 12 55 – 60 menit 500,05 ∑ = , Harga rata-rata : = , = , kHz Tabel 4.8 persentase kesalahan pengukuran Osilator No Frekuensi kHz = − ̅ 1 500,02 -0,18 0,0324 2 500,05 -0,15 0,0225 3 501,03 0,83 0,6889 4 501,08 0,88 0,7744 5 500,06 -0,14 0,0196 6 499,95 -0.25 0,0625 7 500,09 -0,11 0,0121 8 500,02 -0.18 0,0324 9 500,02 -0.18 0,0324 10 499,99 -0,21 0,0441 11 500,07 -0,13 0,0169 12 500,05 0,15 0,0225 ∑ = , ∑ = , ∑ = , Sehingga harga standar devisiasi σ didapat sebesar : ∆ = − ∆ = , − ∆ = , kHz Jadi hasil pengukuran adalah : ± ∆ = , ± , kHz Probabilitas kesalahan = , ∆ = , , = , Error : ∆ = , , = , Dari hasil pengukuran tingkat kesalahan pengukuran frekuensi, maka didapatkan hasil pengukurannya sebesar 0.079.  Analisa Pengukuran : Sinyal yang dihasilkan oleh osilator berbentuk sinusoidal, ini menunjukan bahwa osilator yang didapat dari pengukuran adalah 500,1 kHz. Apabila ada Terjadinya perubahan nilai frekuensi ini merupakan gambaran dari adanya pengaruh-pengaruh baik dari dalam maupun dari luar. Pengaruh-pengaruh ini dapat berupa pengaruh cuaca, teknik perancangan rangkaian atau adanya selisih komponen yang dihitung berdasarkan hasil perancangan dengan nilai polaritas komponen dipasaran.

4.9 Pengukuran Balanced Modulator