file-produkper-uuhukum2003
14 d. Industri;
e. Wisata
Pasal 18 Kawasan Pemukiman sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 17 huruf a diperuntukkan
untuk pemukiman yang mencakup: a. Kawasan perkotaan;
b. Kawasan Pedesaan.
Pasal 19 Kawasan pertanian sebagaimana dimaksud Pasal 17 huruf b diperuntukkan antara lain:
a. Tanaman pangan lahan basah dan kering; b. Perkebunan;
c. Peternakan; d. Perikanan.
Pasal 20 Kawasan pertambangan sebagaimana dimaksud Pasal 17 huruf c diperuntukkan untuk
kegiatan industri.
BAB VII WEWENANG PENGAWASAN TATA RUANG WILAYAH
Pasal 21 1 Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk berwenang untuk mengambil langkah-langkah
kebijaksanaan dalam melaksanakan pengawasan RUTRW secara keseluruhan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup antara lain: a. Laporan, mengenai pemanfaatan ruang, sesuai denan ketentuan yan berlaku;
b. Pemantauan, berupa kegiatan mengamati, mengawasi dan memeriksan dengan cermat perubhan kualitas tata ruang dan lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang;
BAB VIII EVALUASI PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN
Pasal 22 Untuk menilai kegiatan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Bulungan maka akan
dilakukan evaluasi; Evaluasi sebagaimana dimaksud ayat 1 dilaksanakann oleh Tim yang terdiri dari
unsur pemerintah yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Bulungan; 3 K
egiatan Evaluasi …………….
file-produkper-uuhukum2003
15 Kegiatan Evaluasi sebagaimana dimaksud ayat 1 , meliputi:
Evaluasi terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang; Evaluasi terhadap lembaga pemberi izin;
Evaluasi terhadap rencana tata ruang.
BAB IX KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 23 1 Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang
khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Penataan Ruang;
2 Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana dibidang Penataan Ruang agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana
dibidang Penataan Ruang; c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana dibidang Penataan Ruang; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana di bidang Penataan Ruang; e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan,
dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang Penataan Ruang;
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruang atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau
dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang Penataan
Ruang; i. Menghentikan Penyidikan;
j. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Penataan Ruang menurut hukum yang berlaku.
3 Penyidik ………..
file-produkper-uuhukum2003
16 3 Penyidik sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 memberitahukan dimulainya penyidikan
dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RI, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum
Acara Pidana yang berlaku.
BAB X KETENTUAN PIDANA