H
o
: r = 0 : Tidak terdapat korelasi antara skor butir soal terhadap skor total, H
1
: r ≠ 0 : Terdapat korelasi antara skor butir soal terhadap skor total.
Untuk taraf signifikansi α = 0,01, H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
dengan dk n-2, dan untuk t
hitung
≥ t
tabel
kesimpulan yang diambil adalah H
o
ditolak. Untuk tes penguasaan konsep masing-masing dengan n= 30 dan taraf kepercayaan 99
t
tabel
= 2,46 diperoleh hasil seperti pada Tabel 3.4. berikut:
TABEL 3.4. PERHITUNGAN VALIDITAS TES
Jenis Tes Nomor
Soal Koef Korelasi
r
xy
Interpretasi Validitas
t
hitung
Ket
Penguasaan Konsep
1 0.52
Cukup 3.22
Valid 2
0.54 Cukup
3.39 Valid
3 0.62
Tinggi 4.19
Valid 4
0.36 Rendah
2.04 Valid
5 0.41
Cukup 2.48
Valid 6
0.72 Tinggi
5.49 Valid
7 0.23
Rendah 1.25
Valid 8
0.28 Rendah
1.54 Valid
Terdapat 5 butir soal mempunyai t
hitung
≥ t
tabel
= 2,46, sehingga H
o
ditolak. Artinya soal mempunyai korelasi terhadap hasil belajar yang dicapai seluruh
siswa. Sehingga dari 5 butir soal memiliki ketepatan untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas juga merujuk pada tingkat keterandalan sesuatu dan dapat dipercaya Arikunto, 2005: 178. Untuk melihat reliabilitas tes, diawali
dengan membuat sebaran jawaban uji coba tes yang berbentuk tes uraian. Perhitungan reliabilitas tes untuk tes yang berbentuk uraian digunakan rumus
alpha , yaitu:
− −
=
∑
2 2
11
1 1
t b
k k
r σ
σ , Arikunto, 2006:196
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2 b
σ = jumlah varians butir
2 t
σ = varians total
Selanjutnya untuk menginterpretasikan harga koefisien reliabilitas tersebut digunakan kategori Guilford Ruseffendi, 1991:197 dengan kriteria sebagai
berikut.
TABEL 3.5. INTERPRETASI KOEFISIEN RELIABILITAS
Nilai r Interpretasi
0,00 r ≤ 0,20 0,20 r ≤ 0,40
0,40 r ≤ 0,70 0,70 r ≤ 0,90
0,90 r ≤ 1,00 reliabilitas sangat rendah
reliabilitas rendah reliabilitas sedang
reliabilitas tinggi reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas instrument tes penguasaan konsep secara keseluruhan sebesar r
11
= 0.48 kategori sedang.
c. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya
menunjukkan prestasi yang tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah Sudjana, 2005:141. Untuk menentukan daya pembeda
digunakan rumus sebagai berikut:
B B
A A
J B
J B
D −
= Arikunto, 2005:213
Keterangan: B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan salah J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasikan dengan klasifikasi
menurut Arikunto 2005: 210 yang disajikan pada Tabel 3.5. berikut:
TABEL 3.6. KLASIFIKASI DAYA PEMBEDA
Daya Pembeda Klasifikasi Soal
0,00 – 0,20 0,21 – 0,40
0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
Kurang baik Cukup
Baik Sangat baik
Dari hasil perhitungan, diperoleh daya pembeda tiap butir soal yang disajikan pada Tabel 3.7 berikut ini.
TABEL 3.7. DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL PENGUASAAN KONSEP
Jenis Tes Nomor
Soal Daya Pembeda
Interpretasi
Penguasaan Konsep
Matematika 1
0.23 Cukup
2 0.3
Cukup 3
0.4 Cukup
4 0.18
Kurang Baik 5
0.24 Cukup
6 0.47
Baik 7
0.2 Kurang Baik
8 0.31
Cukup
d. Tingkat Kesukaran