38
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32PJ2010
Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
Nama : NPWP :
Alamat :
No.
NPWP Tempat Usaha KPP Lokasi
Alamat Peredaran
Bruto Pedagang
Pengecer PPh Pasal 25
Dibayar
Jumlah Tanda Tangan, Nama dan Cap
………………………………………………… .
c. Penghitungan dalam lampiran tersendiri apabila:
1. Terdapat sisa kerugian tahun sebelumnya yang dikompensasikan
1.1. Apabila jumlah sisa kerugian habis dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak yang bersangkutan atau Tahun Pajak yang bersangkutan merupakan Tahun Pajak terakhir untuk
dapat melakukan kompensasi kerugian, maka angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak berikutnya dihitung atas dasar penghasilan neto Tahun Pajak yang bersangkutan
dan tanpa memperhitungkan kompensasi kerugian. Contoh :
Menurut SPT PPh Tahun Pajak 2014:
a. Kerugian habis dikompensasi
Penghasilan Neto jumlah pada Angka 5 Rp 128.800.000
Kerugian tahun 2013 Rp20.000.000 Kompensasi atas kerugian 2013 jumlah pada Angka 8
Rp 20.000.000 -- Penghasilan Neto setelah
kompensasi jumlah pada Angka 9 Rp 108.800.000
PTKP – K3 jumlah pada Angka 10 Rp 32.400.000 --
Penghasilan Kena Pajak jumlah pada Angka 11 Rp 76.400.000
Catatan : Jumlah PPh Ps. 21, 22, 23, dan 24 Tahun Pajak 2014 Rp 2.250.000
Penghitungan PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2015 : Berdasarkan contoh di atas, dasar penghitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun Pajak
2015 adalah penghasilan neto Tahun Pajak 2014 tanpa memperhitungkan kompensasi kerugian, sebagai berikut:
Penghasilan Neto Tahun Pajak 2014 Rp 128.800.000 Penghasilan Tidak Kena Pajak K3
Rp 32.400.000 -- Penghasilan Kena Pajak
Rp 96.400.000 PPh terutang:
5 x Rp50.000.000 = Rp2.500.000 15 x Rp46.400.000 = Rp6.960.000 ++
Rp 9.460.000 Jumlah PPh Ps. 21,22,23, dan 24
Rp 2.250.000 -- Rp 7.210.000
39 Angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2015 :
112 x Rp7.210.000 = Rp 600.833
b. Tahun Pajak yang bersangkutan merupakan Tahun Pajak terakhir untuk dapat melakukan kompensasi kerugian
Penghasilan Neto jumlah pada Angka 5 Rp128.800.000
Kerugian tahun 2009 Rp178.800.000 Dikompensasi jumlah yang dicantumkan pada Angka 8
Rp128.800.000 -- Penghasilan Neto setelah
kompensasi jumlah pada Angka 9 N I H I L
Catatan : Sisa kerugian Tahun Pajak 2009 sebesar Rp50.000.000 Rp178.800.000 dikurangi
Rp128.800.000 tidak dapat dikompensasi lagi dengan penghasilan neto Tahun Pajak 2015 karena sudah lewat waktu 5 lima tahun.
Jumlah PPh Ps. 21, 22, 23, dan 24 Tahun Pajak 2014 Rp2.250.000 Penghitungan PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2015 :
Berdasarkan contoh di atas, dasar penghitungan angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun Pajak 2015 adalah penghasilan neto Tahun Pajak 2014 tanpa memperhitungkan kompensasi
kerugian, sebagai berikut: Penghasilan Neto Tahun Pajak 2014 Rp 128.800.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak K3 Rp 32.400.000 --
Penghasilan Kena Pajak Rp 96.400.000
PPh terutang: 5 x Rp50.000.000 = Rp2.500.000
15 x Rp46.400.000 = Rp6.960.000 ++
Rp 9.460.000 Jumlah PPh Ps. 21,22,23, dan 24
Rp 2.250.000 -- Rp 7.210.000
Angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2015 : 112 x Rp7.210.000 =
Rp 600.833 1.2. Apabila jumlah sisa kerugian tidak habis dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak
yang bersangkutan dan Tahun Pajak yang bersangkutan tidak merupakan Tahun Pajak terakhir untuk dapat melakukan kompensasi, sehingga masih terdapat sisa kerugian yang dapat
dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak berikutnya, maka angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak berikutnya dihitung atas dasar penghasilan neto Tahun Pajak yang
bersangkutan dikurangi dengan sisa kerugian yang masih dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak berikutnya.
Apabila penghasilan neto Tahun Pajak yang bersangkutan lebih kecil dari sisa kerugian yang masih dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak berikutnya, maka angsuran
PPh Pasal 25 Tahun Pajak berikutnya adalah NIHIL. Contoh A :
Menurut SPT PPh Tahun Pajak 2014 : Penghasilan Neto jumlah pada Angka 5
Rp128.800.000 Kerugian Tahun Pajak 2013 Rp178.800.000
Dikompensasi jumlah pada Angka 8 Rp128.800.000 --
Penghasilan Neto setelah kompensasi NIHIL
jumlah pada Angka 9 Jumlah PPh Ps. 21, 22, 23, dan 24
Rp 2.250.000 Catatan :
Sisa kerugian Tahun Pajak 2013 yang belum dikompensasi sebesar Rp50.000.000 dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak 2015.
40 Penghitungan PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2015 :
Penghasilan Neto Tahun Pajak 2014 Rp 128.800.000
Sisa kerugian Tahun Pajak 2013 yang masih dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak 2015
Rp 50.000.000 -- Penghasilan Neto setelah kompensasi jumlah pada Angka 9
Rp 78.800.000 Penghasilan Tidak Kena Pajak K3
Rp 32.400.000 -- Penghasilan Kena Pajak
Rp 46.400.000 PPh terutang :
5 x Rp46.400.000 Rp 2.320.000
Jumlah PPh Ps. 21, 22, 23, dan 24 Rp
2.250.000 -- Rp 70.000
Angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2015: 112 x Rp70.000
Rp 5.833 Contoh B :
Menurut SPT PPh Tahun Pajak 2014 : Penghasilan Neto
Rp128.800.000 jumlah pada Angka 5
Kerugian Tahun Pajak 2013 Rp257.800.000 Dikompensasi
Rp128.800.000 -- jumlah yang dicantumkan pada Angka 8
-------------------------- Penghasilan Neto setelah kompensasi
NIHIL jumlah pada Angka 9
=============== Penghitungan PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2015:
Penghasilan Neto Tahun Pajak 2014 Rp 128.800.000 Sisa kerugian Tahun Pajak 2013 yang masih
dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak 2015
Rp 129.000.000 Karena sisa kerugian yang dapat dikompensasi dengan penghasilan neto Tahun Pajak 2015
lebih besar dari penghasilan neto Tahun Pajak 2014, maka angsuran bulanan PPh Pasal 25 Tahun Pajak 2015 adalah NIHIL.
2. Terdapat penghasilan tidak teratur