Pengaruh Penambahan Pasir pada Media Tanam Tanah Podsolik Merah Kuning terhadap Serangan Patogen Lodoh Rhizoctonia solani pada Beberapa Tingkat Umur Semai Acacia crassicarpa
RINGKASAN
NANANG HERDIANA. E 31.0393. Pengaruh Penambahan Pasir pada Media Tanam Tanah
Podsolik Merah Knning terhadap Serangan Patogen Lodoh Rhizocionio solon; pada ~ e b e r . a ~ a
Tingkat Umur Semai Acocia crossicnrpn Dibimbing oleh Dr. Ir. H. Achmad, MS dan Ir. M.
Zanzibar.
Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan jawaban atas tunhltan pembangunan
sebagai akibat berkurangnya hutan alam serta untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas
lingkungan hidup
Salal~satu jenis pohon yang dapat dikembangkan sebagai tanaman HTI adalah Acacia
crassicarpa. Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berimplikasi dengan penanaman
pohon sejenis pada skala luas menuntut tersedianya bibit berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup.
A. cra~.icarpapada tingkat semai, sebagaimana karakteristik semai pada umumnya juga cukup rentan
terhadap serangan patogen lcdoh. Serangan patogen lcdoli merupakan salah satu penyebab utama
berkumgnya jumlah bibit yang dapat disediakan di samping menurunkan kualitas semai. Intensitas
serangan lodoh ini sangat bervariasi dan dapat mencapai 100%.
Penyakit lodoh disebabkan oleh serangan fungi Rhiioctonia sp., Furarium sp., Pythium sp.,
dan Phytoptlrora sp. yang &pat menyerang sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Penyakit yang ditimbulkan oleh Rhiioctonia lebih parah pada tanah yang lembab dibanding
pada tanah yang tergeuang atau kering Sehingga jika dapat memperbaiki aerasi dan drainase media
tanam terutama pada tanah dengan tekstur yang berat, maka serangan patogen lodoh dapat dikurangi.
Secara teknis perbaikan aerasi dan drainase pada media tananl &pat dilakukan dengan penambahan
pasir.
Tujuan penelitian ini, antara lain: (I) Mengetahui ketahanan semai A. crassicarpa pada
beberapa tingkat umur dari serangan R. solani pada berbagai jenis media tanam. (2) Mengetahui
pengaruh penambahan pasir pada media tanam tanah podsolik merah kuning terhadap serangan R.
solani.
(3) Mengetahui pH optimum untuk pertumbuhan R. solani pada media in vitro.
(4)
Mengetahui pengaruli jenis media tumbuh in vitro, baik media padat maupun media cair terhadap
pertumbuhan R. solani.
Penelitian dilakukan di Laboratoriun~Bioteknologi Kehutanan Pusat Antar Universitas (PAU)
Bioteknologi IPB dan rumah kaca Fakultas Keliutanan IPB, yang berlangsung dari bulan P e b d
sa~npaidengan bulan Agustus 1999.
Percobaan ini disusun dalam rancangan petak-pet* terbagi (split split plot) dengan mcangan
lingkungan acak lengkap diulang tiga kali. Sebagai petak utama adalah infestasi fungi patogen lodoh
(R. solmii), sedang sebagai anak petak adalab umur semai A. crassicarpa dan sebagai anak-anak petak
adalah jenis media Satuan percobaannya adalah sepuluh semai A. crmicarpa yang masing-masing
ditanam &lam wadah yang terpisal~. Faktor infestasi fungi patogen lodoh terdiri atas dua taraf, yaitu:
PO(Kontrol, tanpa infestasi fungi patogen lodoh) dan PI (diinfestasi R solani). Faktor umur semai
terdiri atas tiga taraf, yaitu: KI (semai umur 4 hari), K2 (semai umur 12 hari), K3 (semai umur 20 hari).
Sedangfaktor media terdiri atas linia taraf, yaitu: MI (perbandingan (vlv) tanah P
a : pasir = 100 :'I)),
M2 (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 70 : 30), Mj (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 50 :
50), M, (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 30 : 70), MI (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir =
0 : 100). Peubah yang diamati adalah persentase semai mati setiap hari selama 16 hari setelah tanam.
Perlakuan yang berpengaruh nyata selanjutnya dianalisis lebih lanjut dengan uji jarak berganda
Duncan.
Hasil peuelitian menunjukkan bahwa macam lodoh yang menyerang adalah l d o h pangkal
batang Pada lodoh macam ini, patogen menyerang hipokotil semai yang masih sukulen. Persentase
semai A. crmsicarpa yang mati akibat serangan patogen lodoh lebii tin& dan berbeda nyata pada
semai umur 4 hari (96 %) dibanding semai umur 12 hari (86 %) serta pa& semai umur 20 hari (60 %).
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tua umur semai maka akan semakin tahan terhadap
serangan patogen l d o h , karena pada umumnya inang hanya rentan pada periode semai.
Persentase semai mati pada berbagai jenis media akibat serangan patogen lodoh lebih tin&
pada M,(94,44 %) dan Mz (90,OO %), dibanding dengan M3 (82,22 %), M, (72,22 %) clan MJ (64,44
%). Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan pasir pada media tanam tanah podsolik merah
kuning dapat menekan serangan patogen lodoh, karena memberikan kondisi ekologis terutama
kelembaban relatif clan kadar air media yang tidak nleuguntungkan u n h k pertumbuhan dan
perkembangan patogen lcdoh.
Perlakuan penambahan pasir terhadap media tanam pada semai umur 4 hari tidak membenikan
pengaruh yang nyata, karena pa& umur tersebut s e m i masih k r a d a pada kondisi yang paling rentan
dari serangan patogen lodoh, sehingga persentase semai mati masih tin&.
Hasil uji pertumbuhan in viho R. solani menunjukkan bahwa pada pH 2 dan pH 12 fungi
tersebut nyata tidak dapat tumbuh. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya miselia yang tumbuh. R
solani dapat tumbuh baik pada pH 6 dan pH 8, berat kering miselianya masing-masing sebesar 1,075
gr dan 1,034 gr. Sedangkan pada pH yang lebih rendah dai 6 atau lebih tinggi dari 8 pertumbuhan R.
solani sudah mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin berkurangnya bobot kering
miselia pa& pH 4 (0,858 gr) dan pH 10 (0,647 gr). Dari pengujian tersebut menunjukkan b a h m R.
solani mempunyai kemampuan bertahan hidup pada selang pH 4 sarnpai pH 10. Selang pH yang
demikian besar bagi R. solani untuk bertahan ludup merupakan faktor yang sangat penting untuk
diperliatikan.
Hasil uji pertumbuhan in viho R. solani pada krbagai jenis media tumbuh, menunjukkan
bahwa untuk jenis media cair pertumbuhan paling baik dihasilkan dai media PDL potato Dexhose
Liquid) detigan bobot kering miselia mencapai 1,352 gr, sedangkan pada media PL potato Liquid)
sebesar 0,851 gr. PertumbuhanR. solani pada media DL (Dex/rose Liquid) dan Aquades tidak berbeda
nyata, dengan bobot kering miselia masing-niasing sebesar 0,086 gr dan 0,046 gr. Sedangkan untuk
media padat, pertumbuhan paling cepat terjadi pada media PA (7'otato Agar), dalam viaktu empat hari
miselianya telah menutupi cawan (diameter 9,00 cm), sementara pada media PDA (Potato Dexh-ose
Agar) setelah empat hari ditanarn mencapai diameter 8,108 cm, sedangkan pada media DA (Dextrose
Agar) dan Agar tidak berbeda nyata dengan diameter masing-masing sebesar 7,158 cm dan 7,100 cm.
Perbedaan pertumbuhan R. solani
pada berbagai jenis media tumbuh diduga dipengmhi oleh
perbedaan kandungan nubisi pada tiap media. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis media padat yang
paling tin@ kandungan nutrisinya adalal~media PDA (Potato Dextrose Agar). Pada media cair,
dilihat dari respon bobot kering miselia R. solani yang dihasilkan maka media yang paling kaya adalah
media PDL (Potato Dextrose Liquid).
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: Pertama, serangan patogen
lodoh R. solani pada s e m i A. crassicarpa semakin berkurang dengan bertambahnya umur semai, pada
semai umur 4 hari persentase semai mati mencapai 96,OO %, sedangkan pa& semai umur 12 hari
sebesar 86,OO % dan sebesar 60,OO % untuk semai berumur 20 hari. Ke dua, penambahan pasir pada
media tanam tanal~podsolik meral~kuning mampu menekan serangan patogen lcdoh, penurunan
persentase semai mati pa& masing-masing jenis media antara lain: 94,44 % (M,), 90,OO % Ovl,), 82,22
% @A3), 72,22 % M)dan 64,44 % (M,). Ke t i p , pada pH2 &pH
12, R solani tidak bisa tumbuh,
sedangkan pada pH 6 clan pH 8 R. solani tumbuh optimal dengan bobot kering miselia masing-masing
sebesar 1,075 g dan 1,034 gr. Ke empat, R. solani tumbuh baik pa& media Potato Dextrose Liquid
(media cair) dengan bobot kering miselia setelah lima hari ditanam sebesar 1,352 gr dan pada media
Potato Dextrose Agar (media padat) dengan diameter koloni setelah empat hari ditanam mencapai
8,108 cm dan miselianya terliiat kompak clan tebal.
NANANG HERDIANA. E 31.0393. Pengaruh Penambahan Pasir pada Media Tanam Tanah
Podsolik Merah Knning terhadap Serangan Patogen Lodoh Rhizocionio solon; pada ~ e b e r . a ~ a
Tingkat Umur Semai Acocia crossicnrpn Dibimbing oleh Dr. Ir. H. Achmad, MS dan Ir. M.
Zanzibar.
Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan jawaban atas tunhltan pembangunan
sebagai akibat berkurangnya hutan alam serta untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas
lingkungan hidup
Salal~satu jenis pohon yang dapat dikembangkan sebagai tanaman HTI adalah Acacia
crassicarpa. Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berimplikasi dengan penanaman
pohon sejenis pada skala luas menuntut tersedianya bibit berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup.
A. cra~.icarpapada tingkat semai, sebagaimana karakteristik semai pada umumnya juga cukup rentan
terhadap serangan patogen lcdoh. Serangan patogen lcdoli merupakan salah satu penyebab utama
berkumgnya jumlah bibit yang dapat disediakan di samping menurunkan kualitas semai. Intensitas
serangan lodoh ini sangat bervariasi dan dapat mencapai 100%.
Penyakit lodoh disebabkan oleh serangan fungi Rhiioctonia sp., Furarium sp., Pythium sp.,
dan Phytoptlrora sp. yang &pat menyerang sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Penyakit yang ditimbulkan oleh Rhiioctonia lebih parah pada tanah yang lembab dibanding
pada tanah yang tergeuang atau kering Sehingga jika dapat memperbaiki aerasi dan drainase media
tanam terutama pada tanah dengan tekstur yang berat, maka serangan patogen lodoh dapat dikurangi.
Secara teknis perbaikan aerasi dan drainase pada media tananl &pat dilakukan dengan penambahan
pasir.
Tujuan penelitian ini, antara lain: (I) Mengetahui ketahanan semai A. crassicarpa pada
beberapa tingkat umur dari serangan R. solani pada berbagai jenis media tanam. (2) Mengetahui
pengaruh penambahan pasir pada media tanam tanah podsolik merah kuning terhadap serangan R.
solani.
(3) Mengetahui pH optimum untuk pertumbuhan R. solani pada media in vitro.
(4)
Mengetahui pengaruli jenis media tumbuh in vitro, baik media padat maupun media cair terhadap
pertumbuhan R. solani.
Penelitian dilakukan di Laboratoriun~Bioteknologi Kehutanan Pusat Antar Universitas (PAU)
Bioteknologi IPB dan rumah kaca Fakultas Keliutanan IPB, yang berlangsung dari bulan P e b d
sa~npaidengan bulan Agustus 1999.
Percobaan ini disusun dalam rancangan petak-pet* terbagi (split split plot) dengan mcangan
lingkungan acak lengkap diulang tiga kali. Sebagai petak utama adalah infestasi fungi patogen lodoh
(R. solmii), sedang sebagai anak petak adalab umur semai A. crassicarpa dan sebagai anak-anak petak
adalah jenis media Satuan percobaannya adalah sepuluh semai A. crmicarpa yang masing-masing
ditanam &lam wadah yang terpisal~. Faktor infestasi fungi patogen lodoh terdiri atas dua taraf, yaitu:
PO(Kontrol, tanpa infestasi fungi patogen lodoh) dan PI (diinfestasi R solani). Faktor umur semai
terdiri atas tiga taraf, yaitu: KI (semai umur 4 hari), K2 (semai umur 12 hari), K3 (semai umur 20 hari).
Sedangfaktor media terdiri atas linia taraf, yaitu: MI (perbandingan (vlv) tanah P
a : pasir = 100 :'I)),
M2 (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 70 : 30), Mj (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 50 :
50), M, (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir = 30 : 70), MI (perbandingan (vlv) tanah PMK : pasir =
0 : 100). Peubah yang diamati adalah persentase semai mati setiap hari selama 16 hari setelah tanam.
Perlakuan yang berpengaruh nyata selanjutnya dianalisis lebih lanjut dengan uji jarak berganda
Duncan.
Hasil peuelitian menunjukkan bahwa macam lodoh yang menyerang adalah l d o h pangkal
batang Pada lodoh macam ini, patogen menyerang hipokotil semai yang masih sukulen. Persentase
semai A. crmsicarpa yang mati akibat serangan patogen lodoh lebii tin& dan berbeda nyata pada
semai umur 4 hari (96 %) dibanding semai umur 12 hari (86 %) serta pa& semai umur 20 hari (60 %).
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tua umur semai maka akan semakin tahan terhadap
serangan patogen l d o h , karena pada umumnya inang hanya rentan pada periode semai.
Persentase semai mati pada berbagai jenis media akibat serangan patogen lodoh lebih tin&
pada M,(94,44 %) dan Mz (90,OO %), dibanding dengan M3 (82,22 %), M, (72,22 %) clan MJ (64,44
%). Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan pasir pada media tanam tanah podsolik merah
kuning dapat menekan serangan patogen lodoh, karena memberikan kondisi ekologis terutama
kelembaban relatif clan kadar air media yang tidak nleuguntungkan u n h k pertumbuhan dan
perkembangan patogen lcdoh.
Perlakuan penambahan pasir terhadap media tanam pada semai umur 4 hari tidak membenikan
pengaruh yang nyata, karena pa& umur tersebut s e m i masih k r a d a pada kondisi yang paling rentan
dari serangan patogen lodoh, sehingga persentase semai mati masih tin&.
Hasil uji pertumbuhan in viho R. solani menunjukkan bahwa pada pH 2 dan pH 12 fungi
tersebut nyata tidak dapat tumbuh. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya miselia yang tumbuh. R
solani dapat tumbuh baik pada pH 6 dan pH 8, berat kering miselianya masing-masing sebesar 1,075
gr dan 1,034 gr. Sedangkan pada pH yang lebih rendah dai 6 atau lebih tinggi dari 8 pertumbuhan R.
solani sudah mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin berkurangnya bobot kering
miselia pa& pH 4 (0,858 gr) dan pH 10 (0,647 gr). Dari pengujian tersebut menunjukkan b a h m R.
solani mempunyai kemampuan bertahan hidup pada selang pH 4 sarnpai pH 10. Selang pH yang
demikian besar bagi R. solani untuk bertahan ludup merupakan faktor yang sangat penting untuk
diperliatikan.
Hasil uji pertumbuhan in viho R. solani pada krbagai jenis media tumbuh, menunjukkan
bahwa untuk jenis media cair pertumbuhan paling baik dihasilkan dai media PDL potato Dexhose
Liquid) detigan bobot kering miselia mencapai 1,352 gr, sedangkan pada media PL potato Liquid)
sebesar 0,851 gr. PertumbuhanR. solani pada media DL (Dex/rose Liquid) dan Aquades tidak berbeda
nyata, dengan bobot kering miselia masing-niasing sebesar 0,086 gr dan 0,046 gr. Sedangkan untuk
media padat, pertumbuhan paling cepat terjadi pada media PA (7'otato Agar), dalam viaktu empat hari
miselianya telah menutupi cawan (diameter 9,00 cm), sementara pada media PDA (Potato Dexh-ose
Agar) setelah empat hari ditanarn mencapai diameter 8,108 cm, sedangkan pada media DA (Dextrose
Agar) dan Agar tidak berbeda nyata dengan diameter masing-masing sebesar 7,158 cm dan 7,100 cm.
Perbedaan pertumbuhan R. solani
pada berbagai jenis media tumbuh diduga dipengmhi oleh
perbedaan kandungan nubisi pada tiap media. Berdasarkan hal tersebut, maka jenis media padat yang
paling tin@ kandungan nutrisinya adalal~media PDA (Potato Dextrose Agar). Pada media cair,
dilihat dari respon bobot kering miselia R. solani yang dihasilkan maka media yang paling kaya adalah
media PDL (Potato Dextrose Liquid).
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: Pertama, serangan patogen
lodoh R. solani pada s e m i A. crassicarpa semakin berkurang dengan bertambahnya umur semai, pada
semai umur 4 hari persentase semai mati mencapai 96,OO %, sedangkan pa& semai umur 12 hari
sebesar 86,OO % dan sebesar 60,OO % untuk semai berumur 20 hari. Ke dua, penambahan pasir pada
media tanam tanal~podsolik meral~kuning mampu menekan serangan patogen lcdoh, penurunan
persentase semai mati pa& masing-masing jenis media antara lain: 94,44 % (M,), 90,OO % Ovl,), 82,22
% @A3), 72,22 % M)dan 64,44 % (M,). Ke t i p , pada pH2 &pH
12, R solani tidak bisa tumbuh,
sedangkan pada pH 6 clan pH 8 R. solani tumbuh optimal dengan bobot kering miselia masing-masing
sebesar 1,075 g dan 1,034 gr. Ke empat, R. solani tumbuh baik pa& media Potato Dextrose Liquid
(media cair) dengan bobot kering miselia setelah lima hari ditanam sebesar 1,352 gr dan pada media
Potato Dextrose Agar (media padat) dengan diameter koloni setelah empat hari ditanam mencapai
8,108 cm dan miselianya terliiat kompak clan tebal.