Latar Belakang Masalah S PAUD 1010059 Chapter1

Ai Rochaeti, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE DI RA AL – HIDAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 pada pasal I ayat 14 yang menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih lanjut”. Bredecamp Masitoh, 2010 mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini mencakup berbagai program yang melayani anak sejak lahir sampai dengan delapan tahun yang dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, social, emosi, bahasa dan fisik anak. Aspek perkembangan anak dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat, diantaranya pada Taman Kanak-kanak sebagai salah satu tempat diselenggarakannya Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam hal ini perkembangan kognitif tidak kalah penting dalam keseluruhan aspek perkembangan anak usia dini yang secara potensial dimiliki setiap orang. Sujiono 2008 menyimpulkan bahwa perkembangan kognitif perkembangan mental adalah perkembangan dari pikiran.Pikiran merupakan bagian dari proses berpikirnya otak. Bagian tersebut digunakan untuk proses pengakuan, mencari sebab akibat, proses mengetahui dan memahami. Henmon Sujiono, 2008 mengemukakan bahwa kognitif dan pengetahuan disebut intelegensi. Apabila kognitif tinggi maka intelegensi tinggi pula. beaty Agustin dan Wahyudin 2010 mengemukakan bahwa Anak mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui kegiatan bermain dengan tiga cara, yaitu memanipulasi meniru apa yang terjadi dilakukan oleh orang dewasa atas objek yang ada disekitar anak, mastery. yaitu menguasai suatu aktifitas dengan mengulangi suatu kegiatan yang 1 Ai Rochaeti, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE DI RA AL – HIDAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tentunya menjadi kesenangan dan terakhir adalah meaning yaitu memberikan kebermaknaan pada diri anak sehingga menimbulkan motivasi bagi anak dalam melakukannya. Dalam kurikulum 2004, bidang pengembangan kognitif bagi Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal dibagi menjadi sejumlah kompetensi dasar bagi anak dikelompok A usia 4-5 tahun dan bagi anak kelompok B usia 5-6 tahun, yang mana kompetensi dasar meliputi : anak dapat mengenal berbagai konsep sederhana, memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu bidang pengembangan yang penting bagi anak usia dini adalah anak dapat mengenal bentuk geometri. Sujiono, 2008 Berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas pembelajaran dalam hal pengembangan kemampuan mengenal bentuk geometri di RA Al- Hidayah pada kenyataannya kurang optimal dalam menunjuk bentuk, menyebut bentuk dan membedakan bentuk. Hal ini disebabkan terbatasnya media, metodeteknik yang digunakan dan guru kurang bervariatif dalam menyediakan pembelajaran sehingga anak kurang semangat dan mudah bosan. Sementara yang dihadapi anak dalam kemampuan mengenal bentuk geometri pada menunjuk bentuk, meyebut bentuk dan membedakan bentuk. Padahal sumber dan bahan untuk dibentuk geometri ini sangatlah mudah disiapkan. Bisa dari kertas lipat berwarna, kertas majalah atau kalender yang sudah lewat tahunnya, maupun dari kertas lainnya, digunting menjadi bermacam- macan bentuk geometri diantaranya segitiga, lingkaran, bujursangkar atau persegi. Anak TK umumnya selalu bergerak, mempunyai rasa ingin tahu, senang bereksperimen dan menguji mengekpresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara, metode akan lebih bermakna, jika lebih bervariasi lagi, atau kegiatan dilakukan dengan prinsip bermain sambil belajar sehingga lebih menggairahkan lagi bagi anak. Berdasarkan kondisi tersebut setelah dilakukan diskusi dan refleksi awal, maka upaya pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan permainan puzzle. Sudono 1995:54 mengemukakan bahwa Ai Rochaeti, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE DI RA AL – HIDAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “Melalui kegiatan bermain menggunakan bentuk geometri memberikan kesempatan bagi anak untuk menyatakan sikapnya, minat dan masalah- masalah yang mereka hadapi, membicarakan tujuan dan aspirasinya, memperbincangkan kepercayaan, menyatakan apa yang mereka pikirkan, membagi perasaan apa yang mereka rasakan, menjelaskan apa saja yang mereka lakukan, memberikan kesempatan kepada anak untuk membandingkan, mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, menganalisa, mengkritik membantu mereka menemukan berbagai asumsi serta memberikan kesempatan untuk berpikir atau mencipta”. Sama halnya seperti yang dikemukakan Sriningsih 2008:97, yang menyatakan bahwa “permainan mencipta dari bentuk geometri dapat menstimulasikan perkembangan kreativitas dan imajinasi anak”. Dengan bermain kotak warna-warni berbagai bentuk, anak akan belajar mengenai bentuk-bentuk yang saling cocok dan tidak cocok, mengenai struktur yang mantap dan tidak mantap, mengenai keseimbangan. Selain itu pada saat bermain bentuk geometri, fantasia atau imajinasi yang dimiliki anak dapat berkembang. Anak akan reflek menyampaikan hasil pemikirannya, baik dengan bentuk bahasa, motorik atau fisik, hasil kerja atau ciptaannya, sosial seperti bekerja sama dalam kelompok, emosional saat membagi dan menghargai hasil kerja, menemukan penyelesaian atas masalah yang dihadapinya, mendorong berpikir dengan logika, pemahaman mengenai konsep-konsep ruang seperti di atas, samping, bawah,tinggi, rendah, lebar, sempit, besar, kecil , pengetahuan dan kemampuan matematik, serta seni Sudono, 1955:58. Salah satu kegiatan pembelajaran dengan permainan puzzle dalam mengenal benyuk geometri di taman kanak-kanak untuk mengembangkan kemampuan anak sangatlah sesuai. Untuk itu agar kemampuan anak di kelompok B RA Al- Hidayah terealisasi secara optimal, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam aspek pengembangan kemampuan mengenal bentuk geometri melalui permainan puzzle. Ai Rochaeti, 2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE DI RA AL – HIDAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Permainan puzzle adalah suatu permainan penataan potongan-potongan bentuk yang apabila tersusun secara benar akan menghasilkan suatu bentuk yang utuh. Dalam permainan ini, koordinasi mata, otak dan tangan sangat dibutuhkan. Anak akan lebih berkonsentrasi dan teliti dalam menyusun potongan-potongan puzzle agar tertata dengan benar.Adapun manfaat media puzzle dalam pembelajaran meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih kemampuan nalar dan daya ingat, melatih kesabaran pengetahuan melalui puzzle dan meningkatkan keterampilan sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian memfokuskan pada “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Permainan Puzzle”.

B. Rumusan Masalah