Pembahasan Pengujian Tarik Foto Makro Spesimen

Gambar 14. Foto makro patahan perbesaran 50 kali pada spesimen komposit yang diperkuat serat tanpa pengaruh NaOH Gambar 15. Foto makro patahan perbesaran 50 kali pada spesimen komposit yang diperkuat serat dengan pengaruh 5 NaOH Matrik Fiber pull-out Fiber pull- out Void Fiber pull- out Void Fiber Matrik Void Matrik Gambar 16. Foto makro patahan perbesaran 50 kali pada spesimen komposit yang diperkuat serat dengan pengaruh 7 NaOH

4. Pembahasan Foto Makro

Pada gambar 14. komposit yang diperkuat serat tanpa pengaruh NaOH menunjukkan banyaknya fiber pull out dan void. Fiber pull-out terjadi karena adanya serat yang tertarik keluar atau tidak terikat sempurna antara serat dengan matrik yang menunjukkan rendahnya mechanical bonding antara serat dengan matrik. Sedangkan void terjadi karena adanya celah pada serat atau bentuk serat yang kurang sempurna yang dapat menyebabkan matrik tidak akan mampu mengisi ruang kosong pada cetakan. Pada gambar 15. komposit yang diperkuat serat dengan pengaruh prosentase 5 NaOH menunjukkan tidak terlalu menunjukkan adanya fiber pull-out dan terdapat void tetapi relative sedikit, serat terdistribusi dengan baik dan merata pada proses pembuatan komposit, hal ini menunjukkan bahwa ikatan antara serat dengan matrik terjalin dengan sempurna yang dapat meningkatkan kekuatan tarik pada komposit tersebut Pada gambar 16. komposit yang diperkuat serat dengan pengaruh prosentase 7 NaOH menunjukkan tidak adanya fiber pull-out dan void relative banyak yang dapat mempengaruhi rendahnya kekuatan tarik dari komposit tersebut.

E. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisa pengujian serta pembahasan data yang diperoleh, dapat disimpulkan: Fiber 1. Pada komposit serat bulu kambing dengan pengaruh variasi prosentase 4, 5, 6, 7 NaOH selama 60 menit memiliki kekuatan tarik rata-rata 18, 333 Nmm 2 , 19.254 Nmm 2 , 14.097 Nmm 2 , 8.664 Nmm 2 . Komposit yang diperkuat serat bulu kambing dengan pengaruh prosentase 5 NaOH selama 60 menit memiliki harga kekuatan tarik tertinggi yaitu 19.254 MPa. Sedangkan komposit yang diperkuat serat bulu kambing dengan pengaruh prosentae 7 NaOH selama 60 menit memiliki kekuatan tarik terendah yaitu 8.664 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dilakukannya penambahan prosentase NaOH lebih dari 5, serat sudah mengalami kerusakan sehingga mudah patah yang menyebabkan rendahnya kekuatan tarik. 2. Pada foto makro struktur patahan komposit yang terjadi pada pengaruh prosentase 5 NaOH selama 60 menit tidak terlalu menunjukkan adanya fiber pull out dan sedikitnya void. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan antara serat dengan matrik terjalin dengan sempurna yang dapat meningkatkan kekuatan tarik pada komposit tersebut. Sedangkan patahan komposit yang terjadi pada pengaruh prosentase 7 NaOH selama 60 menit menunjukkan adanya void yang relative banyak. Hal ini menyebabkan menurunnya kekuatan tarik.

F. Saran

Dari hasil pengujian yang telah dibahas dengan berbagai kekurangannya maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Pada proses penuangan resin kedalam cetakan harus merata agar serat benar-benar terlapisi oleh resin, sehingga dapat meminimalkan terjadinya void. 2. Menentukan fraksi volume yang tepat karena akan berpengaruh terhadap kekuatan komposit. 3. Menentukan komposisi resin dan hardener yang tepat karena akan mempengaruhi keras dan tidaknya komposit yang dibuat. 4. Pada foto makro patahan, pemfokusan kamera harus jelas agar struktur patahan dapat terlihat dan dianalisa.

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI KEKUATAN KOMPOSIT SERAT ENCENG GONDOK PADA MATRIK EPOXY TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

0 2 1

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER.

0 2 25

PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER.

0 3 14

PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% Pengaruh Prosentase Bahan Kimia 4%, 5%, 6%, 7% Naoh Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit Serat Bulu Kambing Dengan Matrik Polyester.

1 3 14

SIFAT FISIS DAN MEKANIS AKIBAT PERUBAHANTEMPERATUR PADA KOMPOSIT POLYESTER SERAT Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Polyester Serat Batang Pisang Yang Di Treatment Menggunakan KMnO4.

0 2 15

NASKAH PUBLIKASI Sifat Fisis Dan Mekanis Akibat Perubahan Temperatur Pada Komposit Polyester Serat Batang Pisang Yang Di Treatment Menggunakan KMnO4.

0 1 18

TUGAS AKHIRANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT analisis sifat fisis dan mekanis komposit serat acak enceng gondok dengan panjang serat 25 mm, 50 mm, 100 mm menggunakan matrik polyester.

0 1 16

Analisa Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Serat Ijuk Dengan Bahan Matrik Poliester

0 0 8

PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN ALKALI SERAT KAPAS WIDURI TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT DENGAN MATRIK POLIESTER TUGAS AKHIR - Pengaruh perendaman larutan alkali serat kapas widuri terhadap sifat fisis dan mekanis komposit dengan matrik poliester -

0 0 126

PENGARUH PERLAKUAN KIMIA PADA SERAT KELAPA (Coir fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIS KOMPOSIT SERAT DENGAN MATRIK POLYESTER TUGAS AKHIR - Pengaruh perlakuan kimia pada serat kelapa (Coir fiber) terhadap sifat mekanis komposit serat dengan matrik polyester = the

0 0 93