Perancangan Media Interaktif Profil Pesawat CN 235

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INTERAKTIF PROFIL

PESAWAT CN 235

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Wildan Ramdhani 52110030

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Details

Nama : WILDAN RAMDHANI

Alamat : Kp. Bantar Karet Rt/Rw. 001/005 Desa. Lembursawah Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi

Nomor Telepon / Seluler : 0857 235 435 92

Email : will.ramdhani@yahoo.com

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 03 April 1992

Status Marital : Lajang

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan dan Pelatihan

Jenjang Pendidikan :

Periode Sekolah / Institut /

Universitas Jurusan Jenjang IPK

1998 - 2004 SDN Sudirman IV SD

2004 - 2006 SMP Negeri 9 Cimahi SMP

2006 2007 SMP Negeri 1 Cisaat

2007 - 2010 SMK Teknika Cisaat Otomotif SMK 2010 - Sekarang Universitas Komputer

Indonesia DKV PT

Demikian CV ini saya biat dengan sebenarnya.


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ... ii

KATRA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II PESAWAT CN 235 ... 5

II.1Profil Pesawat CN 235 ... 5

II.2Sejarah Pesawat CN 235 ... 6

II.3Jenis-jenis Pesawat CN 235 ... 7

II.3.1CN 2235 MPA / MSA ... 7

II.3.2CN 235 Transportasi Sipil ... 8

II.3.3CN 235 Pembuat Hujan / Rain Maker ... 8

II.3.4CN 235 Coast Guard ... 9

II.3.5CN 235 Military Version ... 9

II.3.6CN 235 Next Generation ... 10

II.4Fungsi ... 10

II.5Media Informasi ... 11


(6)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 12

III.1 Target Audient ... 12

III.2 Strategi Perancangan ... 13

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 13

III.2.2 Strategi Kreatif ... 14

III.2.3 Strategi Media ... 14

III.3 Strategi Distribusi ... 15

III.4 Konsep Visual... 15

III.4.1 Konsep Logo ... 16

III.4.2 Tata Letak ... 16

III.4.3 Tipografi ... 17

III.4.4 Illustrasi dan Fotografi ... 18

III.4.5 Warna ... 19

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 20

IV.1Proses Perancangan Media ... 20

IV.1.1 Sistem Navigasi ... 20

IV.1.2 Studi ilustrasi ... 20

IV.1.3 Tata Letak ... 21

IV.1.4 Animasi ... 22

IV.2Media ... 22

IV.2.1 Media Utama ... 22

IV.2.2 Media Pendukung ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33 LAMPIRAN


(7)

DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku

 Graham, Ian. (1997). Pesawat Terbang 1, Jakarta Penerbit: Elex Media Komputindo.

 Hansen, Ole Steen. (2009). F/A-22 Rapor. Solo Penerbit: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 Hansen, Ole Steen. (2009). Pesawat Terbang Unik. Solo Penerbit: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 Munro, Bob. (1997). Pesawat Terbang, Jakarta Penerbit: Quality Press

Referensi Jurnal

 Katalog. Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia. 2012.

Referensi Website

Situs Informasi Penerbangan. Tersedia di:

http://www.airliners.net/aircraft-data/stats.main?id=137. Diakses pada (November 2012).

Situs Resmi Perusahaan Penerbangan Airbus Military. Tersedia di: http://www.airbusmilitary.com/Aircraft/CN235/CN235About.aspx.

Diakses pada (November 2012).

Situs Resmi PT. Dirgantara Indonesia. Tersedia di: http://www.indonesian-aerospace.com. Diakses pada (November 2012).  Referensi Wawancara


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, sehingga atas karunia-Nya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan ini berisi uraian perancangan media informasi pesawat CN 235, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar madya pada Program Studi Desain Grafis Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pengerjaan laporan ini penulis sadar bahwasanya isi dari laporan ini masih cukup banyak kesalahan juga kekurangan baik dari penyusunan kata ataupun kalimat yang kurang tepat penempatannya, sehingga penulis menyampaikan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tersebut.

Juga tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut serta membantu terhadap penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu penulis terhadap laporan tugas akhir ini.

Bandung, Agustus 2014


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman, juga dengan adanya kemajuan dibidang teknologi semakin memudahkan manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Hal ini membuktikan bahwa teknologi merupakan salah satu unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan secara pesat adalah teknologi dibidang transportasi udara atau pesawat terbang.

Indonesia yang memiliki luas wilayah yang begitu luas dan memiliki banyak pulau yang terpisah jauh oleh lautan. Atas dasar itu Indonesia mendirikan sebuah industri pesawat terbang yang sekarang memiliki nama PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace Inc.), yakni industri pesawat terbang satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara.

Berdasarkan akte notaries PT. Dirgantara Indonesia didirikan pada 28 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio, telah memproduksi banyak komponen pesawat, helikopter, dan pesawat sayap tetap yang diproduksi sendiri dan diproduksi secara kerja sama. Salah satu produksi pesawat sayap tetap yang suskses di masanya adalah pesawat jenis CN 235, diproduksi secara kerja sama antara PT. Dirgantara Indonesia dengan perusahaan penerbangan Casa di Spanyol.

CN 235 adalah sebuah pesawat turboprop kelas menengah bermesin dua. CN 235 memiliki maksud C= Casa, N= Nusantara, 2 dimaksud 1 orang pilot dan 1 orang copilot, 35 adalah jumlah penumpang. Di dalam negeri pesawat jenis ini telah banyak di gunakan untuk keperluan TNI AD, AU, AL, Kepolisian, dan alat transportasi umum PT. Merpati Airlines menggunakan 15 unit. Di luar negeri pun banyak di gunakan seperti di Negara Malaysia, Brunei, Filipina, Korea, Arab Saudi, Venezuela, Turki, dan lain-lain.


(10)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, walaupun pesawat CN 235 sudah digunakan di dalam negeri bahkan luar negeri namun sangat disayangkan kurangnya informasi yang disediakan sehingga pesawat hasil anak bangsa ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Padahal pesawat jenis sudah diterbangakan secara perdana pada tahun 30 Desember 1983. Padahal cukup banyak sekolah-sekolah menengah kejuruan di Indonesia yang menyediakan sarana untuk siswanya yang ingin mengambil jurusan penerbangan.

Hal itu disebabkan karena kurangnya informasi yang ada mengenai pesawat CN 235, ditambah dengan kurangnya minat dari masyarakat untuk membaca ataupun mencari informasi itu. Sedangkan membaca sebenarnya merupakan salah satu cara belajar dan menambah pengetahuan yang efektif, bahkan di negara-negara maju membaca sudah menjadi kegiatan rutinitas bagi masyarakatnya. Dengan demikian begitu diperlukannya media informasi yang menarik agar mampu menjadi daya tarik masyarakat untuk membaca.

Seperti halnya dalam proses pembuatan pesawat CN 235 tentunya dengan banyak melewati proses yang panjang, rumit dan sulit. Namun itu merupakan hal yang menarik untuk dipelajari dan disebarkan informasinya, demi pengetahuan juga perkembangan para generasi penerus bangsa. Contoh yang menarik pada proses pembuatan pesawat CN 235 adalah saat awal perancangan pesawat yakni dengan mendesain tentunya dengan perhitungan-perhitungan yang teliti menentukan ukuran pesawat, tenaga yang dibutuhkan, kekuatan material bahan dan perhitungan-perhitungan lainnya. Tentunya hal itu menjadi kunci utama dalam perancangan pesawat, karena kesalahan sedikitpun dalam pehitungannya tentu akan berakibat besar di kemudian hari. Dalam mendesain tersebut ada orang-orang khusus yang dikumpulkan untuk mengerjakannya, mereka memiliki nama STRES yang merupakan singkatan dari Struktur Analisis Sistem.


(11)

Selain mendesain ada juga proses yang menarik yakni proses test. Proses test merupakan proses setelah desain, produksi, assembling atau perakitan kemudian barulah test. Test tidak hanya dilakukan pada saat pesawat telah menjadi seutuhnya, tapi ada juga test pengujian bahan. Setelah pengujian bahan selesai barulah pesawat dirakit dan kembali melakukan test. Hal tersebut seperti yang di katakan oleh Wawan Chaerul Anwar selaku test range infrastructure pesawat CN 235.

Hal – hal seperti itulah yang membuat menarik untuk membagi pengetahuan mengenai pesawat CN 235 kepada masyarakat. Sehingga timbul gagasan untuk membuat sebuah media informasi yang nantinya dapat membantu masyarakat, menjadikan minat membaca lebih besar, juga dapat memberi pengetahuan yang lebih pula. Dan semoga dapat menjadi motivasi bagi para generasi muda penerus mereka yang sudah lama bekerja di industri pesawat ataupun dibidang lainnya.

I.2 Identifikasi Masalah

Dalam perancangan media informasi ini tentulah berangkat dari adanya permasalahan yang timbul di kalangan masyarakat, berikut merupakan beberapa identifikasi masalah yang didapat berdasarkan survei yang telah dilaksanakan:

 Informasi yang tidak disebarluaskan mengenai pesawat CN 235.  Adanya tanggapan negative terhadap perusahaan yang memproduksi.  Langkanya informasi mengenai pesawat CN 235, adapun informasinya

terkesan kurang menarik.

 Kurangnya pemberitaan tentang pesawat CN 235. I.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang didapat, tentulah perlu adanya langkah penyelesaian masalah, langkah penyelesaian masalah yang telah dirangkum menjadi rumusan masalah yakni. Bagaimana cara mengolah dan memnyebarluaskan informasi mengenai pesawat CN 235, sehingga dapat di konsumsi oleh masyarakat.


(12)

I.4 Batasan Masalah

Ruang lingkup perancangaan media informasi pesawat CN 235 hanya membahas mengenai sedikit sejarah dan informasi perusahaan yaitu PT. Dirgantara Indonesia dan membahas perjalanan produksi pesawat CN 235, beserta sejarah dan profil pesawat CN 235.

I.5 Tujuan Perancangan

Dengan adanya perancangan media informasi ini di harapkan dapat mencapai dari apa yang ditujukan oleh penulis, berikut merupakan tujuan perancangannya:

 Memberi informasi dan pengetahuan tentang pesawat CN 235.  Memberi motivasi bagi generasi penerus bangsa untuk berkarya.  Menjadikan CN 235 sebagai referensi mengenai produk nasional.


(13)

BAB II

PESAWAT CN 235

II.1 Profil Pesawat CN 235

Berdasarkan kutipan yang di ambil dari katalog perjalanan PT. Dirgantara Indonesia yang dikeluarkan langsung oleh PT. Dirgantara Indonesia yang dikeluarkan pada tahun 2012. Pesawat jenis CN 235 merupakan hasil kerja sama antara PT. Dirgantara Indonesia dengan perusahaan penerbangan Casa di Spanyol (sekarang menjadi Airbus Military). Kedua perusahaan penerbangan ini mendirikan usaha patungan yang diberi nama Aircraft Technology atau Airtech untuk merancang-bangun pesawat CN 235, dengan saham masing – masing 50%. Pesawat ini dirancang untuk multiguna, mampu melakukan short take off and landing (STOL), dan dioperasikan di landasan perintis yang pendek (800 meter), mudah untuk bongkar-muat barang karena ada ramp door, serta biaya pemeliharaannya yang rendah.

Gambar II.1.STOL

Sumber : www.airbusmilitary.com/portals/0/Images/Aircraft/CN235/About/02.png (3 Desember 2012)


(14)

CN 235 merupakan pesawat komuter 35-40 penumpang multiguna yang dapat digunakan untuk berbagai misi atau operasi, antara lain sebagai pengangkut orang atau VVIP atau penerjunan, pengangkut barang dan penjatuh barang dari ketinggian rendah, patroli maritim atau udara, pembuat hujan, dan peng-evakuasi medis. CN 235 mampu terbang pada ketinggian 10.000 m maksimum, dengan kecepatan jelajah 236 ktas, dan jarak jangkau 2.170 nm atau lama terbang 8,55 jam pada kecepatan 150 ktas. CN 235 dapat menjatuhkan muatan yang terikat di atas palet seberat 3.000 kg pada ketinggian rendah (low atitude parachute extraction system / LAPES) untuk operasi militer atau bencana alam.

CN 235 seri 10 dan 100 adalah varian pertama dan kedua yang di produksi, selanjutnya PTDI mengembangkan dan memproduksi seri 110 dan 220 yang dapat sertifikasi dari JAA (sekarang EASA) dari Uni Eropa. Sedangkan Airbus Military mengembangkan dan memproduksi seri 200 dan 300 yang mendapat sertifikasi FAA dari Amerika Serikat.

CN 235 seri 10 dan 100 menggunakan mesin General Electric (GE) CT7-7A sedangkan seri 100 dan 220 menggunakan GE CT7-9C yang lebih kuat tenaganya yaitu 1.750 SHP dengan propeler berdiameter 3,35 m. CN 235 seri 110 dikembangkan dari CN 235 seri 100 dengan penyempurnaan pada sistem avionik dan interior. Kemudian pengembangan dilanjutkan pada kemampuan daya berat lepas landas atau maximum takeoff weight (MTOW) yang naik menjadi 4.000 kg dari 3.500 kg dan kinerja terbang pesawat yang diterapkan pada CN 235-220.

II.2 Sejarah Pesawat CN 235

Pesawat prototipe pertama diterbangkan pada 11 November 1983 oleh CASA dan prototipe kedua diterbangkan pada 30 Desember 1983 oleh PT Dirgantara Indonesia. Produksi serial dimual pada tahun 1986 dengan varian pertama adalah CN 235 seri 10 dan 100. Setelah itu PT.DI mengembangkan CN 235 seri 110 dan 220. Sedangkan Airbus Military mengembangkan CN 235 seri 200 dan 300. Sampai saat ini sudah diproduksi sekitar 300 unit CN 235 dengan berbagai varian. Pesawat CN 235 varian terakhir menggunakan dua masin buatan General Electric


(15)

tipe CT7-9C yang masing – masing berdaya 1750SHP. Sejarah tersebut dikutip dari katalog perjalanan PT. Dirgantara Indonesia yang dikeluarkan langsung oleh PT. Dirgantara Indonesia.

II.3 Jenis – Jenis Pesawat CN 235

Pesawat CN 235 memiliki berbagai jenis dengan kegunaan atau fungsi masing, dari setiap jenis pesawat CN 235 memiliki kelebihan masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diharapkan. Sehingga pesawat CN 235 ini merupakan pesawat yang multi fungsi. Berikut jenis-jenis pesawat CN235 menurut katalog perjalanan PT. Dirgantara Indonesia.

II.3.1 CN 2235 MPA / MSA

Gambar II.2.CN 235 MPA

Sumber gambar : http://1.bp.blogspot.com/_En-

sxfOkXP8/Sh4oOToz3gI/AAAAAAAABjA/jeuu2eq-Jo0/s320/CN-235MPA+Defense+Studies.JPG (3 Desember 2012)

CN 235 Patroli Maritim (Maritime Patrol / MPA) atau Pengawasan maritim (Maritime survelance / MSA), membawa peralatan untuk pengawasan dan pengamanan maritim yang berupa radar ke permukaan laut dan kamera beresolusi tinggi. Pesawat CN 235 tipe ini mampu melakukan misi pengawasan maritim dan zona ekonomi eklusif, pencarian dan penyelamatan (search & resque / SAR), pencegahan dan pengendalian pencemaran laut, serta anti kapal selam dan kapal laut. Perbedaan CN 235


(16)

MPA dan MSA adalah fokus radarnya dimana MPA memfokuskan radar ke permukaan laut dan MSA memfokuskan radar lebih ke udara. CN 235 MPA dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut dan Turkey Air Force.

II.3.2 CN 235 Transportasi Sipil

Di operasikan sebagai transportasi sipil oleh antara lain Merpati Airlines (15 unit), Asian Spirit Philippines (2 unit), Air Venezuela (2 unit), Binter Canarias (4 unit) dan Binter Mediterraneo (6 unit) dengan menggunakan CN 234 seri 10 dan 100.

Gambar II.3.CN 235 Sipil Sumber :

http://1.bp.blogspot.com/_En- sxfOkXP8/Sh4oOToz3gI/AAAAAAAABjA/jeuu2eq-Jo0/s320/CN-235MPA+Defense+Studies.JPG (3 Desember 2012)

II.3.3 CN 235 Pembuat Hujan / Rain Maker

Di operasikan oleh Thailand Minister of Agriculture sebanyak 2 unit.

Gambar II.4.CN 235 Pembuat Hujan / Rain Maker Sumber : Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia (2012)


(17)

II.3.4 CN 235 Coast Guard

Gambar II.5.CN 235 Coast Guard

Sumber : http://moeflich.files.wordpress.com/2012/08/cn235.jpg (3 Desember 2012) CN 235 Penjaga Pantai mirip dengan CN 235 MPA yang juga membawa peralatan untuk pengawasan dan penjagaan pantai yang berupa radar ke permukaan laut dan kamera beresolusi tinggi. Bedanya CN 235 Penjaga Pantai tidak mengawasi daerah seluas CN 235 MPA dan tidak perlu memiliki kemampuan serang. CN 235 Penjaga pantai dioperasikan oleh Korea Coast Guard (KGC) dan USA Coast Guard.

II.3.5 CN 235 Military Version

Gambar II.6.CN 235 Military

Sumber :


(18)

Dioperasikan sebagai transportasi militer oleh antara lain TNI Angkatan Udara (8 unit), Tentara Udara Diraja Malaysia (8 unit), Republic of Korea Air Force (20 unit), Royal Brunei Air Force (1 unit), United Arab Emirates Air Force (7 unit), Pakistan Air Force (4 unit), Burkina Faso Air Force (1 unit), Thailand Police (1 unit), dan Mexico Police (2 unit), dll. Semua seri CN 235 dapat digunakan sebagai transportasi militer.

II.3.6 CN 235 Next Generation

Adalah rencana pengembangan pesawat CN 235 yang berkesinambungan untuk mempertahankan kemampuannya memenuhi tuntutan operasi atau misi yang terus tumbuh dan berubah serta menerapkan berbagai teknologi pesawat terbang yang baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Pesawat CN 235 Next Generation akan memakai seri 400.

Gambar II.7.CN 235 Next Generation

Sumber : Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia (2012)

II.4 Fungsi

CN 235 merupakan pesawat komuter multiguna yang dapat digunakan untuk berbagai misi atau operasi, antara lain sebagai pengangkut orang atau VVIP atau penerjunan, pengangkut barang dan penjatuh barang dari ketinggian rendah, patrol maritime atau udara, pembuat hujan, dan peng-evakuasi medis.


(19)

II.5 Media Interaktif

Media adalah alat atau sarana komunikasi seperti, koran,majalah, poster dan lainnya yang terletak di antara dua belah pihak seperti orang dengan orang ata orang dengan golongan dan sebagainya. Sehingga berguna sebagai perantara atau penghubung diantaranya. Sedangkan interaktif adalah sesuatu hal yang bersifat saling melakukan aksi atau saling aktif di antara kedua belah pihak atau lebih yang bersangkutan. Seperti itulah arti dari media dan interaktif menurut kamus besar bahasa Indonesia. Dan data yang telah dimilik akan dibuat ke dalam media ininteraktif yang dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat menarik, yang di dalamnya berisikan informasi profil pesawat CN 235 juga sejarahnya.

II.6 Permasalahan dan Solusi

Sebuah perancangan tentulah pada dasarnya berangkat dari sebuah masalah, sehingga disusunlah suatu perancangan yang dengan maksud memecahkan atau memberikan solusi untuk permasalahan yang ada. Sama dengan perancangan media informasi ini, berangkat dari permasalahan yang ditemukan yakni mengenai kurangnya informasi yang ada mengenai pesawat CN 235, sehingga masyarakat pun menjadi kurang mengenali akan keadaan CN 235. Padahal pesawat CN 235 telah dibuat oleh tangan-tangan kreatif masyarakat Indonesia.

Dalam permasalahan tersebut tentu mesti ada jalan keluar atau solusi dari permasalahan tersebut, sesuai dengan permasalahan umum yang ada yakni kurangnya informasi yang ada mengenai pesawat CN 235. Maka di haruskan agar dapat memberikan sebuah informasi tambahan mengenai CN 235, informasi yang akan menjadi sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai dunia penerbangan khususnya pesawat CN 235. Media informasi berupa media interaktif yang di desain semenarik mungkin.


(20)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audien

Target utama dari dibuatnya media informasi ini terbagi menjadi target audien secara primer dan sekunder. Target sekunder itu sendiri adalah seluruh kalangan masyarakat yang tidak ditentukan apa itu gendre, pekerjaan, pendidikan maupun status ekonominya, juga berapapun usianya. Sehingga informasi itu sendiri mampu dikonsumsi oleh seluruh masyarakatnya yang memang membutuhkan atau menginginkannya. Sedangkan berikut merupakan target audien secara primer, dengan sasaran atau tujuan mampu memberikan informasi yang baik dan benar mengenai pesawat CN 235.

 Demografis

- Gender : Laki-laki dan perempuan - Usia : 16 tahun – 22 tahun - Pekerjaan : Pelajar dan mahasiswa/i - Pendidikan : SMA sampai perguruan tinggi - Status Ekonomi : Menengah sampai menengah atas  Geografis

Masyarakat Indonesia yang memiliki dayatarik atau keingintahuan lebih mengenai dunia penerbangan.

 Psikografis

Masyarakat yang berkeingintahuan tinggi terutama mengenai penerbangan atau pesawat terbang, sehingga sering mencari informasi-informasi yang menarik guna menambah pengetahuannya. Juga para kolektor di bidang pesawat terbang.


(21)

III.2 Strategi Perancangan

Bentuk perancangan yang akan dibangun dalam perancangan media informasi pesawat CN 235 meliputi target audien seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Sehingga perancangan ini diharapkan mampu mengenai target dengan tepat, oleh karena itu diperlukanlah strategi pendekatan secara komunikasi, kreatif dan media.

III.2.1Pendekatan Komunikasi

Tahap awal dari sebuah strategi perancangan yaitu pendekatan komunikasi, sehingga informasi yang diberikan menjadi tepat sasaran juga dapat diterima dengan baik oleh peminatnya. Terutama mengenai pesawat terbang, karena dalam dunia penerbangan cukup banyak istilah-istilah yang akan ditemui, oleh sebab itu diperlukanlah strategi komunikasi yang rinangan, mudah dimengerti dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi dari informasi yang dibaca. Sekalipun menggunakan istilah penerbangan semestinya disertai penjelasan singkat arti dari istilah tersebut.

Ada dua poin utama dari pendekatan komunikasi yang perlu di uraikan, agar strategi perancangan menjadi lebih jelas dan mengerucut ke akhirnya. Dengan demikian mampu memudahkan dalam perancangan media informasi ini. Berikut 2 poin utama dari pendekatan komunikasi:

 Pendekatan Visual

Karena mengikuti dari tema yang bersangkutan dengan teknologi, pendekatan secara visual yang akan di tampilkan adalah kesan yang tegas dan elegant. Referensi yang di gunakan yaitu seperti tampilan website 4.0 yang banyak menggunakan fotografi yang menarik di padukan dengan penempatan tipografi yang baik. Sesuai dengan target yang di harapkan yakni seluruh kalangan masyarakat indonesia sehingga diharapkan menjadi sesuatu yang menarik bagi seluruh kalangan usia.


(22)

 Pendekatan Verbal

Pendekatan secara verbal atau bahasa menggunakan bahasa Indonesia yang formal, karena disesuaikan dengan target geografisnya yaitu masyarakat Indonesia. Sehingga menjadikan suatu kenyamanan dan kemudahan bagi pembaca untuk memahami isi dari informasi yang akan diberikan. Juga di tambahkan sedikit bahasa Inggris dasar yang mudah dimengerti dan menjadikan informasi yang ada lebih elegan.

III.2.2Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan untuk media informasi ini dengan membuat sebuah media interaktif, yang didesain dengan menarik. Media interaktif diambil karena memiliki banyak kelebihan seperti audio visual juga memiliki interaksi lebih terhadap audien, sehingga membuat audien nyaman berlama-lama mengoperasikannya. Di dalam media interaktif tersebut berisikan profil mengenai pesawat CN 235 juga menambahkan sejarah dan penjelasan mengenai perusahaan yang penerbangan Indonesia yakni PT. Dirgantara Indonesia.

III.2.3Strategi Media

Media adalah alat atau sarana komunikasi seperti, koran,majalah, poster dan lainnya yang terletak di antara dua belah pihak seperti orang dengan orang ata orang dengan golongan dan sebagainya. Sehingga berguna sebagai perantara atau penghubung diantaranya. Seperti itulah arti dari media menurut kamus besar bahasa Indonesia. Agar penyampaian menjadi lebih baik maka di gunakanlah media utama yang di bantu oleh adanya media pendukung.

 Media utama

Untuk media utama yang akan digunakan yaitu sebuah media interaktif, agar dapat menjadi daya tarik lebih bagi pencari informasinya. Tidak seperti media informasi yang dinamis, yang hanya dibaca saja. Namun dapat menciptakan interaksi lebih antara pembaca dan media tersebut.


(23)

 Media pendukung

Media pendukung merupakan media tambahan untuk mendampingai media utama. Bahkan dengan adanya media pendukung dapat menjadikan media utama lebih menarik bagi peminatnya. Berikut merupakan media utama yang akan digunakan;

- Kemasan dan label CD, dugunakan agar kemasan terlihat menarik dan rapih.

- Baju / kaos, seragam yang digunakan oleh SPG / penjaga display.

- Stiker, soufenir untuk mengundang daya tarik lebih.

- Pin, di gunakan juga oleh SPG / penjaga dan sebagai soufenir. III.3 Strategi Distrubsi

Media interaktif yang dibuat akan digunakan dan diperjual-belikan bersamaan dengan acara air show Bandung yang biasanya di selenggarakan bertepatan dengan hari jadi Kota Bandung yaitu tanggal 25 September 1810, dan acara tersebut di selenggarakan di Bandara Husein Sastra Negara. Sedangkan harga CD interaktif tersebut yaitu Rp 25.000 dan di setiap pembelian akan diberikan hadiah berupa stiker CN 235.

Untuk baju sebagai media pendukung, digunakan oleh penjaga tempat penjualan CD interaktif tersebut juga dapat diperjual-belikan dengan harga Rp 75.000, dan setiap pembelian baju diberikan hadiah berupa pin. Sehingga dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000 pengunjung dapat mendapatkan CD interaktif pesawat CN 235, Kaos, Stiker dan pin.

III.4 Konsep Visual

Secara umum, konsep visual yang akan ditampilkan dalam media informasi ini menggambarkan suatu kegagahan, keindahan dan kesederhanaan sesuai dengan sasaran dari strategi perancangannya. Untuk memaksimalkan gaya visual maka dibantu dengan adanya tata letak yang baik, menggunakan elemen tipografi yang sederhana namun jelas untuk dibaca, juga penambahan illustrasi dan fotografi yang disesuaikan dengan tema yang diambil.


(24)

III.4.1Konsep Logo

Logo yang telah dibuat yaitu logo CN 235, logo ini dibuat menggunakan unsur tipografi dan ilustrasi yang digabungkan, menjadi sebuah logo yang sederhana namun menarik dan mudah dimengerti. Ilustrasi atau gambar yang digunakan yaitu gambar siluet dari pesawat CN 235 yang ditumpukan dan dipotong kepada tipografinya sehingga tipografi maupun gambarnya tetap terlihat jelas. Tipografi yang di gunakan yaitu Helvetica LT Black.

Gambar.III.1.Logo CN 235 Sumber: Pribadi

III.4.2Tata Letak

Pengembangan tata letak di setiap halaman dari media interaktif yang akan di rancang haruslah bervariasi agar tidak menjadikan jenuh dan dinamis kepada pembaca. Tata letak sendiri dibuat dengan menggabungkan berbagai unsur grafis seperti warna, bentuk, illustrasi dan fotografi yang komposisinya di sesuaikan agar tetap terlihat rapih.


(25)

Gambar.III.2.Halaman Pembuka Sumber: Pribadi

Gambar.III.3.Halaman Awal / Home Sumber: Pribadi

III.4.3Tipografi

Pemilihan tipografi yang baik haruslah mengarah pada tingkat keterbacaan, apalagi yang akan dibuat yakni sebuah media informasi, tentunya haruslah menjadi kemudahan bagi pembaca untuk dapat memahami


(26)

dari isi informasi yang diberikan.Seperti jenis huruf Helvetica rata-rata huruf tersebut terkesan sederhana namun tegas sehingga memudahkan untuk dibaca terutama untuk penempatan pada body teks.

Gambar.III.4.Huruf Sumber Pribadi

III.4.4Ilustrasi dan Fotografi

Illustrasi dan fotografi digunakan dengan maksud membantu memudahkan pembaca untuk membaca situasi yang ada dalam perancangan pesawat CN 235. Tentu keduanya melewati proses komputerisasi agar terlihat lebih menarik dan rapih. Fotografi banyak digunakan sebagai gambar latar agar menjadikan suasana yang menarik bagi audien. Sedangkan illustrasi digunakan untuk membantu penempatan gambar yang tidak pas posisinya pada latar sehingga di buatlah ilustrasi yang sesuai dan pas dengan gambar latarnya.

Gambar.III.5.Ilustrasi dan Fotografi Sumber Pribadi


(27)

III.4.5Warna

Warna memiliki peran yang penting dalam sebuah visual karena mampu menciptakan suatu kesan sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan emosi seseorang. Berikut merupakan warna yang dominan akan digunakan:

Gambar III.6.Warna Sumber: Pribadi

Banyak warna yang digunakan dalam media interaktif ini karena gambar latar yang menggunakan fotografi dan digital imaging, namun yang sering di gunakan yaitu warna gradasi dari hitam ke kuning ke orange ke putih, seperti warna senja di sore hari, dan warna gradasi dari hitam ke biru ke putih warna ini akan dominan digunakan karena warna ini diambil dari warna langit yang cerah, sehingga menjadikan nuansa langit yang bersih dan segar.


(28)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Proses Perancangan Media IV.1.1 Sistem Navigasi

Tahap awal dari perancangan media interaktif ini yaitu dengan menyusun sistem navigasi yang akan digunakan, sehingga dengan demikian akan terlihat berapa halaman yang mesti di buat.

Gambar.VI.1.Sistem Navigasi Sumber: Pribadi

IV.1.2 Studi Ilustrasi

Setelah sistem navigasi di buat dan mengetahui jumlah halaman yang harus dibuat, selanjutnya tinggal menentukan material isi dari halaman tersebut seperti fotografi, ilustrasi dan font. Karena materi yang di ambil adalah pesawat CN 235 dan cukup sulit untuk mendapatkan gambar pesawat yang baik maka dibuatlah ilustrasi pesawat CN 235 agar gambar terlihat lebih baik dan menarik. Ilustrasi yang di buat menggunakan software adobe illustrator CS3.


(29)

Gambar.VI.2.Pembuatan Ilustrasi Sumber: Pribadi

IV.1.3 Tata Letak

Agar tidak menjadikan jenuh dan dinamis kepada pembaca maka pengembangan tata letak di setiap halaman dari media interaktif yang akan di rancang haruslah bervariasi. Tata letak sendiri dibuat dengan menggabungkan berbagai unsur grafis seperti warna, bentuk, tipografi, illustrasi dan fotografi yang komposisinya di sesuaikan agar tetap terlihat rapih. Semua itu disusun atau disatukan menggunakan software adobe illustrator CS3.

Gambar.VI.3.Tata Letak Sumber: Pribadi


(30)

IV.1.4 Animasi

Tahap akhir yaitu salah satu keunggulan dari media interaktif seperti pemberian animasi gerak pada objek, penambahan efek suara dan mengaktifkan tombol-tombol navigasi sehingga audien dapat dengan bebas dan mudah mengakses media interaktif tersebut. Tahap animasi ini dibuat dengan menggunakan software adobe flash CS3, karena adobe flash terikat dengan mudah dengan adobe illustrator dengan demikian tata letak yang telah dibuat di adobe illustrator tinggal di eksport dengan cara menarik objek yang akan di eksport ke layar adobe flash.

Gambar.VI.4.Proses Animasi & Eksport Sumber: Pribadi

IV.2 Media

IV.2.1 Media Utama

Media utama yang akan digunakan yaitu sebuah media interaktif, agar dapat menjadi daya tarik lebih bagi pencari informasinya. Media interaktif memiliki keunggulan seperti mampu menampilkan audio visual juga memiliki interaksi lebih terhadap audien. Tidak seperti media informasi yang


(31)

dinamis, yang hanya dibaca saja, namun dapat menciptakan interaksi lebih antara pembaca dan media tersebut.

Ukuran : 1400 x 800 px Material : Digital interaktif Teknis produksi : Animasi Adobe Flash  Halaman Intro

Halaman intro merupakan halamat sambutan ucapan selamat dating kepada audien, di halaman ini terdapat ucapan selamat dating dan kutipan singkat mengenai CN 235 isi dari kut kutipan tersebut adalah “CN 235 adalah pesawat komuter 35-40 penumpang multi guna yang dapat digunakan untuk berbagai misi atau operasi, antara lain sebagai pengangkut orang atau VVIP atau penerjun, pengangkut barang dan penjatuh barang dari ketinggian rendah, patroli maritim atau udara, pembuat hujan, dan peng-evakuasi medis”. Juga terdapat satu tombol masuk yang berfungsi untuk menuju halaman selanjutnya yaitu halaman home.

Gambar.VI.5.Intro Sumber: Pribadi  Halaman Home

Merupakan halaman ke dua yang berisikan dua buah tombol menuju bahasan pokok dalam interaktif tersebut, yaitu tombol menuju halaman PT.


(32)

Dirgantara Indonesia beserta kutipan singkatnya yaitu “PT. Dirgantara Indonesia didirikan pada 28 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio, telah memproduksi banyak komponen pesawat, helikopter, dan pesawat sayap tetap yang diproduksi sendiri dan diproduksi secara kerja sama”. Dan tombol menuju halaman CN 235 beserta kutipan singkatnya yaitu “CN 235 merupakan pesawat hasil kerjasama antara PT. Dirgantara Indonesia dengan perusahaan penerbangan Casa di Spanyol (sekarang menjadi Airbus Military). Kedua perusahaan penerbangan ini mendirikan usaha patungan yang diberi nama”.

Gambar.VI.6.Home Sumber: Pribadi  Halaman PT. Dirgantara Indonesia

Halaman PT. Dirgantara di masukan karena pesawat CN 235 yang di produksi oleh PT. Dirgantara Indonesia, sehingga dengan demikian audien tidak hanya mendapat info mengenai pesawat CN 235 nya saja, namun beserta perusahaan dalam negeri yang memproduksinya. Di halaman ini tentunya disertai penjelasan singkat mengenai PT. Dirgantara Indonesia, kemudian untuk melihat sejarah perjalanan PT. Dirgantara Indonesia di sediakan tombol menuju halaman perjalanan PT. Dirgantara Indonesia. Juga terdapat tombol navigasi untuk memilih halaman yang di inginkan yang akan muncul pada setiap halaman selanjutnya.


(33)

Gambar.VI.7.PT. Dirgantara Indonesia Sumber: Pribadi

Halaman Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia

Halaman ini merupakan halaman sejarah perjalanan PT. Dirgantara Indonesia dari awal pendiriannya beserta apa saja yang telah di produksi sampai tahun 2012, yang di buat semenarik mungkin sehingga tidak banyak menggunakan teks yang dapat membuat jenuh audien namun lebih banyak memperlihatkan gambar dengan animasi yang menarik. Pada halaman ini terdapat tombol menuju halaman berikutnya yaitu lanjutan perjalanan PT. Dirgantara Indonesia yang belum usai pada halaman ini, dan pada halaman berikutnya terdapat tombol kembali untuk melihat kembali ke perjalanan awal PT. Dirgantara Indonesia.

Gambar.VI.8.Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia1 Sumber: Pribadi


(34)

Gambar.VI.9.Perjalanan PT. Dirgantara Indonesia2 Sumber: Pribadi

Halaman CN 235

Setelah selesai membahas mengenai PT. Dirgantara Indonesia yaitu perusahaan dalam negeri yang memproduksi pesawat CN 235, barulah membahas mengenai pesawat CN-235 yang menjadi bahasan utamanya. Pada halaman ini tertera penjelasan mengenai pesawat CN 235 tersebut dan terdapat tombil menuju halaman berikutnya yaitu halaman sejarah terbentuknya pesawat CN 235.

Gambar.VI.10.CN 235 Sumber: Pribadi


(35)

Halaman Sejarah CN 235

Halaman ini tentunya berisikan penjelasan kapan pesawat CN 235 mulai diproduksi sampai kapan pesawat CN 235 selesai diproduksi dan diterbangkan secara perdana. Pada halaman ini terdapat tombol menuju halaman selanjutnya yaitu halaman spesifikasi/

Gambar.VI.11.Sejarah Sumber: Pribadi

Halaman Spesifikasi CN 235

Spesifikasi pesawat CN 235 yang diuraikan yaitu meliputi kru, kapasitas penumpang, panjang, bentang sayap, area sayap, tenaga penggerak, tinggi, berat kosong, berat isi, dan berat maksimum pada saat lepas landas. Kemudian tidak lupa tombol menuju halaman selanjutnya yaitu halaman jenis-jenis pesawat CN 235.


(36)

Gambar.VI.12.Spesifikasi Sumber: Pribadi

Halaman Jenis-jenis CN 235

Pesawat CN 235 memiliki 6 jenis dengan kelebihan masing-masing yang disesuaikan dengan misi operasinya. Jenis-jenisnya yaitu CN 235 coast guard, CN 235 militer, CN 235 MPA, CN 235 next generation, CN 235 pembuat hujan, dan CN 235 sipil. Pada setiap halaman jenis pesawat CN 235 terdapat penjelasan dan fungsi dari setiap jenis pesawat CN 235, juga terdapat tombol menuju jenis pesawat selanjutnya juga sebelumnya. Tidak lupa tombol menuju halaman berikutnya halaman fungsi umum dari pesawat CN 235.


(37)

Gambar.VI.13.Jenis-jenis Sumber: Pribadi  Halaman Fungsi CN 235

Pada halaman ini merupakan poin-poin dari fungsi umum pesawat CN 235 yaitu pengangkut orang, penerjunan, patrol maritime dan udara, pengangkut dan penjatuhan barang, peng-evakuasi medis / SAR. Namun pada halaman ini tidak terdapat tombol menuju halaman selanjutnya, karena halaman ini merupakan halaman akhir dari pembahasan pesawat CN 235, namun bila ingin kembali atau menuju ke halaman lain yang diinginkan ada tombol navigasi yang dapat digunakan.


(38)

Halaman Keluar

Halaman ini merupakan halaman salam terimakasih kepada audien atas partisipasinya yang telah menggunakan media interaktif tersebut. Pada halaman ini terdapat dua tombol yaitu “YES” dan “NO” yang berfungsi agar meyakinkan apakah audien benar akan mengakhiri atau menutup media interaktif tersebut. Bila audien menekan tombol “YES” maka jendela media iteraktif akan tertutup, tapi bila menekan tombol “NO” media interaktif akan kembali pada halaman home.

Gambar.VI.15.Keluar Sumber: Pribadi


(39)

IV.2.2 Media Pendukung  Kemasan dan label CD

Ukuran : 12 x 12 cm

Bahan : Art paper tipis 150gram Teknis : Printing

Gambar.VI.16.Kemasan & Label CD Sumber: Pribadi

 Baju / kaos

Ukuran : 27 x 21.5 cm Bahan : Combed 30s Teknis : Cetak sablon

Gambar.VI.17.Kaos Sumber: Pribadi


(40)

 Stiker

Ukuran : 7 x 5.5 cm Bahan : Stiker

Teknis : Cetak sablon

Gambar.VI.18.Stiker Sumber: Pribadi  Pin

Ukuran : 5.8 cm

Bahan : Glossy paper & laminasi Teknis : Printing

Chain Flag

Ukuran : 13.5 x 19 cm

Bahan : Art paper Tipis 150gram Teknis : Printing

Gambar.VI.20. Chain Flag Sumber: Pribadi

Gambar.VI.19.Pin Sumber: Pribadi


(1)

27  Halaman Sejarah CN 235

Halaman ini tentunya berisikan penjelasan kapan pesawat CN 235 mulai diproduksi sampai kapan pesawat CN 235 selesai diproduksi dan diterbangkan secara perdana. Pada halaman ini terdapat tombol menuju halaman selanjutnya yaitu halaman spesifikasi/

Gambar.VI.11.Sejarah Sumber: Pribadi

Halaman Spesifikasi CN 235

Spesifikasi pesawat CN 235 yang diuraikan yaitu meliputi kru, kapasitas penumpang, panjang, bentang sayap, area sayap, tenaga penggerak, tinggi, berat kosong, berat isi, dan berat maksimum pada saat lepas landas. Kemudian tidak lupa tombol menuju halaman selanjutnya yaitu halaman jenis-jenis pesawat CN 235.


(2)

Gambar.VI.12.Spesifikasi Sumber: Pribadi

Halaman Jenis-jenis CN 235

Pesawat CN 235 memiliki 6 jenis dengan kelebihan masing-masing yang disesuaikan dengan misi operasinya. Jenis-jenisnya yaitu CN 235 coast guard, CN 235 militer, CN 235 MPA, CN 235 next generation, CN 235 pembuat hujan, dan CN 235 sipil. Pada setiap halaman jenis pesawat CN 235 terdapat penjelasan dan fungsi dari setiap jenis pesawat CN 235, juga terdapat tombol menuju jenis pesawat selanjutnya juga sebelumnya. Tidak lupa tombol menuju halaman berikutnya halaman fungsi umum dari pesawat CN 235.


(3)

29

Gambar.VI.13.Jenis-jenis Sumber: Pribadi  Halaman Fungsi CN 235

Pada halaman ini merupakan poin-poin dari fungsi umum pesawat CN 235 yaitu pengangkut orang, penerjunan, patrol maritime dan udara, pengangkut dan penjatuhan barang, peng-evakuasi medis / SAR. Namun pada halaman ini tidak terdapat tombol menuju halaman selanjutnya, karena halaman ini merupakan halaman akhir dari pembahasan pesawat CN 235, namun bila ingin kembali atau menuju ke halaman lain yang diinginkan ada tombol navigasi yang dapat digunakan.

Gambar.VI.14.Fungsi Sumber: Pribadi


(4)

Halaman Keluar

Halaman ini merupakan halaman salam terimakasih kepada audien atas partisipasinya yang telah menggunakan media interaktif tersebut. Pada halaman ini terdapat dua tombol yaitu “YES” dan “NO” yang berfungsi agar meyakinkan apakah audien benar akan mengakhiri atau menutup media interaktif tersebut. Bila audien menekan tombol “YES” maka jendela media iteraktif akan tertutup, tapi bila menekan tombol “NO” media interaktif akan kembali pada halaman home.

Gambar.VI.15.Keluar Sumber: Pribadi


(5)

31 IV.2.2 Media Pendukung

 Kemasan dan label CD Ukuran : 12 x 12 cm

Bahan : Art paper tipis 150gram Teknis : Printing

Gambar.VI.16.Kemasan & Label CD Sumber: Pribadi

 Baju / kaos

Ukuran : 27 x 21.5 cm Bahan : Combed 30s Teknis : Cetak sablon

Gambar.VI.17.Kaos Sumber: Pribadi


(6)

 Stiker

Ukuran : 7 x 5.5 cm Bahan : Stiker

Teknis : Cetak sablon

Gambar.VI.18.Stiker Sumber: Pribadi  Pin

Ukuran : 5.8 cm

Bahan : Glossy paper & laminasi Teknis : Printing

Chain Flag

Ukuran : 13.5 x 19 cm

Bahan : Art paper Tipis 150gram Teknis : Printing

Gambar.VI.20. Chain Flag Sumber: Pribadi

Gambar.VI.19.Pin Sumber: Pribadi