Perilaku Pembelian Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

20

2.4 Perilaku Pembelian

Dalam hal ini perilaku pembelian merupakan serangkain kegiatan yang mengarahkan konsumen untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menggunakan produk dan jasa yang diinginkan. Seringkali perilaku pembelian tersebut dipengaruhi oleh lingkungan fisik dari suatu toko. Konsumen merupakan individu, kelompok, dan organisasi yang melakukan kegiatan memilih, membeli, memakai, dan membuang barang atau jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka, Sumarwan, 2004; Kotler 2006 dalam Fuad 2009. Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain budaya, sosial, pribadi, dan psikologis Simamora, 2003 dalam Fuad 2009. Menurut Peter dan Olson 2013:163 dalam Tunjungsari et al. 2016 mendifinisikan bahwa, “Keputusan pembelian merupakan proses integritas yang dilakukan untuk mengkombinasikan pengetahuan guna mengevaluasi dua atau lebih alternatif dan memilih satu diantaranya”. Pilihan yang ditawarkan dalam konteks ini bukanlah pilihan secara fisik tapi secara perasaan, perasaan yang ditimbulkan karena ada dorongan emosi dalam diri seseorang karena pengaruh faktor eksternal dan internal, kemudian akan direalisasikan melalui sikap perilaku pembelian. Beragamnya jenis produk yang ditawarkan oleh toko sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda sesuai dengan tipe keputusan pembelian. 21 Menurut Michon et al. 2005 dalam Feng et al. 2008, membuktikan lebih lanjut bahwa, “Perilaku pembelian konsumen kadang-kadang dipengaruhi oleh faktor non rasional seperti suasana toko”. Beragamnya jenis produk yang ditawarkan suatu toko sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen. Suasana toko menjadi faktor terpenting dalam mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, apabila berhasil terlaksana maka akan terjalin interaksi antara konsumen dan toko. Kotler 2006 dalam Fuad 2009 menyatakan empat tipe perilaku pembelian konsumen, yaitu konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang signifikan diantara berbagai merk perilaku pembelian yang rumit; konsumen yang akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan memilih dengan cukup cepat, dan mungkin terutama bereaksi terhadap kenyamanan berbelanja perilaku pembelian pengurang disonasi; konsumen tidak melakukan pencarian informasi yang luas tentang kelebihan dan kekurangan merk tersebut perilaku pembelian karena kebiasaan; serta konsumen yang sering melakukan perpindahan merk, umumnya terjadi karena pengaruh aspek variasi dibandingkan akibatnya adanya ketidakpuasan perilaku pembelian yang mencari inovasi. Sherman et al. 1997 dalam Feng et al. 2008 mengemukakan “Variabel dependen lainnya dijelaskan dalam kategori suasana toko termasuk jumlah uang yang dibelanjakan, jumlah produk yang dibeli oleh konsumen”. Dalam melaksanakan proses perilaku pembelian, secara umum konsumen melalui tiga 22 tahapan yaitu aktivitas promosi dan stimulus lain, kotak hitam pembeli, serta respon dari pembeli, Kotler 2006 dalam Fuad 2009. Respon perilaku konsumen juga akan terlihat dari perilaku pendekatan- penghindaran dari lingkungan toko. Jika konsumen melakukan pendekatan berarti respon konsumen baik, dapat menghabiskan waktu di toko, berinteraksi dengan karyawan, mengidentifikasi produk yang dijual di toko, memiliki kesan yang baik terhadap lingkungan toko, dan mempunyai niat untuk kembali lagi ke toko tersebut. Begitu juga sebaliknya, apabila konsumen menunjukkan perilaku menghindari maka respon konsumen akan buruk terhadap toko, merasa tidak puas, bosan dengan lingkungan toko, berharap cepat meninggalkan lingkungan toko dan tidak ingin kembali. Berdasarkan penjelasan diatas, maka perilaku pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh konsumen di dalam proses membeli suatu barang atau jasa yang dijual di toko. Perilaku pembelian sebagai variabel dependen di dalam penelitian ini yang dipengaruhi oleh suasana toko dalam melakukan perilaku pembelian, waktu yang diperlukan untuk berada di dalam toko, dan perilaku pendekatan-penghindaran. 23

2.5 Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko TekstileAnugrah Jaya Salaman).

0 3 14

ATMOSFER TOKO, EMOSI KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN PADA TOKO ROTI.

0 6 16

Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko Tekstile Anugrah Jaya Salaman).

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko Tekstile Anugrah Jaya Salaman).

0 3 11

BAB III Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko Tekstile Anugrah Jaya Salaman).

0 2 15

ANALISIS DATA Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko Tekstile Anugrah Jaya Salaman).

0 3 34

PENUTUP Pengaruh Suasana Toko Terhadap Emosi Konsumen Dan Dampaknya Pada Perilaku Pembelian (Studi pada Pembelian Kain di Toko Tekstile Anugrah Jaya Salaman).

0 4 47

ATMOSFER TOKO, EMOSI KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN PADA TOKO ROTI ATMOSFER TOKO, EMOSI KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN PADA TOKO ROTI.

0 3 13

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ATMOSFER TOKO, EMOSI KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN PADA TOKO ROTI.

0 2 11

PENUTUP ATMOSFER TOKO, EMOSI KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELIAN PADA TOKO ROTI.

0 10 46