Kecepatan Tempuh Waktu Tempuh Kecepatan Arus Bebas

Dengan melihat ukuran Indonesia serta keanekaragaman dan tingkat perkembangan daerah perkotaan dapat disimpulkan bahwa perilaku pengemudi dan populasi kendaraan umur, tenaga, dan kondisi kendaraan, komposisi, kendaraan adalah beraneka ragam. Karakteristik ini dimasukkan dalam prosedur perhitungan secara tidak langsung melalui ukuran kota. Dapat dilihat pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.13.

3.2 Kecepatan Tempuh

Kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur, dan merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan LV sepanjang segmen jalan: V = LTT ……………………...……………………………………………...3-1 Keterangan: V = Kecepatan rata-rata ruang LV kmjam L = Panjang segmen km TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen jam

3.3 Waktu Tempuh

Waktu tempuh didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh kendaraan untuk melewati suatu ruas jalan yang merupakan perbandingan antara panjang jalan atau segmen jalan dengan kecepatan kendaraan. Waktu tempuh TT dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut: TT=LV …………………………………………………………………...3-2 Keterangan: TT = Waktu tempuh jam L = Panjang jalan km V = Kecepatan kmjam Gambar 3.3 Kecepatan Sebagai Fungsi Dari DS untuk Jalan 22UD

3.4 Kecepatan Arus Bebas

Kecepatan arus bebas FV didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang aka dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan.Kecepatan arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data lapangan, dimana hubungan antara kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik dan lingkungan telah ditentukan dengan metode regresi. Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum berikut: FV= FV +FV W x FFV SF x FFV CS ...................................................................3-3 Keterangan: FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan kmjam FV = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati FV W = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan kmjam FFV SF = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kereb penghalang FFV CS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota 3.4.1 Kecepatan arus bebas dasar Kecepatan arus bebas dasar FV untuk jalan perkotaan dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Kecepatan Arus Bebas Dasar FV Untuk Jalan Perkotaan Tipe jalan Kecepatan arus Kendaraan ringan LV Kendaraan berat HV Sepeda motor MC Semua kendaraan rata-rata Enam-lajur terbagi62Datau Tiga-lajur satu- arah31 Empat- lajur terbagi42Datau Dua-lajur satu- arah21 Empat-lajur tak terbagi 42UD Dua-lajur tak terbagi22UD 61 57 53 44 52 50 46 40 48 47 43 40 57 55 52 42 Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 3.4.2 Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas FV W Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas FV W dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu lintas FV W Pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan, Jalan Perkotaan Tipe jalan Leba jalur lalulintas efektif Wc m FVw Kmjam Empat-lajur terbagi atau Jalan satu-arah Per lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 -4 -2 2 4 Lanjutan Tabel 3.4 Tipe jalan Leba jalur lalulintas efektif Wc m FVw Kmjam Empat-lajur tak- terbagi Per lajur 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 -4 -2 2 4 Dua-lajur tak-terbagi Total 5 6 7 8 9 10 11 -9,5 -3 3 4 6 7 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 3.4.3 Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping FFV SF 1. Jalan dengan bahu Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping FFV SF dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini. Tabel 3.5 Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu FFV SF Pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan Untuk Jalan Perkotaan Dengan Bahu Tipe jalan Kelas hambatan samping SFC Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Lebar bahu efektif rata-rata Wsm ≤ 0,5m 1,0m 1,5m ≥ 2m Empat-lajur terbagi 42D Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1,02 0,98 0,94 0,89 0,84 1,03 1,00 0,97 0,93 0,88 1,03 1,02 1,00 0,96 0,92 1,04 1,03 1,02 0,99 0,96 Empat-lajur tak- terbagi42UD Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1,02 0,98 0,93 0,87 0,80 1,03 1,00 0,96 0,91 0,86 1,03 1,02 0,99 0,94 0,90 1,04 1,03 1,02 0,98 0,95 Dua-lajur tak-terbagi 22UD atau Jalan satu-arah Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1,00 0,96 0,91 0,82 0,73 1,01 0,98 0,93 0,86 0,79 1,01 0,99 0,96 0,90 0,85 1,01 1,00 0,99 0,95 0,91 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 2. Jalan dengan Kereb Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan jarak kereb- penghalang FFV SF pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan kereb dapat diihat pada Tabel 3.6 di bawah ini. Tabel 3.6 Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Jarak Kereb-Penghalang FFV SF Pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan Untuk Jalan Perkotaan Dengan Kereb Tipe jalan Kelas hambatan samping SFC Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Jarak kereb-penghalang Wkm ≤0,5m 1,0m 1,5m ≥2m Empat-lajur terbagi 42D Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1,00 0,97 0,93 0,87 0,81 1,01 0,98 0,95 0,90 0,85 1,01 0,99 0,97 0,93 0,88 1,02 1,00 0,99 0,96 0,92 Tipe jalan Kelas hambatan samping SFC Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu Jarak kereb-penghalang Wkm ≤0,5m 1,0m 1,5m ≥2m Empat-lajur tak-terbagi42UD Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1,00 0,96 0,91 0,84 0,77 1,01 0,98 0,93 0,87 0,81 1,01 0,99 0,96 0,90 0,85 1,02 1,00 0,98 0,94 0,90 Dua-lajur tak-terbagi 22UD atau Jalan satu-arah Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 0,98 0,93 0,87 0,78 0,68 0,99 0,95 0,89 0,81 0,72 0,99 0,96 0,92 0,84 0,77 1,00 0,98 0,95 0,88 0,82 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 3.4.4 Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota FFV CS Tabel 3.7 Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Ukuran Kota Pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan FFV CS Pada Jalan Perkotaan Ukuran kota Juta Penduduk Faktor penyesuaian untuk ukuran kota 0,1 0,1-0,5 0,5-1,0 1,0-3,0 3,0 0,90 0,93 0,95 1,00 1,03 Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

3.5 Kapasitas