perumahan di Yogya karena banyak sertipikat bermasalah.
4
Bahkan beberapa kalangan menyebutkan bahwa kurang lebih 85 tanah di Indonesia bermasalah
karena terkait dokumen dan sertipikat palsu.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah perolehan sertipikat hak milik atas
tanah karena peralihan hak jual beli telah mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum di Kota Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, mengkaji, dan menganalisis apakah perolehan sertipikat hak milik atas tanah karena peralihan
hak jual beli di Kota Yogyakarta telah mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. perkembangan ilmu hukum pada umumnya, khususnya Hukum Pertanahan
mengenai sertipikat hak milik atas tanah karena peralihan hak jual beli sebagai alat bukti hak yang kuat dalam mewujudkan kepastian dan
perlindungan hukum;
4
http:ummu0salman.multiply.comjournalitem11, diakses pada tanggal 14 Mei 2010, pukul 12.00.
5
http:archive.kaskus.usthread770887, diakses pada tanggal 14 Mei 2010, pukul 11.00.
2. pelaksana hukum, yaitu Aparat Pemerintah Daerah yang dalam hal ini adalah Kepala Kantor Pertanahan khususnya di Kota Yogyakarta
mengenai sertipikat hak milik atas tanah karena peralihan hak jual beli sebagai alat bukti hak yang kuat dalam mewujudkan kepastian dan
perlindungan hukum; 3. masyarakat khususnya pemegang hak milik atas tanah yang memperoleh
sertipikat karena peralihan hak jual beli sebagai alat bukti hak yang kuat dalam mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum.
E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan Penulis,
permasalahan yang
diteliti, dengan
judul “Perolehan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Karena Peralihan Jual Beli
Dalam Mewujudkan
Kepastian Dan
Perlindungan Hukum
Di Kota
Yogyakarta” ini, merupakan permasalahan yang pertama kali diteliti oleh Penulis. Jika ditemukan penelitian lain dengan permasalahan yang sama, maka
penelitian ini menjadi pelengkap dari penelitian sebelumnya.
F. Batasan Konsep
1. Hak milik atas tanah adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah, dengan mengingat fungsi sosial dari hak
atas tanah Pasal 20 ayat 1 UUPA. 2. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan,
tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan Pasal 1
butir 20 PP No. 24 Tahun 1997. Jadi, sertipikat hak milik atas tanah adalah surat tanda bukti hak sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2
huruf c UUPA. 3. Kepastian hukum adalah kepastian mengenai data yuridis dan data fisik
penguasaan tanah dengan mendaftarkan hak milik atas tanah guna memperoleh sertipikat sebagai alat bukti yang kuat. Kepastian hukum
mengenai data yuridis meliputi kepastian mengenai subyek hukum hak atas tanah orang atau badan hukum, sedangkan kepastian hukum mengenai
data fisik meliputi kepastian mengenai letak, batas, ukuranluas tanah atau kepastian mengenai obyek hak, dan kepastian mengenai status hak atas
tanah yang menjadi landasan hubungan-hubungan hukum antar tanah dengan orangbadan hukum.
6
4. Perlindungan hukum adalah perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum dalam rangka pemenuhan kebutuhan akan tanah. Hukum berfungsi
sebagai perlindungan bagi kepentingan manusia, agar manusia terlindungi maka hukum harus dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa masyarakat sebagai
pemegang hak atas tanah sanagat memerlukan perlindungan terhadap kepentingan-kepentingannya mengenai hak atas tanah yang dikuasainya.
Wujud dari perlindungan hukum bagi hak atas tanah adalah penghormatan terhadap hak atas tanah itu sendiri, baik yang dipunyai perorangan atau
masyarakat hukum adat itu sendiri.
7
6
R. Soeprapto, Op.,cit, hlm. 322.
7
Sudikno Mertokusumo, Op.,cit, hlm. 145.
G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian