Sifat Fisik Tanah ANALISIS SIFAT- SIFAT TANAH DI BAWAH TEGAKAN Eucalyptus urograndis

16 Tekno Hutan Tanaman hara N pada tanaman sangat penting peranannya dalam sintesa protein, enzim - enzim, klorofil, dan senyawa lainnya. Nisbah CN Besaran parameter rasio CN menggambarkan mudah tidaknya suatu bahan residu organik sisa - sisa tanaman dan hewan dalam tanah untuk terdekomposisi atau dan termineralisasi sehingga siklus unsur hara tanah-tanaman berlangsung terus berkelanjutan. Jika nisbah CN terlalu kecil maka siklus hara berlangsung lebih lambat karena bahan organik sukar terdekomposisi. Dari hasil analisis Lampiran 1, tampak bahwa jenis pada rotasi 2 dapat menaikkan nisbah CN terutama pada lapisan atas 0-20 cm, sehingga untuk rotasi selanjutnya rotasi 3 ada penambahan hara dari hasil dekomposisi bahan organik. 5. Unsur hara fosfor P Unsur-unsur hara P bagi tanaman sangat penting karena merupakan sumber asam nukleat, fosfolifid dan protein, juga berperan penting dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein serta respirasi tanaman. Gejala-gejala kahat atau kekurangan unsur-unsur hara P di dalam tanah akan tampak dimana pertumbuhan merana, daun berwarna hijau kebiruan dengan bercak-bercak berwarna coklat, daun seperti terbakar dengan ukurannya di beberapa tempat mengecil serta jumlah klorofil turun. Kandungan P di bawah tegakan pada umumnya sangat rendah 5 mg100 g pada rotasi 1 meskipun pada rotasi 2 ada sedikit kenaikan kadar P Lampiran 1, sehingga input pupuk sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang lebih baik dimasa mendatang. 6. Basa - basa tanah Unsur-unsur basah tanah K, Ca, Mg sangat penting peranannya dalam menunjang pertumbuhan pohon karena unsur mineral tersebut ternasuk unsur hara makro yang penting setelah N dan P. Unsur K penting sebagai kofaktor enzim, Ca untuk pembentukan lamela tengah dinding sel dan Mg sebagai struktur dasar klorofil. Hasil analisa kimia tanah Lampiran 1 menunjukkan bahwa di bawah tegakan jenis baik pada rotasi 1 maupun rotasi 2 termasuk “sangat rendah” atau kekurangan akan basa-basa K, Ca dan Mg. Oleh karena itu untuk pertumbuhan tanaman tindakan manajemen lahan berupa penambahan input pupuk anorganik pembawa unsur hara mineral K misal KCL, Ca dan Mg misal TSP dan pupuk magnesium sangat diperlukan. Selain itu ternyata bahwa tanaman tumbuh cepat sangat memerlukan dalam jumlah cukup banyak terutama unsur hara mineral Ca dan K. Sifat fisik tanah merupakan komponen yang sangat penting dalam mempengaruhi kesuburan tanah yang pada akhirnya akan menunjang pertumbuhan tegakan hutan, bahkan lebih penting pengaruhnya dibanding dengan sifat kimia dan biologi tanah Wasis, 2005. Produktivitas hutan tanaman sangat bergantung pada produktivitas lahan dimana hutan tanaman di usahakan. Tingkat produktivitas tanah tidak hanya ditentukan oleh sifat kesuburan kimia tanah yang tinggi tetapi juga sifat fisik tanah dimana sifat fisik tanah sangat tergantung pada ketersediaan air kelembaban, oksigen udara dalam tanah dan energi thermal panas yang optimum di dalam tanah Hillel, 1980 . Parameter sifat fisik tanah yang berkaitan dengan ketersediaan air dan udara dalam tanah dapat di duga dari hasil pengamatan lapangan maupun hasil analisis secara laboratorium dari contoh tanah tidak terganggu dengan besaran - besaran : berat jenis tanah, porositas total, ruang pori makro dan mikro, air tersedia PF dan permeabilitas tanah yang terukur. Pengusahaan hutan tanaman sejenis secara terus menerus pada lahan yang sama diduga akan menyebabkan pergeseran besaran parameter fisik tanah, baik ke arah positif lebih baik maupun ke arah negatif kurang baik dari segi kesuburan fisik tanah. Perubahan tersebut tergantung pada sistem pengelolaan atau teknik sivikulktur yang di terapkan mulai dari saat kegiatan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, penebangan dan penanaman kembali. Hasil analisis sifat fisik tanah di bawah tegakan rotasi 1 dan 2 dapat dilihat pada Lampiran 2, dengan rincian sebagai berikut : 1. Berat jenis tanah Berat jenis tanah menggambarkan tingkat kepadatan tanah. Nilai berat jenis tanah pada suatu lahan yang tinggi berarti tanah pada lahan tersebut makin padat dan dapat menghambat pertumbuhan akar, sedangkan berat jenis rendah berarti tanah cenderung atau sarang sehingga akar mudah masuk menyerap unsur hara untuk pertumbuhannya Lutz d Chandler, 1951. 4.

E.urograndis

E. urograndis

E. urograndis E.urograndis

E.urograndis

E.urograndis

porous

B. Sifat Fisik Tanah

an Vol. No. , 3 1 April 2010, 13 - 22 17 Nina Mindawati, Andry Indrawan, Irdika Mansur dan Omo Rusdiana Hasil analisa berat jenis tanah di bawah tegakan jenis pada umumnya berkisar antara 1,70 - 1,27 gcc pada lapisan 0 - 20 cm dan 1,07 - 1,2 gcc pada lapisan dengan kedalaman 20-40 cm. Hasil di atas menunjukan bahwa pada rotasi 2 berat jenis tanah cenderung turun sekitar 0,1 gcc kecuali pada umur tanaman 2 dan 4 tahun. 2. Ruang pori total Ruang - ruang pori di antara fraksi mineral tanah terdiri dari ruang pori makro dan mikro, yang memungkinkan ditempati air dan udara untuk pertumbuhan pohon. Jumlah ruang pori tanah di bawah tegakan berkisar antara 51,82 - 59,6 pada lapisan atas 0-20 cm dan 51,32 - 57,23 pada lapisan bawah 20-40 cm. Hal ini berarti bahwa tanah cukup baik dari porositasnya sehingga memungkinkan terjadinya kondisi aerasi maupun ketersediaan air dalam tanah yang menunjang untuk pertumbuhan akar- akan pohon. Ruang pori total RPT tanah cenderung naik dari rotasi 1 ke rotasi ke 2 kecuali pada umur tanaman 2 dan 4 tahun. Hal ini berarti bahwa pada rotasi ke 2 tanah tidak makin padat dibanding rotasi 1 tetapi sebaliknya; yakni makin baik dari segi porositasnya terutama pada lapisan 0 - 20 cm. Ruang pori tanah akan semakin baik jika dalam penyiapan lahan sebelum penanaman dilakukan penggemburan atau tidak dilakukan pemanenan dengan alat berat yang dapat mengakibatkan pemadatan tanah, sehingga ruang pori akan mengecil. Jumlah ruang pori tanah yang maksimal dan sangat baik untuk pertumbuhan pohon adalah 72,58 Lutz dan Chandler, 1951. 3. Pori drainase Persen ruang pori tanah terdiri dari drainase cepat non kapiler dan pori drainase lambat kapiler. Proporsi dari kedua jenis ruang pori bergantung pada tipe tanah, struktur, tekstur dan kadar bahan organik tanah serta jenis vegetasi yang tumbuh pada tanah yang bersangkutan. Hasil analisis fisik tanah menunjukkan bahwa ruang pori drainase cepat cenderung turun pada rotasi 2 tetapi setelah tanaman berumur 5 tahun pori drainase cepat naik kembali. Sedangkan pori drainase lambat cenderung tetap pada 0 - 20 cm dan atau naik pada 20 - 40 cm pada rotasi 2. Pada tegakan umur 5 tahun baik pori drainase cepat maupun lambat cenderung naik. Hal ini menujukkan bahwa pertumbuhan jenis berpengaruh positif, baik terhadap pori drainase cepat maupun pori drainase lambat walaupun setelah rotasi ke 2. 4. Air tersedia Nilai air tersedia dalam fisik tanah menggambarkan kapasitas tanah maksimum dalam merentensi memegang air sehingga tersedia bagi tanaman. Tanah pasir akan mempunyai air tersedia lebih rendah daripada tanah liat karena partikel - partikel besar tidak meretensi air secara lebih kuat. Oleh karena itu parameter air tersedia bergantung pada kondisi tanah dan tegakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa air tersedia nyata meningkat pada rotasi ke 2 di seluruh klas umur tanaman Hal ini merupakan indikator yang sangat baik bahwa jenis tersebut berpengruh positif terhadap kemampuan tanah dalam menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman. 5. Permeabilitas tanah Pergerakan air di dalam tanah secara lateral sangat penting untuk distribusi unsur -unsur hara di dalam tanah yang diserap akar tanaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa permeabilitas tanah di bawah tegakan sebesar 5,21 - 22,62 cmjam pada lapisan atas 0 - 20 cm dan 6,97 - 13,62 cmjam pada lapisan bawah 20 - 40 cm. Laju permeabilitas tanah tetap pada 0 - 20 cm pada klas umur 1,2 dan naik pada umur 1, 2, 3, dan 4 tahun pada rotasi 2 tetapi pada umur 5 tahun permeabilitas tanah turun. Jadi hingga umur tanaman 4 tahun permeabilitas tanah cenderung naik terutama pada kedalaman 20 -40 cm rotasi 2. Sifat biologi tanah terutama jumlah populasi mikroorganisme dalam tanah merupakan parameter penting lainnya guna menduga tingkat produktivitas suatu lahan hutan karena mikroorganisme tanah merupakan pemecah primer bahan organik sehingga siklus karbon dan siklus unsur hara antara sistem tanah - tanaman dapat berlangsung secara berkesinambungan Alexander, 1977. Hasil analisa biologi tanah di bawah tegakan jenis dapat dilihat pada Lampiran 3 dengan rincian : 1. Total mikroorganisme tanah Mikroorganisme tanah di bawah tegakan terjadi peningkatan secara nyata jumlah populasinya baik pada lapisan atas 0 - 20 cm maupun lapisan bawah 20 - 40 cm pada rotasi 2. Kenaikan jumlah populasi total mikroorganisme setelah rotasi 2 adalah 28,63 dan 69,41 dibandingkan rotasi 1. E. urograndis top soil

E. urograndis

E .urograndis

E. urograndis

E. urograndis.

E. urograndis

E. urograndis E. urograndis

C. Sifat Biologi Tanah