Nahisen Y A Wuisan
45
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding lurus dengan ketersediaan jumlah lapangan pekerjaan, mendorong orang Indonesia berlomba-lomba menciptakan terobosan
untuk meningkatkan daya saing demi memajukan perekonomian masing-masing. Tidak heran semakin banyak bermunculan pelaku usaha sektor industri Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM.
Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam
proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus tumbuh secara
signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. UMKM makin tahan banting dan tetap optimistis di tengah krisis. Ketika terjadi krisis
global pelaku UMKM tetap bergerak. Pemerintah telah memberikan upaya-upaya pemberdayaan berupa kebijakan, program dan kegiatan untuk semakin menguatkan sektor UMKM ini.
Berdasarkan data BPS 2012, populasi usaha kecil dan menengah UMKM jumlahnya mencapai 56,5 juta unit. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja,
yaitu lebih dari 100 juta jiwa. Semenrtara itu, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto PDB sebesar 56,7 persen. Berikut adalah tabel perkembangan UMKM pada tahun 2011-2012.
Tabel 1 Perkembangan UMKM tahun 2011-2012 Di Indonesia
No. Indikator
Satuan 2011
2012
1 Jumlah UMKM
Unit 55.206.444
56.534.592 2
Pertumbuhan Jumlah UMKM Persen
2,57 2,61
3 Jumlah Tenaga Kerja UMKM
Orang 101.722.458
107.657.509 4
Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja UMKM
Persen 2,33
5,83 5
Sumbangan PDB UMKM harga konstan
Rp. Miliar 1.369.326,00
1.504.928,20 6
Pertumbuhan sumbangan
PDB UMKM
Persen 6,76
9,90 7
Nilai Ekspor UMKM Rp. Miliar
187.441,82 208.067,00
8 Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM
Persen 6,56
11,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014
Nahisen Y A Wuisan
46 Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan usaha
alias modal usaha. Menurut Mulyono 2002, kredit adalah kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu. Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan mendorong pemberian kredit modal usaha kepada
UMKM. Untuk mendapatkan kredit bank bukan merupakan hal yang mudah bagi pengusaha kecil, hal itu disebabkan faktor persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit. Selain itu juga
ada yang belum mengetahui bagaimana mendapakan pinjaman.
Desa Leilem terkenal dengan industri meubel. Berdasarkan sejarahnya, industri pengolahan kayu sudah ada di desa Leilem sejak 1930, roda dan rumah kayu merupakan produk pertama dari para
pengrajin. Pada tahun 1960 pengrajin melihat peluang dan melakukan pengembangan produk, pengusaha mulai memproduksi furnitur. Seiring waktu furnitur dari desa Leilem mulai diterima
oleh pasar daerah, bahkan ke diekspor ke luar daerah karena memiliki kualitas yang baik. Pada 1980-an dan 1990-an adalah masa keemasan industri mebel di Desa Leilem. Bahkan pada tahun
1998 Presiden Indonesia pada waktu itu BJ Habibie mengunjungi industri kayu di Desa Leilem. Desa Leilem sebagai salah satu daerah industri di Minahasa Sulawesi Utara, terus mengembangkan
kualitas produknya dan sekarang banyak pengusaha dari desa Leilem telah membuka cabang di luar daerah, seperti di Balikpapan, Tobelo, Manokwari, Sorong, Jayapura, dan derah lainnya di Papua.
Perkembangan kredit yang ditawarkan oleh bank masih terasa kurang dinikmati oleh masyarakat, khususnya masyarakat desa Leilem yang memiliki usaha meubel. Banyak faktor yang bisa saja
memengaruhi kenapa pengusaha meubel di desa Leilem hanya sedikit yang menggunakan kredit. Dari masalah ini, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Dan untuk membuktikan bahwa
penggunaan kredit yang ditawarkan oleh bank berpengaruh terhadap pendapatan.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh kredit bank terhadap pendapatan pelaku-pelaku UMKM khususnya meubel yang ada di Desa Leilem, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa.
2. METODE PENELITIAN