Tim Penilai Teknis Karya Tulis Ilmiah Tolok Ukur Penilaian Karya Tulis Ilmiah

32 BAB IV PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Tim Penilai Teknis Karya Tulis Ilmiah

1. Pembentukan Tim Penilai Teknis Karya Tulis Ilmiah Untuk membantu Tim Penilai Angka Kredit dalam memberikan penilaian Karya Tulis Ilmiah yang terkait dengan bidang persandian sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dapat dibentuk Tim Penilai Teknis Karya Tulis Ilmiah. Tim Penilai Teknis terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan dan memiliki obyektivitas. Tim Penilai Teknis harus berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya tiga orang. 2. Tugas Dan Tanggung Jawab Tim Penilai Teknis Karya Tulis Ilmiah a. Tim Penilai Teknis mempunyai tugas: 1 Memberikan saran dan pendapat dalam bentuk prosentase nilai kepada Tim Penilai Angka Kredit atas substansi dan kriteria karya tulis ilmiah, dengan menggunakan formulir rekomendasi sebagaimana tercantum dalam bab V subbab C. 2 Memberikan rekomendasi kepada Tim Penilai Angka Kredit dalam hal publikasi internal atas karya tulis ilmiah yang telah dinilai. b. Tim Penilai Teknis bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penilai Angka Kredit.

B. Tolok Ukur Penilaian Karya Tulis Ilmiah

1. Tolok ukur mutlak Tolok ukur mutlak adalah tolok ukur yang harus dipenuhi dalam penilaian karya tulis ilmiah, meliputi: a. Orisinalitas karya tulis ilmiah murni gagasan, rumusan, dan pengamatan sendiri. b. Kesesuaian substansi karya tulis ilmiah dengan ruang lingkup bidang persandian. c. Tingkat keterlibatan pemangku JFS dalam pembuatan karya tulis ilmiah. d. Kesesuaian bukti fisik dengan kriteria hasil. e. Kesesuaian dengan kriteria dan penyajian karya tulis ilmiah sebagaimana diatur dalam pedoman ini. 33 2. Tolok ukur tertimbang Tolok ukur tertimbang adalah tolok ukur yang ditetapkan dalam mekanisme pemberian nilai karya tulis ilmiah, meliputi : a. Relevansi antara tema dan subtema karya tulis ilmiah yang disajikan. b. Kesesuaian antara kriteria normatif yang dijadikan sebagai dasar penyusunan dengan analisa yang dilakukan dalam karya tulis ilmiah. c. Penerapan ide-ide dalam karya tulis ilmiah pada pelaksanaan kegiatan persandian. d. Penggunaan kalimat efektif dan komunikatif. Berdasarkan tolok ukur di atas selanjutnya dilakukan pembobotan dalam bentuk prosentase nilai sesuai dengan tabel 2 berikut ini: TABEL 2 TINGKATAN TOLOK UKUR PENILAIAN KARYA TULIS ILMIAH DAN PROSENTASENYA No Tingkat Tolok Ukur Prosentase 1 Baik Sekali 81-100 2 Baik 61-80 3 Cukup 41-60 4 Kurang 21-40 5 Kurang Sekali 1-20 6 Gagal

C. Mekanisme Penilaian