SANKSI ADMINISTRASI KETENTUAN PENYIDIKAN

3 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan dan pengangkatan sebagai warga teladan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, diatur dengan Peraturan Kepala Daerah .

BAB XIV PENGAWASAN

Pasal 39 1 Pengawasan terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Kepala Daerah melalui Pejabat yang ditunjuk . 2 Untuk pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pejabat yang ditunjuk berwenang mengadakan pemeriksaan dan pengawasan terhadap berbagai kegiatan menyangkut bangunan danatau lingkungan cagar budaya . 3 Guna menunjang tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, Kepala Daerah dapat membentuk Tim Pengawasan Cagar Budaya .

BAB XV SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 40 1 Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk berwenang menerapkan sanksi administrasi berupa : a. penghentian paksa kegiatan pemugaran, pembongkaran atau perobohan bangunan cagar budaya yang tidak memiliki Izin atau tidak sesuai dengan Izin yang diberikan ; b. penetapan uang paksa, sebesar Rp. 2.000.000,- dua juta rupiah atas keterlambatan per-hari untuk mematuhi perintah penghentian paksa kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a ; danatau c. pencabutan Izin - izin yang telah dilanggar . 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata cara pelaksanaan sanksi administrasi diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

BAB XVI KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 41 1 Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah berwenang untuk melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah ini. Perda.BCB.ida 2 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dalam melaksanakan tugas mempunyai wewenang : a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah ; b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di tempat kejadian ; c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka ; d. melakukan penyitaan benda atau surat ; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang ; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ; g. mendatangkan ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara ; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya ; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 3 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, tidak berwenang untuk melakukan penangkapan danatau penahanan . 4 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana.

BAB XVII KETENTUAN PIDANA