poliklinik maka perawatan sebelum operasi dapat diperpendek misalnya 1 - 2 hari sebelum operasi. Hal ini untuk mempersiapkan mental klien dan juga
supaya tidak bosan di Rumah Sakit.
Perawatan pasca bedah
Perawatan pasca bedah dimulai sejak penderita masuk ke ICU. Untuk mengetahui problem pasca bedah dianjurkan untuk mengetahui problem penderita pra bedah
sehingga dapat diantisipasi dengan baik. Misalnya problem pernapasan, diabetes dan lain-lain.
Perawatan pasca bedah dibagi atas :
1. Perawatan di ICU.
a Monitoring Hermodinamik. Setelah penderita pindah di ICU maka timbang terima antara perawat yang
mengantar ke ICU dan petugasperawat ICU yang bertanggung jawab terhadap penderita tersebut : Dianjurkan setiap penderita satu perawat yang
bertanggung jawab menanganinya selama 24 jam. Pemantauan yang dikerjakan harus secara sistematis dan mudah :
CVP, RAP, LAP, Denyut jantung.
“Wedge presure” dan PAP. Tekanan darah.
Curah jantung. Obat-obat inotropik yang digunakan untuk support fungsi jantung
dosisnya, rutenya dan lain-lain. Alat lain yang dipakai untuk membantu seperti IABP, pach jantung dll.
b EKG Pemantauan EKG setiap saat harus dikerjakan dan dilihat irama dasar jantung
dan adanya kelainan irama jantung seperti AF, VES, blok atrioventrikel dll. Rekordingpencatatan EKG lengkap minimal 1 kali dalam sehari dan
tergantung dari problem yang dihadapi terutama bila ada perubahan irama dasar jantung yang membahayakan.
c Sistem pernapasan Biasanya penderita dari kamar operasi masih belum sadar dan malahan
diberikan sedasi sebelum ditransper ke ICU. Sampai di ICU segera respirator dipasang dan dilihat :
Tube dan ukuran yang diapakai, melalui mulut hidung. Tidak volume dan minut volume, RR, Fi O , PEEP.
Dilihat aspirat yang keluar dari bronkhus tube, apakah lendirnya normal, kehijauan, kental atau berbusa kemerahan sebagai tanda edema
paru ; bila perlu dibuat kultur.
d Sistem neurologis Kesadaran dilihat dariwaktu penderita mulai bangun atau masih diberikan
obat-obatan sedatif pelumpuh otot. Bila penderita mulai bangun maka disuruh menggerakkan ke 4 ektremitasnya.
e Sistem ginjal Dilihat produksi urine tiap jam dan perubahan warna yang terjadi akibat
hemolisis dan lain-lain. Pemerikasaan ureum kreatinin bila fasilitas memungkinkan harus dikerjakan.
f Gula darah Bila penderita adalah dabet maka kadar gula darah harus dikerjakan tiap 6
jam dan bila tinggi mungkin memerlukan infus insulin.
g Laboratorium : Setelah sampai di ICU perlu diperiksa :
HB, HT, trombosit. ACT.
Analisa gas darah. LFT Albumin.
Ureum, kreatinin, gula darah. Enzim CK dan CKMB untuk penderita bintas koroner.
h Drain Drain yang dipasang harus diketahui sehingga perdarahan dari mana mungkin
bisa diketahui. Jumlah drain tiap satuan waktu biasanya tiap jam tetapi bila ada perdarahan maka observasi dikerjakan tiap ½ jam. Atau tiap ¼ jam.
Perdarahan yang terjadi lebih dari 200 cc untuk penderita dewasa tiap jam dianggap sebagai perdarahan pasca bedah dan muingkin memerlukan
retorakotomi untuk menghentikan perdarahan. i Foto thoraks
Pemerikasaan foto thoraks di ICU segera setelah sampai di ICU untuk melihat ke CVP, Kateter Swan Ganz. Perawatan pasca bedah di ICU harus
disesuaikan dengan problem yang dihadapi seperti komplikasi yang dijumpai. Umumnya bila fungsi jantung normal, penyapihan terhadap respirator segera
dimulai dan begitu juga ekstratubasi beberapa jam setelah pasca bedah. j Fisioterapi.
Fisioterapi harus segera mungkin dikerjakan termasuk penderita dengan ventilator. Bila sudah ekstubasi fisioterapi penting untuk mencegah retensi
sputum napas dalam, vibrilasi, postural drinase.
2. Perawatan setelah di ICU di Ruangan.