ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE SUSPEC PHYLAIDES TUMOR DEXTRA T4N0MO
DI RUANG BEDAH A RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA
A. PENGKAJIAN DATA
1. Identitas
1. Identitas Nama : Ny. S.
Umur : 22 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan. SukuBangsa : JawaIndonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : wiraswasta. Pendidikan : SD
Alamat : Sampang 2. Alasan Dirawat:
Benjolan dan luka pada mammae kiri 3. Keluhan Utama
Benjolan dan luka pada mammae kiri
P, Benjolan dan luka pada mammae kiri Q, Benjolan sebesar kates, terasa berat, dan adanya sekitar putting susu , ada luka
baru akibat tindakan biopsy tanggal 18-02-2002 hasil belum ada tanggal 26 -02- 2002, luka yang agak lebar Saat dikaji klien cemas menunggu tindakan lanjut
dan menginginkan penyakitnya cepat ditangani dan sembuh.
R, Terasa ada benjolan pada mammae kiri yang berat sehingga mengganggu pola
aktivitas sehari-hari, klien hanya bisa tidur , miring kanan kiri, tidak bisa duduk. Untuk kebutuhan BAB dan BAK kadang-kadang di tempat tidur, kadang dikamar
mandi dengan dibantu. Klien merasa lemah, tanggal 24 -02-2002 mendapatkan tambahan darah 4 wadah, karena kurang darah.
T, sejak 6 tahun yang lalu pada waktu menyusui anak pertamanya, 6 bulan yang
lalu benjolan bertambah besar, dan 1 bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan dilarikan ke RSDS mendapat tambahan darah., luka akibat pecahnya
benjolan tersebut samapai sekarangbelum sembuh-sembuh.
II. Riwayat Keperawatan Nursing History
4. Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Klien belum pernah menderita penyakit lainnya, hanya batuk, pilek dan panas yang sembuh dengan sendirinya.
5. Riwayat Penyakit Sekarang:
- Payu dara kiri membesar sejak 6 tahun yang lalu, dan bertambah besar, terjadi robekan perdarahan dan adanya luka sejak 1 b ulan yang lalu , sehingga perlu
perawatan luka dan pemeriksaan lanjut seperti PA hasil biopsy tanggal 18-02- 2002, hasilnya tanggal 26-02-2002.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga:
- Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita
oleh klien sekarang ini. -
Riwayat Menstruasi
Menstrausi usia 12 tahun, lama 7 hari, siklus teratur 30 hari, darah keluar biasa.
- Riwayat perkawinan
Klien kawin pada usia 16 tahun
- Riwayat KB
Riwayat KB sejak kelahiran anak pertama menggunakan KB suntik
selama 4 tahun, dan berhenti dan
punyak anak nomor 2 ganti KB pil-stop, anak nomor -3 mati dalam kandungan.
- Riwayat persalinan
Persalianan anak pertama 9 bulandukunlaki-lakispontan6 tahun
Persalianan anak kedua 10 bulandukunperepmuanspontan2 tahun
Persalinan anak ketiga IUFD di RSDS
7. Keadaan Kesehatan Lingkungan:
Klien tinggal di perkampungan yang kondisinya sangat sederhana. 8.
Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.
III. Observasi Dan Pemeriksaan Fisik tanggal 25
pebruari 2002
9. Keadaan Umum: cukkup
Klien tampak lemah, terlentang, kurang dalam melakukan aktivitas .
i. Tanda-tanda Vital:
Suhu 36,7
o
Caxilla, nadi kuat dan teratur, 84xmenit, tensi diukur dengan klien berbaring pada lengan kanan, hasilnya= 11070 mmHg, pernafasan
normal, 28xmenit.
ii. Sistem Tubuh Body Systems:
a. Pernafasan b1: breathing Pernafasan vesikuler,retraksi intercostals dan klavikula tidak ditemukan ,
Asimetris, Rh --. Wh --, batuk -, pilek -
Status lokalis :
Tumor Mammae 3x25x20 cm pada mammae kiri, asimetris, padat, kenyal, berbatas tak tegas, mobilitas dasar, tidak melekat pada
kulitdinding dada, tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening pada supra dan infra klavikula dan axiler, venaextasi -
b. Cardiovascular b2: bleeding Nyeri dada -, Jantung S1S2 tunggal normal, Infus phlebitis diaff, Odema
ekstremitas atas dan bawah - c. Persyarafan b3: brain
Kesadaran: compos mentis. GCS : E= 4 V=5 M= 6 Total nilai: 15
Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan tidak pucat. Mata sklera: tidak icterus, conjunctiva: pucat, pupil : isokor.
Leher: tekanan vena jugularis normal.
1. Persepsi Sensori
Pendengaran: tidak ada kelainan. Penciuman : tidak ada kelainan.
Pengecapan : tidak ada kelainan. Penglihatan : tidak ada kelainan.
Perabaan : tidak ada kelainan.
d. Perkemihan- eliminasi uri b4: bladder Produksi urine frekuensi 4-5 kalihari sebanyak ½-1 gelas, keluar spontan,
Warna kuning, bau: -
e. pencernaan – eliminasi alvi b5: bowel Mulut dan tenggorok: kering, agak merah
Abdomen : flat, supel, distensi -
BAB : setiap hari, kadang 1kali dalam 2 hari, ditempat tidur
atau digendong ke kamar mandi. Berat Badan BB : 45 Kg TB 150 cm.
Diet : NS TKTP 2500 kalori, P 69,5 gr, l 53 gr dan HA 407
gr
Pelvis : Tinggi fundus uteri sebatas sympisis
f. Tulang – otot – integumen b6: bone Kemampuan pergerakan sendi: bebas. Tidak ada parese, paralise
maupun hemiparese, kekuatan otot 55 Extremitas:
- Atas : tidak ada kelainan.
- Bawah : tidak terdapat edema Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
Kulit: -Warna kulit: pucat.
- Akral : hangat kering. - Turgor: cukup
g. Sistem endokrin Terapi hormon: tidak ada.
h. Sistem hematopoietik: Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu:
- Anemia -, trombositosis, leukositosis
i. ReproduksiPerempuan, putting susu meninjol, air susu tidak keluar.
j. Psikososial Konsep diri:
1 Identitas Status klien dalam keluarga: isteri, dengan suami dan kedua anaknya,
satu meninggal dunia di dalam kandungan, saya bersedih tapi sudah tak relakan
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas. 2 Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: senang. Kemampuankesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas. 3 Ideal diriHarapan
Harapan klien terhadap: Tugaspekerjaan: dapat melakukan pekerjaan seperti biasa sebagai isteri.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya: Klien berharap agar segera dilakukan tindakan dan operasi biar cepat sembuh.
Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi maka ia akan sembuh total.
a Harga diri Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
SosialInteraksi
Hubungan dengan klien: dalam keluarga baik. Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompoktemanmasyarakat: kurang. Reaksi saat interaksi : kontak mata.
k. Spiritual
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah. Ritual agama yang bermaknaberartidiharapkan saat ini: sholat.
Saranaperalatanorang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada. Keyakinankepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien
mempercayainya. Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaanperingatan.
IV Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 22-02-2002: - Leukosit : 11 x 1000UL
- Hb
: 12,7 gdl. -
PCV : 39,6
- Trombosit : 517 x 1000UL
- Albumin : 2,32 gdl.
- LED
: 100 mmjam.
b.Pemeriksaan radiology -
Thorax AP tanggal 13-02-2002, gambaran massa besar di soft tissue hemithoraks kiri mammae kiri
- USG Abdomen 28-02-2002, tak ada metastase pada liver, gall bladder,
pankreatiklien, ren kanan dan kiri. c. Pemeriksaan mikrobiologi
- dilakukan pemeriksaan Biopsi-PA- tanggal 18-02-2002 hasil tanggal 26-
02-2002, didapatkan adenoma tanpa keganasan.
IV. Penatalaksanaan
a. Perawatan -
Pendidikan kesehatan penyakit, penatalaksanaan, operasilainnya, prognosis
- Support sistem
- Mobilisasi
- Makan dan minum cukup
- Perawatan luka 2 kali sehari dengan kompres BWC
b. Medis -
infuse RL : D5 = 2;2 -
Injeksi ampicillin 3x1 gr -
Rencana operasi wide excition
V.
Analisa Data
DATA ETIOLOGI
MASALAH
S: -
Klien menanyakan bagaimana dengan penyakitnya apakah perlu dioperasi atau
tindakan lainnya. -
Kalau operasi, kapan operasinya dilaksanakan, karena biaya selama
menunggu jadwal operasi semakin menipis klien peserta JPS
- Klien belum mempunyai pengalaman
tentang operasi -
Klien mengatakan merasa lemah O:
- Operasi tanggal 18-02-2002 tindakan biopsy
untuk pemeriksaan PA. -
Klien tampak kelelahan, kurang perhatian -
Mata klien tampak cekung dan pandangan seperti kosong dan tertegun
- Klien tampak berkeringaan saat interview,
muka tegang
S: Situasi krisis kanker
Cemas
- Klien berpikir bahwa dengan operasi
maka benjolan bias hilang dia pasti sembuh total.
O: -
Pendidikan klien SD tidak sampai tamat. -
Klien selalu ber-tanya tentang penyakit jadwal operasinya.
- Klien merasa tidak diperhatikantidak
diobati. S
- Klien mengatakan bahwa dirinya merasa
malu dengan keadaan mammae kirinya yang membesar
- Klien merasa ketergantungan dalam
memnuhi kebutuhan sehari-harinya -
Klien hanya bias terlentang, miring kanan dan kiri, sulit untuk duduk apalagi
buat berjalan -
Klien kurang mengerti tentang siapa, dari mana dan bagaimana klien sebelahnya.
O -
KLien kurang berinteraksi dengan klien sebelahnya
- Klien lebih banyak diam, pasif dan
hanya menjawab bila ditanyakan sesuatu darinya.
- Klien lebih banyak ditunggu oleh
ibunya. S
- KLien mengatakan infusnya dicabut
karena tak bisa jalan. Dan akan diganti setelah dibelikan alatnya.
- Klien mengatakan bahwa makan yang
diberikan dari rumah sakit dihabiskan itu juga masih nambah dari makanan yang
dibelinya -
Klien merasa dirinya lemah dan kekuatan berkurang karena berat pada
mammae kirinya -
Klien mengatakan selam ini belum pernah mual dan muntah
Kurangnya informasi keterbatasan kognitif
Benjolan pada mammae kiri
Hipermetabolik penyakit Pengetahuan
tentang pe- nyakit, prog-
nosis pe- ngobatan
Boy image gambaran
tubuh
Nutrisi
O -
Kadar labumin, 2,32 grdl -
Mata agak cekung, mukosa kering, tensi 11o70 mmHg, Hb 12,7 grdl
- BB 45 kg, TB 150 cm
- Kembung -, Bising usus normal
S -
Luka mulai 6 bulan yang lalu -
Ada luka bekas bipsi pada mammae kiri tanggal 18-02-2002
- Luka lebar dan tak sembuh-sembuh
O -
disintegritas kulit pada mammae sebelah kiri sebesar 10x10 cm
- PErawatan luka 2 kali sehari dengan
kompres BWC -
Luka bekas biopsy dengan panjang 6 cm dengan 5 jahitan side.
- Luka basah, pus minimal, nyeri dan
perih - S
- KLien mengatakan hanya bias
terlentang dan miring ke kiri saja karena merasa berat dengan benjolan mammae
- Klien mengatakan untuk keperluan
berak dan kencing dilakukan di tempat tidur kadang di kamar mandi bila
digendongdigotong. O
- benjolan mammae sebelah kiri sebesar
2x25x20 cm -
Klien dalam melakukan gerak duduk, minta bantuan
S -
luka sejak 6 bulan yang lalu dan tidak sembuh-sembuh
- keluahan panas badan -, hangat
O -
Leukosit 11 x 10e
9
Ui -
Lukaulkus yang lebar 10x10 merah, Ulkus pada mammae kiri
Kelemahan, benjolan yang membesar pada
mammae kiri
Paparan luka yang lebar Integritas kulit
mobilisasi
infeksi
campur nanah, bau - -
Perawatan luka 2 kali sehari dengan BWC dan dipupuri dengan gerusan
metronidazol
VI.
Diagnosa Keperawatan
a. Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh
sekunder dan sistem imun, ulkus mammae b.
Cemas takut berhubungan dengan situasi krisis kanker, perubahan kesehatan, tindakan dan operasi yang mungkin dilakukan
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi, keterbatasan kognitif d.
Gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan sekunder terhadap pemberian sitostatika.
e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hipermetabolik . f.
kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ulkus mammae kiri
B. PERENCANAAN
a. Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun
Tujuan : -
Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan infeksi yang lebih luas
- Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi lebih luas
suhu 36-37,5
o
C, dan penyembuhan luka primer -
Leukosit 6-10 x 10e
9
UI INTERVENSI
RASIONAL
a. Cuci tangan sebelum melakukan
tindakan. b. Anjurkan klien dan keluarga ikut
menjaga personal hygine klien dan lingkungan dengan baik.
c. Monitor temperatur.
d. Observasi semua sistem untuk melihat tanda-tanda infeksi dan
tingkatkan daya tahan tubuh klien dengan makan dan minum cukup NS
TKTP dan air 1500 cc a.
Mencegah terjadinya infeksi silang. b. Menurunkanmengurangi adanya organisme
hidup. c.
Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya infeksi.
d. Mencegahmengurangi terjadinya resiko infeksi.
e. Hindarkanbatasi prosedur invasif
dan jaga aseptik prosedur. f.
Kolaboratif -
Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets.
- Berikan antibiotik bila
diindikasikan ampicillin 3 x 1 gr
e. Mencegah terjadinya infeksi.
f. Segera dapat diketahui apabila terjadi
infeksi. Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik yang diberikan dapat mengatasi
organisme penyebab infeksi.
b. Cemas takut berhubungan dengan situasi krisis kanker,
perubahan kesehatan, tindakan dan operasi yang mungkin akan dijalani, prognosis
Tujuan : -
Klien dapat mengurangi rasa cemasnya -
Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif. -
Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam pengobatan.
- Skala cemas 6
INTERVENSI RASIONAL
a. Pertahankan kontak dengan
klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar.
b. Berikan lingkungan yang
tenang dan nyaman. c.
Berikan informasi tentang penyakit, penatalaksanaan, prognosis
secara akurat. d.
Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah,
takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang
sesuai. e.
Monitor koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial,
ketidak berdayaan dll. f.
Anjurkan untuk
mengembangkan interaksi dengan support system.
a. Klien mendapatkan kepercayaan diri dan
keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong. b. Pemberian informasi dapat membantu klien
dalam memahami proses penyakitnya. c.
Dapat menurunkan kecemasan klien.
d. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek
sampingnya.
e. Pola
koping klien
serta mengatasinyamemberikan solusi dalam
upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan.
f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang
yang terdekatkeluarga.
c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, keterbatasan kognitif
Tujuan : -
Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada ting-katan siap.
- Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan
mengikuti prosedur tersebut. -
Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengo- batan.
- Bekerjasama dengan pemberi informasi.
- INTERVENSI
RASIONAL
a. Review pengertian klien dan keluarga
tentang diagnosa, pengobatan dan akibatnya.
b. Klarifikasikan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya, ceritakan
pada klien tentang pengalaman klien lain yang menderita kanker.
c. Beri informasi yang akurat dan
faktual. Jawab pertanyaan secara spesifik, hindarkan informasi yang
tidak diperlukan. d. Berikan
bimbingan kepada
klienkeluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan, therapy yang
lama, komplikasi. Jujurlah pada klien. e.
Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi
miskonsepsi tentang penyakitnya. f.
Review klien keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang
optimal. g. Anjurkan klien untuk mengkaji
membran mukosa mulutnya secara rutin, perhatikan adanya eritema,
ulcerasi. h. Anjurkan
klien memelihara
kebersihan kulit dan rambut. a.
Menghindari adanya duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien.
b. Memungkinkan dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan konsepsi
serta kesalahan pengertian.
c. Membantu klien dalam memahami proses
penyakit.
d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat keputusan pengobatan.
e. Mengetahui
sampai sejauhmana
pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien.
f. Meningkatkan pengetahuan klien dan
keluarga mengenai nutrisi yang adekuat. g. Mengkaji perkembangan proses-proses
penyembuhan dan tanda-tanda infeksi serta masalah dengan kesehatan mulut yang dapat
mempengaruhi intake makanan dan minuman.
h. Meningkatkan integritas kulit dan kepala.
d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek ulkus mammae kiri
Tujuan : -
Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesifik
- Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan
penyembuhan
INTERVENSI RASIONAL
a. Monitor perkembanga integritas kulit
untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati penyembuhan
luka. b. Anjurkan klien untuk tidak
menggaruk bagian yang gatal. c.
Anjurkan klien untuk mengubah posisi klien secara teratur.ke kiri dan
terlentang 2 jam sekali d. Perawatan luka secara aseptic dan
antiseptic 2 kali sehari dengan kompres BWC tertutup, dan ditaburi
gerosan obat metronidazole sebanyak 3 bungkus.
e. Kolaborasi dalam pemberian injeksi
Ampicillin 3 x 1 gr per IV a.
Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan identifikasi
awal terhadap perubahan integritas kulit. b. Menghindari perlukaan yang dapat
menimbulkan infeksi. c.
Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu.
d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatif
e. Antbiotika adalah antibakteri berspektrum
luas.
e. Resiko tinggi terhadap gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan sekunder terhadap pembesaran mammae kiri
Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan, konsep diri dan persepsi klien menjadi
stabil Kriteria hasil :
- Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang kondisinya
- Klien mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga dan orang
dekat. -
Klien mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan dirinya secara konstruktif
- Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri.
INTERVENSI RASIONAL
a. Kontak dengan klien sering dan
perlakukan klien dengan hangat dan sikap positif.
a. Perasaan empatik dan perhatian untuk
siap membantu klien dalam mengatasi permasalahan yang ada.
b. Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan perasaan dan pikiran
tentang kondisi, kemajuan, prognose, sisem pendukung dan pengobatan.
c. Berikan informasi yang dapat
dipercaya dan klarifikasi setiap mispersepsi tentang penyakitnya.
d. Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk hidup mandiri
melewati hidup dengan kanker, meliputi hubungan interpersonal,
peningkatan pengetahuan, kekuatan pribadi dan pengertian serta
perkembangan spiritual dan moral. e.
Monitor respon negatif terhadap perubahan penampilan menyangkal
perubahan, penurunan kemampuan merawat diri, isolasi sosial, penolakan
untuk mendiskusikan masa depan. f.
Bantu dalam penatalaksanaan alopesia sesuai dengan kebutuhan.
g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait untuk tindakan konseling
secara profesional. b.
Perasaan yang diungkapakan pada orang yang dipercaya akan membuat
perasaan lega dan tidak tekanan batin.
c. Informasi yang akurat memberikan
masukan dan instropeksi diri dalam menerima dirinya.
d. Ektulisasi diri dibutuhkan bagi klien
dengan kaneker.
e. Respon klien yang negatfi diperlukan
bantuan baik fisik mapun psikis-moral untuk memenuhi kebutuhan sejhri-sehari.
f. Dampak dari pada chemoterapi perlu
adanya penjelasan dan perawatan rambut g.
Konseling kesehatan secara bersama akan lebih lebih efektif.
e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker,
Tujuan : -
Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi
- Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat
- Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan
penyakitnya
INTERVENSI RASIONAL
a. Monitor intake makanan setiap hari,
apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya.
b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan
berat badan. c.
Kaji pucat, penyembuhan luka yang a.
Memberikan informasi tentang status gizi klien.
b. Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien.
c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat
buruk.
lambat dan pembesaran kelenjar parotis.
d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake
cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien.
e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau
busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu manis,
berlemak dan pedas. f.
Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan
bersama teman atau keluarga. g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi,
latihan moderate sebelum makan. h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang
problem anoreksia yang dialami klien.
i. Kolaboratif
- Amati studi laboraturium
seperti total limposit, serum transferin dan albumin
- Berikan pengobatan sesuai
indikasi -
untuk memberikan makanan secara enteral, imbangi dengan
infus. d. Kalori merupakan sumber energi.
e. Mecegah mual muntah, distensi berlebihan,
dispepsia yang menyebabkan penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus
berbahaya yang dapat meningkatkan ansietas. f.
Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri.
g. Untuk menimbulkan perasaan ingin makanmembangkitkan selera makan.
h. Agar dapat diatasi secara bersama-sama dengan ahli gizi, perawat dan klien.
i. Kolaborasi
- Untuk mengetahuimenegakkan
terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan penyakit, pengobatan
dan perawatan terhadap klien. -
Mempermudah intake makanan dan minuman dengan hasil yang maksimal
dan tepat sesuai kebutuhan.
C. IMPLEMENTASI