Terasa ada benjolan pada mammae kiri yang berat sehingga mengganggu pola PERENCANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA MAMMAE SUSPEC PHYLAIDES TUMOR DEXTRA T4N0MO DI RUANG BEDAH A RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA

A. PENGKAJIAN DATA

1. Identitas

1. Identitas Nama : Ny. S. Umur : 22 tahun. Jenis Kelamin : Perempuan. SukuBangsa : JawaIndonesia. Agama : Islam. Pekerjaan : wiraswasta. Pendidikan : SD Alamat : Sampang 2. Alasan Dirawat: Benjolan dan luka pada mammae kiri 3. Keluhan Utama Benjolan dan luka pada mammae kiri P, Benjolan dan luka pada mammae kiri Q, Benjolan sebesar kates, terasa berat, dan adanya sekitar putting susu , ada luka baru akibat tindakan biopsy tanggal 18-02-2002 hasil belum ada tanggal 26 -02- 2002, luka yang agak lebar Saat dikaji klien cemas menunggu tindakan lanjut dan menginginkan penyakitnya cepat ditangani dan sembuh.

R, Terasa ada benjolan pada mammae kiri yang berat sehingga mengganggu pola

aktivitas sehari-hari, klien hanya bisa tidur , miring kanan kiri, tidak bisa duduk. Untuk kebutuhan BAB dan BAK kadang-kadang di tempat tidur, kadang dikamar mandi dengan dibantu. Klien merasa lemah, tanggal 24 -02-2002 mendapatkan tambahan darah 4 wadah, karena kurang darah.

T, sejak 6 tahun yang lalu pada waktu menyusui anak pertamanya, 6 bulan yang

lalu benjolan bertambah besar, dan 1 bulan yang lalu benjolan tersebut pecah dan dilarikan ke RSDS mendapat tambahan darah., luka akibat pecahnya benjolan tersebut samapai sekarangbelum sembuh-sembuh.

II. Riwayat Keperawatan Nursing History

4. Riwayat Penyakit Sebelumnya: Klien belum pernah menderita penyakit lainnya, hanya batuk, pilek dan panas yang sembuh dengan sendirinya. 5. Riwayat Penyakit Sekarang: - Payu dara kiri membesar sejak 6 tahun yang lalu, dan bertambah besar, terjadi robekan perdarahan dan adanya luka sejak 1 b ulan yang lalu , sehingga perlu perawatan luka dan pemeriksaan lanjut seperti PA hasil biopsy tanggal 18-02- 2002, hasilnya tanggal 26-02-2002. 6. Riwayat Kesehatan Keluarga: - Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh klien sekarang ini. - Riwayat Menstruasi  Menstrausi usia 12 tahun, lama 7 hari, siklus teratur 30 hari, darah keluar biasa. - Riwayat perkawinan  Klien kawin pada usia 16 tahun - Riwayat KB  Riwayat KB sejak kelahiran anak pertama menggunakan KB suntik selama 4 tahun, dan berhenti dan  punyak anak nomor 2 ganti KB pil-stop, anak nomor -3 mati dalam kandungan. - Riwayat persalinan  Persalianan anak pertama 9 bulandukunlaki-lakispontan6 tahun  Persalianan anak kedua 10 bulandukunperepmuanspontan2 tahun  Persalinan anak ketiga IUFD di RSDS 7. Keadaan Kesehatan Lingkungan: Klien tinggal di perkampungan yang kondisinya sangat sederhana. 8. Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.

III. Observasi Dan Pemeriksaan Fisik tanggal 25

pebruari 2002 9. Keadaan Umum: cukkup Klien tampak lemah, terlentang, kurang dalam melakukan aktivitas .

i. Tanda-tanda Vital:

Suhu 36,7 o Caxilla, nadi kuat dan teratur, 84xmenit, tensi diukur dengan klien berbaring pada lengan kanan, hasilnya= 11070 mmHg, pernafasan normal, 28xmenit. ii. Sistem Tubuh Body Systems: a. Pernafasan b1: breathing Pernafasan vesikuler,retraksi intercostals dan klavikula tidak ditemukan , Asimetris, Rh --. Wh --, batuk -, pilek - Status lokalis : Tumor Mammae 3x25x20 cm pada mammae kiri, asimetris, padat, kenyal, berbatas tak tegas, mobilitas dasar, tidak melekat pada kulitdinding dada, tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening pada supra dan infra klavikula dan axiler, venaextasi - b. Cardiovascular b2: bleeding Nyeri dada -, Jantung S1S2 tunggal normal, Infus phlebitis diaff, Odema ekstremitas atas dan bawah - c. Persyarafan b3: brain Kesadaran: compos mentis. GCS : E= 4 V=5 M= 6 Total nilai: 15 Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan tidak pucat. Mata sklera: tidak icterus, conjunctiva: pucat, pupil : isokor. Leher: tekanan vena jugularis normal.

1. Persepsi Sensori

Pendengaran: tidak ada kelainan. Penciuman : tidak ada kelainan. Pengecapan : tidak ada kelainan. Penglihatan : tidak ada kelainan. Perabaan : tidak ada kelainan. d. Perkemihan- eliminasi uri b4: bladder Produksi urine frekuensi 4-5 kalihari sebanyak ½-1 gelas, keluar spontan, Warna kuning, bau: - e. pencernaan – eliminasi alvi b5: bowel Mulut dan tenggorok: kering, agak merah Abdomen : flat, supel, distensi - BAB : setiap hari, kadang 1kali dalam 2 hari, ditempat tidur atau digendong ke kamar mandi. Berat Badan BB : 45 Kg TB 150 cm. Diet : NS TKTP 2500 kalori, P 69,5 gr, l 53 gr dan HA 407 gr Pelvis : Tinggi fundus uteri sebatas sympisis f. Tulang – otot – integumen b6: bone Kemampuan pergerakan sendi: bebas. Tidak ada parese, paralise maupun hemiparese, kekuatan otot 55 Extremitas: - Atas : tidak ada kelainan. - Bawah : tidak terdapat edema Tulang Belakang: tidak ada kelainan. Kulit: -Warna kulit: pucat. - Akral : hangat kering. - Turgor: cukup g. Sistem endokrin Terapi hormon: tidak ada. h. Sistem hematopoietik: Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu: - Anemia -, trombositosis, leukositosis i. ReproduksiPerempuan, putting susu meninjol, air susu tidak keluar. j. Psikososial Konsep diri: 1 Identitas Status klien dalam keluarga: isteri, dengan suami dan kedua anaknya, satu meninggal dunia di dalam kandungan, saya bersedih tapi sudah tak relakan Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas. 2 Peran Tanggapan klien terhadap perannya: senang. Kemampuankesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup. Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas. 3 Ideal diriHarapan Harapan klien terhadap: Tugaspekerjaan: dapat melakukan pekerjaan seperti biasa sebagai isteri. Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya: Klien berharap agar segera dilakukan tindakan dan operasi biar cepat sembuh. Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi maka ia akan sembuh total. a Harga diri Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang. SosialInteraksi Hubungan dengan klien: dalam keluarga baik. Dukungan keluarga : aktif. Dukungan kelompoktemanmasyarakat: kurang. Reaksi saat interaksi : kontak mata. k. Spiritual Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah. Ritual agama yang bermaknaberartidiharapkan saat ini: sholat. Saranaperalatanorang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini: lewat ibadah. Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada. Keyakinankepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien mempercayainya. Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaanperingatan. IV Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium tanggal 22-02-2002: - Leukosit : 11 x 1000UL - Hb : 12,7 gdl. - PCV : 39,6 - Trombosit : 517 x 1000UL - Albumin : 2,32 gdl. - LED : 100 mmjam. b.Pemeriksaan radiology - Thorax AP tanggal 13-02-2002, gambaran massa besar di soft tissue hemithoraks kiri mammae kiri - USG Abdomen 28-02-2002, tak ada metastase pada liver, gall bladder, pankreatiklien, ren kanan dan kiri. c. Pemeriksaan mikrobiologi - dilakukan pemeriksaan Biopsi-PA- tanggal 18-02-2002 hasil tanggal 26- 02-2002, didapatkan adenoma tanpa keganasan.

IV. Penatalaksanaan

a. Perawatan - Pendidikan kesehatan penyakit, penatalaksanaan, operasilainnya, prognosis - Support sistem - Mobilisasi - Makan dan minum cukup - Perawatan luka 2 kali sehari dengan kompres BWC b. Medis - infuse RL : D5 = 2;2 - Injeksi ampicillin 3x1 gr - Rencana operasi wide excition V. Analisa Data DATA ETIOLOGI MASALAH S: - Klien menanyakan bagaimana dengan penyakitnya apakah perlu dioperasi atau tindakan lainnya. - Kalau operasi, kapan operasinya dilaksanakan, karena biaya selama menunggu jadwal operasi semakin menipis klien peserta JPS - Klien belum mempunyai pengalaman tentang operasi - Klien mengatakan merasa lemah O: - Operasi tanggal 18-02-2002 tindakan biopsy untuk pemeriksaan PA. - Klien tampak kelelahan, kurang perhatian - Mata klien tampak cekung dan pandangan seperti kosong dan tertegun - Klien tampak berkeringaan saat interview, muka tegang S: Situasi krisis kanker Cemas - Klien berpikir bahwa dengan operasi maka benjolan bias hilang dia pasti sembuh total. O: - Pendidikan klien SD tidak sampai tamat. - Klien selalu ber-tanya tentang penyakit jadwal operasinya. - Klien merasa tidak diperhatikantidak diobati. S - Klien mengatakan bahwa dirinya merasa malu dengan keadaan mammae kirinya yang membesar - Klien merasa ketergantungan dalam memnuhi kebutuhan sehari-harinya - Klien hanya bias terlentang, miring kanan dan kiri, sulit untuk duduk apalagi buat berjalan - Klien kurang mengerti tentang siapa, dari mana dan bagaimana klien sebelahnya. O - KLien kurang berinteraksi dengan klien sebelahnya - Klien lebih banyak diam, pasif dan hanya menjawab bila ditanyakan sesuatu darinya. - Klien lebih banyak ditunggu oleh ibunya. S - KLien mengatakan infusnya dicabut karena tak bisa jalan. Dan akan diganti setelah dibelikan alatnya. - Klien mengatakan bahwa makan yang diberikan dari rumah sakit dihabiskan itu juga masih nambah dari makanan yang dibelinya - Klien merasa dirinya lemah dan kekuatan berkurang karena berat pada mammae kirinya - Klien mengatakan selam ini belum pernah mual dan muntah Kurangnya informasi keterbatasan kognitif Benjolan pada mammae kiri Hipermetabolik penyakit Pengetahuan tentang pe- nyakit, prog- nosis pe- ngobatan Boy image gambaran tubuh Nutrisi O - Kadar labumin, 2,32 grdl - Mata agak cekung, mukosa kering, tensi 11o70 mmHg, Hb 12,7 grdl - BB 45 kg, TB 150 cm - Kembung -, Bising usus normal S - Luka mulai 6 bulan yang lalu - Ada luka bekas bipsi pada mammae kiri tanggal 18-02-2002 - Luka lebar dan tak sembuh-sembuh O - disintegritas kulit pada mammae sebelah kiri sebesar 10x10 cm - PErawatan luka 2 kali sehari dengan kompres BWC - Luka bekas biopsy dengan panjang 6 cm dengan 5 jahitan side. - Luka basah, pus minimal, nyeri dan perih - S - KLien mengatakan hanya bias terlentang dan miring ke kiri saja karena merasa berat dengan benjolan mammae - Klien mengatakan untuk keperluan berak dan kencing dilakukan di tempat tidur kadang di kamar mandi bila digendongdigotong. O - benjolan mammae sebelah kiri sebesar 2x25x20 cm - Klien dalam melakukan gerak duduk, minta bantuan S - luka sejak 6 bulan yang lalu dan tidak sembuh-sembuh - keluahan panas badan -, hangat O - Leukosit 11 x 10e 9 Ui - Lukaulkus yang lebar 10x10 merah, Ulkus pada mammae kiri Kelemahan, benjolan yang membesar pada mammae kiri Paparan luka yang lebar Integritas kulit mobilisasi infeksi campur nanah, bau - - Perawatan luka 2 kali sehari dengan BWC dan dipupuri dengan gerusan metronidazol VI. Diagnosa Keperawatan a. Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun, ulkus mammae b. Cemas takut berhubungan dengan situasi krisis kanker, perubahan kesehatan, tindakan dan operasi yang mungkin dilakukan c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, keterbatasan kognitif d. Gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan sekunder terhadap pemberian sitostatika. e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik . f. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ulkus mammae kiri

B. PERENCANAAN

a. Infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun Tujuan : - Klien mampu mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam tindakan pecegahan infeksi yang lebih luas - Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi lebih luas suhu 36-37,5 o C, dan penyembuhan luka primer - Leukosit 6-10 x 10e 9 UI INTERVENSI RASIONAL a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. b. Anjurkan klien dan keluarga ikut menjaga personal hygine klien dan lingkungan dengan baik. c. Monitor temperatur. d. Observasi semua sistem untuk melihat tanda-tanda infeksi dan tingkatkan daya tahan tubuh klien dengan makan dan minum cukup NS TKTP dan air 1500 cc a. Mencegah terjadinya infeksi silang. b. Menurunkanmengurangi adanya organisme hidup. c. Peningkatan suhu merupakan tanda terjadinya infeksi. d. Mencegahmengurangi terjadinya resiko infeksi. e. Hindarkanbatasi prosedur invasif dan jaga aseptik prosedur. f. Kolaboratif - Monitor CBC, WBC, granulosit, platelets. - Berikan antibiotik bila diindikasikan ampicillin 3 x 1 gr e. Mencegah terjadinya infeksi. f. Segera dapat diketahui apabila terjadi infeksi. Adanya indikasi yang jelas sehingga antibiotik yang diberikan dapat mengatasi organisme penyebab infeksi.

b. Cemas takut berhubungan dengan situasi krisis kanker,

perubahan kesehatan, tindakan dan operasi yang mungkin akan dijalani, prognosis Tujuan : - Klien dapat mengurangi rasa cemasnya - Rileks dan dapat melihat dirinya secara obyektif. - Menunjukkan koping yang efektif serta mampu berpartisipasi dalam pengobatan. - Skala cemas 6 INTERVENSI RASIONAL a. Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan wajar. b. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman. c. Berikan informasi tentang penyakit, penatalaksanaan, prognosis secara akurat. d. Beri kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut, konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai. e. Monitor koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial, ketidak berdayaan dll. f. Anjurkan untuk mengembangkan interaksi dengan support system. a. Klien mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan bahwa dia benar-benar ditolong. b. Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami proses penyakitnya. c. Dapat menurunkan kecemasan klien. d. Membantu klien dalam memahami kebutuhan untuk pengobatan dan efek sampingnya. e. Pola koping klien serta mengatasinyamemberikan solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan dalam mengatasi kecemasan. f. Agar klien memperoleh dukungan dari orang yang terdekatkeluarga. c. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi, keterbatasan kognitif Tujuan : - Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada ting-katan siap. - Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti prosedur tersebut. - Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengo- batan. - Bekerjasama dengan pemberi informasi. - INTERVENSI RASIONAL a. Review pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa, pengobatan dan akibatnya. b. Klarifikasikan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya, ceritakan pada klien tentang pengalaman klien lain yang menderita kanker. c. Beri informasi yang akurat dan faktual. Jawab pertanyaan secara spesifik, hindarkan informasi yang tidak diperlukan. d. Berikan bimbingan kepada klienkeluarga sebelum mengikuti prosedur pengobatan, therapy yang lama, komplikasi. Jujurlah pada klien. e. Anjurkan klien untuk memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi miskonsepsi tentang penyakitnya. f. Review klien keluarga tentang pentingnya status nutrisi yang optimal. g. Anjurkan klien untuk mengkaji membran mukosa mulutnya secara rutin, perhatikan adanya eritema, ulcerasi. h. Anjurkan klien memelihara kebersihan kulit dan rambut. a. Menghindari adanya duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan klien. b. Memungkinkan dilakukan pembenaran terhadap kesalahan persepsi dan konsepsi serta kesalahan pengertian. c. Membantu klien dalam memahami proses penyakit. d. Membantu klien dan keluarga dalam membuat keputusan pengobatan. e. Mengetahui sampai sejauhmana pemahaman klien dan keluarga mengenai penyakit klien. f. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai nutrisi yang adekuat. g. Mengkaji perkembangan proses-proses penyembuhan dan tanda-tanda infeksi serta masalah dengan kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi intake makanan dan minuman. h. Meningkatkan integritas kulit dan kepala. d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek ulkus mammae kiri Tujuan : - Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan dengan kondisi spesifik - Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan percepatan penyembuhan INTERVENSI RASIONAL a. Monitor perkembanga integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi kanker, amati penyembuhan luka. b. Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal. c. Anjurkan klien untuk mengubah posisi klien secara teratur.ke kiri dan terlentang 2 jam sekali d. Perawatan luka secara aseptic dan antiseptic 2 kali sehari dengan kompres BWC tertutup, dan ditaburi gerosan obat metronidazole sebanyak 3 bungkus. e. Kolaborasi dalam pemberian injeksi Ampicillin 3 x 1 gr per IV a. Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan mengembangkan identifikasi awal terhadap perubahan integritas kulit. b. Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi. c. Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah tertentu. d. Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra indikatif e. Antbiotika adalah antibakteri berspektrum luas. e. Resiko tinggi terhadap gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan sekunder terhadap pembesaran mammae kiri Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan, konsep diri dan persepsi klien menjadi stabil Kriteria hasil : - Klien mampu untuk mengeskpresikan perasaan tentang kondisinya - Klien mampu membagi perasaan dengan perawat, keluarga dan orang dekat. - Klien mengkomunikasikan perasaan tentang perubahan dirinya secara konstruktif - Klien mampu berpartisipasi dalam perawatan diri. INTERVENSI RASIONAL a. Kontak dengan klien sering dan perlakukan klien dengan hangat dan sikap positif. a. Perasaan empatik dan perhatian untuk siap membantu klien dalam mengatasi permasalahan yang ada. b. Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikan perasaan dan pikiran tentang kondisi, kemajuan, prognose, sisem pendukung dan pengobatan. c. Berikan informasi yang dapat dipercaya dan klarifikasi setiap mispersepsi tentang penyakitnya. d. Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk hidup mandiri melewati hidup dengan kanker, meliputi hubungan interpersonal, peningkatan pengetahuan, kekuatan pribadi dan pengertian serta perkembangan spiritual dan moral. e. Monitor respon negatif terhadap perubahan penampilan menyangkal perubahan, penurunan kemampuan merawat diri, isolasi sosial, penolakan untuk mendiskusikan masa depan. f. Bantu dalam penatalaksanaan alopesia sesuai dengan kebutuhan. g. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait untuk tindakan konseling secara profesional. b. Perasaan yang diungkapakan pada orang yang dipercaya akan membuat perasaan lega dan tidak tekanan batin. c. Informasi yang akurat memberikan masukan dan instropeksi diri dalam menerima dirinya. d. Ektulisasi diri dibutuhkan bagi klien dengan kaneker. e. Respon klien yang negatfi diperlukan bantuan baik fisik mapun psikis-moral untuk memenuhi kebutuhan sejhri-sehari. f. Dampak dari pada chemoterapi perlu adanya penjelasan dan perawatan rambut g. Konseling kesehatan secara bersama akan lebih lebih efektif. e. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, Tujuan : - Klien menunjukkan berat badan yang stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda malnutrisi - Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat - Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan penyakitnya INTERVENSI RASIONAL a. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan kebutuhannya. b. Timbang dan ukur berat badan, ukuran triceps serta amati penurunan berat badan. c. Kaji pucat, penyembuhan luka yang a. Memberikan informasi tentang status gizi klien. b. Memberikan informasi tentang penambahan dan penurunan berat badan klien. c. Menunjukkan keadaan gizi klien sangat buruk. lambat dan pembesaran kelenjar parotis. d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake cairan yang adekuat. Anjurkan pula makanan kecil untuk klien. e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. Hindarkan makanan yang terlalu manis, berlemak dan pedas. f. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan misalnya makan bersama teman atau keluarga. g. Anjurkan tehnik relaksasi, visualisasi, latihan moderate sebelum makan. h. Anjurkan komunikasi terbuka tentang problem anoreksia yang dialami klien. i. Kolaboratif - Amati studi laboraturium seperti total limposit, serum transferin dan albumin - Berikan pengobatan sesuai indikasi - untuk memberikan makanan secara enteral, imbangi dengan infus. d. Kalori merupakan sumber energi. e. Mecegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan penurunan nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatkan ansietas. f. Agar klien merasa seperti berada dirumah sendiri. g. Untuk menimbulkan perasaan ingin makanmembangkitkan selera makan. h. Agar dapat diatasi secara bersama-sama dengan ahli gizi, perawat dan klien. i. Kolaborasi - Untuk mengetahuimenegakkan terjadinya gangguan nutrisi sebagi akibat perjalanan penyakit, pengobatan dan perawatan terhadap klien. - Mempermudah intake makanan dan minuman dengan hasil yang maksimal dan tepat sesuai kebutuhan.

C. IMPLEMENTASI