Bagaimana Memulai PTK

PERKENALAN - BIODATA SAYA
• Nama : Dr Barlin Hady Kesuma, S.Pd, M.Ed
• Tmpt, tgl lahir : Samarinda, 7 Maret 1974
• Pekerjaan
: Guru (Kepsek) & Dosen
(Universitas Swasta)
• Status
: Pegawai Negeri Sipil (PNS)
• Alamat
: Jl. AW Syahrani Gang 5 RT 38
No 7 Samarinda, Kaltim
• No. Telepon : 085246704716 /085813865887
• Email
: [email protected]
• Facebook
: facebook.com/Barlin Kesuma
• Twitter
: @barlinhady

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Guru se-Kota Balikpapan
1 November 2014 di SMAN 1 Balikpapan
difasilitasi Barlin Hady Kesuma

• Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian
dari penelitian tindakan (action research) yang
bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran di
kelas yang diampu oleh guru.
• Tujuan dan manfaat PTK adalah untuk perbaikan
dalam konteks proses belajar khususnya dan
implementasi program sekolah pada umumnya (Mc
Niff: 1992).
• Tumbuhnya budaya meneliti di kalangan guru
sebagai dampak dari pelaksanaan tindakan secara
berkelanjutan, memberi manfaat yaitu terwujudnya
inovasi pembelajaran dan peningkatan
profesionalitas guru.

GURU SEBAGAI PENDIDIK
PROFESIONAL

GURU YANG PROFESIONAL MEMILIKI KEMAMPUAN:
1. MERENCANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
2. MELAKSANAKAN DAN MEMIMPIN KBM
3. MENILAI KEMAJUAN KBM, DAN
4. MENAFSIRKAN SERTA MEMANFAATKAN HASIL
PENILAIAN KEMAJUAN KBM
GURU PROFESIONAL SELALU MELAKUKAN REFLEKSI
TERHADAP PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG TELAH
DILAKUKANNYA
KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI: MELAKUKAN
PENELITIAN SEDERHANA DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

PERBEDAAN ANTARA PTK
DAN PENELITIAN FORMAL
PENELELITIAN FORMAL
• DILAKUKAN ORANG LUAR
• SAMPEL REPRESNTATIF
• INSTRUMEN HARUS VALID &
RELIABEL

• MENUNTUT ANALISIS
STATISTIK YG RUMIT
• MENGUJI HIPOTESIS
• MENGEMBANGKAN TEORI
• HASIL PENEL PRODUK ILMU
• TIDAK MEMPERBAIKI PRAKTIK
PEMBELAJARAN SECARA
LANGSUNG

PTK
• DILAKUKAN GURU SENDIRI
• TIDAK PERLU SAMPEL
• TIDAK MENUNTUT VALIDITAS &
REABILITAS INSTRUMEN
• TIDAK MENUNTUT ANALISIS
STATISTIK YANG RUMIT
• MENGEMBANGKN HIPOTESIS
• MENERAPKAN TEORI
• PENERAPAN ILMU
• MEMPERBAIKI PRAKTIK

PEMBELAJARAN SECARA
LANGSUNG

BAGI PENGALAMAN 10’

• Peserta diminta saling bercerita
tentang pengalamannya
membuat PTK
• Peserta lain menanggapi,
memberi masukan, dan
menanyakan.

ANALISIS PENGALAMAN 10’
Berdasarkan pengalaman di atas,
rumuskan secara berpasangan:
– Apa yang dimaksud dengan PTK?
– Apa bedanya dengan penelitian eksperimen?
– Masalah seperti apa yang cocok diteliti dengan
PTK?
– Seperti apa karakteristik PTK?


Salah satu pasangan membacakan
hasil rumusannya, pasangan lain
menanggapi.

Ruang lingkup Kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
• Kajian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi tindakan
yang terkait dengan:
• 1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran
• 2. Peningkatan penguasaan materi pembelajaran
• 3. Peningkatan kualitas penilaian pembelajaran
• 4. Peningkatan kualitas pemanfaatan media/sumber
pembelajaran
• 5. Peningkatan keterampilan belajar
• 6. Perbaikan sikap dan perilaku peserta didik.
• 7. Dan lain-lain yang relevan.

Obyek Penelitian Tindakan Kelas
• Secara teoritis tema dan obyek penelitian PTK sangat luas. Tapi
bisa difokuskan pada perbaikan dan peningkatan kualitas

pembelajaran di kelas tertentu, yang meliputi:
1. Pendekatan/ Model/Strategi/Metode pembelajaran terkini.
2. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK (teknologi
informasi dan komunikasi), APE (alat peraga edukatif) dan
berbasis lingkungan sekitar.
3. Pengelolaan kelas dan siswa.
4. Teknik penilaian/evaluasi pembelajaran.
5. Pemanfaatan bahan ajar/ sumber belajar.
6. Teknologi pembelajaran.
7. Pengembangan kurikulum.
8. Psikologi Belajar.
9. Pengembangan profesionalitas guru.
10. Dan lain-lain yang relevan.

PRINSIP PERENCANAAN
PTK

S

= Specific, khusus, tertentu


M

= Managable, dapat dilaksanakan

A
R

= Acceptable, dapat diterima
= Realistic, terdukung sumber

T

= Time-bound, ada batasan waktu

daya

DISKUSI KELOMPOK 10’

• Bekerjalah dalam kelompok

• Temukan bagaimana
sistematika proposal PTK

ISI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS







Proposal penelitian tindakan kelas terdiri atas:
(1) Judul; (2) Latar Belakang Masalah;
(3) Perumusan Masalah (3) Tujuan Penelitian;
(4) Manfaat Penelitian (5) Kajian Pustaka/ Kajian teori;
(6) Tinjauan hasil penelitian terdahulu yang relevan;
(8) Hipotesis Tindakan, (9) Metode penelitian/prosedur
penelitian, mencakup: (a) Rancangan penelitian, (b)
Lokasi, waktu dan subjek penelitian, (c) Kolaborator
penelitian, (d) Prosedur penelitian, (e) Teknik

pengumpulan data, (f) Teknik analisis data, (g) Kriteria
keberhasilan tindakan.
• (10) Instrumen penelitian. (11) Jadwal penelitian. (Boleh
ditambah (12) Rencana Anggaran).

Identifikasi Masalah

 Tulis semua hal terkait dengan
pembelajaran yang memerlukan
perbaikan
 Memilah dan mengklasifikasikan
masalah
 Mengurutkan masalah sesuai
dengan tingkat urgensinya

Analisis Masalah
 Masalah harus faktual (benar-benar
terjadi dalam pembelajaran di kelas)
 Masalah harus dapat dicari alternatif jalan
keluarnya (membantu mencari alternatif

pemecahan tindakan)
 Masalah memiliki nilai strategis bagi
peningkatan atau perbaikan proses dan
hasil pembelajaran

Merumuskan Masalah
• Aspek substansi (nilai manfaat dan
keterapannya)
• Aspek orisinalitas (hal baru yang belum
pernah dilakukan
• Aspek formulasi (dalam kalimat tanya)
• Aspek teknis (kelayakan peneliti)
Dirumuskan secara jelas, spesifik,
operasional, dalam bentuk kalimat tanya

1. Judul Penelitian
• Judul disusun secara ringkas maksimal 20
kata
• harus mencerminkan tiga unsur:
1) tindakan (action)

2) perbaikan pembelajaran (improvement)
3) subyek sasaran (subject)

• “PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS PARAGRAF BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS VI MIN
KOTA BALIKPAPAN MELALUI
PENERAPAN STRATEGI
PEMBERIAN PERTANYAAN
TERSTRUKTUR PADA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015”.

• Pada contoh judul/topik PTK di atas, dapat
dijelaskan rinciannya berikut:
•  perbaikan kualitas pembelajaran yang
diharapkan: peningkatan kemampuan;
•  fokus: menulis paragraf mata pelajaran Bahasa
Indonesia;
•  tindakan: penerapan strategi pemberian
pertanyaan terstruktur;
•  subyek sasaran: siswa kelas VI;
•  lokasi: Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota
Balikpapan;
•  waktu: tahun pelajaran 2014/2015.

Rumus singkatnya :

• Perbaikan + Fokus + Tindakan +
Subjek + Lokasi + Waktu

Pola judul yang lain :
• Optimalisasi Penerapan x untuk
meningkatkan y pada Siswa…..
• Peningkatan y melalui Penerapan x pada
Siswa…......
• Penerapan x untuk Meningkatkan y pada
Siswa…....

2. Latar Belakang Masalah
• Latar belakang memaparkan permasalahan real yg
dialami oleh guru dalam pembelajaran. Umumnya
masalah biasanya disebabkan oleh tiga faktor:
• (1) Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran
atau pokok bahasan dari mata pelajaran tersebut.
• Mis : tingkat kesulitan materi
• (2) Masalah berkaitan dengan faktor internal siswa.
• Mis : kurangnya minat dan bakat siswa terhadap
pelajaran, rendahnya motivasi belajar, dan rendahnya
hasil belajar siswa
• (3) Masalah yang berkaitan dengan fakror internal guru.
• Mis : pengusaan guru terhadap pelajaran, penguasaan
guru dalam mendesain, mengembangkan, menerapkan,
mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber belajar
motivasi, dll.

• Dalam menyusun latar belakang masalah PTK,
sedikitnya ada 6 pertanyaan yg harus dijawab, yaitu:
• (1) apa yang menjadi harapan? (maunya guru apa?
saya ingin ...., saya bingung dgn..., yg mau saya rubah
adalah..., saya ingin tahu dengan...)
• (2) apa kenyataan yg terjadi? (dilapangan seperti
apa?)
• (3) apa kesenjangan yang dirasakan? (apa
masalahnya?)
• (4) apa yang menyebabkan terjadinya kesenjangan?
(kenapa timbul masalah?)
• (5) tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi
kesenjangan?
• (6) apa kekuatan/ keampuhan tindakan yang akan
dilakukan tersebut dalam mengatasi kesenjangan?

3. Perumusan Masalah
• Rumusan masalah PTK dinyatakan dalam kalimat tanya.
Esensinya adalah menanyakan apakah tindakan dapat
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.

• 1) Apakah melalui penerapan strategi pemberian
pertanyaan terstruktur dapat meningkatkan keaktifan
Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VI MIN Kota
Balikpapan pada Tahun pelajaran 2014/2015? (Bab IV
Pembahasan)
• 2) Apakah melalui penerapan strategi pemberian
pertanyaan terstruktur dapat meningkatkan
kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia siswa
kelas VI MIN Kota Balikpapan pada Tahun pelajaran
2014/2015? (Bab V Kesimpulan)

• Alternatif :
• BAGAIMANAKAH PENERAPAN PEMBELAJARAN
REMIDIAL DI SEKOLAH UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
………?
• BAGAIMANAKAH MEMINIMALKAN KESALAHAN
SISWA KELAS II SMA DALAM MENGGUNAKAN
DERIVATIF BAHASA INGGRIS MELALUI POLA
LATIHAN BERJENJANG?

4. Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian tindakan diungkapkan dalam kalimat
pernyataan. Tujuannya agar perbaikan pembelajaran
dilakukan dengan tindakan yang dipilih tersebut dapat
diungkapkan secara optimis
• Maka tujuan penelitian judul diatas :
• Pertama, untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan
kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia pada
siswa kelas VI MIN Kota Balikpapan pada Tahun
pelajaran 2014/2015 melalui penerapan strategi
pemberian pertanyaan terstruktur.
• Kedua, untuk mengetahui peningkatan kemampuan
menulis paragraf Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI
MIN Kota Balikpapan pada Tahun pelajaran 2014/2015
melalui penerapan strategi pemberian pertanyaan
terstruktur.

5. Manfaat Penelitian
• Dalam penelitian tindakan kelas, guru atau
peneliti secara tidak langsung akan
mengembangkan perangkat-perangkat
pembelajaran yg relevan dengan teori
yang mendasari tindakan. Rumusan
manfaat perangkat2 pembelajaran
tersebut berkaitan dengan upaya
melakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran. Selain itu, guru
/peneliti akan berhasil mengungkap
temuan data atau fakta empiris.

• Hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat
bermanfaat langsung bagi sekolah, guru, dan siswa.
Contoh uraian manfaat penelitian topik di atas:
• 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.
• 2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan memberikan
pengalaman secara langsung dan memberikan
gambaran upaya yang dapat dilakukan secara nyata
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa
Indonesia.
• 3. Bagi siswa, penelitian ini memberikan pengalaman
bagi mereka untuk meningkatkan keaktifan belajar dan
kemampuan menulis paragraf dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia yang lebih berkesan dan bermakna.

6. Kajian pustaka (kajian teori)
• Kajian pustaka / kajian teori menjelaskan kajian teoriteori yg relevan, yg dipergunakan peneliti dalam
menentukan alternatif tindakan yang akan
diimplementasikan. Kajian teori berisikan ulasan2 teoritik
dengan konsep pembelajaran dan konteks PTK yang
akan dilaksanakan. Kajian teori ini merupakan kombinasi
antara reviu teoretis dan empiris. Pertemuan antara
landasan teori dan pengalaman empiris tersebut akan
melahirkan kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan
dapat melakukan perbaikan terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Kesimpulan tersebut pada akhirnya akan
dirumuskan sebagai hipotesis tindakan.

• Teoritis = Kita dapat menebang pohon dapat
dengan menggunakan parang
• Empiris = Pohon pisang setinggi 2 meter dapat
selesai dalam 20 menit.
• Empiris = Pohon mangga setinggi 2 meter dapat
selesai dalam 3 jam.
• Empiris = Pohon kelapa setinggi 2 meter dapat
selesai selama 7 jam.

• Hipotesis tindakan: Kita akan dapat
menebang pohon jambu dengan
menggunakan parang (yang dapat selesai
selama .... jam)

MEMBUAT: KAJIAN PUSTAKA
A. URAIAN TENTANG MASALAH/ PENYAKIT
………………………………………….
………………………………………….
B. URAIAN TENTANG SOLUSI/OBAT
………………………………………….
………………………………………….
C. URAIAN TENTANG PENGARUH OBAT
THD KESEMBUHAN PENYAKIT
………………………………………….
………………………………………….

CONTOH:

KAJIAN PUSTAKA
A. KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN
PECAHAN DI SD
……………………………………………..
B. METODE PERMAINAN PERANG-PERANGAN
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
……………………………………………..
C. PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN
PERANG-PERANGAN TERHADAP KEMAMPUAN
MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN
………………………………………………

7. Tinjauan hasil penelitian terdahulu yang relevan

• Di bagian ini diuraikan kajian terhadap hasil
penelitian yg relevan dari hasil-hasil PTK atau
riset yang terdahulu. Tinjauan hasil penelitian ini
dijadikan dasar utk menentukan posisi penelitian
sehingga berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti.
• Sumber kajian dapat diperoleh dari skripsi,
artikel jurnal, laporan hasil penelitian dan
lainnya. Untuk keperluan ini, sebaiknya peserta
harus mengkaji dan memaparkan minimal 3
(tiga) hasil penelitian terdahulu yang relevan.

• Di akhir bagian ini harus diberikan kalimat penegas
tentang kebaruan penelitian ini atau ditegaskan apa hal
yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
• Penelitian si A = menebang pohon mangga dengan
parang dgn teknik A
• Penilitian si B = menebang pohon mangga dengan
parang dgn teknik B
• Penelitian si C = menebang pohon mangga dengan
parang dgn teknik C
• Penelitian saya = saya akan menebang pohon mangga
dgn menggunakan teknik A yg disempurnakan

8. Hipotesis Tindakan
• Hipotesis tindakan diungkapkan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang diajukan. Hipotesis menyatakan
secara tegas bahwa tindakan yang dilakukan dapat
melakukan perbaikan pembelajaran. Terkait contoh judul
di atas, maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
• “Melalui penerapan strategi pemberian pertanyaan
terstruktur dapat meningkatkan keaktifan belajar dan
kemampuan menulis paragraf Bahasa Indonesia siswa
kelas VI MIN Kota Balikpapan pada Tahun Pelajaran
2014/2015”.

9. Metode Penelitian










Cara penelitian yang akan dijelaskan adalah:
(a) rancangan penelitian,
(b) lokasi, waktu dan subyek penelitian,
(c) kolaborator
(d) prosedur penelitian,
(e) instrumen penelitian,
(f) teknik pengumpulan data,
(g) teknik analisis data,
(h) indikator keberhasilan tindakan.

A.Rancangan
• Dalam rancangan penelitian Peneliti mengungkapkan hasil
refleksi awal kemudian mengungkapkan rancangan
tindakan (cara melakukan tindakan). PTK perlu ditekankan
berapa siklus yang akan dilakukan oleh si peneliti (hak
otoritas pada si peneliti, karena hanya peneliti yg tahu).
• Banyaknya siklus harus memperhatikan hal2 sbb: waktu
yang tersedia, panjangnya pokok bahasan, karakteristik
materi, siswa semester berapa yang akan menjadi subyek,
dan sebagainya.
• Secara teoritis, siklus PTK tidak harus ditetapkan terlebih
dulu. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sangat
tergantung pada tingkat ketercapaian kriteria keberhasilan.
Jika penelitian dalam dua siklus telah mencapai kriteria
keberhasilan, maka penelitian dapat dihentikan.

B. Lokasi, Waktu & Subjek Penelitian
• Lokasi, waktu dan subyek Penelitian
• Dalam hal ini peneliti menjelaskan secara
rinci dimana lokasi penelitian? kapan
waktu pelaksanaan penelitian? dan siapa
yg menjadi sasaran penelitian dan
bagaimana karakteristiknya?
• Contoh judul PTK di atas:
• 1. Lokasi PTK: Madrasah Ibtidaiyah
Negeri (MIN) Kota Balikpapan yang
terletak di Kelurahan Sidodadi Kecamatan
Gunungsari.

• Bila perlu dijelaskan alasan akademik
memilih lokasi PTK ini (misalnya hasil
akreditasi MI peringkat A/B/C atau bahkan
belum terakreditasi, murid atau
rombongan belajar banyak/sedikit atau
keunikan/karakteristik lainnya yang dimiliki
MI).
• 2. Waktu Penelitian: PTK ini dilaksanakan
pada semester gasal tahun pelajaran
2014/2015 yang berlangsung pada bulan
Agustus sampai dengan Desember 2014 .

3. Subjek Penelitian dan karakteristiknya:
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota
Balikpapan yang berjumlah 30 siswa terdiri atas
17 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
Subyek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari
kemampuannya yakni ada yang memiliki
kemampuan tinggi, sedang, rendah dan sangat
rendah.
Bila perlu dijelaskan lebih rinci alasan memilih
kelas tertentu sebagai subyek penelitian.

C.Kolaborator (partisipan) Penelitian
Kolaborator dalam PTK adalah orang2 yang diajak bekerja
sama dalam perencanaan dan pelaksanaan PTK, seperti: guru
sejawat, guru pembimbing, atau kolega. Kerjasama antara guru
peneliti dengan sejawat lainnya sangat penting dalam menggali
permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan
mendiagnosis masalah, menyusun proposal, malaksanakan
tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan
menyusun laporan akhir.
Peneliti PTK dapat menentukan tim kerja/kolaborator misalnya
terdiri dari: 1 guru pembimbing dan 1 teman sejawat (untuk
memastikan bisa membantu melakukan pengamatan,
pencatatan dan mendokumentasikan semua proses
pelaksanaan tindakan). (Dua orang) kolaborator itu harus
disebutkan biodata singkatnya dalam proposal/laporan PTK
yang dihasilkan.

D. Prosedur Penelitian
• Setiap siklus akan selalu terdiri dari 4
langkah, yaitu:
• (1) perencanaan (rencana tindakan),
• (2) pelaksanaan,
• (3) observasi/ evaluasi, dan
• (4) refleksi.

• Perencanaan: menguraikan langkah2
kolaborasi yg dilakukan, fakta2 empiris yg
diperlukan dalam rangka tindakan,
sosialisasi esensi tindakan & skenario
pembelajaran yg akan dilaksanakan pada
guru sejawat dan siswa, perangkat
pembelajaran yg perlu disiapkan dan
dikembangkan, lembaran2 evaluasi dan
instrumen lain serta kriteria penilaian yg
akan disiapkan dan dikembangkan.

• Pelaksanaan: menguraikan secara
terperinci langkah2 pembelajaran sesuai
dengan skenario yang telah dikembangkan
pada langkah perencanaan. Langkahlangkah pembelajaran ini akan sesuai
dengan teori2 yg mendasari strategi
pembelajaran, atau sesuai dengan model
pembelajaran yang diadaptasi. Semakin
rinci uraian pelaksanaan semakin baik
kualitas PTK.

• Observasi/Evaluasi. Observasi dilakukan
terhadap interaksi2 akademik yang terjadi
sebagai akibat tindakan yang dilakukan.
Interaksi2 tsb dapat mencakup interaksi antara
siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar
siswa, interaksi antara siswa dengan guru. Perlu
diuraian secara jelas tindakan yang dilakukan
tertuju pada interaksi yang mana saja (which),
bagaimana (how) melakukan observasi,
seberapa sering observasi itu dilakukan
(frequency), dan apa tujuan (goal) observasi
tersebut.

• Observasi yg utuh akan mencerminkan proses
tindakan yg berlangsung. Untuk memperoleh
data yang lebih akurat, observasi dpt dilengkapi
dgn perekaman proses dengan tape recorder,
foto atau video proses tindakan.
• Evaluasi biasanya dilakukan untuk mengukur
obyek produk, misalnya kualitas proses
pembelajaran, sikap siswa, kompetensi
praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, perlu
diuraikan evaluasi yang dilakukan, jenisnya dan
tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu
dilakukan.

• Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya
direfleksi tingkat ketercapaiannya baik yang terkait
dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Ini
bertujuan untuk memformulasikan kekuatan2 yang
ditemukan, kelemahan2 dan atau hambatan2 yang
mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan
secara optimal, dan respon siswa.
• Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci.
Tujuannya adalah untuk melakukan adaptasi
terhadap strategi/pendekatan/ metode/model
pembelajaran yang diterapkan, lebih memantapkan
perencanaan, dan langkah2 tindakan yang lebih
spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan
selanjutnya.

E.Teknik pengumpulan data
• Teknik pengumpulan data menekankan secara
lebih spesifik tentang cara mengumpulkan data
yang diperlukan.
• Misalnya : Apabila data yang diperlukan adalah
kompetensi praktikal siswa di laboratorium,
maka teknik pengambilan datanya adalah
observasi. Apabila data yang akan dikumpulkan
adalah hasil belajar kognitif, maka teknik
pengumpulannya adalah tes lisan atau tes
tertulis, portofolio, atau asesmen otentik.

• Apabila data yang akan dikumpulkan
adalah respon siswa, maka tekniknya
adalah angket atau wawancara, dan
seterusnya. Penguraian teknik
pengumpulan data yang diperlukan harus
sesuai dengan tujuan PTK. Untuk contoh
judul PTK di atas, maka instrumen yang
diperlukan adalah: portofolio siswa,
instrumen observasi, angket dan interview.

DATA COLLECTION TECHNIQUES:
1.

2.

JOURNALS /
DIARIES
TEACHING LOGS

3.

DOCUMENTS
COLLECTION

4.

OBSERVATION

5.

FIELD NOTES

6.

RECORDING

7.

TRANSCRIPTION

8.

SURVEY /
QUESTIONNAIRE

9.

INTERVIEW /
DISCUSSION

10.

STIMULATED
RECALL

• Regular dated accounts of teaching/learning
• Include personal feelings, reflections, philosophy,
observations

F.Teknik analisis data
• Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis
hanya bersifat kualitatif. Jika ada data kuantitatif,
analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan
penyimpulan lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata
dan simpangan baku amatan atau persentase amatan.
• Hasil analisis data kualitatif dikonsultasikan dengan makna
kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap
jawaban masalah penelitian.
• Misalnya, bagaimana metode demonstrasi dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar? Hasil
analisis data hendaknya dikonsultasikan dengan makna
demonstrasi secara aktual, bukan pikiran guru atau
pengamat lainnya. Hasil analisis kuantitatif, selanjutnya
dikonsultasikan pada pedoman konversi sesuai dengan
interval yang ditentukan.

• Dalam PTK biasanya digunakan pedoman
konversi nilai absolut skala lima.
• Misalnya, data hasil belajar, pedoman
konversinya adalah sebagai berikut:
• Interval Kualifikasi
• 00,0 – 39,9 adalah Sangat kurang
• 40,0 – 54,9 adalah Kurang
• 55,0 – 69,9 adalah Cukup
• 70,0 – 84,5 adalah Baik
• 85,0 – 100 adalah Sangat baik

G.Indikator keberhasilan
• Sebagai kriteria keberhasilan PTK, peneliti dapat
mengacu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar
mata pelajaran tertentu yang sebelumnya telah
ditetapkan oleh guru berdasarkan rapat bersama dengan
Kepala sekolah/madrasah. Misalnya ditetapkan KKM
mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI 65. Maka bila
dampak PTK melampaui KKM 65 berarti terbukti ada
peningkatan hasil belajar. Di samping itu, kriteria
ketuntasan belajar juga dapat dijadikan kriteria
keberhasilan. Misalnya, ditentukan ketuntasan individual
adalah nilai 70 dan ketuntasan klasikal 75%, dan
seterusnya. Kriteria keberhasilan PTK selain berupa
angka-angka juga dapat ditunjukkan melalui berbagai
indikator-indikator kualitatif.

10.Instrumen Penelitian
• Instrumen penelitian sangat terkait dengan obyek
penelitian, utamanya obyek produk. Instrumen-instrumen
tersebut antara lain: RPP setiap siklus (bila dua siklus
berati harus ada dua RPP, yaitu RPP siklus I dan RPP
siklus II), lembar observasi aktifitas belajar siswa, lembar
observasi guru (penerapan metode/media/pengelolaan
siswa dan kelas/kelancaran), checklist dokumentasi
yang diperlukan, seperti: daftar nilai hasil belajar, foto
kegiatan belajar selama siklus tindakan berlangsung,
rekaman video selama siklus tindakan berlangsung,
pedoman wawancara dengan siswa (refleksi suasana
belajar siswa), instrumen tes/penilaian pembelajaran,
dan lain-lain yang relevan. Guru peneliti perlu
menguraikan instrumen yang diperlukan sesuai dengan
PTK yang akan dilakukan.

11.Jadwal Kegiatan PTK