PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK TEMATIK TERPADU KELAS VI KURIKULUM 2013 TEMA SELAMATKAN MAHLUK HIDUP MELALUI KELOMPOK KERJA GURU.

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

TEMATIK TERPADU KELAS VI KURIKULUM 2013

TEMA SELAMATKAN MAHLUK HIDUP

MELALUI KELOMPOK KERJA GURU

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH:

RINTON SIMAMORA

NIM. 8146181032

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

i ABSTRAK

RINTON SIMAMORA. 8146181032. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kelas VI Kurikulum 2013 Tema Selamatkan Mahluk Hidup Melalui Kelompok Kerja Guru.ningkatan Kemampuan Guru. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengembangkan produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan, (2) kualitas produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan menurut ahli validasi, (3) respon guru terhadap produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan Level 1 Richey and Klein. Subjek penelitian ini adalah siswa SDN 091566 Bah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah produk instrumen penilaian autentik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan, angket validasi menurut ahli/praktisi, angket respon guru, dan lembar penilaian uji coba di lapangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG dalam bentuk buku penilaian autentik, (2) hasil validasi menurut ahli/praktisi menyatakan bahwa buku penilaian autentik layak digunakan di lapangan dengan revisi kategori sangat baik, (3) respon guru terhadap buku penilaian autentik menyatakan layak digunakan di lapangan dengan revisi kategori sangat baik, (4) uji coba kelayakan dilakukan dua kali, uji coba kedua menunjukkan penggunaan buku penilaian autentik layak digunakan dengan mensosialisaikan penilaian autentik.

Kata Kunci: penilaian autentik terpadu, kelompok kerja guru dan selamatkan mahluk hidup


(3)

ii ABSTRACT

RINTON SIMAMORA. 8146181032..Tesis, Medan: Basic Education Studies Program, Graduate Program, State University of Medan.

The purpose of this study is (1) to develop products instruments authentic assessment thematic integrated curriculum 2013 class VI through the Teachers Working Group (TWG) on a Theme of Rescue Beings Living Sub Scene Preserving Plants and Animals, (2) product quality assessment instruments authentic thematic integrated curriculum in 2013 class VI through TWG on Living beings Sub Save the Scene Scene Preserving Plants and Animals according to the expert validation, (3) the response of teachers to product authentic assessment instruments integrated thematic curriculum 2013 class VI through TWG on Living beings Sub Save the Scene Scene Plant Preserve and research Animals. Type this is a research development with the development model of Level 1 Richey and Klein subjects were students of SDN 091 566 Bah Jambi District of Java Maraja Simalungun, while the object of this research is the product of instruments authentic assessment integrated Curriculum 2013 class VI through TWG on a Theme of Rescue beings Living Sub Preserve the Plants and Animals theme, questionnaire validation by experts / practitioners, teachers' questionnaire responses, and assessment sheet trials in the field. Analysis of the data used is descriptive analysis. The results showed that (1) the product instruments authentic assessment thematic integrated curriculum 2013 class VI through TWG in book form authentic assessment, (2) the results of validation by experts / practitioners declared that authentic assessment fit for use in the field with the revised categories of excellent, ( 3) the response of teachers to guide authentic assessment declared fit for use in the field with the revised excellent category, (4) the appropriateness test done twice, the second trial showed use of authentic assessment decent books used by the socialization of authentic assessment.

Keywords: the ability of teachers, authentic assessment, integrated thematic and working groups of teachers


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkatNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kelas VI Kurikulum 2013 Tema Selamatkan Mahluk Hidup Melalui Kelompok Kerja Guru” sebagai salah satu peryaratan untuk mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Univerisitas Negeri Medan .

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada keempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Prof. Dr. Asmin, M.Pd selaku pembimbing I, dan Dr. Yasaratodo, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberi bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.,selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak


(5)

iv

Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik dan benar.

2. Ibu Prof. Dr. Asi Menanti, M.Pd., Dr. Fauziyah, M.Pd., dan Bapak Dr. E. Elvis Napitupulu, M.S. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran pada penyusunan tesis ini.

3. Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd., Bapak Ermansyah Lubis, M.Pd., Ibu Masniati, S.Pd dan Ibu Asmidah, S.Pd. selaku tim ahli dan praktisi yang telah meluangkan waktu memberikan masukan, kritik, dan saran kepada produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu yang telah dikembangkan.

4. Bapak Jaharuddin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 091566 Bah Jambi Kabupaten Simalungun, Ibu Parulian Sitinjak,S.Pd dan Tim KKG SD Kecamatan Jawa Maraja yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.

5. Keluarga Ayahanda B.Simamora (alm) dan Ibunda M.Sitio, Mertua S. Hasibuan (alm) dan H. Sitanggang atas dorongan, motivasi dan nasehatnya yang menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

6. Isteri tercinta Ibu Tiurli Hasibuan berserta anak-anak Wilda Charitas Simamora, Florecita Simamora, Pradita Sastri Simamora dan Rahmat Ignatius Simamora (alm) yang telah membantu dan memberikan semangat bagi penulis.


(6)

v

7. Seluruh teman-teman A 2 Pascasarjana 2014, Konsentrasi Matematika Pendidikan Dasar teristimewa Suharningsih, Syahrul, M. Ichsan, Ficha Aulia, Rizky Nurjehan, Sukardo Sihotang, Tri Astari, Saut Simamora, Abdi Immanuel Ginting, Ermansyah Lubis dan teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Seluruh rekan kerja, sahabat, dan teman-teman yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu penulisan selama penyusunan tesis ini.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dengan tesis ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Februari 2017 Penulis,


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 15

1.3 Batasan Masalah... 16

1.4 Rumusan Masalah... 16

1.5 Tujuan Penelitian... 17

1.6 Manfaat Penelitian... 18

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Guru... 20

2.2 Penilaian Autentik... 21

2.3 Karakteristik Penilaian Autentik... 22

2.3.1 Teknik Penilaian Autentik... 25


(8)

vii

2.4 Kelompok Kerja Guru... 41

2.4.1 Tujuan KKG... 42

2.4.2 Kegiatan KKG... 42

2.4.3 Pelaksanaan KKG Kec.Jawa Maraja Kab.Smalungun... 45

2.4.4 Peningkatan Kemampuan Guru Mengembangkan Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kelas VI SD... 47

2.5 Teori-teori Belajar ... 50

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan... 56

2.7 Kerangka Konseptual... 57

2.8 Hipotesis Tindakan Penelitian... 59

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 60

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 60

3.3 Subyek Penilaian dan Objek Penelitian... 60

3.4 Prosedur dan Rancangan Penelitian... 61

3.4.1 Prosedur Penelitian... 61

3.5 Validasi Produk dan Uji Kelayakan... 66

3.6 Teknik Analisa Data... 67


(9)

viii

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 68

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian... 68

4.1.1.1 Potensi dan Masalah... 68

4.1.1.2 Pengumpulan Informasi... 69

4.1.1.3 Desain Produk... 73

4.1.1.4 Validasi Desain... 73

4.1.2 Uji Coba Produk... 85

4.1.2.1 Uji Coba Kepada Guru... 85

4.1.2.2 Uji Coba Kepada Siswa... 87

4.2 Analisis Data... 92

4.2.1 Analisis Data Validasi Produk... 92

4.2.1.1 Analisis Data Hasil Validasi Produk Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Melalui KKG... 92

4.2.1.2 Analisis Data Hasil Angket Respon Guru Terhadap Produk Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kurikulum 2013... 95

4.2.1.3 Analisis Data Uji Kelayakan Produk Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kurikulum 2013 ... 97

4.3 Temuan Penelitian... 99

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 100


(10)

ix

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan... 103 5.2 Saran... 104

DAFTAR PUSTAKA... 105


(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Program KKG Fisiefera Kecamatan Jawa Maraja... 46

Tabel 4.1 Hasil Validasi Bahasa Soal... 74

Tabel 4.2 Revisi Bahasa Soal... 76

Tabel 4.3 Hasil Validasi Materi Soal... 77

Tabel 4.4 Revisi Materi Soal... 79

Tabel 4.5 Hasil Validasi Konstruksi Soal... 81

Tabel 4.6 Revisi Konstruksi Soal... 83

Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Guru... 85

Tabel 4.8 Saran Respon Dari Guru... 86

Tabel 4.9 Hasil Uji Kelayakan Produk Pada Uji Coba Pertama... 88

Tabel 4.10 Hasil Uji Kelayakan Produk Pada Uji Coba Kedua... 91

Tabel 4.11 Persentase Rerata Skor Hasil Validasi Produk... 93

Tabel 4.12 Persentase Rerata Skor Respon Guru Terhadap Produk Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu... 95


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Alur Kegiatan KKG Kecamatan Jawa Maraja... 45

Gambar 3.1 Alur Penelitian dan Pengembangan Level 1... 62

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian dan Pengembangan Level 1... 63

Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Rerata Skor Ahli Validator... 94

Gambar 4.2 Diagram Batang Respon Guru Terhadap Produk... 96


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perubahan kurikulum di Indonesia akhir-akhir ini berlangsung dengan relatif singkat. Jangka waktu untuk pengimplementasian kurikulum yang satu dengan yang lain juga begitu cepat. Dampak dari perubahan kurikulum ini dirasakan sekali oleh guru dan siswa karena mereka adalah subjek utama dalam sebuah pendidikan di sekolah. Sosialisasi mengenai kurikulum baru yang akan diberlakukan membutuhkan banyak waktu, sedangkan proses pendidikan tetap berjalan tanpa henti. Sekolah-sekolah yang telah mendapatkan sosialisasi dari kurikulum baru ini dapat dengan segera menerapkannya, namun sekolah-sekolah di pelosok masih harus menunggu sosialisasi kurikulum baru itu sampai di daerah mereka. Dengan demikian, pemerataan mengenai kurikulum baru kurang dapat dirasakan secara bersama-sama.

Sekolah juga belum fasih dalam menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pemerintah telah mencanangkan kurikulum 2013 yang sudah diimplementasikan. Hal ini tentu membuat guru-guru di Indonesia cukup bekerja keras untuk dapat menyesuaikan sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini juga akan berdampak dalam proses pembelajaran di kelas, beberapa guru yang belum memahami sistem kurikulum 2013 akan terbawa oleh sistem KTSP.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan karena ada berbagai tantangan


(14)

2 tantangan eksternal. Salah satu tantangan yang harus dihadapi terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia berdasarkan Salinan Lampiran I Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yaitu:

“Adanya tuntutan pendidikan yang harusmengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan tersebut meliputi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi,Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan”.

Ada empat elemen dalam Standar Nasional Pendidikan yang mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, yaitu SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Empat elemen tersebut merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pendidikan di Indonesia.

Salah satunya adalah Standar Penilaian Kemendikbud dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas 6 (2015:11) menjelaskan bahwa Standar Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Penilaian dalam proses pendidikan merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lainnya khususnya pembelajaran. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,


(15)

3 kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Penilaian dalam kurikulum 2013 pencapaian Kompetensi Dasar (KD) peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non test dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena itu pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proes dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Perlu diperhatikan mekanisme penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik (Permen Kemendibud No 53 tahun 2015 pasal 8) menyebutkan bahwa :

1. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;

2. Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,

kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih kompetensi dasar;


(16)

4

3. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai

sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;

4. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk

predikat atau deskripsi;

5. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

6. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

7. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik

disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; dan

8. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikutipembelajaran

remedi.

Penilaian ini disusun sebagai acuan praktis bagi para guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang komprehensif dan objektif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga sekaligus pedoman praktis untuk mengolah dan membuat laporan hasil penilaian tersebut secara akutanbel dan informative. Selain itu, sangat bermanfaat bagi para guru karena menyajikan informasi praktis tentang teknik-teknik penilaian, dilengkapi contoh serta langkah pelaksanaan penilaian, pengolahan nilai hingga cara mengisi rapor. Diharapkan dengan penilaian ini para guru dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari di kelas secara lebih professional sehingga pada akhirnya mutu pendidikan kita dapat lebih terjaga dan terus meningkat.


(17)

5 Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran guru. Penilaian pembelajaran pada Kurikulum 2013 diarahkan pada penilaian

autentik.Secara sederhana penilaian autentik sering disebut authentic assessment.

Authentic assessment adalah satu asesmen hasil belajar yang menuntut peserta didik menunjukkan prestasi dan hasil belajar berupa kemampuan dalam kehidupan nyata dalam bentuk kinerja atau hasil kerja (Supardi, 2015:24).

Ormrod (2008:269) menyatakan bahwa: penilaian autentik adalah penilaian yang menuntut penilaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam sebuah konteks kehidupan nyata. Pendidik harus mampu mempertimbangkan apa yang seharusnya mampu dilakukan para peserta didik ketika mereka bergabung dengan nyata dalam batas tertentu yang mencerminkan tugas-tugas kehidupan nyata tersebut.

Dengan demikian, penilaian autentik merupakan penilaian sebenarnya, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar dan perubahan tingkah laku yang telah dimiliki siswa setelah suatu kegiatan belajar mengajar berakhir. Penilaian autentik dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa, apakah siswa melakukan pengalaman belajar atau tidak, serta mengetahui apakah proses belajar mengajar yang telah dilakukan memiliki nilai positif atau tidak.

Penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki


(18)

6 secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah diketahui peserta didik, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasai. Tujuan penilaian itu adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata di mana keterampilan-keterampilan tersebut digunakan.

Meskipun penilaian autentik sesuai untuk menilai kemampuan siswa terutama pada aspek keterampilannya, tetapi belum semua guru memahami konsep dan pelaksanan penilaian autentik.Bagaimana mungkin penilaian ini akan dipergunakan untuk keperluan praktis pada kegiatan pembelajaran jika guru guru kurang memahami konsepnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 091566 Bah Jambi Kabupaten Simalungun salah satu sekolah inti sasaran Kurikulum 2013 dengan mewawancarai kepala sekolah bapak Jaharuddin,S.Pd menyatakan bahwa,”Kurikulum 2013 memang sudah 6 semester dilaksanakan di sekolah ini, implementasinya belum seluruhnya terlaksana terutama dalam pembuatan penilaian autentik para guru-guru masih kebingungan dalam pembuatan daftar nilai, dan rekap nilai, khususnya pembuatan nilai pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk rubrik dan kriterianya. Satu lagi yang paling menghambat kinerja para guru-guru di sini dalam pembuatan laporan hasil belajar peserta didik, masih kesulitan dalam menuliskan deskripsi suatu predikat nilai yang dicapai peserta didik akibat penilaian yang kurang lengkap dari guru-guru. Akhirnya yang dilakukan mengarang deskripsi tanpa sasaran yang tepat”.

Hal serupa dengan mewawancarai guru kelas I di SDN tersebut, ibu Masniati menyatakan bahwa,”Penilaian autentik ini tidak terlaksana semua apalagi penilaian dalam proses belajar, aspek penilaian K1 dan K2 bingung saya membuat


(19)

7 instrumen penilaiannya apa mungkin terus saya menilai peserta didik tersebut? Belum lagi dalam pembuatan penilaian rubrik dan kriteria, walaupun petunjuk penilaian dalam buku guru telah ada masih bingung dalam membuatnya instrumen penilaiannya. Jadi modal saya dalam melakukan penilaian hanya berdasarkan penilaian pengetahuan. Untuk penulisan hasil pelaporan hasil belajar, rapot Kurikulum 2013 nilai deskripsinya saya mengarang saja untuk semua unsur penilaian yang diharapkan pada rapot”.

Pelaksanaan penilaian autentik ternyata masih banyak kendala di lapangan. Pada hal penilaian itu bagian dari proses dan hasil pembelajaran yang tidak terpisahkan dari perencanaan maupun pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan seorang guru (Supardi,2015:24) .Permen no 66 tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 secara bertahap kelas 1 dan kelas 4. Kemendikbud menyusun panduan teknis penilaian di Sekolah Dasar sesuai Kurikulum 2013 yang digunakan guru sebagai panduan penilaian autentik, namun tidak berjalan dengan baik karena belum semua guru memahami Kurikulum 2013 sehingga penulisan hasil belajar siswa masih berdasarkan penilaian pengetahuan saja, ini dapat terlihat dari buku Laporan Hasil Belajar Peserta didik Kelas I di bawah ini:

A. SIKAP SPIRITUAL (KI-1)

No Aspek Yang Dinilai Capaian Deskripsi

1 Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama

yang dianutnya B

Avrie terbiasa khusuk dalam beribadah tetapi masih perlu


(20)

8

B. SIKAP SOSIAL (KI-2)

No Aspek Yang Dinilai Capaian Deskripsi

1

Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri,dan cinta air.

B

Kedisiplinan baik tetapi

tanggung jawab,peduli,kerja sama dan percaya diri masih perlu bimbingan

C. PENGETAHUAN (KI-3)

No Kompetensi Yang Dinilai Capaian Deskripsi

1. Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahu tentang :

- dirinya.

- makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya.

- benda-benda lain di sekitarnya.

B+ B-

Pendidikan Agama:

Terbiasa melafalkan rukun islam tetepi perlu peningkatan

rukun iman. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn):

Dapat menyebutkan tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari hari

B+

Bahasa Indonesia (BI): Mahir menyebutkan sebagian teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera serta peristiwa siang dan malam dengan kosa kata bahasa indonesia

B- Matematika (MM): Dapat menyebutkan sebagian bilangan asli sampai 99 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) :

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

B Seni Budaya dan Prakarya (SBdP): Dapat menggambarkan hasil ekspresi

B Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK): Memahami permainan guli dalam sendok


(21)

9

D. KETERAMPILAN (KI-4)

No Kompetensi Yang Dinilai Capaian Deskripsi

1. Menyajikan kemampuan mengamati, menanya, dan mencoba dalam:

- bahasa yang jelas, logis, sistematis.

- karya yang estetis. - Gerakan anak sehat. - tindakan anak beriman dan berakhlak mulia.

B Pendidikan Agama: Mengerti surahn al ikhlas tetapi perlu di tingkatkan hapalan surat al ikhlas

B- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn): Dapat melaksanakan tata tertib

B-

Bahasa Indonesia (BI): Mahir menunjuikan anggota tubuh dan panca indera serta peristiwa siang malam

B- Matematika (MM): Mampu melakukan

penjumlahan dan

pengurangan dalam

kehidupan sehari hari

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) :

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) :

B Seni Budaya dan Prakarya (SBdP):

Mampu menggambarkan

imajinasi B

Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan (PJOK):

Dapat melakukan permainan guli dalam sendok

Usaha pengembangan setiap aspek penilaian harus mencapai setiap Kompetensi Inti pada kelas yang diikutinya. Deskrispsi merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian dilakukan guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian autentik (Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar, 2013: 53). Pada aspek penilaian sikap KI 1 sudah mulai nampak sikap baik dan sikap yang kurang baik yang ditunjukkan peserta didik tersebut, pada aspek sikap sosial KI 2belum sebenarnya menunjukkan sikap sosial siswa tersebut, karena point yang kurang dari


(22)

10 peserta didik terlalu banyak yang kurang baik dilakukan peserta didik, jelas program remedial tidak diberlakukan.. Pada aspek pengetahuan KI 3 dan KI 4 pada umumnya masih menunjukkan keberhasilan peserta didik sedangkan kekurangan dari peserta didik tidak dinampakkan. Dengan demikian laporan hasil capaian Kompetensi peserta didik belum menggambarkan yang sebenarnya.

Pemerintah merevisi lagi panduan penilaian di Sekolah Dasar dengan mengeluarkan Permen 104 tahun 2014 untuk mempermudah teknik penilaian autentik yang dilakukan guru yang masih melaksanakan Kurikulum 2013. Pada Permen ini pengembangan deskripsi merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian autentik

setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan model proyek (project based

learning), penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning) dengan memanfaatkan hasil observasi, wawancara, test, penilaian praktik, dan proyek (Kemendikbud,2015:191-193). Implementasi pelakasanaan Permen 104 tahun 2014 dapat terlihat dari Laporan Hasil Belajar peserta didik kelas V SDN 091566 Bah Jambi berikut ini:

A. Kompetensi Sikap

Kompetensi Inti Deskripsi 1. Sikap Spiritual

Menerima dan menjalankan

ajaran agama yang dianutnya. Ananda faris Terbiasa membaca surah al Falaq sebelum memulai aktifitas, perlu bimbingan menghafalkannya sesuai dengan makhorijul huruf.

2. Sikap Sosial

Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.

Paris terbiasa jujur, perlu bimbingan dalam tanggung jawab


(23)

11

B. Kompetensi Pengetahuan Dan Keterampilan No. Muatan

Pelajaran Predi Pengetahuan Keterampilan kat Deskripsi Predi kat Deskripsi

1. Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti B

Baik dalam

menjelaskan kisah keteladanan Nabi Musa as, perlu bimbingan menyebutkan mukjizat nabi Musa as

B

Baik dalam

mencontohkan

sikap santun

terhadap guru

dan teman

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan B Baik dalam memahami makna dari simbol-simbol sila pancasila secara utuh B Baik dalam memahami dari sila pancasila.

3. Bahasa

Indonesia A

Sangat baik dalam menerapkan tentang gaya gerak energi, perlu arahan dalam pelaksanaannya B Baik dalam membuat daftar laporan hasil gaya gerak,perlu bimbingan dalam hal menuliskannya 4. Matematika

B Baik dalam mengetahui rumus dari bangun datar, perlu bimbingan untuk menerapkan Nya B Baik dalam menggambarkan bangun datar, perlu bimbingan menggunakan rumusnya

5. Ilmu

Pengetahuan

Alam B

Baik dalam memahami tinggi rendahnya getaran bunyi, perlu bimbingan untuk membedakan Nya B Baik dalam menuliskan jenis bunyi yang dapat di dengar, perlu bimbingan mengelompokan jenis bunyinya 6. Ilmu

Pengetahuan

Sosial B

Baik dalam memahami sikap seorang B Baik dalam menuliskan contoh sikap


(24)

12

No. Muatan

Pelajaran Predi Pengetahuan Keterampilan kat Deskripsi Predi kat Deskripsi

pahlawan perlu bimbingan untuk menerapkannya

seorang

pahlawan , perlu bimbingan untuk mempraktikkan nya sehari hari 7. Seni Budaya

dan Prakarya A

Sangat baik dalam memahami cara menggambar dengan menggunakan bahan dan alat yang dibutuhkan A Sangat baik dalam menggambar pemandangan alam, menggunakan warna dengan teknik yang benar 8. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

B

Baik dalam

mengetahui cara

bermain kasti

dengan teknik

yang benar

B

Perlu bimbingan dalam

mempraktikkan service

permainan bulu tangkis

9. Muatan Lokal

Simalungun B

Baik dalam mengenal tanda bilangan perlu bimbingan dalam menuliskan tanda bilangan dengan hitungan B Baik dalam mengucapkan nama buah, perlu bimbingan menuliskan nama buah

Pada penilaian KI 1 tidak menunjukkan tentang ajaran agama yang dianutnya yang perlu ditunjukkan adalah perilaku berdoa, beribadah, bersyukur, dan toleransi umat beragama. Penilaian KI 2 sudah menunjukkan butir sikap yang dinilai, pada KI 3 dan KI 4 hanya menunjukkan materi Kompetensi Dasar satu saja, kelebihan dan kelemahan peserta didik belum jelas terlihat.

Selanjutnya Kemendikbud merevisi lagi panduan penilaian di Sekolah Dasar dengan mengeluarkan Permen 53 tahun 2015 lebih mempermudah lagi


(25)

13 penilaian yang dilakukan guru terutama KI 1 dan KI 2 cukup mencatat perilaku peserta didik selama pembelajaran dan menyesuaikan dengan butir sikap pada KI 1 dan KI 2 yang sangat baik dan kurang baik saja, demikian juga KI 3 dan KI 4 cukup menampakkan yang baik dan yang kurang baik yang dilakukan peserta didik.

Untuk mengatasi hal seperti ini, perlu dikaji upaya membantu guru dalam mengembangkan penilaian autentik secara benar dan tepat, sehingga tujuan penggunaan jenis penilaian ini dalam pembelajaran dapat tercapai. Upaya membantu guru melaksanakan penilaian berdasarkan Permen No 53 tahun 2015 panduan penilaian Sekolah Dasar (SD) terutama dalam mengembangkan dan menggunakan penilaian autentik dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).

KKG merupakan sebuah organisasi guru yang dibentuk untuk menjadi forum komunikasi yang memiliki tujuan atau bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari di lapangan (sekolah). KKG merupakan suatu organisasi profesi guru non yang bersifat struktural yang dibentuk oleh guru-guru di Sekolah Dasar (SD), di suatu wilayah maupun gugus sekolah sebagai wahana untuk saling berinteraksi dan bertukaran pengalaman guna meningkatkan kemampuan guru serta memperbaikikualitas pembelajaran.

Dengan demikian KKG adalah ajang perkumpulan untuk membicarakan masalah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar sehingga guru tersebut lebih professional dan meningkatkan mutu dari proses pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, pemberdayaan KKG sangat dimungkinkan untuk menjadi


(26)

14 wahana yang efektif untuk meningkatkan kinerja para guru di lapangan. Sebagai contoh masalah yang saat ini dihadapkan pada guru adalah penilaian autentik, guru diharapkan mampu untuk mengembangkan penilaian autentik dan melaksanakan baik dalam proses pembelajaran maupun selesai proses pembelajaran.Melalui KKG ini, diprediksi guru dapat memperoleh berbagai masukan tentang penilaian berdasarkan Permen No 53 tahun 2015 panduan penilaian Sekolah Dasar (SD) terlebih dalam mengembangkan dan menggunakan penilaian autentik, guru akan terlatih dengan efekktif

Apakah melalui KKG ini juga dapat membantu guru membuat instrumen penilaian autentik pada pembelajaran di SD, perlu dilakukan penelitian? Hal inilah

yang mendorong peneliti melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan

Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kelas VI Kurikulum 2013 Tema Selamatkan Mahluk Hidup Melalui Kelompok Kerja Guru”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Implementasi penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 bagi

sekolah menggunakannya masih mengalami kendala.

2. Ketidakmampuan guru dalam pembuatan instrumen penilaian autentik

tematik terpadu di SD, diakibatkan pendidikan dan latihan penilaian autentik belum sepenuhnya guru di SD mengikutinya.


(27)

15

3. Kemampuan guru masih menggunakan penilaian pengetahuan sebagai

dasar penilaian autentik untuk menuliskan pelaporan hasil belajar dan deskripsi proses belajar.

4. Pemberdayaan KKG sangat dimungkinkan untuk menjadi wahana yang

efektif untuk meningkatkan kinerja para guru dalam mengembangkan instrumen penilaian autentik.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan analisis identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini mencoba membatasi permasalahan dengan memfokuskan pada Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Tematik Terpadu Kelas VI Kurikulum 2013 Melalui KKG Tema Selamatkan Mahluk Hidup pada Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah utama dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah produk pengembangan instrumen penilaian autentik tematik

terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan?


(28)

16

2. Bagaimanakah kualitas produk pengembangan instrumen penilaian autentik

tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan menurut para ahli validasi?

3. Bagaimanakah respon guru terhadap produk pengembangan instrumen

penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui:

1. Pengembangan produk instrumen instrumen penilaian autentik tematik

terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan.

2. Kualitas produk instrumen instrumen penilaian autentik tematik terpadu

Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan menurut ahli validasi.

3. Respon guru terhadap produk instrumen instrumen penilaian autentik

tematik terpadu Kurikulum 2013 kelas VI melalui KKG pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Tumbuhan dan Hewan.


(29)

17

1. Manfaat teoritis

a. Dapat memberi kontribusi pemikiran terhadap penerapan penilaian autentik

dalam pembelajaran tematik terpadu.

b. Sebagai sumbangan perkembangan keilmuan, sebagai wacana baru dalam

bidang pendidikan khususnya mengenai penilaian autentik pada pembelajaran tematik di SD.

c. Sebagai sumbangan dalam penulisan pelaporan hasil belajar peserta didik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Guru

 Dapat menjadi solusi bagi guru sebagai pedoman dalam

melaksanakanpenilaian autentik pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013.

 Memberikan sumbangan informasi kepada masyarakat dan

pengelola pendidikan mengenai KKG dalam meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan penilaian autentik.

 Menjadi bahan masukan bagi guru pada forum KKG untuk

peningkatan proses profesionalisme guru.

2. Peneliti

Sebagai kajian dalam pengembangan suatu bentuk penelitian autentik pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013.


(30)

18 Memberikan masukan sebagai langkah-langkah dalam melengkapi instrumen penilaian autentik pembelajaran tematik terpadu Kurikulum 2013.


(31)

(32)

92

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Kelas VI SD melalui KKG, dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penilaian autentik yaitu penentuan standar, penentuan tugas autentik, dan pembuatan rubrik dan kriteria.

2. Hasil validasi yang dilakukan validator pada setiap aspek penilaian bahasa soal, materi soal dan kontruksi soal, secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu layak digunakan di lapangan dengan revisi dan kategori sangat baik. 3. Respon guru terhadap produk intrumen penilaian autentik tematik

terpadu Kurikulum 2013 pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Kelas VI SD melalui KKG, dari setiap aspek penilaian secara keseluruhan dinyatakan layak digunakan di lapangan dengan revisi dan kategori sangat baik.

4. Uji coba kelayakan produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 melalui KKG Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan di lapangan uji coba kelayakan


(33)

93

pertama masih mengalami kendala terutama pada aspek pelaksanaan penilaian autentik. Uji coba kedua syarat kelayakan dapat terpenuhi terutama pada pelaksanaan penilaian autentik, dengan demikian produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu layak digunakan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas , peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 melakukan kerja sama dengan sekolah pengguna Kurikulum 2013, agar implementasinya dapat berjalan dengan baik melalui tahap KKG terutama dalam bentuk penilaian autentik yang menjadi dasar penilaian Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.

2. Kepada Guru buku penilaian autentik tematik terpadu ini dapat dijadikan guru sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan penilaian autentik tematik terpadu di Sekolah Dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. 3. Kepada Siswa dapat bersosialisasi dengan guru tentang implementasi penilaian autentik yang digunakan guru, karena setiap proses pembelajaran sampai selesai pembelajaran baik dalam maupun di luar kelas menjadi dasar seorang guru membuat penilaian autentik baik sikap spiritual,sikap sosial, pengetahuan, bahkan sampai pada keterampilan siswa.

4. Kepada Peneliti Lain buku penilaian autentik tematik terpadu ini baru sampai tahap pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di


(34)

94

sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu pada subjek di sekolah penelitian. Untuk mendapatkan kelayakan, para peneliti lainnya dapat mengimplementasikan pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.


(35)

95

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus.2013. Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam Pelajaran Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar. Disertasi, Bandung:PPS UPI. Arikonto, Suharsimi.2003. Manejemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.

Cahyadi, Fajar dan Purwandari, Apriliana.2014. Penilaian Autentik Mata Pelajaran Matematika Kurikulum 2013 Guru Kelas IV Kota Semarang.Jurnal, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Volume 4 Nomor 2 Desember 2014.

Direktorat Jenderal peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP.2006. Penilaian Otentik Pada Pembelajaran Tematik. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.

Hadikusuma, Zaka. 2015. Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kota Pekan Baru. Tesis, Medan: PPS UNIMED.

Hergenhahn, B.R.2012. Theories of Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Panduan Teknis Penilaian di SD. Jakarta.

Kurbaita, Zulkardi, dan Siroj, 2013.Pengembangan Buku Ajar Matematika Tematik Integratif. Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013.

Kusmijati,Neneng.2014. Penerapan Penilaian Autentik Sebagai Upaya Memotivasi Belajar Peserta Didik.Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8, Purwekerto.


(36)

96

Muhmidayeli. 2013. Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Mulyasa,H.E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan.2009. Pengembangan Model Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3.

Nurjananto, Nino dan Kusumo, Ersanghono. 2015. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Kompetensi Peserta Didik Materi Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1575 – 1584.

Ormrod J.E. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Panduan Penilaian di SD.

Sa’dun Akbar, dan I Wayan Sutama.2009. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 19, Nomor 2, Oktober 2009.

Salasiyah, Cut Intan. 2013. Analisis Tingkat Kemampuan Kognitif Mahasiswa Matematika pada Matakuliah Aljabar Elementer. Islamic Studies Journal | Vol. 1 No. 2 Juli - Desember 2013.

Sani Abdullah, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara. Sitio Hetdy.2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Berorientasi Pada Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Meningkatkan Kreativitas Matematika Siswa SMP.Tesis, Medan:PPS UNIMED.

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(37)

97

Sujati.2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik dan Validasinya. Proceeding Seminar Nasional Psikometri, PGSD Karang Malang Yogyakarta.

Supardi. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Widowati, Tutut. 2015. Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Berbasiss Scientific Literacy Pada pembelajaran Fisika di SMA Sebagai Implementasi Kurikulum 2013.Tesis. Surakarta: PPS FKIP UNS.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Kelas VI SD melalui KKG, dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penilaian autentik yaitu penentuan standar, penentuan tugas autentik, dan pembuatan rubrik dan kriteria.

2. Hasil validasi yang dilakukan validator pada setiap aspek penilaian bahasa soal, materi soal dan kontruksi soal, secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu layak digunakan di lapangan dengan revisi dan kategori sangat baik. 3. Respon guru terhadap produk intrumen penilaian autentik tematik

terpadu Kurikulum 2013 pada Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan Kelas VI SD melalui KKG, dari setiap aspek penilaian secara keseluruhan dinyatakan layak digunakan di lapangan dengan revisi dan kategori sangat baik.

4. Uji coba kelayakan produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu Kurikulum 2013 melalui KKG Tema Selamatkan Mahluk Hidup Sub Tema Lestarikan Hewan dan Tumbuhan di lapangan uji coba kelayakan


(2)

pertama masih mengalami kendala terutama pada aspek pelaksanaan penilaian autentik. Uji coba kedua syarat kelayakan dapat terpenuhi terutama pada pelaksanaan penilaian autentik, dengan demikian produk instrumen penilaian autentik tematik terpadu layak digunakan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas , peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada Kepala Sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 melakukan kerja sama dengan sekolah pengguna Kurikulum 2013, agar implementasinya dapat berjalan dengan baik melalui tahap KKG terutama dalam bentuk penilaian autentik yang menjadi dasar penilaian Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.

2. Kepada Guru buku penilaian autentik tematik terpadu ini dapat dijadikan guru sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan penilaian autentik tematik terpadu di Sekolah Dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.

3. Kepada Siswa dapat bersosialisasi dengan guru tentang implementasi penilaian autentik yang digunakan guru, karena setiap proses pembelajaran sampai selesai pembelajaran baik dalam maupun di luar kelas menjadi dasar seorang guru membuat penilaian autentik baik sikap spiritual,sikap sosial, pengetahuan, bahkan sampai pada keterampilan siswa.

4. Kepada Peneliti Lain buku penilaian autentik tematik terpadu ini baru sampai tahap pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di


(3)

sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu pada subjek di sekolah penelitian. Untuk mendapatkan kelayakan, para peneliti lainnya dapat mengimplementasikan pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus.2013. Pengembangan Model Penilaian Otentik dalam Pelajaran Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar. Disertasi, Bandung:PPS UPI. Arikonto, Suharsimi.2003. Manejemen Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.

Cahyadi, Fajar dan Purwandari, Apriliana.2014. Penilaian Autentik Mata

Pelajaran Matematika Kurikulum 2013 Guru Kelas IV Kota

Semarang.Jurnal, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Volume 4 Nomor 2 Desember 2014.

Direktorat Jenderal peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP.2006. Penilaian Otentik Pada Pembelajaran Tematik. Malang: Departemen Pendidikan Nasional.

Hadikusuma, Zaka. 2015. Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kota Pekan Baru. Tesis, Medan: PPS UNIMED.

Hergenhahn, B.R.2012. Theories of Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015. Jakarta.

Kemdikbud. 2015. Panduan Teknis Penilaian di SD. Jakarta.

Kurbaita, Zulkardi, dan Siroj, 2013.Pengembangan Buku Ajar Matematika Tematik Integratif. Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 4 Nomor 1 Bulan Juni Tahun 2013.

Kusmijati,Neneng.2014. Penerapan Penilaian Autentik Sebagai Upaya Memotivasi Belajar Peserta Didik.Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8, Purwekerto.


(5)

Muhmidayeli. 2013. Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Mulyasa,H.E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan.2009. Pengembangan Model Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Bahasa. Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3.

Nurjananto, Nino dan Kusumo, Ersanghono. 2015. Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Untuk Mengukur Kompetensi Peserta Didik Materi Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9, No. 2, 2015, hlm 1575 – 1584.

Ormrod J.E. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Panduan Penilaian di SD.

Sa’dun Akbar, dan I Wayan Sutama.2009. Pengembangan Model Pembelajaran

Tematik untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 19, Nomor 2, Oktober 2009.

Salasiyah, Cut Intan. 2013. Analisis Tingkat Kemampuan Kognitif Mahasiswa Matematika pada Matakuliah Aljabar Elementer. Islamic Studies Journal | Vol. 1 No. 2 Juli - Desember 2013.

Sani Abdullah, Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik. Jakarta: Bumi Aksara. Sitio Hetdy.2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Berorientasi Pada Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Meningkatkan Kreativitas Matematika Siswa SMP.Tesis, Medan:PPS UNIMED.

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Sujati.2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik dan Validasinya. Proceeding Seminar Nasional Psikometri, PGSD Karang Malang Yogyakarta.

Supardi. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Widowati, Tutut. 2015. Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Berbasiss Scientific Literacy Pada pembelajaran Fisika di SMA Sebagai Implementasi Kurikulum 2013.Tesis. Surakarta: PPS FKIP UNS.