Pengertian pertimbangan hakim Pertimbangan Hakim

2.3 Pertimbangan Hakim

2.3.1 Pengertian pertimbangan hakim

Pertimbangan hakim merupakan aspek penting ketika hakim akan menjatuhkan suatu putusan pemidanaan, selain sebagai menjadi syarat suatu putusan tetapi juga untuk memberikan dasar keyakinan hakim dan alasan mengikat sebab seseorang dijatuhi suatu pidana 68 . Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan perlu didasarkan pada teori dan fakta yang terungkap dalam persidangan. Fakta yang dimaksud disini ialah segala apa yang ada dan apa yang diketemukan disidang oleh pihak dalam proses antara lain penuntut umum, saksi, ahli, terdakwa, penasihat hukum dan saksi korban 69 . 2.3.2 Jenis-jenis pertimbangan hakim Sebelum hakim menjatuhkan putusan pemidanaan maka seorang hakim perlu menggunakan pertimbangan yang bersifat yuridis maupun pertimbangan yang bersifat non yuridis. 1. Pertimbangan yang bersifat yuridis terdiri dari 70 : a. Dakwaan jaksa penuntut umum : berisikan identitas terdakwa dan juga memuat uraian tindak pidana yang didakwakan dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. b. Keterangan terdakwa : merupakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh hakim maupun penuntut umum c. Keterangan saksi : komponen yang harus diperhatikan hakim dalam menjatuhkan putusan sehingga akan memberikan gambaran terbukti atau tidak dakwaan jaksa penuntut umum sepanjang keterangan yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan alami sendiri. d. Barang-barang bukti : semua benda yang dapat dikenakan penyitaan dan yang diajukan oleh penuntut umum di depan sidang pengadilan. e. Pasal-Pasal peraturan hukum pidana :Pasal-Pasal ini bermula terlihat dan terungkap dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum yang 68 Rusli Muhammad, Potret Lembaga Pengadilan Indonesia. P.T. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm. 161 69 Penjelasan Pasal 197 ayat 1 huruf d Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana 70 Rusli Muhammad, Op. Cit, hlm. 125-136 27 diformulasikan sebagai ketentuan hukum pidana yang dilanggar oleh terdakwa kemudian dijadikan dasar pemidanaan atau tindakan oleh hakim. 2. Pertimbangan yang bersifat nonyuridis terdiri dari 71 : a. Latar belakang perbuatan terdakwa : setiap keadaan yang menyebabkan timbulnya keinginan serta dorongan keras pada diri terdakwa dalam melakukan tindak pidana kriminal b. Akibat perbuatan terdakwa : perbuatan yang dilakukan terdakwa sudah pasti membawa korban ataupun kerugian pada pihak lain. c. Kondisi diri terdakwa : keadaan fisik maupun psikis terdakwa sebelum melakukan kejahatan, termasuk pula status sosial yang melekat pada dirinya. d. Keadaan sosial ekonomi terdakwa : berdasarkan survey keadaan sosial ekonomi terdakwa kurang dipertimbangkan dalam menjatuhkan putusan. e. Faktor agama terdakwa: tidak adanya ketentuan formal yang menyebutkan bahwa faktor agama harus dipertimbangkan dalam putusan.

2.4 Putusan Hakim